Berikut Ini Jenis-jenis Biaya Pengelolaan Usaha Bisnis

berikut_ini_jenis_jenis_biaya_pengelolaan_usaha_bisnis_10000

Ada beragam jenis biaya dalam sebuah proses bisnis. Biaya-biaya ini tak dapat terhindarkan karena inilah yang membuat bisnis bisa berjalan. Agar biaya-biaya tersebut dapat dikendalikan dengan baik dan tidak over budget, perusahaan butuh melakukan pencatatan secara teliti terhadap semua biaya yang dikeluarkan. Agar pencatatan tersebut memberikan hasil laporan yang jelas, maka biaya-biaya yang ada digolongkan berdasarkan jenisnya masing-masing. Apa saja jenis biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan bisnis? 

Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang sulit dicari keterhubungannya dengan kegiatan produksi secara langsung. Biaya ini tidak terlihat berkontribusi langsung pada kebutuhan produksi namun keberadaannya tetap penting untuk menunjang proses produksi. Contoh biaya tak langsung ini seperti gaji karyawan yang dibayarkan bulanan. Berapapun hasil kinerja karyawan banyak/sedikit dalam bulan itu, jumlah gajinya tetap sama. Dan gaji karyawan ini tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Contoh lainnya adalah biaya pemasaran, biaya administrasi dan biaya lain-lain. 

Biaya Tetap

Jenis biaya berikutnya yaitu biaya tetap. Biaya tetap dalam sebuah bisnis menjadi sebuah keniscayaan. Bagaimana tidak, hampir semua bisnis pasti membutuhkan biaya untuk tempat seperti gedung untuk kantor maupun pabrik, biaya untuk peralatan mesin-mesin produksi ataupun biaya lain yang tidak bisa dihilangkan. Jika biaya tetap ini dihilangkan, dapat dipastikan aktivitas bisnis tidak dapat berjalan. Baik itu aktivitas produksinya, pendistribusian juga pemasaran dan penjualannya. Lantas apa itu biaya tetap hingga keberadaannya sangat penting untuk keberlangsungan suatu bisnis? Biaya tetap adalah seluruh biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan yang mana besar kecilnya biaya tidak akan terpengaruhi oleh banyak sedikitnya laju produksi. Jadi jumlah biayanya akan selalu sama, sekalipun kuantitas produksi bulan ini lebih tinggi misalnya, atau jumlah produk yang berhasil terjual bulan ini lebih sedikit dari bulan yang lalu, biaya tetap tidak akan berubah. Biaya tetap nominalnya akan selalu sama sejak awal biaya itu ada hingga masanya habis. Sebenarnya biaya tetap masih bisa berubah, tergantung variabel yang bukan produksi. Maksudnya misal biaya tetap sewa gedung kantor selama lima tahun. Maka selama lima tahun biaya sewa akan tetap sekalipun UMR terus naik setiap tahun atau penjualan terus melonjak setiap tahun. Biaya sewa mungkin akan naik setelah lima tahun karena waktu sewa sudah habis dan pemilik menaikkan harga sewa. Kenaikan itu karena variabel pemilik gedung, bukan karena volume produksi maupun penjualan yang berubah. Lantas apa saja yang termasuk biaya tetap dalam pengelolaan bisnis? Biaya sewa, biaya pembelian gedung/ tanah, beban bunga, asuransi dan gaji karyawan. 

