banner iklan

Biaya Marginal: Pengertian, Komponen, Alasan Penting Diterapkan, Rumus, Cara Menghitung, Contoh Soal, serta Manfaat Menghitung

Biaya_Marginal

Apabila pekerjaan Anda sehari-hari berhubungan dengan keuangan perusahaan, maka tentu tidak asing lagi dengan istilah biaya produksi perusahaan. Definisi biaya produksi disini adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, pengusaha maupun produsen untuk membeli faktor-faktor produksi yang tujuannya untuk menghasilkan produk atau output.Nah, salah satu bagian dari biaya produksi yang dimaksud adalah biaya marginal. Tujuan menganalisis biaya marginal yaitu untuk menentukan suatu titik dimana suatu perusahaan dapat mencapai skala ekonomisnya. Tak hanya itu, biaya marginal juga berhubungan dengan pendapatan serta peningkatan atau penurunan dari total biaya yang telah dibayarkan oleh karena adanya penambahan serta penurunan pada satu unit produk tambahan. 

Pengertian Biaya Marginal

Lantas, apa sih pengertian biaya marginal itu?Secara umum, biaya marginal itu didefinisikan sebagai biaya tambahan yang digunakan ketika memproduksi satu unit produk tambahan serta menunjukkan tingkat di mana total biaya pada suatu produk berubah saat proses produksi meningkat satu unit.Selain itu, biaya marginal juga diartikan sebagai biaya lebih yang dikeluarkan ketika membuat satu unit produk tambahan dari proses produksi yang dilakukan. Biaya ini juga dimaknai sebagai biaya yang menggambarkan tingkat pada jumlah biaya produk yang berubah-ubah. Intinya, biaya marginal itu merupakan prediksi biaya ekonomi yang akan berubah apabila output-nya turut berubah.Contohnya saja, ketika sebuah perusahaan membuat sekitar 1000 unit barang. Biaya tambahan untuk outputnya adalah 1001 unit. Jumlah ekstra itulah yang kemudian dikenal sebagai biaya marginal. Jika biaya produksi tetap nominalnya ketika ada tambahan biaya lainnya maka biaya marginal itu dapat menjadi gambaran terjadinya perubahan pada biaya variable.Tak hanya itu, dalam pengambilan keputusan bisnis suatu perusahaan juga bisa dilakukan dengan melihat biaya marginalnya. Contohnya saja, pihak manajemen wajib memutuskan suatu hal yang terhubung dengan alokasi sumber daya ketika proses produksi berlangsung.Dengan itu, pihak manajemen harus memutuskan dengan cara menetapkan kebijakan apakah akan melakukan produksi ulang atau tidak. Untuk itulah, mereka harus melihat seberapa besar biaya marginal lalu dibandingkan dengan jumlah biaya marginal yang diwujudkan oleh unit output tambahan.Tujuannya adalah supaya perusahaan bisa menentukan keputusan apa saja yang tepat yang berhubungan dengan penambahan jumlah produksi. Dan hal tersebut merupakan tujuan utama dari analisis biaya marginal yaitu supaya perusahaan bisa memproduksi produk-produk mereka dengan lebih efisien. Tak hanya itu, perusahaan juga bisa mengoptimalkan sistem operasionalnya. 

Komponen-komponen Dalam Biaya Marginal

Untuk menentukan biaya marginal, ada beberapa komponen yang harus ada di dalamnya yaitu sebagai berikut.Pertama, biaya variable. Yakni biaya yang bisa berubah nominalnya dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Biaya ini tergantung pada jumlah tetap tiap unit produk yang diproduksi serta hasil produksinya. Apabila output dan jumlah produksinya bertambah maka biaya variable-nya juga ikut meningkat. Contohnya saja, upah tenaga kerja atau SDM-nya, komisi penjualan, pembelian bahan baku produk, dan masih banyak lagi.Kedua, biaya tetap. Yaitu biaya yang nominalnya tetap terus menerus walaupun jumlah produksi perusahaan meningkat terus. Jadi bisa dikatakan nominalnya selalu konstan terlepas dari seberapa besar pembelanjaan tiap produksinya atau apakah perusahaan tersebut menghasilkan output atau tidak. Intinya, anggarannya tidak akan berubah meski jumlah produknya bertambah atau proses produksinya meningkat. Contoh biaya tetap adalah biaya asuransi, gaji karyawan, sewa tempat produksi, sewa barang, peralatan atau alat-alat produksi, dan lain-lain. 

