banner iklan

Aturan Umum Membuat Faktur Pajak dan Jenisnya

aturan_umum_membuat_faktur_pajak_dan_jenisnya

Faktur merupakan catatan pembelian yang mengharuskan konsumen membayar atas barang atau jasa yang dibeli. Faktur memuat detil dari pembelian, termasuk jenis produk atau jasa yang dibeli, jumlah barang dan harga yang sudah disepakati bersama.Faktur akan membantu melindungi alur kas, menjaga catatan keuangan, dan memenuhi kewajiban membayar pajak. Dalam hal ini, perusahaan yang berdiri di 160 negara yang tergabung dalam Goods & Service Tax (GST) wajib mengeluarkan faktur pajak sebagai syarat untuk jual beli.Di bawah aturan GST yang baru, tiap negara harus mengikuti format baku yang sudah disediakan secara internasional, meski jumlah besaran pajak berbeda dari satu negara ke negara lain. Dalam aturan baru GST, sistem perpajakan lalu dikelompokkan menurut tipenya masing-masing.

Jenis Pajak GST Selain Faktur Pajak

#1. Bill of Supply

Fungsi bill of supply sebenarnya hampir sama dengan faktur pajak. Bedanya, faktur pajak mengharuskan produsen menarik pajak dari konsumen, sedang bill of supply tak perlu. Bill of supply harus dikeluarkan oleh produsen secara langsung saat membuat suplai barang yang tidak dikenai pajak dalam skema pengecualian pajak dari GST.

#2. Debit Note & Credit Note

Debit note harus dikeluarkan segera saat faktur pajak yang baru saja dikeluarkan untuk suatu barang atau jasa diyakini nilainya ada di bawah nilai pajak yang disyaratkan. Sedang credit note harus diberikan saat faktur pajak yang baru dikeluarkan nilainya melebihi dari nilai pajak yang seharusnya.

#3. ISD Invoice

Suatu pajak ISD akan dikeluarkan untuk mendistribusikan kredit pajak masuk yang antar cabang suatu perusahaan yang berada di wilayah sama.

#4. Receipt Voucher

Receipt voucher dibutuhkan untuk mengeluarkan kwitansi pembayaran lebih lanjut untuk penyuplai barang atau jasa. Saat satu individu terdaftar di bawah GST menerima pembayaran dari konsumen, receipt voucher harus segera dikeluarkan.

#5. Consolidated Tax Invoice

Pebisnis yang terdaftar mungkin saja tak dikenai faktur pajak atau bill of supply jika nilai suplai barang tak mencapai batas minimal yang ditetapkan suatu negara. Terkecuali jika konsumen meminta, atau transaksi masuk kategori B2C. Pada kasus semacam ini, pembayar pajak dapat meminta consolidated tax invoice untuk semua suplai yang dikeluarkan.

#6. B2C Invoice

Semua jenis B2C invoice harus punya nomor serial dan berisi tanggal faktur, nilai suplai barang, nilai pajak yang dikenakan, tingkat pajak GST, kode HSN atau SAC dari barang atau jasa yang dibeli.

#7. B2C Large Invoice

Dalam faktur B1C dengan nilai pajak yang menyentuh batasan minimal wajib pajak, nama dan alamat penerima harus disebut berurutan dengan alamat penerima dan tempat asal penyuplai. Tingkatan informasi faktur juga harus diunggah ke GTSN untuk semua B2C invoice dengan nilai yang dikenai pajak.

#8. B2B Invoice

Untuk B2b invoice, nama, alamat, dan GTSIN atau UIN dari konsumen secara wajib harus disebut dalam faktur. Juga, setelah mengeluarkan faktur, detil tingkatan produk harus dijelaskan dalam faktur B2B dan kemudian diunggah ke GSTN.

Aturan Membuat Faktur Pajak

#1. Nama dan Alamat

Layaknya seperti faktur penjualan, informasi pertama yang harus ditampilkan yaitu nama dan alamat bisnis. Pastikan untuk menggunakan alamat sama yang digunakan untuk mendaftar dalam GST. Jika mempunyai cabang bisnis di berbagai negara, tetap gunakan alamat yang digunakan untuk mendaftar.

