Apa Dampak Inflasi bagi Usaha Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

dampak_inflasi_dan_cara_mengatasinya.png

Apakah Anda pernah mendengar istilah inflasi? Inflasi adalah suatu keadaan ekonomi dalam suatu Negara dimana harga barang-barang dan jasa secara hampir bersamaan mengalami kenaikan secara kontinu (terus menerus) dan dalam jangka waktu yang panjang. Beberapa penyebab inflasi adalah sebagai berikut:

  1. Arus uang dan barang yang tidak seimbang

Inflasi dapat terjadi karena jumlah uang yang beredar di masyarakat bertambah banyak. Biasanya ada kondisi tertentu dimana pemerintah terpaksa mencetak uang baru. Jika situasi ini terjadi, biasanya harga barang akan ikut meningkat sesuai dengan meningkatnya uang yang beredar dalam masyarakat.

  1. Meningkatnya biaya produksi

Biaya produksi dapat mengalami kenaikan karena berbagai macam hal. Misalkan kenaikan UMR, penurunan mata uang rupiah, harga bahan baku yang naik atau bahkan kenaikan harga BBM. Jika salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembuatan barang atau jasa mengalami kenaikan harga, otomatis akan mempengaruhi harga jual ke konsumen. Karena selisih biaya kenaikan biaya produksi biasanya akan ditanggungkan pada konsumen.

  1. Permintaan yang tinggi

Biasanya terjadi ketika permintaan barang atau jasa dari masyarakat atau konsumen meningkat, sedangkan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan masih tetap. Jika terjadi kasus seperti ini, biasanya penjual akan menaikan harga jual. Penjual mengerti apabila harga naik, konsumen masih akan membeli. Ini juga mengakibatkan barang atau jasa yang sejenis dari badan usaha lain ikut menaikan harga jualnya.

  1. Kondisi politik dan ekonomi

Jika kita flashback pada tahun 1998, inflasi yang terjadi sangat mengerikan dan cukup membuat beberapa badan usaha gulung tikar. Rupanya kondisi suatu Negara dapat berpengaruh terhadap nilai inflasi. Semakin keruh kondisi suatu Negara, maka semakin meningkat nilai inflasi. Mungkin dikarenakan susahnya barang-barang impor untuk masuk, sehingga mempengaruhi produksi barang dan jasa, serta kurangnya turis yang datang ke Indonesia yang akhirnya menyebabkan nilai rupiah turun drastis.Inflasi tentunya memiliki beberapa dampak, baik itu dampak positif maupun negatif (tergantung tingkat kenaikan dan entitas) yang cukup signifikan bagi banyak pengusaha. Berikut efek-efek yang dapat dialami pengusaha saat negara mengalami inflasi.

Dampak Positif

  1. Debitur atau orang yang memiliki utang atau pihak yang dipinjamkan uang akan menerima keuntungan ketika Negara mengalami inflasi. Biasanya saat inflasi, tingkat suku bunga akan naik dengan disertai turunnya nilai uang. Otomatis nilai uang yang debitur harus kembalikan akan menurun daripada saat dia meminjam uang tersebut. Jika Anda sedang memiliki hutang, maka ini saat yang tepat untuk mengembalikan uang tersebut.

Contoh, nilai uang 100,000 dulu dan 100,000 sekarang berbeda. 100,000 dulu dianggap berharga karena dapat dibelikan banyak barang, atau bahkan untuk membayar rawat inap selama beberapa hari di rumah sakit. Sedangkan 100,000 saat ini untuk membayar kamar rumah sakit kelas 3 saja tidak cukup. Jika dulu Anda memiliki hutang 100,000 dan baru dibayarkan saat ini, maka Anda dianggap untung, karena nilai uang tersebut berbeda antara dulu dan saat ini.

  1. Beberapa pengusaha juga mendapatkan dampak positif dari inflasi. Jika Anda adalah  pengusaha yang sebelumnya sudah memiliki pendapatan tinggi dan bergerak dibidang bahan pokok, maka Ketika terjadi inflasi Anda dapat menyuplai banyak bahan pokok untuk kemudian dijual kembali dengan harga baru. Masyarakat mau tidak mau tetap harus membeli, karena barang tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari. Contoh barang-barang pokok adalah beras, minyak, garam, bawang, dan lain sebagainya.

