Berikut Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi (Kontraktor) Serta Contohnya!

laporan_keuangan_perusahaan_konstruksi_kontraktor_serta_contohnya

Bisnis kontraktor menjadi salah satu bisnis yang paling pesat perkembangannya saat ini. Mengingat betapa kencangnya laju pembangunan di Indonesia, tidak aneh rasanya jika arus pesanan jasa dari bisnis kontraktor ini terus padat. Pelaksanaan bisnis kontraktor biasanya dilakukan oleh sebuah perusahaan konstruksi. Perusahaan konstruksi sebagai pelaksana usaha akan mengatur sedemikian rupa agar perusahaan bisa menjalankan fungsinya semaksimal mungkin.Tugas dari perusahaan konstruksi yang harus dilakukan dengan baik salah satunya adalah dalam hal membuat laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan konstruksi adalah laporan yang berisi seluruh informasi transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam pelaksanaan bidang usahanya. Itulah sebabnya, menyusun laporan keuangan yang baik menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan konstruksi manapun.Permasalahannya sudah tahukah Anda bagaimana cara untuk membuat laporan keuangan perusahaan konstruksi atau kontraktor ini? Kebanyakan orang tidak mengetahuinya secara menyeluruh dan tepat. Banyak yang bahkan tidak mengetahui perbedaan laporan keuangan pada bidang usaha konstruksi dengan bidang usaha lainnya. Mungkin Anda juga salah satu yang tidak memahami mengenai cara membuat laporan keuangan ini. Namun tenang saja karena bagian berikutnya akan membantu Anda untuk memahaminya lebih mudah.

Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi dengan Perusahaan Lain

Agar Anda lebih mudah untuk membuat laporan keuangan dari perusahaan konstruksi Anda, maka cobalah untuk mempelajari perbedaannya di bawah ini. Berbagai perbedaan dalam membuat laporan keuangan perusahaan konstruksi perusahaan ini bisa menjadi stAndar bagi Anda dalam memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan konstruksi Anda sudah dilakukan dengan baik!

  • Ada Hasil Pembangunan yang Menjadi Target Analisis

Sesuai dengan namanya, suatu laporan keuangan dari perusahaan konstruksi akan melakukan banyak analisis. Bedanya pada bidang usaha konstruksi, objek analisis pada laporan keuangan ini adalah hasil pembangunan itu sendiri.

  • Tidak Hanya Mencatat Data Keuangan Saja

Lebih lanjut, jika kebanyakan laporan keuangan di perusahaan lain hanya berisi catatan data keuangan saja, maka berbeda laporan keuangan pada perusahaan konstruksi. Anda bisa menemukan tidak hanya data keuangan tetapi rekomendasi-rekomendasi yang sangat berguna.

  • Ada Rekomendasi Pengambilan Keputusan Berdasarkan Hasil Analisis

Satu lagi yang cukup menjadi pembeda juga dalam laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan konstruksi dengan yang tidak, ada pada rekomendasi pengambilan keputusan. Baiknya, setiap rekomendasi ini membuat tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan semakin mendekati.

  • Gambaran Keuangan yang Diberikan Jelas dan Menyeluruh 

Sebagai suatu laporan keuangan dari bidang usaha konstruksi, biasanya gambaran keuangan yang muncul adalah gambaran keseluruhan dan jelas. Tidak akan ada informasi yang membingungkan apalagi menyulitkan untuk Anda dalam pengambilan keputusan dengan jelas.

Analisa dalam Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi

Setelah memahami apa saja perbedaan antara laporan keuangan perusahaan konstruksi dengan perusahaan di bidang lain, kini Anda juga akan mempelajari mengenai apa saja informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan tersebut. Pastinya ada analisa-analisa yang dilakukan untuk menyampaikan informasi sesuai dengan laporan keuangan yang ada setiap bulannya. Silahkan Anda simak penjelasan di bawah ini mengenai apa saja analisis yang perlu ada dalam laporan keuangan perusahaan konstruksi.

  1. Analisis neraca keseimbangan saldo
  2. Analisis aset dan ekuiditas perusahaan
  3. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyelesaian
  4. Neraca saldo penutup
  5. Neraca saldo jurnal balik

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi

Jika mempelajari langsung dari contoh salah satu laporan keuangan perusahaan konstruksi, maka pemahaman terkait cara membuat laporan keuangan perusahaan konstruksi ini mungkin akan lebih mudah dilakukan. Namun anda mungkin masih tidak terlalu banyak tahu mengenai contoh laporan keuangan perusahaan konstruksi ini. Atau memang sangat sedikit sekali sumbernya. Jadi silahkan simak pembahasan di bawah ini untuk mengetahui bagaimana contoh laporan keuangan perusahaan konstruksi sebaiknya dibuat.Tabel Laporan Keuangan:Berikut ini adalah contoh laporan keuangan dari sebuah perusahaan konstruksi per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010.