Alasan Pentingnya Menerapkan Analisis Biaya Marginal Di Perusahaan

Siapa saja yang terlibat dan bekerja dalam dunia bisnis pastilah harus tahu seberapa pentingnya menghitung biaya marginal. Perhitungan biaya ini sangat penting untuk dilakukan sebelum proses produksi sehingga perusahaan beserta seluruh pihak yang terlibat menjadi tahu berapa sebenarnya jumlah target output yang dibutuhkan. Selain itu, menganalisis biaya marginal juga penting oleh karena tujuannya adalah untuk mengetahui perusahaan Anda sudah sampai pada titik mana hingga mampu mencapai skala ekonomi. Yang dimaksud dengan skala ekonomi disini adalah suatu nilai keuntungan yang didapatkan ketika produk menjadi lebih efisien. Dan hal ini dilakukan supaya sistem operasional perusahaan menjadi lebih maksimal. 

Rumus Biaya Marginal

Sebelum menghitung biaya marginal, maka hendaknya Anda ketahui dulu apa rumusnya. Berikut rumus biaya marginal yang kerap digunakan untuk menghitung tiap biaya margin perusahaan. MC = ∆TC / ∆QKeterangan:MC adalah biaya marginal (marginal cost)∆TC adalah perubahan biaya total (total change in cost) produksi∆Q adalah perubahan kuantitas barang dan jasa (total change in quantity) produksiPenjelasan lebih lengkap mengenai komponen-komponen rumus tersebut akan diterangkan di bawah ini. Perubahan biaya total, adalah berubahnya biaya produksi perusahaan pada tingkat produksi yang berbeda-beda selama periode waktu tertentu. Terlebih misalnya apabila dibutuhkan produksi produk yang lebih banyak ataupun lebih sedikit.Perubahan jumlah atau perubahan pada kuantitas, terjadi ketika jumlah produksi berkurang atau meningkat. Perubahan jenis ini bisa didapatkan dari perhitungan jumlah produk yang telah diproduksi sebelumnya kemudian dikurangi dengan jumlah output pada proses produksi selanjutnya.

Tahap-tahap atau Cara Perhitungan Biaya Marginal

Ada beberapa tahapan atau cara-cara yang harus dilakukan dalam menghitung biaya marginal. Apa sajakah itu? Berikut diantaranya.

  1. Menentukan Perubahan Kuantitas atau Jumlah Produk

Tahapan pertama yang harus ditempuh bila ingin menghitung biaya marginal adalah mengetahui biaya total produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit barang yang dihasilkan oleh perusahaan. Di dalamnya akan ada dua jenis biaya yaitu biaya tetap dan biaya variable. Dalam hal ini, jumlah biaya tetap-nya harusnya benar-benar tepat sama dalam tiap-tiap analisis biaya. Karena itulah, tahapan pertama ini adalah dengan mencari atau menentukan titik dimana biaya tetap itu akan berubah di dalam perhitungannya. 

  1. Menghitung Perubahan Biaya

Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah menghitung perubahan biaya. Perubahan ini didapatkan dari hasil pengurangan total biaya produksi yang lama dengan total biaya produksi yang baru. Jumlah total biaya produksi-nya didapatkan dari hasil penjumlahan biaya tetap dengan biaya variable. Atau dengan kata lain, dari hasil menambah biaya tetap dan biaya variable. Biaya variable-nya sendiri diperoleh dari interval kuantitas produksi. Nah, setelah menambahkan kedua biaya tersebut, maka akan didapatkan biaya produksi. Anda pun juga akan mendapatkan biaya variable produksi. Kemudian, barulah totalkan biaya produksinya dan Anda pun akan memperoleh perubahan biaya produksi. 

