Auditing: Pengertian, Jenis, serta Tahapan Pelaksanaannya

Auditing

Pernah mendengar istilah auditing? Sebuah perusahaan tentu akan mengalami proses auditing secara berkala. Aktivitas ini memberikan banyak manfaat karena perusahaan bisa memahami ketika terdapat kesalahan data serta informasi terkait pengelolaan bisnis. Penjelasan tentang audit dan seperti apa tahapannya akan kami bahas berikut ini.Pengertian AuditingAuditing merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi sebuah sistem, organisasi, proses, maupun produk. Audit ini dilakukan oleh seseorang atau pihak yang kompeten. Seseorang yang menjalankan tugas ini juga harus objektif serta tidak boleh memihak dan mereka dinamakan sebagai auditor.Tujuan melakukan sebuah audit yaitu untuk melakukan verifikasi dan konfirmasi bahwa sebuah subjek dari audit tersebut telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sesuai dengan regulasi, standar, serta praktisi yang telah diterima dan disetujui. Berkaitan dengan dunia bisnis, mungkin Anda juga pernah mendengar istilah audit keuangan. Sebuah audit yang dilakukan akuntan publik dengan tujuan melakukan penilaian tentang seberapa layak atau wajar penyajian sebuah format laporan yang dibuat perusahaan. Dalam melaksanakan tugas tersebut seorang akuntan publik bekerja sesuai dengan prinsip akuntansi yang telah berlaku secara umum.Tujuan Melakukan AuditingTujuan utama melakukan auditing yaitu mendapatkan informasi tentang persediaan. Selain itu, melalui aktivitas ini akan ada informasi seputar harga yang sudah ditetapkan dan total aset perusahaan yang dimilikinya sesuai kondisi yang sebenarnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa tujuan dari melakukan audit.

  1. Kelengkapan atau Completeness

Kelengkapan merupakan salah satu tujuan utama melakukan audit. Dinamakan demikian karena ini berkaitan dengan kelengkapan yang dapat menjadi faktor untuk meyakinkan semua transaksi yang berlangsung benar-benar telah tercatat serta dimasukkan ke jurnal secara aktual.

  1. Ketepatan atau Accuracy

Ketepatan juga menjadi bagian dari tujuan auditing. Melalui proses ini, akan ada informasi yang benar mengenai transaksi maupun saldo yang sudah tercatat sesuai dengan perhitungan dan klasifikasi yang benar.

  1. Eksistensi atau Existence

Tujuannya untuk memastikan jika seluruh kewajiban serta aset yang telah tercatat mempunyai waktu serta tanggal tertentu alias tidak fiktir.

  1. Penilaian atau Valuation

Penilaian juga menjadi tujuan dari auditing. Maksudnya untuk memastikan jika seluruh prinsip yang telah ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.

  1. Klasifikasi atau Classification

Klasifikasi dalam audit bertujuan untuk memastikan jika seluruh transaksi yang telah dicantumkan pada jurnal sudah terklasifikasi maupun dikelompokkan secara tepat dengan berdasarkan golongan akun yang benar.

  1. Pisah Batas atau Cut-off

Mengapa cut-off juga merupakan tujuan audit? Alasannya karena untuk memastikan jika transaksi yang sudah mendekati tanggal neraca sudah dicatat pada periode yang sesuai. Ini yang akan menjadi penting karena tidak jarang banyak kesalahan di dalam proses pencatatan transaksi, termasuk pencatatan yang dekat dengan akhir periode akuntansi.

  1. Pengungkapan atau Disclosure

Pengungkapan terkait auditing bertujuan untuk memastikan saldo akun dan semua persyaratan pengungkapan yang saling berkaitan sudah tersaji dan dijelaskan di dalam laporan keuangan maupun isi catatan kaki pada laporan tersebut.Jenis Opini Auditing KeuanganTerdapat beberapa jenis auditing opini keuangan. Penjelasan selengkapnya yaitu:

  1. Unqualified Opinion atau Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Sebuah pendapat dari auditor tanpa berdasarkan keberatan apa pun terkait ikhtisar keuangan yang disajikan pihak manajemen. Untuk bentuk laporan ini biasanya digunakan ketika kondisi seperti berikut:

  • Bukti audit yang diperlukan sudah terkumpul. Auditor juga telah menjalankan tugasnya dengan sedemikian rupa sehingga bisa memastikan kerja lapangan dengan lebih teliti.
  • Sudah mengikuti standar atau aturan umum yang sebelumnya sudah disepakati.
  • Laporan keuangan yang telah diaudit tersebut akan disajikan sesuai prinsip akuntansi umum yang ada di Indonesia. Kemudian juga ditetapkan secara konsisten di laporan sebelumnya. Demikian juga terkait penjelasan yang sudah mencukupi serta telah disertakan di bagian catatan kaki maupun bagian yang lain pada laporan keuangan tersebut.
  • Tidak ada kepastian cukup berarti atau no material uncertainties terkait perkembangan di masa depan yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya maupun dipecahkan dengan hasil memuaskan.
  1. Opini Wajar Disertai Pengecualian atau Qualified Opinion

Pendapat dari auditor dengan berdasarkan keberatan tertentu terkait adanya salah satu perkiraan yang tercatat di laporan keuangan. Namun keberatan yang muncul tidak berpengaruh secara material terkait ikhtisar keuangan yang telah disajikan manajemen.Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi kemunculan opini wajar yang disertai pengecualian antara lain:

  • Tidak terdapat bukti kompeten dan cukup atau tidak terdapat pembatasan terkait lingkup audit material namun tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan secara menyeluruh.
  • Auditor yakin jika laporan keuangannya berisi penyimpangan yang berasal  dari prinsip akuntansi dan berlaku secara umum serta berdampak material namun tidak  dapat berpengaruh ke laporan keuangan secara menyeluruh. Penyimpangan tersebut bisa berupa pengungkapan yang belum memadai atau perubahan yang terjadi di dalam prinsip akuntansi.
  1. Opini Penolakan atau Disclaimer Opinion

Sebuah penolakan untuk memberikan pendapat terkait ikhtisar keuangan yang disajikan manajemen yang diakibatkan adanya pembatasan luasnya pemeriksaan maupun ketidakpastian terkait jumlah dari suatu perkiraan tertentu. 

  1. Opini Tidak Wajar atau Adverse Opinion

Pendapat yang diberikan auditor bahwa tidak setuju terkait ikhtisar keuangan yang disajikan manajemen. Kondisi ini terjadi karena auditor sangat yakin jika ikhtisar keuangan memang tidak layak.Tahapan dalam Opini AuditSebelum auditor menjelaskan tentang pendapatnya, biasanya ada beberapa tahapan di dalam proses auditing perusahaan. Beberapa tahapan tersebut telah dijelaskan oleh Arens dik (2008) seperti berikut:

  • Perencanaan serta perancangan terkait pendekatan audit
  • Pengujian pengendalian serta transaksi
  • Pelaksanaan prosedur analisis maupun pengujian secara terperinci terkait saldo
  • Penyelesaian serta penerbitan laporan audit

Demikian informasi seputar beberapa hal seputar auditing. Kesimpulannya, ini merupakan proses yang memang harus diperhatikan baik oleh manajemen maupun auditor. Melalui proses auditing ini, apa yang ada di dalam laporan keuangan akan sesuai dengan ketentuan atau standar yang ada. Mendapatkan audit dengan hasil yang layak juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan. Maka dari itu, sangat penting agar perusahaan melalui orang-orang yang berwenang dapat menghadirkan sebuah laporan keuangan yang tepat serta sesuai dengan penerapan akuntansi. Semoga bermanfaat.


You Might Also Like