Apa Saja Sumber Pembelanjaan Perusahaan Serta Cara Pencatatannya Dalam Laporan Keuangan Perusahaan

apa_saja_sumber_pembelanjaan_perusahaan_serta_cara_pencatatannya_dalam_laporan_keuangan_perusahaan.png

Sumber pembelanjaan atau juga sering disebut dengan sumber pendanaan perusahaan, menjadi salah satu pembahasan yang sangat penting. Tentu saja, karena dana yang nantinya digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, sehingga sumber pembelanjaan menjadi penentu apakah perusahaan bisa beroperasi atau tidak.Semakin besar sebuah perusahaan, biasanya akan semakin banyak jenis sumber pembelanjaan yang digunakan. Karena semakin besar juga dana yang mereka butuhkan. Di bawah ini dijelaskan lebih detail jenis-jenis sumber pembelanjaan yang secara umum digunakan oleh perusahaan.

Jenis-jenis Sumber Pembelanjaan

Ada cukup banyak jenis sumber pembelanjaan yang digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan jangka waktunya, sumber pembelanjaan terbagi menjadi beberapa jenis berikut :

  • Sumber Pendanaan Jangka Pendek

Umumnya sumber pembelanjaan jenis ini banyak dipakai untuk modal kerja, karena dana ini harus dikembalikan dalam jangka waktu satu periode akuntansi. Umumnya perusahaan di Indonesia menggunakan periode akuntansi 1 tahun. Jenis sumber pembelanjaan jangka pendek terbagi lagi menjadi :

  • Pendanaan Spontan

Jenis sumber pembelanjaan ini akan mengikuti perubahan aktivitas perusahaan. Misalnya perusahaan membeli barang namun pembayarannya secara kredit dalam waktu 3 bulan. Maka sumber pembelanjaannya (hutang dagang) akan menyesuaikan dengan banyak/intensitas pembelian barang tersebut.

  • Pendanaan Tidak Spontan

Sedangkan untuk sumber pembelanjaan tipe ini, akan direncanakan terlebih dulu dan cenderung tak berubah-ubah seperti halnya tipe spontan. Sehingga nantinya pun perusahaan akan mengetahui dengan jelas, total beban yang harus ia bayar. Contoh pendanaan tidak spontan adalah Hutang Bank Kredit, Surat Utang oleh instansi tertentu, dan lain-lain.

  • Sumber Pendanaan Jangka Menengah

Jenis sumber pembelanjaan berikutnya adalah untuk kategori pendanaan jangka menengah. Biasanya ini didapatkan perusahaan dari leasing, equipment loan dan term loan. Tipe ini disebut dengan jangka menengah karena jangka waktu pengembaliannya bisa lebih lama dari tipe jangka pendek, namun umumnya tidak boleh lebih dari 5 tahun.Sumber pendanaan jangka menengah umumnya diambil oleh perusahaan karena kebutuhan dana terlalu sulit untuk dikembalikan dalam waktu dekat (kurang dari 1 tahun). Sehingga mereka akan mengambil pinjaman dengan jangka waktu yang sedikit lebih lama. Termasuk juga jika perusahaan sulit menggunakan alternatif pendanaan jangka panjang.

  • Sumber Pendanaan Jangka Panjang

Sedangkan untuk alternatif sumber pembelanjaan jangka panjang biasanya digunakan oleh perusahaan untuk melakukan pengembangan atau ekspansi masif. Karena tentu saja biaya yang diperlukan sangat besar, sehingga membutuhkan jangka waktu pengembalian yang lebih lama.Beberapa contoh pendanaan jangka panjang antara lain : obligasi, hipotik, saham dan kredit investasi. Selain dibedakan dari sisi jangka waktu, sumber pembelanjaan perusahaan juga dibedakan dari aspek asal dana. Karena sumber pendanaan perusahaan bisa berasal dari :

  • Sumber Pembelanjaan Internal

Disebut internal karena sumber pembelanjaan tipe ini berasal dari dana perusahaan sendiri. Umumnya sumber pembelanjaan ini didapatkan dari laba yang tidak terbagi atau  beberapa lainnya menyebut dengan “laba yang ditahan”. Selain juga berasal dari cadangan dana perusahaan.Laba yang ditahan sepenuhnya adalah hasil dari keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Apabila para pemegang saham belum berkenan untuk membagi sebagian keuntungan untuk ditahan, maka perusahaan pun juga belum bisa mendapatkan sumber pembelanjaan dari itu.

