Apa Itu Cost of Revenue (Biaya Pendapatan) dan Bagaimana Contohnya

apa_itu_cost_of_revenue__biaya_pendapatan__dan_bagaimana_contohnya_1000

Selain biaya-biaya yang mungkin sudah sering didengar oleh pelaku bisnis yang baru merintis maupun yang sedang mencoba untuk membangun usahanya sendiri, terdapat banyak jenis biaya yang perlu dipahami, salah satunya yaitu Biaya Pendapatan atau yang juga dikenal dengan Cost Revenue.Salah satu hal yang paling penting untuk dipahami dan diperhatikan dengan teliti bagi seseorang yang mengelola bisnisnya sendiri adalah bagaimana bisnis Anda mengelola dan menghabiskan biaya operasional yang dimiliki. Tentunya hal ini sangat penting karena tidak ada pelaku bisnis manapun yang ingin lebih besar pengeluaran daripada pemasukan yang didapat. Jika hal ini terjadi, bisnis tidak akan berkembang dan Anda hanya membuang tenaga serta waktu karena pemasukan atau modal yang dimiliki hanya habis untuk pengeluaran yang seharusnya bisa dikontrol dan ditekan.Oleh karena ini, pemilik bisnis harus bisa memilah mana pengeluaran yang memang diperlukan dan mana yang tidak menjadi prioritas. Untuk dapat memilah, tentunya Anda harus tahu dahulu pengeluaran-pengeluaran tersebut untuk apa saja. Bahkan mungkin beberapa pengeluaran perlu untuk dipahami terlebih dahulu, salah satunya seperti Biaya Pendapatan atau Cost of Revenue.

Apa yang dimaksud dengan Cost of Revenue?

Cost of Revenue atau juga yang diterjemahkan sebagai Biaya Pendapatan merupakan total biaya pembuatan atau produksi dan pengiriman suatu produk atau layanan kepada konsumen. Pada umumnya, biaya pendapatan dapat ditemukan atau dicatat dalam laporan laba rugi perusahaan dan dibuat untuk mewakili biaya langsung yang terkait dengan barang dan jasa yang disediakan oleh perusahaan. Artinya, biaya pendapatan (Cost of Revenue) merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung profit atau pendapatan yang akan didapat oleh perusahaan dari konsumen yang membeli atau memesan produk/jasa tersebut.

Tipe-tipe Cost of Revenue

Biaya Pendapatan atau Cost of Revenue berbeda untuk setiap industri. Berikut di bawah ini merupakan beberapa tipe biaya pendapatan pada beberapa industri yang bisa Anda jadikan referensi.

  • Biaya Pendapatan (Cost of Revenue) di Perusahaan yang Berorientasi pada Produk

Bahan Langsung (Direct Material): Untuk dapat membuat produk atau barang tentu membutuhkan berbagai macam komponen. Total biaya bahan atau material yang digunakan dalam proses produksi tersebut termasuk ke dalam Biaya Bahan Langsung, dimana biaya ini meliputi biaya bahan mentah, bahan habis pakai, dan komponen setengah jadi.Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor): Pada perusahaan yang berorientasi pada produk, biasanya memiliki tenaga kerja atau karyawan yang sebagian dialokasikan untuk melakukan proses produksi barang dan sisanya pada bagian lain, seperti administrasi, keuangan, marketing, dan lain sebagainya. Gaji atau upah yang diberikan kepada karyawan yang terlibat langsung pada proses produksi barang termasuk ke dalam Biaya Tenaga Kerja Langsung.Biaya Beban Langsung (Direct Expenses): Selain tenaga kerja dan biaya bahan material, terdapat biaya lainnya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi barang. Contohnya seperti, komisi yang dibayarkan atas pembelian material mentah atau barang habis pakai, dimana biaya-biaya tersebut termasuk ke dalam biaya beban langsung.Biaya Distribusi (Distribution Costs): Biaya yang satu ini merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan ketika mengirimkan produknya kepada konsumen atau pembeli. Contoh dari biaya distribusi adalah biaya pengiriman, biaya penanganan barang, biaya penyimpanan (biaya ini hanya diperlukan ketika barang harus disimpan saat dalam perjalanan) serta biaya asuransi terkait yang diperlukan.Biaya Pemasaran (Marketing Costs): Seperti namanya, tentu biaya yang satu ini sudah tidak asing lagi. Biaya yang dapat dialokasikan secara langsung ke produk untuk jangka waktu tertentu harus dimasukkan ke dalam kategori ini. Contoh dari biaya pemasaran atau marketing adalah biaya periklanan, biaya agensi, dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan memasarkan atau mengiklankan produk Anda.Biaya Lainnya (Miscellaneous Cost/Other Cost): Selain dari kategori atau tipe-tipe biaya di atas, semua biaya lainnya yang dapat langsung dikaitkan dengan produksi maupun distribusi produk Anda kepada pelanggan masuk ke dalam komponen biaya yang satu ini.

