Apa Itu Free Rider dalam Ekonomi, Contoh serta Dampaknya

apa_itu_free_rider_dalam_ekonomi__contoh_serta_dampaknya

Pebisnis yang memiliki pengetahuan luas tentu akan lebih diuntungkan. Tidak hanya bisa lebih mengeksplor apa saja yang bisa dan tidak bisa dilakukan, pengetahuan dalam bisnis dan perekonomian pun bisa mempengaruhi seberapa luas koneksi seorang pebisnis bisa dapatkan. Bagi pelaku bisnis yang sudah lama mengalami sepak terjang di dunia bisnis, memiliki koneksi yang baik dan luas tentu menjadi salah satu hal penting yang tidak kalah penting ketika mengelola suatu perusahaan.Dunia bisnis tidak hanya meliputi tentang perpajakan dan akuntansi saja yang merupakan topik wajib untuk dikuasai, tetapi juga pengetahuan tentang ekonomi pun sangat penting untuk dimiliki. Banyak faktor pada perekonomian yang berdampak langsung pada kesuksesan operasional suatu bisnis. Salah satu dalam dunia ekonomi yang wajib diketahui dan dipahami oleh pelaku bisnis adalah Free Rider. Pasalnya, dengan memahami dan mengetahui apa itu Free Rider beserta dampaknya, pelaku bisnis bisa dengan lebih bijak dalam memutuskan aktivitas pemasaran seperti apa yang bisa dijalankan dengan memberikan efek yang paling baik untuk perusahaan.

Apa itu Free Rider?

Free Rider merupakan sebutan bagi seseorang yang menginginkan untuk orang lain membayar untuk barang yang bisa dipergunakan oleh publik tetapi berencana untuk menggunakan barang tersebut hanya untuk dirinya sendiri. Dengan kata lain, free rider merupakan seseorang yang mengambil manfaat atas suatu produk atau jasa tanpa mengeluarkan biaya.Fenomena Free Rider ini muncul karena mereka merasa bebas untuk memanfaatkan produk yang tersedia untuk publik atau masyarakat umum tanpa mengeluarkan biaya apapun. Selain itu, pada saat seseorang tersebut sedang menggunakan barang publik tersebut meskipun tanpa membayar, manfaat dari barang tersebut yang bisa dinikmati oleh orang lain pun tidak terpengaruh maupun berkurang. Salah satu sisi negatif dari adanya Free Rider adalah Anda tidak bisa melarang orang tersebut untuk turut menggunakan produk atau barang publik tersebut.

Contoh dari Free Rider

Salah satu dari beberapa contoh dari barang publik yang biasanya dimanfaatkan oleh banyak orang atau free rider atau juga terjemahannya dalam bahasa Indonesia adalah penunggang gratis, yaitu:

  • Kembang Api

Salah satu contohnya adalah ketika ada festival atau perayaan pergantian tahun dimana banyak tempat-tempat yang menyuguhkan penampilan kembang api yang memukau. Para penonton yang datang dan melihat tidak dikenakan biaya sedikit pun untuk dapat melihat pertunjukan tersebut.

  • Wikipedia

Situs yang satu ini telah menjadi salah satu sumber informasi yang bermanfaat bagi banyak orang tanpa adanya biaya yang harus dibayarkan oleh setiap orang yang mengakses informasi tersebut.

  • Youtube

Untuk menonton semua tayangan yang ada di Youtube pun pengguna platform streaming tersebut tidak dikenakan biaya. Padahal pengguna mendapatkan hiburan mulai dari yang sangat bermanfaat dalam bidang pendidikan hingga hanya sekedar untuk melepaskan penat.

  • Pertahanan Nasional

Salah satu layanan yang disediakan oleh pemerintah ini pun juga memicu adanya free rider. Pasalnya, layanan perlindungan tersebut berlaku tidak hanya untuk yang membayar pajak tetapi juga yang tidak membayar pajak. Semua masyarakat mendapatkan perlindungan dari aparat keamanan seperti tentara dan polisi.

