Apa itu Rasio Profitabilitas? Pahami Juga Fungsi dan Jenis-jenisnya

apa_itu_rasio_profitabilitas_pahami_juga_fungsi_dan_jenis_jenisnya

Dalam dunia bisnis, ada berbagai macam istilah untuk menamai banyaknya keadaan keuangan. Dalam akuntansi pun, ada banyak nama akun yang dibuat untuk mengklasifikasikan berbagai transaksi agar mudah diidentifikasi dan dihitung. Semuanya dilakukan sebagai salah satu metode kontrol keuangan yang dipaparkan dalam sebuah laporan keuangan perusahaan. Laba dan rugi perusahaan menjadi salah satu fokus utama dalam tujuan penyusunan laporan keuangan. Di dalam laba dan rugi tersebut masih ada banyak sekali jenis rasio keuntungan untuk mengukur tingkat kesuksesan strategi bisnis dan efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba. Salah satunya yaitu rasio profitabilitas, yang membantu kita mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Melalui artikel ini akan kami uraikan tentang rasio profitabilitas lebih lengkap!

Pengertian Rasio Profitabilitas

Rasio adalah skala, sedangkan profit adalah laba. Ini adalah sebuah skala yang memberikan informasi mengenai kemampuan mendapatkan laba. Jadi, rasio profitabilitas ini adalah sebuah cara yang dapat memberikan informasi kepada para stake holder dan pimpinan perusahaan mengenai sebesar apa kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Dari data rasio ini juga, pimpinan perusahaan dapat meyakinkan calon investor bahwa perusahaan mampu mengembalikan dana yang diinvestasikan, bahkan menghasilkan laba yang baik. Rasio profitabilitas menghitung prosentase laba yang dihasilkan dari keseluruhan laba kotor, lalu juga setelah pengurangan pajak, hingga laba bersih yang diterima perusahaan setelah dipotong oleh pengeluaran-pengeluaran. Prosentase atau rasio yang dihasilkan dari perhitungan ini dapat menjadi modal perusahaan untuk menaikkan citranya dan sebagai daya jual untuk mendapatkan kepercayaan para stake holder. Ada banyak macam rasio profitabilitas yang digunakan oleh perusahaan, seperti gross margin dan juga rasio pengembalian. 

Manfaat Mengetahui Rasio Profitabilitas

Jika tak banyak manfaatnya, tentu rasio profitabilitas ini tak akan dianggap penting oleh perusahaan. Secara tidak langsung, sebetulnya nilai rasio profitabilitas ini menjadi citra dan daya jual perusahaan ke para stake holder, calon pembeli saham, bank dan juga calon partner kerja sama. Rasio profitabilitas menjadi laporan yang merangkum capability perusahaan dalam suatu hasil prosentase angka. Untuk lebih detail, inilah beberapa manfaat nyata yang diberikan oleh rasio profitabilitas. 

  1. Untuk memonitor laba pada periode tertentu 

Rasio profitabilitas ini tidak hanya sekedar memberikan angka hasil laba, tapi sebuah prosentase kemampuan. Angka yang dihasilkan dari perhitungan merupakan cerminan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas yang rajin dihitung setiap periode tertentu dapat menjadi monitor untuk mengawasi laju penjualan, dan proses operasional perusahaan yang mana berpengaruh langsung pada angka rasio yang dihasilkan. 

  1. Menjadi standart pengukuran untuk penilaian dari bank atau investor 

Ada kalanya perusahaan membutuhkan tambahan pendanaan dengan pengajuan kredit ke bank. Pengajuan itu harus melalui proses pemeriksaan dan analisa yang ketat dari pihak bank untuk menilai apakah perusahaan mampu melunasi pinjaman sesuai jumlah yang diajukan. Dalam proses analisa dan pemeriksaan tersebut, pihak bank membutuhkan data rasio profitabilitas untuk menjadi bahan pertimbangan membuat keputusan. Dari angka rasio tersebut, pihak bank dapat menilai apakah perusahaan mampu mengembalikan atau harus menurunkan jumlah pinjaman yang diajukan sesaui kemampuan perusahaan melunasinya. 