  • Biaya Pendapatan (Cost of Revenue) di Perusahaan Layanan/Service Company

Sedikit berbeda dengan perusahaan atau bisnis yang memproduksi barang sendiri atau berorientasi pada penjualan produk kepada konsumen, perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan tidak memiliki biaya pendapatan yang berkaitan dengan bahan produk atau biaya pengeluaran lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut. Hal ini dikarenakan karena sifat bisnisnya, sebagian besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan layanan hanyalah biaya tenaga kerja/karyawan. Biaya-biaya tersebut di antara lain:Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor): Yang menjadi aset utama perusahaan di industri pelayanan adalah tenaga kerja atau karyawannya. Oleh karena itu, beban biaya terbesar untuk perusahaan di bidang layanan adalah gaji karyawan. Selain itu juga biasanya perusahaan di industri ini banyak menghabiskan waktu dalam merekrut karyawan yang tepat untuk posisi yang tepat agar memastikan pelayanan yang diberikan bisa seoptimal mungkin.Biaya Beban Langsung (Direct Expenses): Pada komponen biaya pendapatan yang satu ini, beban atau pengeluaran langsung yang dilakukan oleh perusahaan adalah biaya-biaya yang terkait dengan peralatan yang digunakan untuk menyediakan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.Biaya Pemasaran (Marketing Cost): Sama seperti perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk, biaya pemasaran yang harus dikeluarkan oleh perusahaan di industri pelayanan juga meliputi biaya iklan, agensi, dan biaya lainnya yang sekiranya berkaitan dengan pemasaran meskipun memiliki perbedaan dalam target pasar perusahaan di industri yang berbeda tersebut.Biaya Lainnya (Miscellaneous/Other Cost): Yang termasuk ke dalam biaya pada komponen ini pun adalah setiap biaya tambahan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berkaitan dengan distribusi layanan kepada konsumen.

Yang Tidak Termasuk Dalam Cost Of Revenue

Adapun beberapa hal di bawah ini yang tidak termasuk ke dalam Biaya Pendapatan (Cost of Revenue) adalah sebagai berikut:

  1. Biaya Tidak Langsung (Indirect Expenses)

Yang termasuk ke dalam biaya tidak langsung pada komponen ini seperti depresiasi, biaya bank, biaya komunikasi, dan sewa gedung kantor.

  1. Biaya Penelitian dan Pengembangan (R&D Cost)

Seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan penelitian dan pengembangan produknya. Biasanya biaya yang dialokasikan untuk R&D sangat tinggi dan kemungkinan besar akan diamortisasi selama beberapa waktu.

  1. Biaya Administrasi (Administrative Cost)

Yang dimaksud disini adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji karyawan di divisi non-produksi, seperti admin, hukum, keuangan, pemasaran, dan lain sebagainya.

Contoh menghitung Cost of Revenue

Cara menghitung Biaya Pendapatan atau Cost of Revenue sangat mudah karena hanya perlu melakukan penambahan saja pada semua biaya-biaya pendapatan yang dimiliki perusahaan. Contohnya :Pendapatan perusahaan Z yang berorientasi pada penjualan produk pada tahun ini sebesar Rp 2.000.000.000, dimana total biaya bahan langsung yang harus dikeluarkan untuk produksi (Direct Material) sebesar Rp 80.000.000, biaya gaji karyawan (Direct Labor) Rp 150.000.000, biaya pengiriman (Distribution Cost) Rp 36.000.000, biaya lainnya (Miscellaneous/Other Cost) Rp 20.000.000, biaya tidak langsung (Other Indirect Expenses) lainnya Rp 12.000.000, dan biaya R&D Rp 350.000.000. Perhitungan Biaya Pendapatannya adalah :

ParticularsAmount
Direct MaterialRp 80.000.000
Direct LaborRp 150.000.000
Distribution CostRp 36.000.000
Other CostRp 20.000.000
Total Cost of RevenueRp 286.000.000

Apabila Anda ingin menghitung Net Profitnya, yaitu Revenue dikurangi Total Cost of Revenue untuk mengetahui Gross Profit. Selanjutnya, Gross Profit dikurangi dengan R&D Cost dan Other Indirect Expenses untuk mengetahui Net Profit yang didapat. Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut :

ParticularsAmount
RevenueRp 2.000.000.000
Less - Cost of RevenueRp 286.000.000
Gross ProfitRp 1.714.000.000
R&D CostRp 350.000.000
Other Indirect ExpensesRp 12.000.000
Net ProfitRp 1.352.000.000

You Might Also Like