Biaya Variabel

Bisa dibilang mungkin biaya variabel adalah kebalikan dari biaya tetap. Kenapa? Jika biaya tetap tidak terpengaruh oleh besar kecilnya produksi dan penjualan, maka biaya variabel sangat dipengaruhi besar kecilnya produksi dan penjualan barang/jasa perusahaan. Karena itulah dinamakan biaya variabel. Biaya yang bergantung pada variabel-variabel tertentu yang mempengaruhi besar kecilnya biaya. Untuk menajamkan pemahaman kita terkait biaya variabel ini, mari kita ikuti contoh realitas berikut ini : Incro Corp. adalah produsen karung goni yang menjadi suplier langganan pabrik pengolahan tepung terigu. Biasanya perusahaan ini memproduksi 1 juta pcs karung goni sesuai permintaan beberapa pabrik tepung terigu di Indonesia. Untuk memproduksi satu juta karung goni tersebut, Incro Corp membutuhkan biaya bahan baku, listrik, air, dan tenaga kerja hingga 3 Milyar dalam setahun. Karena tahun ini panen melimpah dan permintaan tepung terigu di pasaran tinggi, maka pabrik penghasil tepung terigu memproduksi tepung 2x lipat dari tahun lalu. Hal ini berdampak pada permintaan karung goni kepada Incro Corp yang juga bertambah 2x lipat. Bertambahnya produksi menyebabkan perusahaan harus menambah jumlah karyawan, membeli lebih banyak bahan baku karung, membayar lebih banyak biaya listrik dan air karena proses produksi yang lebih lama dari biasanya. Sehingga pengeluaran membengkak 2x lipat menjadi 6 Milyar. Pengeluaran yang dilakukan oleh Incro Corp dari 3 milyar menjadi 6 milyar kari produksi bertambah inilah yang bisa kita sebut biaya variabel. Ada variabel kenaikan angka produksi yang membuat biaya lain-lainnya ikut naik. Apa saja yang termasuk biaya variabel? Semua kebutuhan yang akan bertambah ketika terjadi perubahan proses produksi = biaya listrik, air, pembelian bahan baku, gaji pegawai yang ikut bertambah mungkin karena lembur atau merekrut pegawai tambahan. Suatu ketika, jika produksi karung goni turun, maka biaya-biaya yang sebelumnya membengkak juga akan ikut turun. Begitulah sifat dan ciri dari biaya variabel. 

Biaya Operasional

Sebetulnya hampir sama antara biaya operasional dengan biaya variabel. Hanya saja perbedaannya, biaya operasional ini lebih luas cakupannya dibanding biaya variabel yang sangat terikat dengan faktor jumlah produksi. Biaya operasional adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk operasional perusahaan, pun itu berhubungan langsung dengan kebutuhan produksi ataupun tidak. Seperti misalnya biaya-biaya transportasi untuk distribusi, pemasaran atau pembayaran lain-lain. Biaya-biaya yang pasti dibutuhkan sehari-hari untuk menunjang proses bisnis agar berjalan lancar. Biaya operasional ini bahkan juga melingkupi biaya pajak, transportasi, sewa gedung dan lain-lain. Karena cakupan dari biaya operasional yang lebih luas, biaya tetap dan biaya variabel juga masuk dalam kategori biaya operasional perusahaan. Biaya operasional sangat penting untuk dicatat secara rutin oleh akuntan perusahaan. Kenapa? Karena pertama, melalui rekam jejak biaya operasional ini, pimpinan perusahaan dapat mengetahui arus keuangannya, apakah sudah efisien atau belum, apakah efektif untuk biaya yang langsung berhubungan dengan penjualan atau tidak. Sekaligus dapat memproyeksikan bagaimana masa depan perusahaan, apakah bisa survive atau kritis. Ketika hal tersebut dapat diprediksi melalui rekam jejak biaya operasional, pimpinan perusahaan dapat merumuskan langkah preventif untuk mencegah hal buruk terjadi. 

Biaya Non-Operasional

Jenis biaya non operasional adalah semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya operasional. Tentunya banyak biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama menjalankan bisnisnya. Tidak semua biaya itu termasuk dalam biaya operasional perusahaan sehari-hari. Ada biaya-biaya yang terjadi akibat sebab lainnya. Misalnya biaya bunga yang harus ditanggung dan dibayarkan perusahaan atas pinjaman yang diterima. Biaya bunga ini termasuk dalam biaya non operasional sebab tidak berhubungan langsung dengan aktivitas bisnis perusahaan. Biaya lain yang tergolong dalam biaya non operasional diantaranya : biaya karena rugi perusahaan, biaya bunga atas pinjaman, biaya sewa properti perusahaan.


You Might Also Like