banner iklan

Berikut Cara Membuat Jurnal Penghapusan Piutang Tak Tertagih

berikut_cara_membuat_jurnal_penghapusan_piutang_tak_tertagih

Apa itu piutang tak tertagih? Piutang tak tertagih adalah kerugian yang benar-benar harus dihindari dan diantisipasi dengan melakukan transaksi agar supaya kerugian ini bisa tertutupi. Memang tidak ditemukan taksiran mengenai berapa kerugian yang dialami pada akhir periode, akan tetapi kerugian tersebut bisa dirasakan ketika ada piutang yang tidak tertagih.Semula, penerimaan piutang yang diawal tidak bisa ditagih dan sudah dihapus kemudian akan dikreditkan pada rekening kegiatan piutang jika memang pembukaan masih belum ditutup. Akan tetapi, contoh piutang yang tidak dapat dihapus tersebut yang ada di buku-buku tertutup nantinya wajib dikreditkan kepada rekening Penerimaan Piutang yang telah dihapus.Lalu bagaimana cara membuat jurnal penghapusan piutang tak tertagih? Sebenarnya untuk menghapus piutang tak tertagih bisa dilakukan dengan dua metode yang nantinya akan disesuaikan dengan hakikat akuntansi. Adapun metode tersebut adalah allowance method dan direct write of method. Untuk metode yang pertama biasanya dinamakan sebagai metode cadangan. Sementara yang kedua dinamakan sebagai metode penghapusan piutang secara langsung.

  1. Metode Cadangan

Metode cadangan atau allowance method merupakan sebuah metode yang digunakan ketika kerugian piutang yang diderita dalam jumlah yang cukup besar. Setidaknya terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan metode pencadangan yang sesuai dengan konsep dasar akuntansi, yaitu:

  • Untuk piutang yang tidak tertagih yang mana jumlahnya sudah diperkirakan sebelumnya, selanjutnya akan diakui sebagai biaya yang terdapat di periode penjualan. Misalnya, sebuah piutang tidak tertagih mulai tahun 2015, kemudian kerugian yang harus diakui juga ada di tahun 2015. 
  • Piutang yang tidak bisa ditagih harus dicatat dengan cara mendebet pada rekening cadangan untuk kerugian piutang. Lalu, mengkredit rekening piutang jika memang piutang tersebut telah dihapus dari pembukuan.
  • Untuk taksiran kerugian piutang harus dicatat dengan cara mendebet kerugian piutang. Selanjutnya, mengkredit pada cadangan kerugian piutang yang terdapat di jurnal penyesuaian.
  1. Metode Penghapusan Langsung

Perlu dipahami bahwa perusahaan tidak perlu melakukan taksiran terhadap piutang jika menerapkan metode yang satu ini. Piutang yang sudah diyakini tersebut tidak dapat dilunasi maupun juga ditagih oleh seseorang yang berutang. Kerugian piutang tersebut nantinya akan langsung didebt ke rekening kerugian piutang dan selanjutnya harus melakukan pengkreditan terhadap rekening piutang dagang.Setelah itu maka rekening cadangan kerugian sudah tidak perlu digunakan kembali. Penggunaan metode ini tidak langsung memberikan informasi mengenai jumlah piutang yang harus ditagih di dalam neraca. Hal ini karena neraca hanya mencerminkan jumlah piutang bruto.Selain itu, di dalam metode penghapusan langsung, rekening untuk kerugian piutang hanya menunjukkan berapa jumlah kerugian sebenarnya yang dialami oleh perusahaan tersebut. Kerugian piutang tersebut kerap kali disampaikan di dalam periode yang tidak sama terhadap tanggal penjualannya. Akibatnya, perusahaan tidak memiliki gambaran terhadap nilai piutang secara bersih yang bisa direalisasikan.Lalu bagaimana solusi yang harus dipilih? Solusi untuk masalah ini adalah tidak perlu mengakui terhadap pelaporan keuangan, asalkan jumlah kerugian piutang yang dialami tidak material alias kecil. Kemudian untuk taksiran penghapusan terhadap piutang yakni kerugian dimana nanti pencatatannya tidak perlu dibebankan pada rekening Kerugian Piutang, namun ia dibebankan kepada rekening Cadangan Kerugian Piutang.Kerugian piutang tersebut telah diakui di akhir periode sebelumnya. Misalnya, penghapusan terhadap piutang dengan nominal Rp. 150.000. Untuk jumlahnya yakni seperti di bawah ini:

  • Cadangan Kerugian Piutang sebesar Rp. 150.000.
  • Piutang sebesar Rp. 150.000.

Namun terkadang piutang yang sebelumnya sudah dihapuskan tersebut masih harus dilunasi kembali. Penerimaan piutang yang telah dihapuskan sebelumnya akan dikreditkan ke dalam rekening Cadangan Kerugian Piutang. Untuk contohnya silahkan simak penjelasan di bawah ini:Kas, Rp. xxxxCadangan Kerugian Piutang Rp. XxxxxUntuk pelunasan yang telah dihapus tersebut tidak dapat langsung diterima. Piutang yang memang harus dilunasi nantinya akan dibuatkan jurnal dengan tujuan agar bisa mencatat kembali berapa nominal dari piutang yang sudah dihapus tersebut. Contohnya yaitu:

  • Piutang sebesar Rp. Xxxx
  • Cadangan kerugian piutang sebesar Rp. Xxx.

Kemudian untuk penerimaan uang yang berasal dari piutang akan dicatat seperti di bawah ini:

  • Kas sebesar Rp. Xxx
  • Piutang sebesar Rp. Xxx

You Might Also Like