Bagi sebuah perusahaan, laporan perubahan modal merupakan laporan keuangan yang sama pentingnya dengan laporan laba rugi, laporan neraca, atau laporan arus kas. Laporan perubahan modal sendiri berisikan informasi mengenai modal yang dimiliki suatu perusahaan. Selain itu, laporan ini berisi informasi dan hal-hal yang menyebabkan modal tersebut berubah, baik mengalami peningkatan ataupun penurunan sampai pada akhir periode akuntansi. Jadi, di dalam laporan perubahan modal perusahaan ini akan diketahui modal akhir yang dimiliki perusahaan dalam satu periode tertentu.


Laporan Perubahan Modal berguna untuk mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan. Secara sederhana, jika modal perusahaan bertambah maka terdapat kemajuan. Begitupun sebaliknya jika modal akhir justru lebih kecil dari modal awal maka ini menunjukkan perusahaan mengalami kemunduran.


Laporan Perubahan Modal Perusahaan sendiri disusun setelah menyusun neraca lajur dan laporan laba rugi. Hal ini lantaran sumber data laporan ini berkaitan dengan laba bersih dan rugi bersih perusahaan yang berasal dari laporan laba rugi tersebut. Selain data laba dan rugi, sumber data lain yang dibutuhkan untuk menyusun Laporan Perubahan Modal adalah tambahan investasi (jika ada) dan data prive. Lantas apa itu Prive?


Pengertian Prive 

Prive adalah pengambilan dana yang dilakukan oleh pemilik (owner) perusahaan untuk keperluan pribadi. Hal ini dimungkinkan apalagi pada perusahaan atau bisnis keluarga. Tentunya pula kegiatan Prive memberikan konsekuensi akuntansi pada perusahaan yaitu modal yang dimiliki perusahaan akan berkurang.


Dalam laporan perubahan modal, Prive menjadi bagian dari informasi penyebab perubahan modal. Prive dalam perubahan modal sendiri memiliki fungsi khusus yaitu sebagai pos alokasi adanya laba sehingga bersaldo kredit.  Selanjutnya, Prive akan dialokasikan pada modal atau dianggap sebagai setoran pemilik. Untuk hal ini boleh dialokasikan per kas atau dianggap pengambilan pemilik tergantung pada pemiliknya itu sendiri.


Cara Memasukkan Prive dalam Laporan Perubahan Modal Perusahaan

Prive sangat dimungkinkan terjadi. Dalam Laporan Perubahan Modal, Prive ini bisa dimasukkan dengan 3 (tiga) pilihan cara atau alternatif. Ketiga alternatif tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Tidak Dimasukkan dalam Laporan Laba Rugi

Cara pertama ini bisa dikatakan yang paling sering dilakukan karena dianggap sebagai alternatif terbaik dalam pencatatan Prive. Hal yang dilakukan adalah Prive yang dicatat disisi debit tidak akan masuk sebagai beban laporan laba rugi tetapi sebagai pengurang modal yang diperhitungkan langsung di Laporan Perubahan Modal. Hal ini dilakukan karena Prive sendiri dianggap bukan bagian dari operasional bisnis. Perlu diingat juga bahwa bisnis bisa saja untung meskipun privenya besar sehingga jika dimasukkan dalam laporan laba rugi maka hasilnya menjadi tidak proporsional lagi.


  1. Dicatat Sebagai Piutang

Cara kedua ini memang jarang dilakukan untuk Prive yang dimasukkan pada Laporan Perubahan Modal. Pada intinya, alternatif ini memperlakukan pengambilan prive sebagai piutang pemilik modal kepada perusahaan. Konsekuensinya tentu saja pemilik modal harus tetap mengembalikan uang yang diambil sebagai prive tersebut. Biasanya cara ini dilakukan jika memang pemilik modal berkomitmen besar untuk tidak mengganggu arus kas dan arus modal perusahaannya.


  1. Dicatat Sebagai Pengurang Modal

Cara ketiga dalam memasukkan Prive dalam Laporan Perubahan Modal ini mirip dengan cara pertama. Hanya saja jika cara pertama dilakukan dengan pengurangan modal baru di akhir periode, maka cara ketiga ini modal langsung dikurangi saat pemilik modal melakukan prive.

