Business Plan: Definisi, Tujuan dan Fungsi, Jenis, serta Cara Lengkap Membuat Sebuah Business Plan

business_plan_definisi_tujuan_dan_fungsi_jenis_serta_cara_lengkap_membuat_sebuah_business_plan

Jikalau Anda sudah memutuskan untuk berbisnis maka tentunya Anda sudah harus menyiapkan sebuah rencana dan strategi yang tepat agar bisnis Anda berjalan lancar serta makin berkembang nantinya. Tentunya siapapun ingin bisnisnya makin berkembang luas, bukan?Itulah alasannya mengapa membuat rencana bisnis atau business plan itu penting. Bukan hanya ala kadarnya, namun business plan yang dibuat harus dengan baik dan tepat agar dapat meningkatkan keberhasilan bisnis Anda nantinya. Tanpa sebuah rencana yang baik dan matang, akan sangat sulit rasanya sebuah bisnis bisa berhasil dan mencapai kesuksesan. Karena itulah, dalam artikel ini kami akan menjelaskan secara lengkap tentang apa itu business plan, jenis-jenisnya hingga cara membuat business plan yang baik dan tepat agar tingkat keberhasilan bisnis Anda semakin tinggi. Penasaran apa sajakah itu? Simak yuk penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Definisi Business Plan

Seperti namanya “plan”, bisnis plan adalah suatu rencana tertulis sebuah bisnis yang didalamnya mencakup tujuan serta cara-cara menjalankan bisnis untuk mencapai tujuan bisnis yang diharapkan.Sementara itu, mengutip dari Jurnal Entrepreneur, Hisrich dan Peters pada tahun 1995 mendefinisikan business plan sebagai dokumen tertulis yang harus disiapkan oleh pengusaha atau pebisnis yang didalamnya menggambarkan semua unsur baik itu internal maupun eksternal yang relevan serta terlibat dalam memulai usaha atau bisnis baru. Umumnya, business plan berisi tentang perencanaan terpadu yang terdiri atas keuangan, pemasaran, manufaktur, juga sumber daya manusia. Secara lebih rinci, setidaknya business plan memuat tujuan bisnis, deskripsi, beserta produk atau layanan yang ditawarkannya. Dan untuk menjalankan rencana yang sudah dibuat tersebut, Anda juga harus melengkapi business plan dengan target pasar bisnis Anda, pendanaan nya, hingga strategi penjualan yang akan ditempuh. 

Tujuan dan Fungsi Business Plan

Tujuan utama dibuatnya business plan adalah untuk mencantumkan tujuan serta langkah-langkah apa yang akan diambil oleh perusahaan agar bisa mencapai tujuan tersebut.Selain itu, business plan juga memiliki beberapa tujuan lain seperti:

  • Sebagai sebuah dokumen tertulis yang berhubungan dengan ide serta perencanaan secara menyeluruh yang akan menjadi daya tarik bagi investor
  • Untuk lebih mengenal struktur serta strategi bisnis yang akan dijalankan
  • Mengetahui pencapaian apa saja yang terjadi di dalam bisnis Anda serta bagaimana cara memperbaiki kegagalan yang terjadi
  • Sebagai sebuah media penting untuk melakukan mitra dan menyamakan persepsi bisnis Anda dengan pihak lain
  • Untuk mengetes perhitungan bisnis serta sebagai sebuah langkah antisipasi apabila terjadi suatu masalah di kemudian hari
  • Mendapatkan penjelasan lengkap mengenai pasar 

Dengan adanya business plan, Anda menjadi punya acuan atau patokan sehingga menjadi lebih mudah saat menjalankannya. Acuan disini maksudnya adalah sebagai landasan ketika akan mengambil sebuah keputusan hingga patokan bagaimana cara berkomunikasi dengan memakai metode terbaik dengan klien. Fungsi lainnya adalah untuk memudahkan Anda mendapatkan investor. Karena dengan semua rencana tertulis tersebut, Anda tinggal tunjukkan kepada mereka bagaimana juga seperti apa bisnis yang akan Anda jalankan. 

