Apa Itu Liabilitas Lancar dan Bedanya dengan Liabilitas Tidak Lancar

apa_itu_liabilitas_lancar_dan_bedanya_dengan_liabilitas_tidak_lancar

Dalam bahasa inggris, Liabilitas artinya kewajiban. Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesia, liabilitas adalah penghambat. Kemudian, pada referensi ketiga melalui kamus bisnis online, liabilitas diartikan kewajiban yang harus dibayarkan. Dari sini, kita bisa melihat gambaran besar mengenai makna liabilitas ini. Liabilitas bisa dimaknai penghambat maupun kewajiban, pada substansinya adalah sama. Yaitu sesuatu yang menghambat perusahaan dan harus segera diselesaikan. Hambatan itu berupa hutang yang harus segera dilunasi. Nah, kewajiban ini dibedakan menjadi dua didasarkan pada masa jatuh temponya. Liabilitas lancar yang memiliki jangka waktu pendek, dan liabilitas tidak lancar dengan waktu tempo pelunasan lebih lama dari satu periode akuntansi. Keduanya berbeda, apa perbedaannya? Mari kita ulas satu per satu. 

Pengertian Liabilitas Lancar

Liabilitas lancar juga bisa kita sebuah kewajiban jangka pendek. Kewajiban melunasi hutang dalam waktu pendek, paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi. Untuk satuan waktunya, juga ada kategori ketiga, yaitu satu siklus operasional normal perusahaan. Satu siklus operasional normal ini bisa jadi lebih dari satu tahun, namun masih dihitung satu periode akuntansi. Satuan waktunya dihitung mulai dari pembelian bahan baku atau mulai proses produksi hingga barang terjual dan perusahaan mendapat pemasukan. Perusahaan seperti ini memerlukan waktu lebih panjang untuk satu siklus operasional hingga mendapatkan pemasukan dan laba. Periode ini masih dianggap liabilitas lancar karena memang model bisnisnya yang membutuhkan waktu lebih panjang. 

Contoh Liabilitas Lancar

  1. Utang Dagang 

Utang dagang banyak dipilih oleh perusahaan untuk menjamin ketersediaan stok barang dan kelancaran bisnis. Utang dagang ini menjadi pilihan yang mutualisme antara pemasok dan pebisnis. Kenapa? Karena perusahaan pembeli bisa memperoleh barang yang dibutuhkan tanpa harus membayar di muka. Sehingga perusahaan masih bisa memutar kasnya untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak dan tetap bisa mendapatkan barang untuk dijual.Sedangkan dari sisi pemasok, sistem utang dagang memiliki beberapa aturan untuk pelunasannya. Jika sistem dicicil, biasanya juga dikenakan bunga tergantung berapa lama jatuh temponya. Hal ini juga dipengaruhi oleh inflasi harga barang. Jadi, pemasok tetap akan mendapatkan pemasukan meskipun belum 100% lunas. Utang dagang ini masuk ke dalam liabilitas lancar karena waktu jatuh temponya maksimal satu tahun. 

  1. Utang Wesel 

Utang wesel biasanya muncul ketika perusahaan belum bisa melunasi hutangnya pada saat jatuh tempo dan membutuhkan tambahan waktu. Tambahan waktu yang dibutuhkan tidak melebihi satu tahun atau satu periode akuntansi untuk pelunasannya. 

  1. Jenis liabilitas lancar lainnya yaitu : utang jangka panjang yang jatuh tempo periode saat ini, utang dividen, ppn, utang pph.

