7 Cara Menerapkan Risk Management (Manajemen Risiko) dalam Perusahaan serta Contohnya

7_cara_dan_contoh_penerapan_risk_management__manajemen_resiko__dalam_perusahaan

Pernahkah Anda mendengar mengenai risk management (Manajemen Risiko) sebelumnya? Tahukah Anda apa manfaat dari dilakukannya risk management ini? Biasanya, setiap perusahaan memiliki staf yang bertanggung jawab dalam hal ini guna meminimalisir kemungkinan risiko menyerang perusahaan dalam bidang usahanya. Risiko adalah faktor yang mungkin menimbulkan masalah dalam suatu usaha dan harus segera ditangani. Jika tidak ditangani dengan serius, maka Anda harus berhati-hati dengan efeknya pada usaha itu nanti. Cara menangani risiko adalah dengan menerapkan risk management. Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, masih banyak yang belum memahami apa itu risk management dan bagaimana cara menerapkannya. Oleh sebab itu, Anda harus menyimak pembahasan lengkap mengenai cara menerapkan risk management pada bagian berikut ini.Risk management atau manajemen risiko adalah upaya yang dilakukan untuk menghindari timbulnya konflik dalam perusahaan dan pengembangan usahanya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya risk management dalam suatu perusahaan. Adanya risk management ini mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Sebelum mengetahui apa saja manfaat dari penerapan risk management dalam perusahaan, cobalah Anda simak dahulu bagaimana cara menerapkan risk management di perusahaan Anda.7 Cara Menerapkan Risk Management dalam Perusahaan serta ContohnyaSeperti yang sudah dijelaskan di bagian atas, risk management dalam perusahaan memiliki peran yang penting agar terhindar dari berbagai risiko yang tidak diinginkan. Jadi apapun perusahaan dan usaha yang dikembangkan, sangat penting untuk dilakukan penerapan dari risk management. Pertanyaannya adalah bagaimana cara menerapkan risk management ini? Anda bisa menerapkan risk management dengan mengikuti langkah-langkahnya berikut ini.

  1. Internal Environment and Objective Setting (Lingkungan Internal dan Sasaran)

Agar dapat menerapkan risk management di perusahaan dengan baik, Anda harus memulai dari pengenalan lingkungan internal. Pahami definisi dari manajemen risiko dan berbagai istilah di dalamnya. Hal ini akan membantu Anda untuk melakukan penerapan risk management dengan lebih baik dan tepat. Setelah mengenal berbagai hal terkait risk management, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan sasaran organisasi untuk mengidentifikasi risiko secara dini. Contohnya, suatu perusahaan memiliki dua tujuan dalam risk management, yaitu tujuan objektif untuk mewujudkan visi-misi dan tujuan aktivitas untuk melaksanakan operasional.

  1. Risk Identification (Identifikasi Risiko)

Tahapan selanjutnya, penerapan risk management dilanjutkan pada dilakukannya identifikasi risiko dalam perusahaan. Beberapa kejadian yang potensial mengganggu strategi dan pencapaian tujuan yang disebutkan sebelumnya digolongkan sebagai risiko. Biasanya kejadian yang potensial menjadi risiko adalah kejadian yang memberikan dampak negatif pada operasional perusahaan. Tujuan perusahaan pun akan sulit tercapai. Setelah setiap kejadian yang mungkin menjadi risiko selesai diidentifikasi, maka Anda bisa melanjutkan ke langkah penerapan berikutnya untuk melakukan penilaian. Contohnya, ada beberapa kejadian tidak pasti di mana setiap 1 minggu sekali terjadi pemadaman listrik. Tentunya pemadaman listrik akan menyebabkan terhambatnya produksi usaha dan dikategorikan sebagai risiko.

  1. Risk Assessment (Penilaian Risiko)

Beberapa kejadian yang potensial menjadi risiko pada perusahaan kemudian harus dilakukan penilaian. Penilaian merupakan tindakan yang dilakukan untuk menentukan seberapa besar dampak dari terjadinya kejadian ini. Misalkan suatu kejadian dalam daftar risiko terjadi di perusahaan Anda, apa saja efeknya bisa diketahui dengan melakukan analisis dalam dua perspektif. Perspektif analisis yang pertama adalah perspektif peluang risiko dan yang kedua perspektif efek risiko. Jadi analisis risiko tersebut seberapa besar peluangnya terjadi dan seberapa besar efeknya jika terjadi. Contohnya, risiko listrik padam yang berpeluang terjadi 1 minggu sekali dan efeknya yang cukup besar dalam hal produksi perusahaan.

  1. Risk Response (Tanggapan Risiko)

Tahap berikutnya adalah memberikan tanggapan pada risiko yang sudah dinilai sebelumnya. Tanggapan yang dimaksud adalah sebuah sikap yang dibutuhkan dalam menghadapi risiko yang terjadi pada perusahaan. Tentu bisa dikatakan fokus utama dari risk management ada pada tahapan ini. Beberapa jenis tanggapan terhadap suatu risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai adalah avoidance (hindari), reduction (kurangi), sharing (pindahkan), atau acceptance (terima). Misalnya untuk jenis risiko pemadaman listrik tadi, tanggapan yang dilakukan tentu adalah menerima.

  1. Control Activities (Pengendalian Aktivitas)

Selain menentukan tanggapan dari suatu risiko, risk management juga memiliki tahapan untuk mengendalikan aktivitas pelaksanaannya. Tahapan ini menjadi tahapan yang memastikan bahwa semua prosedur dari risk management dilakukan sesuai dengan kebijakan yang diatur. Contoh berbagai aktivitas pengendalian dalam suatu risk management adalah pembuatan kebijakan dan panduan pelaksanaan, pengamanan aset organisasi, pemberian wewenang dan pemisahan tugas, juga supervisi atasan. Semuanya akan memastikan bahwa aktivitas risk management telah dikendalikan dengan baik.

  1. Information and Communication (Informasi dan Komunikasi)

Tahap berikutnya adalah penyampaian informasi yang sesuai terkait risk management yang telah dilakukan ke berbagai pihak terkait. Penyampaian informasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis media komunikasi. Pada tahapan ini, harus dipastikan bahwa penyampaian informasi dan komunikasi dilakukan dengan jelas pastikan kualitasnya, arahnya, dan alat yang digunakannya. Semua informasi yang disampaikan kemudian akan digunakan pada tahapan terakhir risk management dalam perusahaan.

  1. Monitoring and Evaluation (Pemantauan dan Evaluasi)

Terakhir, jangan lupa untuk menggunakan semua informasi dan komunikasi yang didapatkan dari risk management sebagai bahan monitoring dan evaluasi. Monitoring adalah pemantauan yang dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui apakah risk management sudah dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedurnya. Selain monitoring, dilakukan juga evaluasi untuk mengetahui apakah ada kendala dan yang perlu diperbaiki dari risk management yang sudah dilakukan.Demikian penjelasan mengenai cara menerapkan risk management serta contohnya dan manfaat penerapannya. Kini Anda sudah tahu bahwa penerapan risk management ternyata memiliki pengaruh yang sangat baik untuk perkembangan usaha. Khususnya dalam hal menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari proses berjalannya usaha. Jadi, pastikan untuk menerapkan risk management pada perusahaan atau usaha Anda mulai dari sekarang!


You Might Also Like