Jenis-jenis Business Plan

Ada beberapa jenis business plan yang patutnya Anda ketahui dan mungkin bisa Anda coba salah satunya, diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Start-Up Business Plan

Bila Anda berniat untuk menjalankan sebuah bisnis baru dan pengen bisnis tersebut lebih terarah, maka Anda harus coba start-up business plan. Jenis bisnis yang satu ini akan sangat memudahkan Anda dalam melaksanakan kegiatan harian beserta perencanaan bisnis jangka panjang. Banyak pebisnis kerap menggunakan start-up business plan untuk mendapatkan investor. Nah, bila benar-benar berniat menggunakannya, maka Anda perlu mencantumkan beberapa informasi berikut ini dalam rencana bisnis ini, yakni:

  • Ringkasan business plan yang Anda buat
  • Gambaran detail perusahaan atau bisnis Anda
  • Produk barang atau jasa yang bisnis Anda tawarkan
  • Rencana tentang strategi pemasaran bisnis yang akan dilakukan
  • Riset dan analisis pasar
  • Biaya awal proyek bisnis
  • Administrasi keuangan 

Selain itu, business plan yang satu ini juga mengandung informasi tentang arus kas perusahaan baik itu pemasukan, keuntungan juga pengeluaran secara keseluruhan, faktor risiko, bahkan sistem manajeman dan susunan tim pemasaran dalam perusahaan. Jadi, bisa dikatakan bahwa start-up business plan merupakan jenis rencana bisnis yang sangat lengkap dan cocok diberikan kepada calon investor Anda. 

  1. Strategic Business Plan

Berasal dari kata “strategi”, strategic bisnis plan merupakan bisnis plan yang menggunakan strategi untuk mencapai tujuan bisnis. Jenis business plan yang satu ini biasanya meliputi: 

  • Visi dan misi bisnis yang dijalankan
  • Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan bisnis
  • Strategi bisnis yang diperlukan
  • Jadwal atau waktu implementasi strategi bisnis

Nah, oleh karena merupakan sebuah strategi maka business plan ini berfokus pada kedua faktor sekaligus yakni faktor internal maupun eksternal. Alur kerjanya dimulai pada visi bisnis yang akan membentuk pola kerja orang-orang yang akan menjalankan bisnis seperti Anda dan karyawan hingga pada pemahaman mengenai siapa yang seharusnya menjadi target audiens atau klien serta kompetitor bisnis Anda.Dengan visi yang sudah disusun, semua kegiatan bisnis pun lebih terfokus tentang bagaimana cara membantu Anda untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis. 

  1. Operation Business Plan

Jenis business plan yang ketiga adalah operation business plan atau yang biasa juga dikenal sebagai rencana tahunan. Fokus jenis ini adalah pada pelaksanaan kegiatan bisnis sehari-hari kemudian pencapaiannya yang diukur dalam periode waktu tertentu. Atau dengan kata lain, rencana bisnis ini dirancang sebagai acuan untuk internal perusahaan Anda. Informasi yang harus ada dalam operation business plan adalah:

  • Tujuan bisnis Anda
  • Aktivitas atau kegiatan bisnis tiap tim untuk mencapai tujuan
  • Sumber daya yang dibutuhkan dalam bisnis
  • Timeline implementasi bisnis
  • Progres kegiatan atau aktivitas bisnis

Jika misalnya Anda ingin meningkatkan penjualan dan brand awareness bisnis Anda dalam setahun maka itu berarti Anda harus merencanakan banyak hal diantaranya berapa target pasar yang ingin Anda capai dan sumber daya apa saja yang diperlukan untuk melakukannya. Selain itu, Anda juga harus mengukur seberapa besar pencapaian dari rencana awal yang telah ditetapkan sebelumnya di akhir periode bisnis dalam operation bisnis plan yang sudah disusun. 

  1. Growth Business Plan

Rencana bisnis yang satu ini adalah untuk mengembangkan bisnis Anda menjadi semakin besar di masa akan datang. Umumnya, growth business plan digunakan apabila operation business plan sudah tercapai. Selain itu, bisnis plan yang satu ini bisa dipakai baik itu untuk kebutuhan internal maupun eksternal perusahaan. Untuk memperluas bisnis menjadi semakin berkembang pesat, maka dalam rencana bisnis yang satu ini diperlukan:

  • Deskripsi perusahaan atau bisnis
  • Struktur manajemen yang dimiliki
  • Produk ataupun layanan atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen
  • Data statistik performa bisnis atau perusahaan selama ini
  • Rancangan keuangan perusahaan

Tentunya bila ingin lebih mengembangkan perusahaan maka target penjualan pun harusnya semakin besar. Dan dengan target sebesar itu, perusahaan pun perlu menambah jumlah karyawan untuk melakukan segala aktivitas bisnis. Selain itu, perusahaan juga harus menggaet investor-investor untuk mendanai perusahaan dengan memperlihatkan kepada mereka grafik pertumbuhan bisnis perusahaan selama ini yang ada dalam growth business plan. Dan sebagai informasi, ada banyak perusahaan yang mengawali rencana bisnis mereka dulunya dengan start-up business plan, namun mereka ingin terus berkembang menjadi lebih besar sehingga memerlukan growth business plan. 