  1. Menghitung Biaya Marginal

Biaya marginal adalah biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit barang tambahan. Jadi, menghitung biaya marginal dilakukan untuk mengetahui kenaikan biaya yang dibutuhkan untuk tiap tambahan unit atau barang yang diproduksi. Hasil biaya marginal ini didapatkan dengan membagi biaya produksi yang dibutuhkan dengan perubahan jumlah atau kuantitas produk yang dihasilkan. Atau dengan kata lain, biaya marginal itu dihitung dengan cara perubahan biaya produksi perusahaan dibagi dengan perubahan jumlah produk yang diproduksi. Dengan menghitung biaya marginal ini, maka perusahaan akan lebih memahami kenaikan biaya untuk setiap penambahan produksi per unit barang. Tentunya hal ini sesuai dengan pengertian biaya marginal secara umum seperti yang telah diterangkan di atas. 

Contoh Kasus Perhitungan Biaya Marginal

Setelah mengetahui rumusnya, kini Anda akan mengetahui cara menghitungnya secara langsung bila diberikan contoh kasus seperti di bawah ini. Sebuah perusahaan bernama PT. Sukses Sejahtera mengeluarkan biaya produksi sebanyak 500 juta rupiah untuk menghasilkan 1500 unit kursi. Ketika jumlah unit produksi telah mencapai 2000 unit, maka perusahaan pun mengeluarkan biaya sebesar 700 juta rupiah untuk memproduksinya. Lalu, berapa jumlah biaya marginal untuk produksi kursi tersebut?Diketahui: ∆TC = Rp. 700 juta – Rp. 500 juta∆TC = Rp. 200 juta∆Q = 2000 unit – 1500 unit∆Q = 500 unitPenyelesaian:Marginal Cost (MC) = ∆TC / ∆QMC = Rp. 200.000.000 / 500 unitMC = Rp. 400.000 per unitJadi, nominal biaya marginal produksi kursi pada bisnis adalah sebesar 400 ribu rupiah. Artinya total biaya meningkat sebanyak 400 ribu rupiah dengan produksi satu kursi. 

Manfaat Menghitung Biaya Marginal

Lantas, apa manfaat menghitung biaya marginal?Dilansir dari berbagai literatur, manfaat utama menghitung biaya marginal adalah untuk menentukan apakah arus produksi bisnis Anda harus dikurangi, ditambah, atau bahkan tetap saja selama kurun waktu tertentu. Apabila misalnya volume output atau hasil produksinya bertambah maka kemungkinan perusahaan bisa meraih skala ekonomi pun jadi lebih besar yang artinya biaya marginal-nya bisa diminimalkan.Skala ekonomi sendiri bisa didapatkan apabila perusahaan memilih karyawan atau SDM yang sudah terspesialisasi serta mampu memanfaatkan mesin dengan lebih efisien. Dengan semakin bertambahnya jumlah output maka perusahaan dapat memperoleh diskon harga yang lebih besar ketika membeli bahan baku produk.Anyway, sebagai seorang pemilik bisnis pastinya sangatlah penting untuk melacak serta memahami bermacam biaya-biaya yang berubah sesuai dengan perubahan volume produksi serta tingkat output yang dihasilkan. Tentunya rincian biaya ini akan sangat menentukan tingkat harga layanan produk Anda serta banyak aspek lain yang berkenaan dengan bisnis serta strateginya secara keseluruhan. Dengan memperhatikan semua perhitungan biaya marginal dari bisnis Anda, pastinya akan membuat Anda bisa menghasilkan profit dan laba yang semaksimal mungkin. 


You Might Also Like