ASETCatatanMaret 2011 (Rp)Desember 2010 (Rp)
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas2.c,2.e,2.ad,3199,765,714,186603,659,042,070
Surat Berharga2,f,2.ad,45,250,000,0005,400,000,000
Piutang Usaha2.g,2.ad,5
Pihak Berelasi2.d,389,254,614,15624,064,766,539
Pihak Ketiga235,052,688,073340,294,573,021
Piutang Retensi2.h,2.ad,6
Pihak Ketiga3,991,877,4605,063,865,720
Tagihan Bruto ke Pemberi kerja2.i,2.ad,7
Pihak Berelasi2.ad,857,870,289,92452,215,863,182
Pihak Ketiga299,409,595,646274,497,474,623
Piutang Lain-lain2.d,38
Pihak Berelasi19,960,023,74721,334,993,347
Pihak Ketiga2,428,373,8102,704,515,770
Persediaan2.j,9260,428,216,279100,105,612,595
Uang Muka Proyek Kerjasama Operasi2.k,1025,088,298,73416,724,080,136
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka2.l,1157,484,333,13439,758,303,916
Pajak Dibayar Dimuka2.aa,20.a80,659,208,29061,142,360,145
Biaya Kontrak Ditangguhkan2.m,125,401,994,1579,803,384,681
Jumlah Aset Lancar1,272,045,227,5961,556,768,835,745
Aset Tidak Lancar
Aset Pajak Tangguhan2.z,20.d11,182,571,24710,956,707,528
Penyertaan Saham2.n,1387,810,575,34081,850,506,527
Aset Tetap2.o,2.p,2.q,14265,111,375,57162,224,230,352
Goodwill2.r,155,135,682,04025,135,682,040
Aset Lain-lain 2s,2.ad,1615,427,799,86116,042,277,324
Jumlah Aset Tidak Lancar404,668,004,059396,209,403,771
TOTAL ASET1,676,713,231,6551,952,978,239,516
LIABILITAS DAN EKUITASCatatanMaret 2011 (Rp)Desember 2010 (Rp)
Liabilitas Lancar
Hutang Bank2.ad,17210,385,871,464324,051,670,603
Hutang Usaha2.ad,18
Pihak Berelasi2.d,382,580,989,5655,139,719,612
Pihak Ketiga136,764,090,643158,597,425,254
Hutang Proyek2.ad,1914,510,399,1588,944,163,767
Hutang Pajak2.aa,20.b5,914,548,25721,314,027,981
Kelebihan Penagihan atas Pengakuan Pendapatan
Kontrak Konstruksi2.t,215,801,107,0613,609,767,417
Hutang Lain-lain2.ad,22
Pihak Berelasi2.d,3843,985,444,32047,401,459,234
Pihak Ketiga14,237,428,72420,887,701,221
Pendapatan Diterima Dimuka2.u,23
Pihak Berelasi2.d,381,442,947,3751,406,795,000
Pihak Ketiga58,333,894,01053,589,586,667
Beban yang Masih Harus Dibayar2.ad,24372,483,686,848498,894,872,632
Bagian Liabilitas Jangka Panjang yang Akan Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Hutang Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya2.ad,251,694,444,4562,111,111,100
Hutang Sewa Guna Usaha2.q,2.ad,265,581,064,1866,807,675,725
Jumlah Liabilitas Lancar873,715,916,0671,152,755,976,213
Liabilitas Tidak Lancar
Liabilitas Manfaat Kesejahteraan Karyawan – Pesangon2.v,2.ac,3527,980,014,09227,711,300,048
Liabilitas Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian yang Akan Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Hutang Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya2.ad,25666,666,6642,585,313,848
Hutang Sewa Guna Usaha2.q,2.ad,265,786,297,2376,736,942,677
Laba Ditangguhkan2.q,272,222,998,7912,762,011,394
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar36,655,976,78439,795,567,967
TOTAL LIABILITAS910,371,892,8511,192,551,544,180
Ekuitas yang Dapat Didistribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham – nilai nominal per 31 Mar 2011 dan  31 Des 2010: Rp100 per Saham
Modal Dasar Sebesar 6.000.000 saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Sebesar 2,935,533,575 saham28293,553,357,500293,553,357,500
Tambahan Modal Disetor2.ab,29179,728,566,051179,728,566,051
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali2.x
Selisih Nilai Transaksi Perubahan Entitas Perusahaan Anak(42,251,427,715)(42,251,427,715)
Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya58,710,671,50058,710,671,500
Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya253,817,627,215248,435,544,168
748,339,906,769742,957,823,722
Kepentingan Non Pengendali2.w18,001,432,03517,468,871,614
Total Ekuitas766,341,338,804760,426,695,336
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS1,676,713,231,6551,952,978,239,516

Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi

Bagian terakhir kali ini akan menjadi panduan untuk Anda yang ingin membuat laporan keuangan perusahaan konstruksi. Simak penjelasan tahapannya dengan baik mengenai bagaimana sebuah laporan keuangan perusahaan konstruksi dapat dibuat. Pastikan untuk memahami seluruh prosesnya dan segera buat laporan keuangan perusahaan konstruksi Anda sebaik mungkin. Jadi seluruh analisa hasil konstruksi yang sudah dilakukan oleh perusahaan Anda bisa dirasakan dengan signifikan apa kegunaannya.

  • Mulai dengan Menyusun Neraca Saldo

Langkah awal dalam membuat laporan keuangan harus diawali dengan penyusunan neraca saldo. Penyusunan neraca saldo ini merupakan tahapan di mana Anda mendaftar seluruh saldo debit dan kredit perusahaan pada periode tertentu dalam buku besar.

  • Membuat Jurnal Penyesuaian dari Neraca

Jika sudah lengkap seluruh informasi debit dan kredit yang ada dalam perusahaan, Anda kemudian bisa membuat jurnal penyesuaian dari neraca. Jurnal ini akan mengalokasikan seluruh pendapatan serta pengeluaran perusahaan pada periode-periode waktu yang terbagi dengan jelas.

  • Menyusun Neraca Lajur (Worksheet)

Tahapan membuat laporan keuangan ini kemudian berlanjut lagi ke penyusunan neraca lajur. Nerca lajur adalah seperti lembar kerja di mana Anda harus melengkapinya agar lebih mudah menyusun laporan keuangan dari perusahaan Anda di tahap berikutnya. 

  • Membuat Laporan Keuangan

Sampailah kemudian Anda ke tahapan dalam pembuatan laporan keuangan itu sendiri. Pada tahapan ini Anda akan melaporkan keuangan perusahaan, laporan mengenai laba rugi, ataupun laporan-laporan lain yang sudah dipersiapkan menggunakan informasi pada tahapan-tahapan bahunya.

  • Menyesuaikan di Buku Besar

Selesai menyusun laporan keuangan sebelumnya, kini Anda harus melakukan penyesuaian saldo terbaru pada buku besar. Jadi, untuk sementara rekening nominal Anda tidak perlu dipermasalahkan dan lanjutkan bagaimana informasi yang diberikan terkait laba dan rugi dari pembuatannya.

  • Menutup Rekening

Sama seperti yang sudah disebutkan di atas, selesai seluruh data disesuaikan dengan yang diperintahkan Anda bisa menutup rekening. Penutupan rekening diketahui dilakukan sementara untuk membantu proses analisis dan mengetahui laba atau rugi yang Anda dapatkan akibat dari pembuatan manfaat konsumsi menutup rekening.

  • Menyusun Neraca Saldo Penutupan

Terakhir, karena sudah dilakukan penutupan rekening pada periode tertentu, maka Anda sudah bisa menyusun neraca saldo penutupan. Neraca saldo penutupan ini dibuat untuk mengetahui keseimbangan debit dan kredit yang ada pada rekening corporate  Jika tidak ada masalah, maka artinya pembuatan laporan sudah sampai di tahap ini.Jadi demikianlah tadi penjelasan lengkap dan menyeluruh mengenai bagaimana cara membuat laporan keuangan perusahaan konstruksi (kontraktor) untuk Anda pahami. Ternyata selain informasi mengenai cara membuatnya, Anda juga masih harus membutuhkan informasi mengenai perbedaan laporan keuangan ini dengan laporan pada bidang usaha lain. Anda juga harus tahu apa saja analisa dalam laporan keuangan ini yang perlu dilakukan.Bagi Anda yang sudah menguasai seluruh informasi yang diberikan, pastinya akan lebih mudah untuk mendapatkan kegunaan dari membuat laporan keuangan perusahaan konstruksi ini dengan baik dan tepat. Jadi berikan pengawasan dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan konstruksi Anda ya. Semoga dengan ini Anda bisa lebih mudah dalam mengembangkan perusahaan konstruksi Anda ke arah yang lebih baik lagi!


You Might Also Like