Berikut Ini Contoh Neraca Saldo Setelah Penutupan Pada Bisnis Jasa

berikut_ini_contoh_neraca_saldo_setelah_penutupan_pada_bisnis_jasa

Pernahkah suatu ketika, Anda mendapati hasil pencatatan akuntansi yang tidak seimbang antara debit dan kreditnya? Setelah melakukan pencatatan mendetail nan panjang dari awal hingga akhirnya melakukan penutupan jurnal, namun hasil yang Anda dapati justru tidak seimbang? Bagaimana perasaan Anda? Bingung, kecewa, panik atau justru merasa marah karena tampaknya ada sesuatu yang terlewat dalam proses tersebut.Proses pencatatan akuntansi adalah proses yang panjang nan detail, dimana ketika ada satu saja kesalahan kecil pencatatan, itu akan berpengaruh pada seluruh pencatatan berikutnya. Alhasil, endingnya adalah jurnal yang tidak seimbang. Padahal hasil yang seimbang adalah salah satu indikator bahwa pencatatan akuntansi yang kita lakukan sudah benar dan seluruh arus keuangan telah tercatat dengan baik. Lantas bagaimana cara mengontrol agar keseluruhan proses pencatatan ini berjalan baik dan benar sehingga sepanjang prosesnya kita bisa segera tahu jika ada kesalahan pencatatan? Adakah cara agar kita bisa mendeteksi sejak dini dan tidak menunggu jurnal penutupan baru ketahuan tidak seimbang? Jawabannya, ada. Benar, kita perlu suatu cara kontrol mulai dari pencatatan awal, di pertengahan selama proses periode akuntansi dan di akhir penutupan jurnal. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan yang bergulir seperti bola salju. Satu kesalahan kecil yang tidak terdeteksi namun mampu membuat seluruh proses berikutnya ikut salah. Salah satu cara mengontrol di pertengahan proses yaitu dengan membuat neraca saldo setelah penutupan. Dalam proses panjang akuntansi, ada satu proses yakni melakukan penutupan jurnal sebelum dipindahkan ke buku besar. Penutupan jurnal ini dilakukan setelah melakukan penyesuaian neraca saldo, melakukan balancing sheet dan menyimpulkan income statement. Pencatatan jurnal ditutup. Nah, setelah menutup jurnal ini kemudian dibuatlah neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan ini bisa dibilang sebagai langkah koreksi untuk memastikan bahwa pencatatan pada jurnal yang telah selesai itu, benar. Jadi, sebelum masuk ke tahap berikutnya, kita perlu meyakinkan dan memeriksa kembali bahwa apa yang kita catat dalam jurnal sudah benar semua transaksinya. Proses membuat neraca saldo setelah penutupan ini melibatkan beberapa tahapan awal sebelumnya. Akun-akun yang masih dicatat dalam perkiraan, maksudnya nilai transaksinya belum pasti, itu ditutup dulu agar saldo akhirnya nol. Akun-akun perkiraan atau sementara itu tidak bisa kita masukkan dalam neraca saldo penutupan. Semuanya harus diselesaikan dulu pada saat menutup jurnal. Untuk lebih lengkapnya, lebih baik kita bahas mendetail mulai dari memahami pengertian neraca saldo pasca penutupan. Dan apakah berbeda neraca saldo penutupan pada perusahaan jasa dengan perusahaan non jasa? Kemudian pembahasan kita lanjutkan pada contoh kasus agar pemahaman kita lebih tajam.

Pengertian Neraca Saldo Setelah Penutupan

Secara sederhananya, kita bisa memaknai neraca saldo setelah penutupan persis seperti namanya. Yaitu neraca saldo yang kita buat dan susun setelah jurnal ditutup. Neraca saldo yang dibuat pasca penutupan jurnal atau penyimpulan akhir jurnal, akan berisi rangkuman dari catatan neraca saldo dalam jurnal. Agar kita lebih mudah memahami pencatatan dan mencari kemungkinan kesalahan pencatatan dan kondisi saldo, kita bisa melihatnya dalam neraca saldo pasca penutupan ini. Isinya pun simpel, yaitu kesimpulan saldo dari setiap akun yang kita catat dalam jurnal. Karena tujuan dibuat neraca saldo pasca penutupan ini salah satunya memang sebagai media koreksi dan memastikan catatan kita benar. Tidak hanya itu sebetulnya. Ada manfaat lain yang kita peroleh dengan melakukan pembuatan neraca saldo setelah penutupan ini untuk kepentingan keuangan perusahaan dan akuntansi. Apa itu? kita bahas di subbab di bawah ini.