Pengertian Liabilitas Tidak Lancar

Jika liabilitas lancar adalah kewajiban membayar hutang pada satu periode akuntansi atau satu tahun, maka liabilitas tidak lancar ini adalah kewajiban melunasi hutang lebih dari satu tahun. Faktor pembeda utama kedua liabilitas ada pada waktu jatuh tempo pelunasan hutangnya. Jika masih satu tahun atau satu periode, maka dikategorikan lancar. Jika lebih dari itu, masuk ke kelompok tidak lancar. Jangka waktu liabilitas tidak lancar bisa bertahun-tahun. Ada yang tiga tahun, lima, sepuluh bahkan dua puluh tahun juga ada. Lama tidaknya waktu jatuh tempo ini dipertimbangkan dengan beberapa variabel, seperti besaran hutang, model bisnis perusahaan, siklus operasional, dan kesepakatan antara perusahaan dan pemberi hutang. Selain itu juga ada kebijakan-kebijakan hutang jangka panjang yang dipandang lebih menguntungkan untuk perusahaan dibanding jangka pendek. Seperti misal diskon cicilan, kelonggaran cicilan, besaran pajak tahunan, dsb, yang membuat perusahaan lebih memilih hutang jangka panjang dibanding jangka pendek. Ada dua jenis liabilitas tidak lancar yang paling banyak dimiliki dan dipilih perusahaan: obligasi dan wesel jangka panjang. 

Contoh Liabilitas Tidak Lancar

  1. Utang Obligasi 

Obligasi kerap kali diterbitkan perusahaan sebagai cara yang disukai untuk mendapatkan dana langsung dalam jumlah besar. Seperti halnya negara yang menerbitkan obligasi untuk dana pembangunan, perusahaan juga bisa menerbitkan obligasi untuk mendapatkan dana hutang untuk membiayai proyek-proyek besar yang butuh dana cepat. Utang obligasi biasanya besar jumlahnya, sehingga tidak bisa dilunasi dalam satu waktu dalam satu tahun oleh perusahaan. Butuh beberapa tahun untuk melunasi. Bisa sistem cicil tahunan atau langsung dibayar diakhir. 

  1. Utang Wesel Jangka Panjang 

Utang wesel ini ada dua jenis: jangka pendek dan jangka panjang. Sebenarnya hampir sama dengan obligasi yang merupakan surat resmi yang menerangkan hutang dan waktu jatuh temponya. Bedanya, obligasi diterbitkan sebagai surat utang. Sedangkan wesel dibuat sebagai janji pelunasan hutang. Wesel dibuat karena pembelian-pembelian yang belum terbayarkan atau utang dagang yang telat bayar pada jatuh tempo sehingga perusahaan mengeluarkan wesel sebagai surat resmi janji pelunasan. 

Perbedaan Liabilitas Lancar dan Tidak Lancar

Perbedaan yang paling mencolok dari liabilitas lancar dan liabilitas tidak lancar ini ada pada rentang waktu pelunasan alias jatuh temponya. Sebuah kewajiban pembayaran utang dibedakan dari jangka waktu pelunasannya. Liabilitas lancar memiliki jangka waktu pelunasan yang singkat, karenanya dinamakan kewajiban lancar atau kewajiban jangka pendek. Sedangkan liabilitas tidak lancar membutuhkan rentang waktu yang lama untuk melunasinya, karena (1) jumlahnya yang besar, (2) lebih menguntungkan ketika dilunasi dalam jangka panjang. Tempo yang dibutuhkan untuk pelunasan liabilitas tidak lancar adalah lebih dari satu tahun atau lebih lama dari satu periode akuntansi. Selain perbedaan dari segi waktu pelunasannya, liabilitas lancar dan tidak lancar juga memiliki perbedaan dari segi jumlah kewajiban yang harus dilunasi dan sifat liabilitasnya apakah memang rutin tahunan selalu ada ataukah momentual saja. Rutin tahunan yang dimaksud adalah setiap tahun pasti akan lahir lagi liabilitas itu. Liabilitas tahunan pada kewajiban lancar disebabkan bukan karena cicilan pelunasan yang terjadwal setiap tahun, tapi karena memang kewajiban yang dikenai setiap tahun.Contohnya adalah pajak dan biaya operasional perusahaan misal utang gaji, utang bonus dsb. Dari segi jumlah, liabilitas tidak lancar biasanya memiliki nominal yang sangat besar, dimana nominal tersebut tidak bisa dilunasi dengan kas satu periode akuntansi saja, tapi membutuhkan beberapa kali pelunasan. Sementara liabilitas lancar, masih bisa dicover oleh kas satu periode akuntansi.


You Might Also Like