Berikut Berbagai Sektor Bisnis yang Makin Melambung di Tengah Wabah Covid-19

berikut_berbagai_sektor_bisnis_yang_makin_melambung_di_tengah_wabah_covid

Berbisnis penuh dengan risiko. Selain harus mempertimbangkan aspek internal, pebisnis juga harus memikirkan aspek eksternal. Aspek eksternal bisa mempercepat pertumbuhan usaha atau menghancurkannya di saat bersamaan. Inilah yang terjadi ketika pandemi COVID-19 mewabah. Aspek eksternal yang tak bisa dikendalikan membuat beberapa sektor usaha keok namun malah membuat beberapa sektor usaha lainnya semakin populer.Beberapa sektor yang terdampak parah saat ini adalah sektor-sektor bisnis perhotelan, pariwisata seperti travel, hingga event organizer. Bahkan, pandemi global ini juga berdampak pada industri perfilman yang semakin sepi, penerbangan, kertas, dan automotif. Namun, di lain sisi wabah COVID-19 justru menjadi angin segar bagi beberapa sektor usaha seperti kesehatan, teknologi komunikasi, hingga e-commerce. Pemilik usaha saat ini benar-benar diuji kesiapannya untuk bertahan dan memanfaatkan situasi di tengah-tengah kondisi kritis. Dalam artikel berikut ini, terdapat beberapa sektor bisnis yang makin populer saat wabah Coronavirus Disease 2019 masih melanda.

Apa Saja Sektor Bisnis yang Melejit Saat COVID-19?

Dilansir dari Thai-European Business Association (TEBA), dampak COVID-19 pada sektor usaha dapat digolongkan menjadi tiga level yaitu terdampak tinggi, sedang, dan rendah. Terdampak tinggi mengindikasikan bahwa sektor tersebut mengalami kondisi sangat buruk dengan penjualan yang menurun drastis dan berujung kebangkrutan. Dampak sedang atau moderat berarti terkena dampak negatif walau kegiatan usaha masih bisa berjalan karena permintaan tetap ada walau tak setinggi dulu. Sedangkan, terdampak rendah mengindikasikan bahwa sektor usaha kurang terdampak, tidak terdampak sama sekali, atau malah meningkatkan permintaan pasar. Berikut ini adalah beberapa contoh sektor usaha yang terdampak rendah: 

  1. Kesehatan

Sudah sangat jelas, sektor usaha kesehatan menjadi salah satu sektor bisnis tersukses selama wabah COVID-19. Bukan hanya untuk pasien positif, namun juga untuk orang-orang yang mulai peduli tentang kesehatan demi mencegah penularan. Sektor usaha di bidang kesehatan tak terbatas hanya pada bisnis obat-obatan atau Apotik, namun juga usaha yang menyediakan berbagai alat kesehatan seperti masker, gloves, alat pengukur suhu, dan lain-lain. Namun, yang paling melejit saat ini adalah usaha yang menyediakan produk suplemen, vitamin, dan obat herbal peningkat imun tubuh. Perlu diingat bahwa, baik sebelum maupun sesudah wabah ini, usaha sektor kesehatan akan tetap beroperasi. Bisa dibilang, bisnis di bidang kesehatan sangat penting untuk kehidupan manusia sehingga mustahil untuk berhenti.  

  1. Ekspedisi Logistik

Pengiriman barang antar kota dan pulau masih terus dilakukan. Operasi usaha sektor ekspedisi logistik tampaknya tak terpengaruh COVID-19. Apalagi, ketika semua orang membatasi diri untuk bepergian dari rumah, mengirim barang melalui jasa logistik menjadi solusi terbaik. Mohamad Feriadi, sebagai Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik menyatakan bahwa masa-masa COVID-19 justru meningkatkan permintaan untuk pengiriman makanan hingga alat kesehatan.Jasa ekspedisi logistik juga mendapat pengecualian dalam aturan PSBB dan dapat beroperasi normal walau dengan protokol kesehatan. Memang, pengiriman barang antar pulau menjadi agak sulit karena pembatasan penerbangan, namun pesawat angkut (fighter) sudah disiapkan sehingga pengiriman barang baik dari zona merah atau menuju zona merah bisa dilakukan. Itu mengapa, bisnis sektor ini menjadi salah satu yang melejit saat wabah COVID-19.