  • Google

Situs internet lainnya yang saat ini menjadi tempat pencarian secara online terbesar di dunia adalah Google. Informasi apapun yang ingin dicari, mulai dari untuk keperluan pelajaran, pekerjaan maupun sekedar mencari tahu akun media sosial seorang figur publik, semua dilakukan di Google. Untuk dapat mengakses Google pun, pengguna tidak harus membayar.

  • Infrastruktur

Jalan beraspal yang luas, bersih, dan mulus tanpa ada lubang juga menjadi salah satu barang publik yang memiliki banyak free rider. Hal ini dikarenakan, orang-orang yang tidak tinggal di daerah sekitar atau daerah tersebut dan berkontribusi pada pajak daerah untuk memungkinkan fasilitas seperti ini tersedia juga bisa menggunakannya.

  • Wifi

Yang satu ini mungkin sering terjadi tidak hanya di ruang publik yang luas tetapi juga di tempat-tempat bisnis, dimana wifi yang disediakan oleh restoran atau kafe tersebut yang seharusnya hanya bisa dimanfaatkan oleh pelanggan yang membeli produk dari tempat tersebut. Akan tetapi, sering terjadi dimana yang membeli produk hanya satu orang dan yang lainnya hanya ikut duduk dan menikmati fasilitas yang diperuntukkan bagi pelanggan tanpa membayar apapun.Setidaknya ada dua alasan mengapa barang publik meningkatkan adanya free rider atau pengendara/penunggang gratis. Yang pertama, barang publik cenderung tidak memiliki batasan ketika dipergunakan. Artinya, ketika barang publik digunakan oleh seseorang, maka tidak mengurangi baik ketersediaan maupun manfaatnya bagi orang lain yang juga akan menggunakannya. Yang kedua, tidak ada satu orang pun yang bisa melakukan pengecualian atau melarang seseorang dari menggunakan barang yang diperuntukkan bagi publik. Hal ini disebabkan oleh kepemilikan atas barang publik tersebut tidak bisa diterapkan dengan jelas dan didefinisikan.

Dampak Dari Adanya Free Rider

Segala sesuatunya tentu memiliki sisi positif dan negatifnya. Sisi positif dari barang publik adalah dapat membantu dan memberikan manfaat bagi semua orang tanpa terkecuali baik dari segi ekonomi, status sosial, dan jabatan. Meskipun begitu, masih banyak free rider yang kurang bertanggung jawab dan menggunakan barang publik tertentu semaunya tanpa memikirkan orang lain maupun berniat untuk menjaganya dengan baik. Dampak umum dari adanya free rider adalah sebagai berikut:

  1. Penggunaan barang publik secara berlebihan karena menganggap mengkonsumsi atau menggunakan barang tersebut tidak mengurangi manfaatnya bagi orang lain, sehingga mereka akan cenderung menggunakan fasilitas maupun barang tersebut semaksimal mungkin.
  2. Tidak mendatangkan hasil yang sepadan. Berbeda cerita dengan fasilitas atau barang publik yang disediakan oleh pemerintah, fasilitas atau barang publik yang disediakan oleh pelaku usaha cenderung selalu merugikan. Hal ini yang menyebabkan banyak pebisnis yang enggan untuk menyediakan atau memfasilitasi ruang operasional bisnisnya dengan barang publik. 

Tidak adanya pendapatan tambahan yang datang dari barang publik membuat bisnis tidak memiliki anggaran untuk menutup biaya produksi yang dibutuhkan. Apalagi dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan atau memanfaatkan barang tersebut secara gratis, maka semakin kecil juga pendapatan yang akan didapat oleh bisnis. Salah satu contohnya seperti hand sanitizer yang saat ini wajib dimiliki oleh setiap bisnis yang ingin tetap beroperasi. Tak sedikit pelanggan yang menggunakan hand sanitizer secara berlebihan dan kemungkinan bagi pebisnis untuk menyediakan dengan yang baru tentu memerlukan biaya tersendiri.


You Might Also Like