Berbagai Insentif Karyawan yang Bisa Anda Terapkan di Perusahaan

berbagai_insentif_karyawan_yang_bisa_anda_terapkan_di_perusahaan

Tidak sedikit perusahaan yang menganggap bahwa karyawan adalah beban perusahaan. Padahal sebaliknya, karyawan merupakan salah satu aset terpenting perusahaan untuk dijaga. Perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Youtube, dan perusahaan besar lainnya menganut konsep bahwa karyawan sama pentingnya dengan pelanggan mereka. Jadi jangan heran banyak talenta terbaik yang berlomba-lomba untuk dapat menjadi karyawan di perusahaan tersebut dan memberikan kinerja terbaik mereka.Jika sebuah perusahaan memperlakukan dan menganggap karyawan sama pentingnya dengan pelanggan mereka, maka perusahaan tersebut akan memiliki karyawan yang bekerja dengan lebih giat karena mereka merasa termotivasi untuk melakukan yang terbaik dan menganggap perusahaan tersebut telah menjadi bagian dari dirinya dan para karyawan yang merasa kontribusinya terhadap perusahaan dihargai akan dengan tulus merasa bahwa mereka harus memajukan perusahaan karena mereka sadar bahwa mereka berada di perahu yang sama.Dengan berpikiran seperti ini saja biasanya karyawan yang merasa dihargai akan memberikan ide-ide menarik untuk dicoba oleh perusahaan dan tidak menutup kemungkinan ide ini mungkin akan membuat perusahaan tersebut terlihat menonjol jika dibandingkan dengan pesaingnya di industri yang sama. Contohnya seperti Gojek yang beberapa tahun lalu viral karena ide iklan billboardnya yang menyerupai surat tanpa adanya gambar sama sekali. Iklan billboard yang diletakkan di titik termacet ibukota ini sukses menarik perhatian karena belum pernah ada perusahaan yang melakukan iklan seperti sebelumnya. Ide unik seperti inilah yang dapat muncul ketika seseorang merasa termotivasi.Berbeda dengan konsep di atas, apabila perusahaan memperlakukan karyawannya dengan cara yang tidak baik, perusahaan tersebut akan mengalami masa-masa sulit dimana mereka harus terus melakukan rekrutmen karena tingginya angka turnover. Tentu selain membuang tenaga, hal ini juga membuang waktu yang berharga dimana seharusnya waktu dan tenaga yang dimiliki dapat digunakan untuk melakukan hal lain yang dapat mendorong perusahaan. Hal ini bisa jadi disebabkan karena mereka merasa kontribusinya tidak berarti apa-apa sehingga menjadi rendah diri dan kurang termotivasi. Mereka akan menjadi takut untuk mengungkapkan ide-idenya ataupun pendapat yang mungkin bisa mengubah perusahaan.Perlu dipahami bahwa tanpa karyawan, perusahaan tidak akan bisa melakukan operasional bisnisnya dengan baik atau  bahkan tidak bisa sama sekali. Karyawan bukan hanya salah satu aset berharga perusahaan tetapi juga pilar-pilar yang pengelolaannya perlu diperhatikan dengan seksama. Tentunya pengelolaan sumber daya manusia perusahaan sedikit lebih rumit daripada mengelola aset berharga perusahaan lainnya yang berupa barang karena pengelolaan karyawan harus turut memperhatikan aspek psikologi dimana termasuk didalamnya adalah kebahagiaan dan motivasi kerja.

Tips Mengelola Karyawan dengan Baik

Menurut survey yang dilakukan oleh SEEK ASIA pada tahun 2017 tentang Job Happiness, sebanyak 25% karyawan menunjukkan bahwa mereka berhenti bekerja karena ingin menemukan tempat kerja yang lebih besar.Berikut adalah beberapa tips untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik dan positif sebagai pondasi bagi perusahaan yang kuat dan meningkatkan kebahagiaan serta motivasi kerja karyawannya:

  1. Menciptakan kebijakan yang adil dan transparan

Diperlakukan setara tanpa ada pilih kasih karena seseorang bersekolah di universitas luar negeri atau karena orang tersebut tidak menyelesaikan pendidikannya hingga ke bangku kuliah merupakan salah satu hal yang bisa diterapkan.Memiliki manajemen yang transparan pun sangat dibutuhkan, seperti jika perusahaan Anda memiliki sistem insentif atau benefit bagi karyawan, maka hal tersebut wajib disosialisasikan dengan baik. Selain itu juga, memberikan ruang bagi karyawan untuk mengungkapkan ide dan pendapat apapun mengenai perusahaan atau produknya akan membuat karyawan merasa berkontribusi terhadap perkembangan perusahaan serta merasa dihargai dan didengarkan.

  1. Menjalin hubungan yang baik dengan karyawan

Menurut hasil survey Job Happiness yang dilakukan oleh SEEK ASIA pada tahun 2017, salah satu dari tiga faktor utama yang memegang andil paling besar dalam menentukan kebahagiaan karyawan adalah memiliki rekan kerja dan bos yang baik. Tidak peduli sesulit apapun pekerjaannya, jika mereka memiliki seseorang yang dapat diajak bicara di perusahaan, mereka akan bertahan.Sangat penting bagi seorang pemimpin untuk mengenal karyawannya dengan baik dan menjalin hubungan yang erat. Hal ini agar pemimpin perusahaan juga dapat mengetahui permasalahan secara langsung dilapangan serta mengapresiasi karyawannya secara langsung.

  1. Menghargai perkembangan dan kemajuan karir karyawan

Sangat penting bagi pemimpin perusahaan untuk menunjukkan kepada karyawan bahwa pencapaian dan kontribusi mereka dilihat. Karyawan akan merasa termotivasi ketika perusahaan mencari tahu apa yang ingin dicapai oleh karyawannya dan menyediakan ruang bagi mereka untuk tumbuh dengan cara menyediakan pelatihan dan kursus yang dibutuhkan untuk dapat mencapai tujuan tersebut.

Beberapa Ide Insentif Karyawan

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa salah satu penentu kebahagiaan karyawan adalah dengan merasa dihargai kontribusinya. Salah satu yang bisa diterapkan untuk membuat karyawan nyaman dan bekerja dengan lebih giat lagi adalah dengan memberikan insentif kepada karyawan. Ada beberapa insentif yang mungkin bisa Anda coba terapkan di perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan semangat karyawan Anda, seperti berikut:

  1. Jaminan Sosial

Salah satu yang bisa Anda coba terapkan adalah dengan memberikan reward kepada karyawan dalam bentuk jaminan sosial. Insentif dalam bentuk jaminan sosial ini bersifat kolektif dan tidak ada kompetisi antar karyawan untuk mendapatkannya sehingga siapapun bisa merasakannya.Insentif dalam bentuk jaminan sosial, seperti jaminan kesehatan, rekreasi tim atau perusahaan, pengobatan secara cuma-cuma, dan lainnya.

  1. Program Pelayanan Karyawan

Jenis insentif yang satu ini juga bisa meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan Anda. Insentif dalam bentuk program pelayanan karyawan ini dapat berupa beasiswa pendidikan untuk karyawan yang berprestasi, konseling legal, konseling keuangan, pelatihan, dan kursus-kursus yang dapat mengembangkan diri, seperti kursus Bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing mereka agar dapat bekerja dengan lebih baik.

  1. Bonus

Insentif dalam bentuk bonus merupakan jenis insentif yang paling umum diterapkan oleh perusahaan. Insentif bonus sebenarnya tidak mengikat dan tidak ada perhitungan pasti. Biasanya bonus akan diberikan ketika pendapatan perusahaan meningkat atau penjualan pada bulan atau tahun tersebut lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya. Dengan diberikannya bonus, karyawan akan merasa terpacu untuk memberikan perusahaan hasil yang sama di bulan atau tahun berikutnya.

  1. Komisi

Sama dengan bonus, jenis insentif yang satu ini juga yang paling banyak diterapkan oleh perusahaan. Namun perbedaannya dengan bonus adalah komisi sifatnya mengikat dan ada perhitungan khusus atas jumlah atau besaran yang akan diterima oleh karyawan yang mencapai target yang diberikan.

  1. Gain Sharing

Jenis insentif gainsharing mungkin terdengar sedikit asing. Tipe insentif ini melibatkan karyawan untuk mengerahkan usaha secara tim agar dapat mencapai target perbaikan dalam produktivitas perusahaan. Namun, jangan menentukan standar target yang terlalu tinggi karena justru akan memberikan efek yang negatif nantinya.

  1. Profit Sharing

Profit Sharing juga merupakan salah satu jenis insentif yang diterapkan di beberapa perusahaan. Insentif yang satu ini diberikan dengan hitungan sekian persen dari keuntungan atau profit yang didapat oleh perusahaan yang melebihi target yang diharapkan.

  1. Insentif Non Finansial

Jenis insentif ini juga merupakan salah satu yang paling umum dan mendasar di setiap perusahaan. Insentif non finansial biasanya diberikan berupa kenaikan jabatan, pemberian piagam penghargaan,  dan lainnya.

  1. Time Off Benefit

Jenis insentif yang terakhir ada Time Off Benefit dimana karyawan tetap mendapatkan upah untuk waktu tidak bekerja. Singkatnya, gaji karyawan tetap terhitung utuh meskipun karyawan tersebut tidak masuk bekerja. Contohnya seperti, saat periode cuti, tidak datang bekerja karena sakit, kecelakaan, kehamilan, dan lain sebagainya.

Pencatatan Insentif pada Akuntansi

Dalam pencatatan akuntansi, insentif masuk ke dalam kategori Biaya Tenaga Kerja. Selain insentif, yang juga termasuk dalam kategori ini ada gaji dan upah reguler, premi lembur serta biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan tenaga kerja.Besaran pemberian insentif dapat dihitung berdasarkan besaran target yang dicapai atau hasil produksi, waktu kerja, dan gabungan antara hasil produksi dan waktu kerja tergantung dari jenis insentif mana yang Anda terapkan.


You Might Also Like