  1. Development Business Plan

Biasanya jenis business plan yang satu ini mengandung informasi lengkap mengenai perusahaan misalnya dari data administrasinya, tugas-tugas yang diemban setiap karyawannya, dan lain-lain. Dan seperti jenis business plan sebelumnya, rencana ini bisa digunakan juga baik itu oleh pihak internal maupun eksternal. 

Bagaimana Cara Lengkap Membuat Sebuah Business Plan? 

Ada banyak cara untuk membuat panduan bisnis plan yang tepat dan juga lengkap. Apa sajakah itu? Yuk simak urutan lengkapnya di bawah ini!

  1. Lakukan Riset dan Analisis Pasar Terlebih Dahulu

Riset pasar sangatlah penting untuk dilakukan sebelum Anda benar-benar terjun dalam sebuah bisnis. Dengan melakukan riset, Anda bisa mempelajari seluk beluk bisnis yang akan Anda geluti sampai ke hal yang sekecil-kecilnya mulai dari area bisnis, produk terbaik yang akan diproduksi, target pasar, hingga cara yang akan Anda gunakan untuk memasarkan produk Anda sesuai dengan pelanggan atau audiens Anda. Manfaat lain melakukan riset pasar adalah untuk mengetahui keunggulan juga kelemahan kompetitor bisnis Anda. Salah satu alat penting untuk melakukan riset pasar adalah dengan memakai tools online seperti Google Trends. Melalui tools ini, Anda bisa mengetahui minat konsumen, mengamati apa saja yang dilakukan kompetitor dalam menjalankan bisnis mereka, membuat survei secara online dan lain-lain. Setelah melakukan riset tersebut, catat semua hasilnya sebagai bagian dalam business plan yang akan Anda buat nantinya. 

  1. Buatlah Executive Summary Perusahaan

Seperti namanya “Summary”, bisa dikatakan bahwa Executive Summary merupakan ringkasan dari rancangan bisnis atau business plan Anda. Sebagaimana sebuah ringkasan pada umumnya, Anda akan menceritakan beberapa informasi dasar bisnis Anda secara singkat di dalamnya. Misalnya saja, nama perusahaan Anda, latar belakang didirikannya perusahaan tersebut, visi misi perusahaan, produk barang atau jasa yang ditawarkan, lokasi, manajemen, karyawan, hingga besar proyeksi anggaran yang diperlukan. 

  1. Buatlah Deskripsi Lengkap Perusahaan Anda

Tahapan selanjutnya dalam membuat suatu business plan adalah membuat deskripsi perusahaan Anda dengan lengkap. Deskripsi yang dimaksud adalah mulai dari bidang industri bisnis yang dilakoni, produk barang atau jasa yang Anda tawarkan kepada pelanggan, visi misi dan value bisnis Anda, hingga jajaran manajemen perusahaan Anda.

  1. Tuliskan Deskripsi Lengkap Produk Barang atau Jasa atau Layanan yang Dimiliki dengan Jelas

Apa yang harus Anda lakukan setelah riset? Well, sekarang saatnya untuk menulis deskripsi detail produk Anda, mulai dari manfaat hingga cara penggunaannya. Apabila misalnya produk Anda mirip dengan salah satu produk dari perusahaan lain di pasaran, maka wajib cantumkan unique selling point-nya yang membuatnya terlihat berbeda dan lebih menarik dari produk lain tersebut. Dan yang pasti dengan unique selling point ini, Anda bisa fokus kepada pengembangan bisnis lebih luas serta sebagai alat untuk memikat klien serta investor Anda. Unique selling point disini bisa mencakup sisi produk, layanan serta distribusi produk. 

  1. Siapkan Marketing Plan untuk Bisnis Anda

Pemasaran adalah salah satu faktor penting dalam bisnis yang berfungsi untuk meningkatkan nilai dan jumlah penjualan produk Anda. Karena itulah, menyiapkan rencana pemasaran atau marketing plan dalam business plan Anda sangat wajib dilakukan. Marketing plan yang dimaksud disini mencakup beberapa hal seperti platform apa yang akan Anda pakai untuk mempromosikan produk bisnis Anda, strategi komunikasi apa yang akan digunakan agar bisa menjangkau konsumen atau audiens, timeline waktu pengerjaannya hingga target dalam kegiatan pemasaran Anda. Jika misalnya bisnis Anda akan dipasarkan secara online terlebih dahulu maka langkah awal yang harus Anda lakukan adalah membuat website bisnis online terlebih dahulu, kemudian barulah memilih apa strategi digital marketing yang akan Anda gunakan. Apakah itu gratis ataupun berbayar. Bila gratis, Anda bisa memanfaatkan akun media sosial serta content marketing dalam blog yang juga sudah menggunakan SEO. Jika Anda juga memilih yang berbayar, maka Anda bisa memakai beberapa media diantaranya Instagram, Google Ads, TikTok, Facebook Ads, LinkedIn, dan lain-lain. 