Alternatif cara ini memang bisa memudahkan dalam pencatatan tetapi sebagai catatan alternatif ini nantinya tidak memungkinkan pembeda antara pengurangan modal karena kerugian usaha dengan pengurangan modal karena pengambilan pemilik (prive). 


Contoh Laporan Perubahan Modal Perusahaan

Berdasarkan ketiga cara atau alternatif dalam memasukkan Prive di Laporan Perubahan Modal Perusahaan, berikut contoh dari tahapan pembuatan Laporan keuangan hingga mendapatkan Laporan Perubahan Modalnya.

Jurnal Umum

PT. ABCD

31 Desember 2018

Transaksi

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

A

Kas

   Modal Bpk X


2.500.000

-

-

2.500.000

B

Peralatan

   Kas

   Utang


1.700.000

-

-

-

1.000.000

700.000

C

Perlengkapan

   Kas


500.000

-

-

500.000

D

Kas

   Pendapatan Jasa


1.000.000

-

1.000.000

E

Biaya Gaji dan Upah

Biaya Listrik

Biaya Serba-Serbi

   Kas


300.000

200.000

50.000

-

-

-

550.000

F

Biaya Perlengkapan

   Perlengkapan


250.000

-

-

250.000

G

Biaya Penyusutan

    Akumulasi Penyusutan


50.000

-

-

50.000

H

Prive Bpk X

    Kas


300.000

-

-

300.000


Neraca Saldo

PT. ABCD

31 Desember 2018

Nama Perkiraan

Neraca Saldo

Debit

Kredit

Kas

950.000

-

Perlengkapan

500.000

-

Peralatan

1.700.000

-

Akumulasi Penyusutan

-

100.000

Utang

-

700.000

Modal Bpk.X

-

2.500.000

Prive Bpk.X

300.000

-

Pendapatan Jasa

-

1.000.000

Biaya Gaji dan Upah

300.000

-

Biaya Listrik

200.000

-

Biaya Perlengkapan

250.000

-

Biaya Penyusutan

50.000

-

Biaya serba-serbi

50.000

-


4.300.000

4.300.000


Laporan Laba-Rugi

PT. ABCD

Bulan : Desember 2018


Pendapatan Jasa


1.000.000

Biaya-biaya Usaha

  1. Biaya Gaji dan upah

  2. Biaya Listrik

  3. Biaya Perlengkapan

  4. Biaya Penyusutan

  5. Biaya Serba-Serbi

Total Biaya Usaha


300.000

200.000

250.000

50.000

50.000







800.000

Laba Bersih


200.000



Laporan Perubahan Modal

PT. ABCD

Bulan : Desember 2018


Modal Bpk.X, awal Periode


2.500.000

Laba Bersih Sebulan

200.000


Pengambilan Prive

300.000


Penanaman Modal


-100.000

Modal Bpk.X, Akhir Periode


2.400.000


Berdasarkan contoh laporan keuangan di atas bisa dilihat bahwa terjadi penurunan Modal dari 2.500.000 menjadi 2.400.000. Hal tersebut terjadi lantaran pengambilan Prive lebih besar dibandingkan dengan Laba bersih yang diterima perusahaan. Kondisi bisa saja berubah alias Modal akhir tetap lebih tinggi jika laba bersihnya lebih besar dari pengambilan prive atau nilai Prive yang lebih rendah dari laba bersih. Untuk itulah Prive biasanya diletakkan di perhitungan akhir karena pengaruhnya bisa lebih mudah dilihat terhadap laba.


Kesimpulan

Demikianlah informasi seputar Prive yang dipakai dalam laporan perubahan modal perusahaan. Selain karena adanya keuntungan dan kerugian, perubahan modal ternyata memang bisa terjadi karena adanya prive. Tujuan disusunnya laporan perubahan modal sendiri dilakukan untuk menunjukkan informasi saldo modal perusahaan secara akurat kepada pihak yang membutuhkan.