  • Sumber Pembelanjaan Eksternal

Sedangkan untuk sumber pembelanjaan yang berasal dari eksternal biasanya didapat perusahaan dari modal pribadi pemilik perusahaan, pemegang saham, kreditur (bank atau penjual), obligasi, hipotik, kredit negara dan asuransi.Memang ada beberapa yang berpendapat bahwa uang atau modal pribadi dari pemilik perusahaan termasuk sumber pembelanjaan internal. Tapi dalam dunia akuntansi untuk perusahaan modern, pemilik dan perusahaan diakui sebagai entitas yang terpisah. Karenanya ketika pemilik perusahaan memberikan sebagian dana pribadi untuk perusahaan, hal itu dikategorikan sebagai sumber pembelanjaan eksternal.Sedangkan untuk sumber pembelanjaan yang didapatkan dari saham, pada awalnya memang dikategorikan sebagai sumber eksternal. Tapi pada akhirnya hal itu akan dimasukkan ke dalam kelompok sumber pembelanjaan internal, ketika sudah dikelola dalam perusahaan dan menghasilkan laba.

Cara Pencatatan Sumber Pembelanjaan

Sumber pembelanjaan atau pendanaan perusahaan perlu dicatat karena tentu saja hal itu menjadi bagian penting dalam laporan keuangan perusahaan. Dengan data tersebut, perusahaan bisa menganalisa dan mendeteksi setiap aliran dana dan dari mana sumber dana itu didapatkan.Analisa Sumber dan Penggunaan Dana dilakukan dalam dua tahapan yakni sebagai berikut : 

  • Penyusunan Laporan Perubahan Neraca 

Laporan ini dipakai untuk menunjukkan detail perubahan dari setiap akun dalam neraca dalam jangka waktu tertentu. Dimana akhirnya dari sana bisa diketahui adanya sumber atau penggunaan dana tertentu.

  • Penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Laporan ini akan disusun dari gabungan antara laporan perubahan neraca dan laporan laba yang ditahan. Dalam istilah sempitnya dana yang dipakai dalam laporan ini disebut sebagai Kas dan dalam istilah luasnya disebut dengan Modal Kerja.Berikut ini adalah contoh dari pencatatan Sumber Pembelanjaan untuk Laporan Sumber Dana dan Penggunaan Dana dalam jangka waktu 1 tahun periode akuntansi pada PT.XXX :Laporan Sumber dan Penggunaan Dana PT. XXX31 Desember 2007 – 31 Desember 2008(dalam Rupiah)

SumberJumlahPenggunaanJumlah
Laba Operasi 81000000Cash Deviden 69000000
Akumulasi Depresiasi Mesin 14000000Mesin 12000000
Akumulasi Depresiasi Bangunan21000000Bangunan16000000
Tanah 2000000Hipotik26000000
Obligasi14000000Modal Kerja29000000
Modal 20000000
Total Sumber 152000000Total Penggunaan 152000000

Angka yang tertera dalam kolom modal kerja di atas adalah hasil selisih dari jumlah sumber dan jumlah penggunaan aktual. Dimana angka sumber dana lebih besar dari angka penggunaan sebanyak 29 juta rupiah. Hal itu akhirnya menjadi modal kerja yang bisa digunakan untuk pengembangan perusahaan lebih lanjut.Jadi Anda sekarang sudah memahami apa saja yang bisa digunakan sebagai sumber pembelanjaan perusahaan, baik itu dari pihak internal maupun eksternal. Anda juga memahami bagaimana pencatatan sumber pembelanjaan tersebut dalam laporan keuangan sehingga memudahkan bagi para direksi untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap kondisi keuangan perusahaan. Semoga bermanfaat!


You Might Also Like