Apa Itu Nilai Buku (Value of Book) dan Contoh Cara Menghitungnya

apa_itu_nilai_buku__value_of_book__dan_contoh_cara_menghitungnya

Salah satu elemen penting dalam laporan keuangan yang menjadi alat untuk menganalisa serta menginformasikan kinerja perusahaan adalah nilai buku (value of book). Apa itu nilai buku? Melalui artikel blog kali ini mari kita pahami tentang nilai buku beserta contoh cara menghitung nilai buku ini sendiri.

Mengenal Definisi Dari Nilai Buku

Berdasarkan glosarium bpk.go.id, nilai buku adalah biaya yang dikurangi akumulasi depresiasi atau penyusutan. Atau, nilai buku ini merupakan nilai aset perusahaan yang tertera pada catatan perakunan atau harga ketika aset tersebut dibeli. Yang mana setiap tahunnya nilai aset tersebut dikurangi / didepresiasikan dan pengurangan nilai tersebut dibebankan pada pendapatan perusahaan.Dengan kata lain, nilai buku merupakan nilai suatu aset yang tersisa setelah mengalami pengurangan karena sejumlah depresiasi atau penyusutan yang dibebankan selama umur penggunaan aset tersebut. Hampir semua hal dapat memiliki nilai buku, termasuk perusahaan, bangunan, mobil, dan segala jenis barang koleksi. Apa pun itu yang bisa dijual dan memiliki nilai dapat bermanfaat untuk mengetahui nilai buku aset Anda.Secara garis besarnya, nilai buku sebuah aset seperti ini. Nilai buku aset terakhir sebuah perusahaan pada tahun ke-1 adalah Rp 90 juta. Kemudian selama penggunaannya mengalami depresiasi sehingga pada akhir tahun kedua menjadi Rp 60 juta. Lalu kembali turun jadi Rp 30 juta pada akhir tahun ke-3.

Apa Manfaat Dari Perhitungan Nilai Buku Ini? 

Setidaknya ada 2  kegunaan utama nilai buku bagi akuntansi perusahaan, yaitu :

  • Nilai buku berfungsi sebagai nilai total aset perusahaan yang secara teoritis nantinya akan diterima oleh pemilik atau pemegang saham jika suatu saat perusahaan harus dilikuidasi.
  • Jika dibandingkan dengan nilai pasar, nilai buku ini dapat menunjukkan gambaran apakah suatu perusahaan berada pada titik penjualan yang baik. Apakah dapat dijual dengan harga di atas atau justru di bawah harga pasar.

Selain bisa diterapkan pada keuangan perusahaan, nilai buku ini juga bermanfaat dalam akuntansi keuangan pribadi, terutama untuk menghitung investasi.

Kelebihan Dan Kelemahan Dari Nilai Buku

Menggunakan penghitungan nilai buku dapat menunjukkan berapa nilai bisnis atau aset berdasarkan data, bukan berdasarkan spekulasi atau opini. Oleh karena itu, ini dianggap sebagai ukuran nilai yang relatif akurat. Artinya, nilai buku dapat berguna saat Anda mencoba mempelajari lebih lanjut tentang perusahaan atau menemukan saham dengan harga yang wajar.Sementara itu, nilai buku juga bukanlah ukuran nilai yang pasti. Ini karena nilai buku tidak efektif dalam menilai aset tidak berwujud, seperti hak atas kekayaan intelektual. Seperti misalnya, pada perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak mungkin dapat mengembangkan produk dengan biaya yang relatif rendah. Sehingga neraca mungkin tidak mencerminkan nilai sebenarnya dari aset tersebut. Oleh karena itu, nilai buku harus digunakan sebagai ukuran komparatif untuk membandingkan aset dan perusahaan satu sama lain).

Cara Menghitung Nilai Buku

  1. Tentukan aset dan ketahui harga awalnya

Sesuai dengan prinsip perhitungan akuntansi, setiap aset selalu dicantumkan di buku besar sesuai biaya perolehan. Hal ini membantu Anda menciptakan konsistensi dalam standar pelaporan dan menemukan aset apa saja yang Anda miliki. Selain itu, ketahui juga biaya awal aset atau harga yang dibayarkan untuk memperoleh aset tersebut. Harga awal ini biasanya juga sudah tercantum pada buku besar.

  1. Tentukan beban penyusutan

Setelah menentukan biaya awal aset, selanjutnya Anda perlu mengetahui jumlah beban penyusutan aset terkait. Beban penyusutan ini juga bisa ditemukan di akun Akumulasi Penyusutan dalam buku besar. Ini adalah faktor penting untuk mendapatkan hasil akhir dari nilai buku.

  1. Menentukan metode penyusutan

Selain jenis aset, metode perhitungan penyusutan juga menjadi faktor penentu besarnya penyusutan. Pemilihan metode pun tergantung dari jenis asetnya. Berikut 2 macam metode perhitungan penyusutan :

  • Metode garis lurus (straight line). Ini merupakan metode yang paling sering digunakan. Metode ini berfungsi menjaga beban penyusutan tidak semakin membesar dan konsisten di sepanjang masa guna aset tersebut. Dengan kata lain, besarnya penyusutan setiap tahunnya tetap sama sampai aset tersebut mencapai akhir masa guna.
  • Metode saldo menurun (double declining). Metode ini banyak diterapkan pada aset mesin produksi yang kemampuannya semakin lama semakin menurun. Metode ini memungkinkan besarnya penyusutan cukup tinggi pada awal masa guna, namun semakin berkurang saat mendekati akhir masa gunanya yang ditentukan dengan mengalikan persentase penyusutan garis lurus.

Contoh Cara Menghitung Nilai Buku

Berikut contoh penerapan penghitungan nilai buku suatu aset dengan metode garis lurus :PT XXX pada 11 Januari 2010 melakukan pembelian aset berupa mobil operasional sebesar Rp 200.000. Perusahaan ini kemudian menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk menghitung besarnya penyusutan atas asetnya dengan menetapkan masa manfaat mobil selama 8 tahun. Maka penyusutan atas aset tersebut adalah Rp 25.000.000 (Rp 200.000.000 : 8 tahun). Sehingga penyusutan mobil tersebut tiap tahunnya adalah sebesar Rp 25.000.000. Kemudian setelah 3 tahun atau laporan keuangan per 31 Desember 2013, akumulasi penyusutan mobil tersebut adalah:3 x Rp 25.000.000 = Rp 75.000.000Maka nilai buku aset mobil milik PT XXX terlapor per 31 Desember 2013 adalah :Rp 200.000.000 - Rp 75.000.000 = Rp 125.000.000Nilai buku suatu aset antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya bisa berbeda tergantung penggunaan metode penyusutan masing-masing perusahaan. Perlu diketahui pula bahwa banyak yang menyamakan nilai buku ini dengan nilai pasar karena memang keduanya sama-sama bisa digunakan untuk menganalisis nilai perusahaan. Tetapi faktanya nilai buku dan nilai pasar sama sekali berbeda. Nilai pasar atau market value berdasar pada nilai bisnis di pasar saham. Nilai pasar lebih memiliki implikasi yang lebih bermakna di dalam artian, bahwa itulah harga yang harus Anda bayar untuk memiliki saham dari bisnis tanpa memandang nilai buku yang disebutkan. Perhitungan nilai pasar sendiri yaitu dengan mengalikan jumlah saham perusahaan yang dilepas dengan harga pasarnya.Demikian penjelasan mengenai apa itu nilai buku dalam perusahaan, semoga dapat bermanfaat dalam menambah wawasan dan memberi gambaran perhitungan nilai buku sebuah aset.


You Might Also Like