  1. Sebagai bahan evaluasi kinerja 

Data rasio profitabilitas ini dapat menjadi laporan keuangan untuk manajer dalam mengevaluasi kinerja timnya. Rasio profit mencerminkan kinerja seluruh tim mulai dari proses produksi awal hingga penjualan. Sehingga angka rasio ini bisa menjadi pijakan manajer untuk bahan pertimbangan membuat strategi berikutnya. 

  1. Daya jual perusahaan dalam penjualan saham

Dalam rasio profitabilitas ada perhitungan yang menghasilkan rasio pengembalian aset dan ekuitas. Kedua rasio tersebut yang akan menjadi daya jual perusahaan untuk menunjukan sekaligus membuktikan kemampuan dalam menghasilkan laba dan mengembalikan aset investasi kepada investor. Nilai rasio yang tinggi, umumnya semakin baik, karena itu artinya semakin mampu perusahaan untuk memberikan keuntungan pada pemegang aset. Hal tersebut juga dapat menarik minat dan meyakinkan calon investor baru untuk mulai berinvestasi. Jika perusahaan mendapatkan dana investasi semakin banyak, perusahaan dapat bertumbuh makin besar dengan modal tersebut.  

Jenis-jenis Profitabilitas

Ada banyak jenis rasio profitabilitas, yang kita uraikan dibawah ini adalah beberapa yang terbanyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan. Mari kita simak bersama apa saja jenisnya! 

  1. Gross profit margin 

Ini merupakan rasio laba yang diambil dari total laba kotor sebelum dikurangi pajak dan kewajiban atau kondisi lainnya. Gross profit margin dapat memberikan informasi laba kotor awal yang kita dapatkan dari seluruh proses produksi hingga penjualan. Lewat data rasio ini, kita bisa mengetahui kekuatan perusahaan dalam menghasilkan laba. Nilai rasio laba kotor ini seringkali dipakai apalagi jika waktu penyampaian sangat singkat. Untuk mendapatkan angka gross profit margin ini, kita hanya perlu membagi perolehan laba kotor dengan total penjualan lalu hasilnya dijadikan bentuk persen. 

  1. Net profit margin 

Berbeda dengan gross profit yang dihitung dari laba kotor, untuk net profit ini dihitung dari laba bersih. Laba kotor dikurangkan kewajiban pajak yang harus dibayar, akan menghasilkan laba bersih. Lalu untuk mendapatkan angka persen net profit marginnya, kita bisa membagi angka laba bersih tersebut dengan penjualan bersih. Angkanya kemudian dijadikan persen. Angka tersebutlah yang menjadi rapor laba bersih yang dihasilkan. 

  1. Rasio pengembalian aset 

Angka rasio ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan calon investor maupun pihak bank sebelum memutuskan berinvestasi ataupun memberikan modal pinjaman. Rasio pengembalian aset memberitahu kita seberapa mampu perusahaan mengembalikan aset yang kita investasikan. Semakin besar angka prosentasenya, maka semakin mampu perusahaan mengembalikan aset dan memberikan keuntungan sesuai yang dijanjikan. Untuk menghitung rasio ini caranya mudah, yaitu dengan membagi laba bersih dengan total aset kemudian dijadikan persen. 

  1. Rasio pengembalian ekuitas 

Hampir sama dengan rasio pengembalian aset, untuk menghitung nilai ROE atau return on equity ini didapatkan dari membagi laba bersih setelah pajak dengan total nilai ekuitas yang dimiliki. Hasilnya dinyatakan dalam prosentase. 

  1. Rasio pengembalian penjualan 

Ini merupakan prosentase nilai laba yang dihitung dari laba kotor (sebelum dikurangkan pajak dan bunga) lalu membaginya dengan biaya variabel selama proses produksi. Rasio pengembalian penjualan ini memberitahu kita seberapa besar laba yang diperoleh dibandingkan dengan biaya variabel yang sudah dikeluarkan.


You Might Also Like