Dampak Negatif

  1. Jika tadi debitur mengalami keuntungan karena inflasi, berarti dapat disimpulkan kreditur akan mengalami kerugian yang cukup signifikan. Meningkatnya nilai mata uang membuat uang yang sebelumnya dipinjamkan akan menurun bahkan tidak memiliki arti lagi. Jika Anda masih memiliki piutang, mau tidak mau harus tetap menerima sejumlah uang yang dibayarkan oleh debitur, walaupun nilainya sudah berbeda.
  1. Perusahaan barang atau jasa yang bukan bagian dari kebutuhan pokok juga akan mengalami dampak negatif dari kondisi ekonomi ini. Setiap perusahaan pasti akan memiliki piutang dagang, yang berarti nilai uang yang akan mereka terima juga akan menurun. Selain itu, karena hasil produksi perusahaan bukalah bahan pokok, akan terjadi penurunan pembelian dari masyarakat, yang menyebabkan turunnya pendapatan dan laba perusahaan.
  1. Inflasi tidak terjadi begitu saja, biasanya para pengamat ekonomi dan masyarakat mengetahui kapan inflasi akan terjadi. Sebelum inflasi terjadi, maka masyarakat akan menimbun beberapa barang, baik untuk dikonsumsi atau dijual kembali nantinya. Selama masa ini, permintaan akan barang akan meningkat drastis, sedangkan dari pihak perusahaan Anda justru akan menurunkan penjualan barang, dengan pemikiran akan lebih menguntungkan dijual saat inflasi terjadi. Permintaan yang tinggi namun barang yang beredar sedikit justru akan mempercepat kondisi inflasi dan semakin memperburuk kondisi ekonomi negara.
  1. Ketika inflasi terjadi, Anda pasti akan menekan pengeluaran dengan melakukan PHK untuk menjaga kestabilitasan keuangan perusahaan. Jika terjadi PHK, maka kegiatan operasional badan usaha akan ikut menurun. Tidak dapat dipungkiri, produk dan jasa yang Anda hasilkan juga akan ikut menurun, sehingga barang yang beredar di pasar juga sedikit. Pendapatan perusahaan pun juga akan ikut menurun, padahal harga barang mentah Anda ikut naik.

Inflasi memang sampai saat ini masih menjadi kekhawatiran terbesar bagi pengusaha khususnya. Namun Anda jangan khawatir, inflasi masih bisa Anda atasi dengan beberapa cara berikut:

  1. Meminimalisir biaya yang tidak mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang akan dijual. Misalkan biaya administrasi, biaya penyimpanan, biaya pemasaran dan lain sebagainya. Dengan meminimalisir biaya-biaya tersebut Anda dapat menekan uang keluar namun kegiatan operasional masih bisa tetap berjalan.
  1. Menaikan harga jual. Ingat, untuk keberlangsungan kegiatan operasional perusahaan Anda harus menaikan harga jual, setidak nya setara dengan naiknya inflasi. Mintalah bantuan pada akuntan Anda untuk menghitung berapa persen kenaikan harga yang pantas.
  1. Anda dapat melakukan investasi saat keadaan ekonomi masih stabil. Nilai investasi akan mengikuti keadaan perekonomian di Indonesia. Jika terjadi inflasi, perusahaan Anda masih bisa survive dengan hasil dari investasi tadi. Jenis investasi bisa berupa saham atau surat berharga lainnya serta berupa properti. Namun lebih disarankan investasi yang memiliki suku bunga tetap, sehingga tidak mempengaruhi nilai saat terjadi inflasi.

Inflasi merupakan situasi ekonomi yang wajar terjadi pada suatu negara. Dampak inflasi tidak selalu berujung bangkrut atau penutupan usaha, jika Anda tahu penyebab inflasi dan cara menghadapinya.


You Might Also Like