Apakah Anda sedang ingin membangun bisnis startup namun bingung untuk memulainya dari mana? Atau bisnis startup Anda tidak berjalan secara maksimal sehingga membutuhkan kerangka kerja baru? Barangkali itulah alasan mengapa sekarang Anda tertarik untuk mempelajari tentang business model canvas. Ya, business model canvas (BMC) atau dalam bahasa Indonesia disebut bisnis model canvas/ bisnis model kanvas sendiri secara singkat adalah suatu kerangka kerja yang dikenal untuk mendefinisikan model bisnis startup.

Kabar baiknya, kini Anda sudah berada di web yang tepat. Karena disini kami akan mengupas tuntas pengertian, fungsi, manfaat serta 9 elemen yang harus ada dalam business model canvas. Baca terus untuk mencari tahu selengkapnya!

Daftar isi:

  • Apa itu Business Model Canvas?

  • Fungsi Business Model Canvas

  • Manfaat Business Model Canvas

  • 9 Elemen Business Model Canvas

    • Customer Segments (Segmentasi Pelanggan)

    • Value Proposition (Proposisi Nilai)

    • Customer Relationship (Hubungan Pelanggan)

    • Channels (Kanal/ Media)

    • Revenue Streams (Aliran Pendapatan)

    • Key Activities (Aktivitas Utama)

    • Key Resource (Sumber Daya Utama)

    • Key Partnership (Mitra Utama)

    • Cost Structures (Struktur Biaya)

Apa itu Business Model Canvas?

Business model canvas (BMC) adalah sebuah konsep yang dapat membantu dalam mendefinisikan dan mengkomunikasikan model/ strategi bisnis dengan cepat dan mudah. Pengertian lainnya adalah dokumen satu halaman berupa kerangka kerja berbentuk visual chart yang terdiri dari 9 elemen. BMC Ini pertama kali dikenalkan oleh Alexander Osterwalder dari Strategyzer melalui bukunya Business Model Generation.

Fungsi Business Model Canvas

Fungsi utama business model canvas adalah untuk membantu memahami model bisnis secara langsung dan terstruktur. Biasanya ini digunakan untuk merancang sebuah business plan bisnis startup dalam industri apapun. Apa itu business plan? Business plan adalah pernyataan formal dan tertulis yang berisi tujuan, cara mencapai tujuan tersebut. Hingga rincian keuangan atau permodalan. Pernyataan ini harus dimiliki bisnis startup sebagai bekal untuk menjawab pertanyaan penting dari para investor, kreditur, maupun mitra lainnya.

Manfaat Dari Business Model Canvas

Menggunakan BMC ini akan menghasilkan wawasan tentang pelanggan yang Anda layani, proposisi nilai apa yang ditawarkan, dan pada intinya bagaimana perusahaan akan menghasilkan uang. Anda juga dapat menggunakannya untuk memahami model bisnis para pesaing. Serta meningkatkan transparansi, artinya tim Anda akan lebih mudah memahami model bisnis dan visi misi bisnis Anda.

9 Elemen Business Model Canvas

BMC memiliki 9 elemen yang berfokus pada pelanggan (eksternal) dan pada bisnis (internal). Semua elemen tersebut tersaji dalam sebuah blok yang terangkum dalam satu canvas (1 halaman). Inilah yang juga membuat BMC unggul karena hanya terdiri dari 1 halaman saja (simpel dan ringkas), ternyata sudah menjadi tools yang cukup powerfull untuk memberikan pemahaman tentang model bisnis secara utuh.

(Gambar business model canvas, sumber: Strategyzer.com)

Elemen 1 (dari 9): Customer Segments (Segmentasi Pelanggan)

Dimulai dari blok pojok kanan atas, elemen pertama yang harus Anda penuhi dalam memulai bisnis model kanvas ini adalah melakukan segmentasi pelanggan. Segmentasi pelanggan adalah praktik membagi basis pelanggan menjadi kelompok-kelompok individu yang serupa dalam hal-hal tertentu. Seperti usia, jenis kelamin, demografis, minat, lingkungan, kebiasaan belanja, dll. Dengan melakukan hal ini, Anda bisa memastikan daya tarik bisnis karena Anda bisa memahami siapa sasaran pelanggan Anda. 

Anda bisa memulai membuat segmentasi pelanggan dengan menciptakan profil pelanggan. Profil pelanggan ini mendefinisikan segmen pelanggan lebih jelas untuk bisnis Anda dengan memahami beberapa faktor, yaitu customer jobs, customer pains dan customer gains.

  • Customer Jobs

Faktor customer jobs sangat penting untuk Anda riset karena nantinya Anda bisa mengetahui hubungan pekerjaan pelanggan dengan produk/ jasa Anda. Pikirkan tentang apa yang pelanggan coba capai dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka. Ini bisa merujuk pada pekerjaan yang mereka coba selesaikan, kebutuhan yang mereka coba penuhi atau tantangan yang coba mereka atasi. Tentunya Anda sebagai pengusaha sebaiknya berpikir dari sudut pandang pelanggan untuk lebih memahami pelanggan Anda.