  1. Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK)

Penerapan social distancing tentu berdampak pada aktivitas atau perilaku sosial serta kerja masyarakat. Banyak perusahaan yang menerapkan work from home (WFH) hingga sekolah yang mengadopsi metode pembelajaran online. Hal ini tentu menjadi peluang usaha bagi sektor TIK di mana trafik semakin meningkat dan orang-orang mulai menggunakan internet lebih banyak dari sebelumnya. Dalam situasi seperti ini, semua orang perlu internet. Sarana video call dan video teleconferencing seperti Zoom, MS.Team, Webex, dan lain-lain tentu memerlukan koneksi internet yang stabil. Sehingga permintaan kuota smartphone dan instalasi jaringan internet meningkat tajam. Selain internet, tarif pulsa untuk berkomunikasi lewat handphone juga menguntungkan sektor usaha TIK saat ini. Itu mengapa, bisnis ini mampu bertahan di tengah krisis COVID-19. 

  1. Produk Rumah Tangga

Berdiam diri di rumah selama masa PSBB memang membosankan. Itu mengapa, orang-orang mencari kegiatan baru di rumah agar lebih produktif. Mulai dari belajar memasak, dekorasi ruangan, hingga memperindah taman rumah. Ini menjadi peluang bagi usaha sektor penyedia produk-produk rumah tangga dengan adanya permintaan yang terus meningkat. Orang-orang kini berusaha melengkapi peralatan rumah tangga agar nyaman saat tinggal di rumah. Maka dari itu, perusahaan yang bergerak di sektor ini harus selalu memenuhi permintaan dengan manajemen pengadaan yang baik. 

  1. E-Commerce

Sudah jelas bahwa sektor bisnis e-commerce memiliki peluang besar di saat wabah COVID-19. Menjadi pasar online ketika orang-orang tak berani keluar rumah adalah sebuah keuntungan besar. Walau sudah menjadi disruptor, tampaknya e-commerce kini mendapatkan peluang terbesarnya untuk terus tumbuh dengan jumlah trafik penjualan yang meningkat tajam.Beberapa e-commerce di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak bahkan mengakali bila masa-masa krisis ini malah berdampak positif pada usaha mereka. Hal ini juga berdampak tidak langsung pada sektor kurir atau ekspedisi logistik. Karena pengiriman barang belian di e-commerce akan diantar oleh jasa ekspedisi. Meningkatkan pemesanan dalam e-commerce sangat didukung oleh supporting system yang mempunyai seperti sistem tracking, e-wallet, hingga multidrop.Wabah COVID-19 benar-benar menghantam perekonomian dunia. Jenis-jenis usaha yang masih mengadopsi metode konvensional akan kesulitan untuk beradaptasi dan bertahan di tengah krisis saat ini. Walau demikian, beberapa sektor dianggap beruntung karena menyediakan jenis produk dan jasa yang diperlukan di tengah wabah. Namun, tanpa proses adaptasi yang tepat dari konvensional ke digital maka sektor jenis apa pun akan terkena dampak buruknya.Untuk dapat terus bertahan disaat social distancing, memiliki sistem yang terintegrasi menjadi penting. Perusahaan tentu dapat terus berkoordinasi dan mengatur alur usaha baik dari marketing, akuntansi, inventori, hingga distribusi dengan menggunakan software ERP terintegrasi (Enterprise Resource Planning) berbasis cloud seperti Ukirama.Perusahaan dapat menjalankan sistem akuntansi dengan cepat secara real-time. Selain itu, proses inventori juga dapat dilakukan dengan mudah tanpa takut double input atau jenis kesalahan lainnya. Yang terpenting, dengan ERP berbasis cloud seperti Ukirama, maka perusahaan bisa mengontrol pembelian, penjualan, manajemen stok, hingga urusan HRD secara digital dalam satu aplikasi. Temukan info dan fitur lain dari Ukirama di sini . Semoga artikel ini bermanfaat ya!


You Might Also Like