4 Penilaian Dasar Menyusun Anggaran Belanja Perusahaan

4_penilaian_dasar_penyusunan_anggaran_belanja_perusahaan

Budgeting atau penganggaran merupakan istilah moneter berupa  proses menyusun biaya-biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh suatu badan usaha di periode selanjutnya dan hanya berlaku pada satu periode yang telah ditentukan. Budgeting dianggap penting untuk menghindari pengeluaran yang membengkak atau tidak diinginkan, memudahkan untuk mengatur kegiatan selama tahun berjalan, sebagai pengukur kinerja suatu kelompok atau individu dalam suatu badan usaha, serta menghindari penggelapan uang perusahaan.Untuk mulai menyusun anggaran, Anda perlu membentuk tim terlebih dahulu, biasanya terdiri atas para manajer tiap divisi. Namun, jika badan usaha anda belum memiliki pemisahan divisi, Anda bisa menunjuk setiap orang yang sekiranya mengetahui dengan jelas jalannya perusahaan, paling tidak selama 1 tahun. Bahkan Anda bisa bekerja sama dengan penyusun laporan keuangan atau akuntan Anda. Jangan lupa untuk mempersiapkan budgeting beberapa bulan sebelum tahun anggaran tersebut dimulai.Setelah tim terbentuk, Anda perlu mempersiapkan beberapa hal penting untuk menyusun anggaran belanja perusahaan. Berikut kami sertakan beberapa penilaian yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun anggaran perusahaan yang efektif dan efisien untuk tahun yang akan berjalan.Tentukan Target PerusahaanApa target Anda untuk perusahaan selanjutnya? Target yang ditentukan harus realistis atau memungkinkan untuk dicapai, seumpama target Anda adalah memaksimalkan proses produksi, maka Anda perlu menyusun anggaran yang mengutamakan target ini, seperti membeli alat baru, menambah karyawan, dll. Anda bisa menunda anggaran yang sekiranya tidak sesuai dengan target, misalnya anggaran untuk research and development atau untuk membuka cabang.Jangan lupa untuk memperhatikan juga lingkungan eksternal. Perusahaan Anda berjalan karena dipengaruhi oleh pihak eksternal, entah itu customer, supplier, situasi persaingan, dll. Faktor ini mempengaruhi anggaran belanja yang cukup kuat bila terjadi dalam gerakan besar. Misalkan, ternyata supplier pindah lokasi, hal ini tentu mempengaruhi anggaran dalam biaya produksi. Contoh lain, situasi persaingan yang semakin ketat, maka Anda dapat menyusun anggaran sesuai target Anda, yaitu untuk menghadapi persaingan, sehingga pada tahun anggaran berjalan seluruh entitas perusahaan dapat fokus pada target tersebut.Jaga target dengan baik, jangan mudah terlena dengan angka penjualan tahun berjalan dan memutuskan mengeluarkan anggaran lebih hanya untuk sesuatu yang diinginkan, bukan dibutuhkan. Para pelaku anggaran harus memiliki komitmen yang kuat demi tercapainya anggaran yang telah disusun. Dengan mengetahui target perusahaan akan memperkecil kemungkinan adanya pengeluaran tambahan dari yang sudah dianggarkan.Analisa Laporan Keuangan Periode SebelumnyaJika Anda ingin memulai menyusun anggaran perusahaan, ada baiknya untuk melihat kembali beberapa laporan keuangan (laporan neraca, laporan laba rugi dan arus kas) perusahaan periode sebelumnya.Pertama, Anda dapat melihat rata-rata pendapatan setiap tahun. Langkah ini membantu Anda untuk mengetahui berapa minimal uang yang masuk, sehingga mudah menentukan apakah anggaran tersebut dapat dipenuhi kedepannya dan tentu saja tidak merugikan perusahaan. Usahakan membuat anggaran dengan pendapatan minimal, untuk berjaga-jaga apabila ada pengeluaran tambahan diluar anggaran.Kedua, Anda juga dapat menganalisa total pengeluaran atau biaya operasional setiap tahun. Untuk menyusun sebuah anggaran yang efektif, tentu harus mengetahui berapa rata-rata pengeluaran perusahaan setiap tahunnya, entah itu untuk jangka pendek (pembelian peralatan, akomodasi, bayar listrik, dll) maupun untuk jangka panjang (investasi). Disebut efektif karena hal ini dapat membantu menentukan apa saja dan berapa banyak yang sekiranya perusahaan perlu keluarkan di tahun berikutnya. Pada tahap ini, jangan hanya fokus pada pengeluaran yang besar, tetapi perhatikan juga pengeluaran perusahaan yang mungkin kecil namun bersifat continue. Jika merasa kesulitan, Anda dapat menggunakan software berbasis akuntansi untuk membantu menganalisa total pengeluaran atau biaya perusahaan setiap bulan bahkan setiap tahun.Membuat Sales ForecastSeperti yang telah diketahui sebelumnya, sales forecast merupakan perkiraan jumlah barang atau jasa yang dapat Anda jual sesuai dengan perkiraan periode, biaya barang dan jasa, serta perkiraan keuntungan yang akan diperoleh. Anda juga perlu mempertimbangkan untuk membuat sales forecast. Tujuannya adalah untuk mengetahui perkiraan pendapatan atau laba anda tahun anggaran berjalan. Apakah anggaran tersebut sudah efisien atau belum? Apakah perlu adanya anggaran tambahan? Apakah ada perubahan selera pasar? Berapa kira-kira kapasitas produksi perusahaan? Laporan ini cukup membantu untuk menghindari biaya tambahan yang diakibatkan oleh penjualan barang dan jasa dan memaksimalkan fungsi dari anggaran itu sendiri.Pisahkan Per Divisi Bila memungkinkan, sebaiknya buatlah anggaran per divisi, karena setiap divisi mempunyai kebutuhan tersendiri, sehingga mendapatkan anggaran belanja yang sesuai. Selain itu, pemisahan ini akan mempermudah Anda dalam melakukan audit dan mengawasi pengeluaran. Berikut kami sertakan contoh biaya-biaya yang dikeluarkan per divisi:

  1. Anggaran belanja divisi marketing / pemasaran
  1. Biaya promosi atau iklan
  2. Biaya transport
  1. Anggaran belanja divisi personalia / HRD
  1. Biaya gaji karyawan
  2. Biaya BPJS
  3. Biaya gathering atau outbond
  1. Anggaran belanja divisi produksi
  1. Biaya rencana produksi
  2. Biaya research and development
  3. Biaya maintenance
  1. Anggaran belanja divisi pembelanjaan
  1. Biaya perlengkapan kantor
  2. Biaya bahan baku
  3. Biaya peralatan produksi

Ada 2 metode yang dapat digunakan untuk membuat anggaran per divisi, yaitu metode Top-Down dan metode Bottom-Up. Metode Top-down yaitu hanya melibatkan manajer atau manajemen senior untuk menyusun anggaran belanja, yang kemudian didistribusikan ke masing-masing divisi dalam badan usaha, sedangkan metode Bottom-Up melibatkan setiap karyawan di setiap divisi untuk ikut memberikan pertimbangan atau memberikan saran melalui manajer mereka, sehingga mereka memiliki hak untuk menyesuaikan dengan perkiraan pengeluaran yang mereka susun.Jangan lupa untuk selalu menganalisis anggaran yang telah dibuat setiap akhir periode, apakah tepat/sesuai, atau bahkan pengeluaran lebih dari yang telah dianggarkan. Jika masih ada sisa setelah seluruh anggaran telah dibayarkan, pikirkan untuk menabung atau memasukan sisa uang tersebut dalam kas perusahaan.Pada proses ini Anda bisa juga menerapkan sistem reward and punishment kepada setiap orang yang terlibat dalam pembuatan anggaran, yaitu pemberian hukuman bagi yang mempunyai kinerja kurang baik dan hadiah bagi yang telah bekerja dengan baik. Sistem ini dapat membantu Anda dan tim untuk membuat dan menjaga anggaran perusahaan yang lebih baik lagi di periode selanjutnya. Selamat mencoba!


You Might Also Like