  • Customer Pains

Setelah mendeskripsikan customer job, Anda juga perlu mengklasifikasikan konsumen berdasarkan customer pains (rasa sakit pelanggan). Hal ini Anda perlukan untuk menyelidiki secara mendalam mengenai hal apa saja yang menyebabkan rasa sakit dan emosi negatif pelanggan sehingga Anda bisa memahami urgensi dan pentingnya bisnis Anda bagi pelanggan.

Sebagai contoh, resiko/ perasaan yang mungkin pelanggan takutkan adalah masalah keterbatasan waktu dimana mereka terlalu sibuk dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Hingga membuat mereka tidak sempat untuk membeli suatu produk/ jasa yang mereka butuhkan. Dengan mengetahui kelemahan atau kekhawatiran dari pelanggan tersebut, Anda bisa menghadirkan produk/ layanan yang bisa menunjukkan empati untuk memanfaatkan waktu pelanggan secara lebih baik dengan mengoptimalkan pelayanan yang dapat membantu pelanggan menggunakan waktu mereka secara efisien.

  • Customer Gains

Selanjutnya, Anda juga perlu mengetahui customer gains (keuntungan pelanggan). Keuntungan pelanggan disini adalah hasil atau manfaat yang diinginkan pelanggan. Beberapa keuntungan akan diterima begitu saja oleh pelanggan setelah membeli produk atau layanan Anda. Tetapi keunggulan kecil lain mungkin menjadi kejutan tersendiri yang menghasilkan kesenangan bagi pelanggan. 

Contohnya keuntungan atas fungsional dan penghematan biaya. Semakin banyak informasi yang Anda miliki tentang keuntungan pelanggan ini maka, semakin baik pula proposisi nilai produk/ layanan Anda yang akan menarik bagi segmen pelanggan.

Elemen 2 (dari 9): Value Proposition

Value proposition atau proporsi nilai adalah elemen yang digunakan untuk menjabarkan keunggulan, kekuatan, poin-poin unik dari produk/ layanan yang Anda tawarkan. Adapun untuk lebih memudahkan Anda dalam mendefinisikan value proposition ini, berikut beberapa faktor value proposition yang perlu Anda pahami:

  • Performa produk/ jasa

Performa produk/ jasa menjadi proporsi nilai yang sangat penting bagi bisnis. Sebab tentu saja para pelanggan ingin produk/ jasa yang dengan kinerja baik dimana ketika mereka menggunakan suatu produk/ jasa Anda pelanggan akan merasa terbantu. Baik dalam hal memenuhi kebutuhan, menyelesaikan pekerjaan, meningkatkan produktivitas maupun membantu mereka untuk fokus pada detail yang lebih relevan. 

  • Kustomisasi

Saat ini pola berpikir konsumen semakin modern dan cenderung menunjukkan ekspresi diri dan individualisme. Mereka tak jarang mengharapkan produk yang mereka gunakan adalah perpanjangan dari kepribadian mereka. Melihat fenomena ini, tergantung jenis bisnisnya, Anda dapat memberikan pilihan untuk menyesuaikan produk dengan preferensi konsumen (custom) yang akan menambah nilai bagi segmentasi pelanggan tersebut.

  • Desain

Jangan remehkan desain. Perlu diketahui bahwa memang kita tidak bisa menilai sesuatu hanya dari visualnya saja. Akan tetapi desain produk merupakan garda terdepan untuk memikat pelanggan dalam sekali pandang. Apakah akan menghadirkan desain yang sederhana, glamour, antik, dll tunjukkan kekuatan desain Anda.

  • Merek

Desain dan merek terbilang masih dalam kelompok nilai proporsi yang sama karena daya tariknya sangat mirip. Sama seperti ketika pelanggan akan menunjukkan loyalitas pada merek karena desainnya, pelanggan juga mungkin akan menunjukkan loyalitas pada desain karena impresi yang dirasakan dari merek itu sendiri.

  • Harga

Selanjutnya, salah satu elemen paling umum yang menjadi dasar proposisi nilai adalah harga. Ada banyak perusahaan yang masuk ke pasar dengan premis bahwa mereka menyediakan produk/ layanan yang lebih murah daripada para pesaing. Sebagian lagi ada yang percaya diri untuk langsung menempatkan diri di kalangan menengah ke atas sebagai produk/ layanan premium. Dalam beberapa kasus, bahkan bisnis yang bersaing dalam harga akan menawarkan layanan gratis untuk menambah proporsi nilai di awal perilisan.

  • Pengurangan risiko

Semakin sedikit risiko terkait dengan pembelian produk/ layanan bisnis Anda maka semakin banyak nilai yang diperoleh pelanggan darinya. Pengurangan risiko ini akan memberikan ketenangan pikiran kepada konsumen. Salah satu contohnya adalah garansi servis dalam jangka waktu satu tahun yang diterima saat membeli produk elektronik. Di benak pembeli, risiko membeli produk tersebut berkurang dengan kenyamanan memiliki jaminan garansi.