Nilai Penting Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan

Kenapa kita tidak boleh melewatkan membuat neraca saldo setelah penutupan jurnal? Sederhananya, ini adalah pos kontrol yang membantu kita mengoreksi performa sebelum melanjutkan pada tahapan berikutnya. Ibarat dalam sebuah outbound kelompok yang harus susur sungai di malam hari, ada namanya pos kontrol untuk memastikan anggota regu tetap lengkap hingga ke pos tersebut sebelum melanjutkan perjalanan. Pos kontrol membantu memastikan tidak ada yang tertinggal dan juga menjaga keamanan peserta. Sama dengan analogi itu, neraca saldo bisa dikatakan sebagai pos kontrol yang bertugas memastikan seluruh transaksi tercatat dan ditutup dengan benar sehingga saldonya nol dan seimbang. Jika kita melewatkan neraca saldo pasca penutupan ini, kita tidak akan tahu apakah jurnal sudah ditutup dengan benar atau belum. Setengah buta untuk melanjutkan ke pencatatan buku besar. Selain itu, neraca saldo pasca penutupan juga sangat membantu akuntan atau pemilik perusahaan jasa untuk mengetahui keadaan keuangannya.

Langkah Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan

Baiklah, setelah kita mengetahui bahwa neraca saldo setelah penutupan itu penting, mari kita bahas bagaimana langkah membuah serta contoh neraca saldo setelah penutupan. Langkah pertama yang butuh kita lakukan yakni menyelesaikan jurnalnya dulu. Karena neraca saldo nantinya hanya akan berisi akun-akun riil saja, maka akun-akun perkiraan yang banyak bertebaran di jurnal, terlebih dahulu harus ditutup. Ditutup itu maksudnya di nolkan saldonya. Sehingga akun perkiraan itu tidak akan masuk dalam neraca saldo.Yang butuh ditutup adalah akun perkiraan:

  1. Aktiva saldo debit 
  2. Kewajiban saldo kredit 
  3. Modal saldo kredit 
  4. Prive saldo nol 
  5. Pendapatan saldo nol 
  6. Biaya saldo nol 

Tutup dulu semua akun perkiraan tersebut. Contohnya :

Perkiraan Pendapatan 
Tanggal Keterangan refDebit Kredit 
30 Des 22Pendapatan jasa delivery 10 500.000
    Ikhtisar rugi laba 30500.000
Perkiraan Laba Rugi 
Ikhtisar laba rugi 11300.000
    Modal 31300.000

Perkiraan yang ditutup juga meliputi akun biaya dan prive.Selanjutnya mencatat akun yang sudah ditutup tersebut ke buku besar. Sebagai contoh untuk pencatatan akun perkiraan pendapatan delivery :

Nama perkiraan: pendapatan delivery No. 10 
Tanggal Ket Ref Debit Kredit Saldo 
Debit Kredit 
Des 221300.000300.000
Des 28 1200.000200.000
Penutupan2500.000-

Setelah mencatat akun yang sudah ditutup dan sudah bersaldo nol, selanjutnya kita akan mencatat akun riilnya di neraca saldo setelah penutupan. 

Aktiva Debit Kredit 
Kas 7.000.000
Piutang dagang 1.000.000
Perlengkapan 700.000
Peralatan service 200.000
Akumulasi penyusutan 1.000.000
Sewa dibayar di muka 100.000
Hutang bank 1.000.000
Hutang gaji 7.000.000
Hutang bunga 500.000
Modal 1.500.000
10.000.000

You Might Also Like