#2. Nomor GST/GSTIN

Nomor ini berupa kombinasi antara angka dan huruf yang dipunyai anggota GST. Nomor ini diperlukan untuk memverifikasi keanggotaan dan umumnya terdiri dari 15 angka dengan dua digit awal mewakili kode negara yang diikuti nomor PAN dari pemegang pajak.

#3. Nomor Faktur Pajak GST

Seperti faktur pada umumnya, terdapat nomor serial yang berurutan berisi deretan huruf alphabet atau angka saja, bukan kombinasi. Nomor ini akan memberikan identifikasi unik pada tiap faktur.

#4. Tanggal Faktur GST

Ini merupakan tanggal sederhana saat faktur pajak GST dikeluarkan. Tapi dalam banyak kasus, tanggal ini mengindikasikan 30 hari setelah tanggal produk atau jasa dikirimkan.

#5. Detil Penerima Dalam Faktur GST

Dalam sebuah faktur harus berisi nama, alamat, nomor GST/GSTIN, dan alamat konsumen. Untuk negara yang memiliki negara bagian, detil penerima harus memasukkan nama negara bagian yang ditinggali beserta kodenya.

#6. Kode HSN Atau Kode SAC

HSN, singkatan dari Harmonized System of Nomenclature, merupakan kode sistem produk yang digunakan secara internasional untuk menjaga keseragaman klasifikasi suatu barang. Sedang SAC merupakan singkatan Service Accounting Code yang digunakan untuk mengidentifikasi jasa yang disediakan suatu perusahaan.

#7. Deskripsi Barang Atau Jasa

Sama seperti faktur penjualan, penjual perlu menyertakan deskripsi barang atau jasa yang disediakan termasuk jumlahnya.

#8. Nilai Total Penjualan dan Nilai Total Pajak

Satu di antara komponen penting dari pajak faktur GST yaitu adanya nilai total penjualan dan nilai total pajak. Dua hal ini harus ditulis jelas dan terpisah dalam faktur. Jika terdapat diskon atau potongan harga, ini juga harus dihitung dan disebut dalam nilai total penjualan.

#9. Tingkatan Pajak GST

Terdapat empat tingkatan struktur pajak dalam GST yang bervariasi tergantung jenis dan kuantitas transaksi. Satu contoh, barang kebutuhan pokok seperti bahan pangan tak akan dikenai pajak, sementara barang berharga semacam mobil mewah akan dikenai pajak tinggi.

#10. Nilai Pajak yang Dikenakan

Jenis suplai, di mana suplai dibuat, dan siapa yang memproduksi suplai akan menentukan tingkatan pajak yang dikenakan. Contoh mudah, negara Australia mengenakan pajak GST sebesar 10% dari nilai barang. Semisal faktur bernilai Rp. 10 juta, hasil kalkulasi pajak dari GST menjadi Rp. 1 juta. Tentu saja, tiap negara punya aturan berbeda soal besaran nilai pajak.

#11. Hutang Pajak

Jika GST adalah pajak terhutang, maka penjual perlu menuliskan secara jelas dalam faktur GST dengan pernyataan ‘GST PAID ON REVERSE CHARGES’.

#12. Faktur Revisi

Semisal faktur GST salah dan harus direvisi, informasi semacam ini harus disampaikan jelas tertulis dalam faktur dengan pernyataan ‘REVISED INVOICE’. Meskipun demikian, nomor faktur akan tetap sama seperti faktur asli yang sudah dikeluarkan. Termasuk jika ingin merubah nomor atau tanggal, perubahan semacam ini juga harus disampaikan.

#13. Faktur Pendukung

Jika faktur GST yang dikirim ternyata adalah faktur pendukung dari faktur yang pernah dikeluarkan, tambahan pernyataan seperti ‘SUPPLEMENTARY INVOICE’ perlu ditambahkan ke nomor faktur.

#14. Detil Perjanjian Pembayaran

Serupa faktur penjualan, pajak faktur GTS harus berisi detil pembayaran. Misalnya jenis pembayaran apa yang diambil, dan kapan tanggal jatuh tempo faktur tersebut.

#15. Tanda Tangan Dari Penyuplai

Faktur pajak GST harus dibubuhi tanda tangan penyuplai, atau siapa saja yang punya kuasa atas suatu transaksi. Meski demikian, tanda tangan digital juga dapat digunakan untuk persetujuan.


You Might Also Like