Elemen 3 (dari 9): Customer Relationship

Elemen bisnis model kanvas yang ketiga adalah customer relationship atau hubungan pelanggan. Elemen ini dapat didefinisikan sebagai bagaimana cara Anda berinteraksi dengan pelanggan Anda. Yang perlu Anda ingat, bahwa karakteristik pelanggan berbeda-beda, sehingga Anda harus memahami bagaimana Anda mengambil hati pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang sudah loyal. Beberapa contoh strategi customer relationship yaitu:

  • Bertemu dengan pelanggan secara langsung;

  • Melalui telepon;

  • Kontraktor pihak ketiga;

  • Online;

  • Acara (satu-ke-banyak), dll.

Elemen 4 (dari 9): Channels

Channel (kanal) adalah elemen business model canvas yang berkaitan dengan saluran/ media atau sarana apa digunakan sebuah bisnis untuk berhubungan dengan pelanggan, menyampaikan produk/ layanannya. Dan penting memilih kanal yang tepat agar Anda bisa menyampaikan nilai proporsi kepada segmen pelanggan. Sedangkan contoh media yang bisa untuk menjangkau pelanggan Anda antara lain: media sosial, surat elektronik (pemasaran email), SEM (Pemasaran Mesin Pencari), SEO (Optimasi Mesin Pencari), iklan televisi, iklan radio, dsb.

Elemen 5 (dari 9): Revenue Streams

Revenue streams atau aliran pendapatan adalah elemen yang cukup vital karena berhubungan dengan bagaimana cara bisnis Anda mengubah proposisi nilai menjadi keuntungan finansial. Disini Anda perlu menetapkan harga sesuai dengan tingkat kesulitan pemecahan masalah bagi pelanggan Anda. Adapun terdapat banyak model strategi untuk mendapatkan pendapatan, meliputi: biaya untuk layanan, tarif tetap, berlangganan, freemium, dividen, dsb.

Elemen 6 (dari 9): Key Activities

Key Activities adalah segala tindakan utama yang harus dilakukan bisnis untuk mewujudkan proposisi nilai bagi pelanggan. Untuk memudahkan dalam mendefinisi key activities bisnis Anda, coba jawab pertanyaan ini: 

  • Tindakan apa saja yang Anda dan/atau staf Anda lakukan untuk mencapai proposisi nilai bagi pelanggan?

  • Keahlian apa yang bisnis Anda miliki?

Contoh: konsultasi, pengembang web, desain grafis, dll.

Elemen 7 (dari 9): Key Resource

Key Resource (sumber daya utama) adalah elemen yang berkaitan dengan sumber daya praktis yang diperlukan untuk mencapai key activities dan menghasilkan nilai proporsi sesuai dengan yang diharapkan. Contohnya seperti gedung/ ruang kerja, komputer, sumber daya manusia, koneksi internet, kendaraan, jaringan distribusi, dsb.

Elemen 8 (dari 9): Key Partnership 

Sebuah bisnis kadangkala tidak bisa berjalan hanya mengandalkan dirinya sendiri sehingga membutuhkan partner yang telah expert di bidangnya masing-masing untuk menyempurnakan jalannya aktivitas bisnis. Disinilah Anda perlu menjabarkan elemen key partnership atau mitra utama yang terdapat dalam model bisnis kanvas. Contohnya,  jika bisnis Anda merupakan startup di bidang kuliner yang menjual menu makanan secara online. Anda mungkin memerlukan perusahaan lain untuk memasok bahan makanan segar ke bisnis Anda.

Elemen 9 (dari 9): Cost Structures

Cost Structures (struktur biaya) adalah seluruh biaya moneter yang diperlukan untuk beroperasi sebagai bisnis. Beberapa pertanyaan penting untuk diajukan saat memetakan biaya ini adalah:

  • Berapa biaya untuk mencapai aktivitas utama bisnis?

  • Berapa biaya sumber daya utama dan kemitraan utama?

  • Apakah ada biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis? Apa saja?

Pemetaan struktur biaya perlu dilakukan dengan lebih hati-hati, karena sangat penting bagi keberlangsungan bisnis.

Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian, fungsi, manfaat hingga 9 elemen business model canvas/ bisnis model canvas/ bisnis model kanvas/ BMC. Semoga bermanfaat!

Setelah Anda berhasil membuat business model canvas ini, tentunya Anda akan lebih mudah menyusun serta merealisasikan setiap strategi bisnis Anda. Lalu, dari waktu ke waktu pun nantinya bisnis Anda menjadi lebih kompleks sehingga membutuhkan berbagai tools pembantu untuk meringankan pekerjaan.

Adapun salah satu tools yang bisa Anda gunakan adalah software ERP bisnis by Ukirama. Ukirama ERP ini adalah aplikasi berbasis cloud yang memiliki fitur lengkap untuk mengontrol transaksi bisnis, akuntansi, keuangan, dan masih banyak lagi. Daftarkan bisnis Anda sekarang juga dan nikmati uji coba gratis kelola bisnis lebih mudah dengan Ukirama ERP!