Dalam aktivitas sebuah perusahaan pasti tidak bisa dipisahkan dengan pembuatan laporan keuangan. Pembuatan laporan keuangan sendiri tentunya tidak boleh sembarangan. Akurasi dan perincian tinggi sangat penting agar analisa dan perencanaan strategi bisnis menjadi tepat. Kabar baiknya, dalam dunia akuntansi terdapat langkah-langkah atau urutan proses yang disebut dengan siklus akuntansi yang akan membantu mempermudah pembuatan laporan keuangan tersebut. Apa itu siklus akuntansi?Siklus akuntansi (bahasa Inggris: accounting cycle) adalah sebuah proses penyusunan sebuah laporan keuangan pada suatu perusahaan dagang maupun jasa dalam suatu periode waktu tertentu yang berkesinambungan. Proses ini terdiri dari beberapa tahapan/ alur atau urutan yang membentuk siklus akuntansi. Yaitu pada umumnya dimulai dari tahap analisis transaksi, pencatatan transaksi dalam pembuatan jurnal, posting buku besar, hingga pembuatan jurnal pembalik. Di artikel blog ini, kami akan mencoba mengajak Anda untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan apa saja urutan, alur, tahapan dari siklus akuntansi? Berikut pembahasan 10 tahapan siklus akuntansi yang perlu Anda ketahui:
Daftar Isi: Tahapan SIklus Akuntansi
- Mengidentifikasi Transaksi
- Mencatat Transaksi Dalam Jurnal
- Memposting Dalam Buku Besar
- Menyusun Neraca Saldo
- Membuat Jurnal Penyesuain
- Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
- Menyusun Laporan Keuangan
- Membuat Jurnal Penutup
- Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan
- Pembuatan Jurnal Pembalik
Tahap 1 (dari 10): Mengidentifikasi Transaksi
Setiap perusahaan pasti akan memiliki banyak jenis transaksi sehingga langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi satu persatu jenis transaksi bisnis yang telah terjadi. Transaksi bisnis dapat berupa penjualan barang dagangan atau jasa yang telah dipakai. Selain penjualan, ada juga pengeluaran yang bisa terjadi dalam berbagai jenis. Dalam tahap ini Anda perlu mengumpulkan data-data transaksi keuangan yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Seperti bukti kwitansi, faktur, atau nota pembelian, dan nota kredit.Tahap 2 (dari 10): Mencatat Transaksi Dalam Jurnal
Data-data yang terkumpul dalam tahap siklus akuntansi sebelumnya, kemudian dicatat secara detail pada jurnal. Yang mana jika perusahaan Anda memiliki jumlah transaksi yang terbilang sedikit maka dapat mencatat semua transaksi tersebut dalam jurnal umum atau lebih dikenal dengan istilah ‘jurnal’ saja. Sementara apabila jumlah transaksinya banyak maka sebaiknya menggunakan jurnal khusus untuk mencatat segala transaksi yang ada. Bentuk-bentuk jurnal khusus ini antara lain adalah jurnal penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, dan pembelian. Perlu diketahui pula bahwa sebelum mencatat transaksi dalam jurnal, lakukan analisis terhadap jenis transaksi untuk menentukan jenis transaksi mana yang mempengaruhi posisi keuangan dan mana yang tidak.Tahap 3 (Dari 10): Memposting Dalam Buku Besar
Alur siklus akuntansi selanjutnya yaitu melakukan posting buku besar. Artinya, transaksi yang telah tercatat dalam jurnal umum maupun jurnal khusus dipindahkan ke dalam buku besar. Buku besar sendiri secara singkat dapat didefinisikan sebagai dokumen yang berfungsi untuk menyimpan seluruh catatan keuangan di satu tempat. Didalamnya terdapat rincian semua aktivitas akuntansi berdasarkan akun-akun tertentu yang memungkinkan pemegang buku besar dapat memantau posisi dan status keuangannya. Adapun salah satu akun yang paling sering dirujuk dalam buku besar adalah akun kas yang merinci berapa banyak uang tunai yang tersedia.Tahap 4 (dari 10): Menyusun Neraca Saldo
Setelah melakukan posting buku besar, langkah selanjutnya adalah pembuatan neraca saldo atau sering disebut dengan istilah trial balance. Neraca saldo ini adalah dokumen yang mencakup daftar semua total akun buku besar. Tujuan dari pembuatan neraca saldo ini yaitu untuk membuktikan bahwa kredit dan debit sudah balance atau seimbang. Jika saldo debit tidak sama dengan jumlah yang ada pada sisi kredit, maka dikatakan bahwa neraca saldo tidak seimbang. Sehingga harus dicari penyebab ketidakseimbangan yang mungkin terjadi saat melakukan pencatatan buku besar maupun tahap sebelum-sebelumnya.Tahap 5 (dari 10): Membuat Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang memperlihatkan jumlah saldo yang sebenarnya di akhir periode setelah ada perubahan saldo pada suatu akun. Dengan kata lain, pembuatan jurnal ini dilakukan ketika ada transaksi yang sudah terjadi namun belum tercatat informasinya atau transaksi yang sudah tercatat namun masih memerlukan penyesuaian saldo perkiraan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa biaya dan pendapatan sudah dicatat dengan benar sesuai periode yang telah ditentukan.Tahap 6 (dari 10): Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Seperti penamaannya, neraca saldo setelah penyesuaian adalah tahapan siklus akuntansi yang dilakukan setelah Anda membuat jurnal penyesuaian. Secara sederhana, pada tahap ini hanya dilakukan penyesuain saldo baik menambah atau mengurangkan angka-angka yang ada di dalam kolom jurnal penyesuaian.Tahap 7 (dari 10): Menyusun Laporan Keuangan
Saat Anda selesai menyesuaikan entri dan telah mencapai akhir periode akuntansi, saatnya Anda membuat laporan keuangan. Laporan keuangan sendiri adalah ringkasan transaksi keuangan dalam suatu perusahaan. Di dalam laporan keuangan terdapat beberapa macam laporan yang disusun, seperti:- Laporan laba atau rugi. Yaitu laporan yang menunjukkan kondisi laba dan rugi suatu perusahaan yang berguna untuk mengetahui kondisi keuangan. Serta menjadikannya acuan atau bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan bisnis selanjutnya.
- Laporan arus kas. Dikenal juga dengan sebutan cash flow, laporan ini memuat informasi mengenai kas masuk/ pemasukan serta kas keluar/ pengeluaran dalam satu periode berjalan. Jenis laporan keuangan yang satu ini biasa digunakan untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan, serta tingkat kinerja perusahaan dalam menghasilkan kas pada masa mendatang.
- Laporan perubahan modal. Melalui jenis laporan ini bisa dipantau berbagai penyebab yang mempengaruhi terjadinya perubahan modal.
- Neraca. Disebut juga dengan balance sheet merupakan laporan keuangan sederhana yang terdiri dari aktiva, utang, dan modal secara sistematis berdasarkan urutan tertentu. Yang mana ini dapat menjadi alat untuk memprediksi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas.