Berbagai Macam Bentuk Neraca Akuntansi dan Fungsinya

berbagai_macam_bentuk_neraca_akuntansi_dan_fungsinya_1000

Saking krusialnya, akuntansi menjadi elemen penting yang meliputi proses pencatatan dan pengolahan transaksi keuangan perusahaan. Lebih jauh lagi, akuntansi adalah bentuk pertanggungjawaban dana yang dikelola oleh suatu perusahaan oleh para penyedia dana seperti pemegang saham, investor, maupun kreditur.Dalam suatu perusahaan, akuntansi memegang peran krusial  mengingat semua perusahaan membutuhkan pengelolaan data akurat yang bisa menunjang perusahaan sebagai suatu sistem informasi.  Akuntansi bertujuan menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para pengambil kebijakan dan pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, investor, dan kreditur.  Salah satu output dari proses akuntansi adalah menghasilkan Laporan Keuangan. Laporan Keuangan menyajikan informasi keuangan suatu perusahaan yang digunakan untuk melihat kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Suatu perusahaan dikatakan baik apabila memiliki sistem pelaporan keuangan yang tertata dengan baik. Tanpa adanya laporan keuangan, perusahaan akan sulit menganalisis kondisi dan posisi perusahaan.  

Jenis Laporan Keuangan 

Terdapat 4 (empat) jenis laporan keuangan dalam akuntansi, yaitu : 

  1. Laporan Laba Rugi

Laporan ini berfungsi untuk mengetahui apakah bisnis perusahaan berada pada kondisi laba atau rugi. Apabila pendapatan perusahaan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan memperoleh laba. Demikian juga sebaliknya apabila beban atau biaya yang dikeluarkan perusahaan melebihi pendapatan, maka dapat dikatakan perusahaan mengalami rugi. Dalam menyusun Laporan Laba Rugi terdapat dua cara yang dapat digunakan yaitu single step (cara langsung) dan multiple step (cara bertahap).Metode langsung cenderung lebih mudah karena hanya menjumlahkan seluruh pendapatan dikurangi total beban atau biaya dalam suatu periode. Untuk metode bertahap, pendapatan dan biaya dipisah menjadi dua kategori yaitu pendapatan operasional (berasal dari kegiatan pokok perusahaan) dan non operasional (berasal dari luar kegiatan pokok perusahaan).

  1. Laporan Perubahan Modal

Dalam kegiatan operasional perusahaan, modal awal yang ditanam akan mengalami perubahan. Kenaikan atau penurunan modal ini dapat terjadi karena modal digunakan untuk menjalankan operasional perusahaan, juga karena adanya penambahan dari laba yang didapat, digunakan untuk kepentingan pemilik perusahaan, atau yang lainnya. Laporan perubahan modal berfungsi untuk memberikan informasi mengenai perubahan modal dalam periode tertentu dan apa yang menyebabkan perubahan modal tersebut.

  1. Neraca

Neraca adalah jenis laporan keuangan yang menyajikan akun-akun aktiva, kewajiban, dan modal dalam suatu periode tertentu. Neraca dapat digunakan oleh pihak manajerial perusahaan sebagai dasar dalam mengambil sebuah keputusan bisnis bagi perusahaan.

  1. Laporan Arus Kas

Laporan ini disusun untuk mengetahui perputaran arus dana yang berada di perusahaan. Laporan ini penting untuk disusun agar perusahaan dapat mengontrol dana perusahaan yang dikelola. Dengan adanya Laporan Arus Kas maka dapat diketahui informasi mengenai arus kas masuk dan keluar dalam suatu perusahaan. 

Jenis dan Fungsi Neraca Akuntansi

Setelah memahami macam-macam bentuk laporan keuangan, kini kita akan masuk lebih jauh membahas tentang neraca akuntansi. Sebagaimana telah dielaborasi sebelumnya, neraca merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang penting untuk disusun oleh suatu perusahaan. Dengan adanya neraca, maka dapat diperoleh gambaran mengenai kekayaan dan kewajiban yang dimiliki perusahaan. Pada dasarnya neraca terdiri dari tiga unsur yaitu :

  1. Aktiva, yaitu kekayaan yang dimiliki perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat usaha di masa depan. Aktiva dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
  1. Aktiva Lancar, yaitu aset yang umur kegunaannya untuk jangka pendek. Contoh aktiva lancar diantaranya Kas, Piutang, Perlengkapan, Persediaan, dan Biaya Dibayar di Muka. 
  2. Aktiva Tetap, yaitu aset yang umur kegunaannya digunakan dalam jangka waktu yang panjang (lebih dari setahun). Aset ini umumnya digunakan untuk kepentingan operasional perusahaan. Contoh aktiva tetap diantaranya Tanah, Gedung, Peralatan dan Mesin.
  1. Kewajiban, yaitu kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh perusahaan kepada pihak lain, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Kewajiban terdiri dari Utang Lancar (Current Liabilities) dan Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities).

Contoh utang lancar adalah kewajiban perusahaan untuk membayar utangnya kepada supplier atas barang-barang yang dibeli. Sedangkan Utang Jangka Panjang adalah kewajiban pada pihak tertentu yang wajib dilunasi dengan jangka waktu melebihi 1 tahun, misalnya utang obligasi, utang hipotik, dan utang jangka panjang lainnya. 

  1. Modal, yaitu harta perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam neraca, modal adalah saldo dari modal akhir sebuah perusahaan dalam satu periode akuntansi. Modal perusahaan akan bertambah apabila pemilik perusahaan menambahkan investasinya ke dalam perusahaan dan apabila perusahaan memperoleh laba.

Begitu juga sebaliknya, apabila perusahaan mengalami kerugian atau pemilik perusahaan mengambil sebagian modal perusahaan, maka akan terjadi penurunan modal. Dari penjelasan diatas dapat pula disimpulkan bahwa Modal adalah selisih atau nilai lebih dari Aktiva dikurangi Kewajiban (Equity = Asset – Liabilities).Neraca memiliki peranan penting dalam perusahaan. Beberapa manfaat neraca bagi suatu perusahaan adalah :

  • Menganalisis perubahan kondisi perusahaan secara berkala dari tahun ke tahun
  • Menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada dengan kondisi aset likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan
  • Menganalisis kemampuan perusahaan melunasi utang sebelum jatuh tempo, terutama dalam jangka pendek

You Might Also Like