  1. Tentukan Jenis Manajemen yang Dimiliki Perusahaan

Bisa saja Anda melakukan semua aktivitas bisnis itu sendirian. Namun jikalau bisnis tersebut semakin besar (dan pastinya Anda ingin bisnis Anda semakin berkembang pesat, bukan?), maka tentunya Anda butuh sebuah tim untuk membantu pekerjaan Anda. Nah, agar semuanya berjalan sesuai dengan Anda harapkan, maka sangatlah penting untuk menentukan manajemen apa yang akan Anda butuhkan.Misalnya saja, membuat nama divisi dalam perusahaan beserta tanggung jawab setiap divisi tersebut, lalu kualifikasi apa saja yang harus dimiliki divisi tersebut. Tak hanya itu, Anda juga harus menghitung jumlah keseluruhan karyawan dalam perusahaan termasuk didalamnya berapa orang untuk setiap divisi. Terakhir, barulah Anda mencari siapa saja orang-orang yang akan mengisi setiap posisi dalam divisi. 

  1. Buat Analisis Keuangan Bisnis

Modal adalah salah satu faktor paling penting yang harus diperhatikan dalam sebuah bisnis. Tanpa modal, bisnis tidak akan bisa berjalan bahkan berkembang. Namun meski memiliki modal, keahlian dalam mengelolanya pun mutlak diperlukan agar modal tidak habis dengan sia-sia begitu saja. Karena itulah, diperlukan kemampuan analisis keuangan yang baik agar modal bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Analisis keuangan yang dimaksud dimulai dari jumlah modal, pengeluaran serta pemasukan produk. Untuk memasukkan analisis keuangan ini dalam business plan Anda, maka yang harus dilakukan adalah dengan menulis semua rencana pengeluaran bisnis Anda, termasuk diantaranya adalah biaya produksi, tarif pemasaran dan sewa alat serta tempat, gaji karyawan, dan lain-lain. Daftar biaya itulah yang berfungsi sebagai modal bisnis yang wajib Anda penuhi. Nah, setelah mengetahui berapa besar modal yang Anda butuhkan untuk menjalankan bisnis, langkah selanjutnya adalah Anda wajib menghitung Break Event Point (BEP) bisnis Anda. Tujuannya adalah untuk menentukan kapan bisnis Anda tersebut akan balik modal. Perhitungan BEP adalah setara dengan total modal dibagi dengan target penjualan produk setiap bulan yang dikalikan dengan harga produk. Atau lebih ringkasnya dalam rumus:BEP = Total Modal / (Target Jual Per-Bulan × Harga Barang yang Dijual)

  1. Tentukan Bagaimana Rencana Pengembangan Bisnis Ke Depan

Siapapun pebisnis pasti ingin mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar, bukan? Apalagi bila bisnis yang dimiliki sudah mencapai target. Untuk itulah, Anda perlu membuat sebuah rencana untuk mengembangkan bisnis Anda agar bisa tumbuh jadi lebih besar. Lalu apa yang harus dilakukan? Well, setelah mencapai keuntungan maka dari keuntungan itulah Anda harus memikirkan kira-kira pengembangan apa yang sebenarnya ingin Anda ciptakan. Kemudian, apa saja yang mesti disiapkan agar Anda mampu mewujudkan rencana tersebut. Selain itu, hal paling penting lainnya adalah mengenai investor. Anda juga bisa mendapatkan pendanaan dari para investor untuk mengembangkan bisnis Anda. Supaya mereka mau berinvestasi, perlihatkan Growth Business Plan Anda yang akan dijadikan oleh mereka sebagai bahan pertimbangan. Demikianlah informasi lengkap mengenai pengertian, jenis, hingga cara-cara membuat business plan. Jikalau ingin membangun bisnis, ada baiknya membuat sebuah business plan terlebih dahulu seperti apa yang sudah kami informasikan di atas. Sebuah business plan yang baik dan benar-benar matang akan dapat membantu Anda dalam mencapai target bisnis sekaligus juga mendapatkan investor. Bahkan business plan juga sangatlah efektif untuk mengatur jenis komunikasi apa saja yang tepat untuk konsumen atau klien produk Anda. 


You Might Also Like