Cara dan Contoh Menghitung Penawaran dan Permintaan dengan Rumus Elastisitas

cara_dan_contoh_menghitung_penawaran_dan_permintaan_dengan_rumus_elastisitas_2000

Mendengar kata elastis mungkin yang terbayang di benak Anda adalah karet yang mudah untuk diregangkan. Tetapi elastisitas yang akan dibahas pada artikel ini akan sedikit berbeda walaupun gambarannya masih mirip dengan karet yang diregangkan tadi. Pada pembahasan artikel kali ini Ukirama akan berbagi tentang perhitungan elastisitas permintaan dan penawaran. Mungkin Anda yang memiliki latar belakang ekonomi sudah mengenal dengan baik mengenai elastisitas ini. Tidak akan terfokus kepada materi SMA tentang elastisitas permintaan dan penawaran. Kami akan berusaha menampilkan artikel yang informatif dan bermanfaat untuk bisnis Anda. Sebelum masuk ke pembahasan utama, mari berkenalan dengan Elastisitas itu sendiri. 

Mengenal Elastisitas 

Sebenarnya apa elastisitas yang dimaksud pada artikel ini? Elastisitas permintaan adalah respon perubahan permintaan akan suatu barang ketika terjadi perubahan harga pada barang tersebut. Jadi tingkat elastisitas permintaan akan menunjukan apakah dengan adanya perubahan kenaikan harga pelanggan akan tetap membeli produk Anda atau tidak.Tingkat atau macam-macam elastisitas sendiri ada empat. Pertama adalah Inelastis sempurna (E=0). Inelastis sempurna adalah kondisi dimana jumlah permintaan tidak akan pernah berubah se-ekstrim apapun perubahan harga yang dilakukan. Apakah itu dinaikan sama harga maksimum ataupun diturunkan sampai gratis sekalipun. Kedua adalah Inelastis (E<1). Sedikit berbeda dengan inelastik sempurna, pada kondisi elastis ini pelanggan akan merespon perubahan harga walaupun hanya sedikit. Permintaan barang ketika ada kenaikan harga mungkin akan berkurang tetapi tidak akan terlalu signifikan. Ketiga adalah elastis uniter (E=1). Jenis elastisitas yang ini menunjukan perubahan permintaan yang seimbang dengan adanya perubahan harga. Keempat adalah Elastis (E>1). Elastis menunjukan tingkat perubahan permintaan yang cukup signifikan dengan adanya perubahan harga. Biasanya penurunan permintaan akan terlihat cukup signifikan dibandingkan dengan perubahan kenaikan harganya sendiri. Terakhir adalah Elastis sempurna (E=~). Elastis sempurna menunjukan perubahan permintaan yang bukan dipengaruhi oleh perubahan harga.

Fungsi Mengetahui Elastisitas Harga

Setelah mengetahui penjelasan mengenai elastisitas, sebenarnya apa fungsi dari hal tersebut untuk bisnis Anda? Berikut beberapa fungsi dari elastisitas yang langsung berhubungan dengan bisnis Anda.  

  1. Strategi Penetapan Harga Produk

Ketika Anda akan meluncurkan produk baru atau akan menetapkan harga yang baru, mungkin Anda akan khawatir apakah nantinya para pelanggan tetap akan membeli produk Anda atau tidak. Setelah menentukan survey harga kepada pelanggan, Anda dapat melakukan perhitungan elastisitas harga untuk melihat bagaimana respon pelanggan ketika terjadi peningkatan harga. Pada informasi sebelumnya bahwa tingkat elastisitas harga ada lima tingkat. Mulai dari inelastik sempurna sampai elastis sempurna. Jika barang yang Anda tawarkan dengan harga baru mendapat respon dengan tingkat elastisitas yang lebih dari satu (E>1). Maka respon pelanggan terhadap kenaikan harga yang ditawarkan cukup signifikan . Sehingga Anda harus pandai-pandai mengatur harga yang sesuai dengan cost, tetapi tetap memberikan keuntungan dan terus mendatangkan pelanggan karena harganya yang sesuai. Tetapi kalau respon atau elastisitas permintaan setelah Anda menaikan harga <1 maka produk Anda sudah termasuk barang dengan sifat inelastik. 

  1. Pajak Pada Barang-Barang Inelastis

Informasi ini mungkin sudah umum di kalangan pengusaha yang sudah menjadi bagian dari Usaha besar yang nilai modalnya sudah lebih dari 1 M. Tetapi untuk Usaha Mikro Kecil (UMK) yang nilai modalnya relatif lebih rendah sekitar 500 juta sampai 1 M mungkin hal menghitung elastisitas penawaran akan sangat berguna untuk perhitungan pajak Anda. Sebagai pengusaha, tentu Anda tidak akan membebankan seluruh pajak kepada konsumen. Oleh karena itu produk dengan sifat inelastic biasanya akan diberikan pajak yang cukup tinggi dibandingkan dengan barang yang bersifat elastis. 

  1. Impor dan Ekspor 

Pada fungsi mengetahui elastisitas permintaan ini bayangkan Anda berperan sebagai pemerintah. Dimana, pemerintah memegang kebijakan ekspor dan impor juga penentu pajak dan tarif impor. Sebagai pihak pemerintah tentu akan lebih menarik untuk menarik pajak dari produk-produk impor yang bersifat inelastik. Karena respon perubahan harga yang cenderung stabil dan tidak akan menekan pengusaha terlalu besar. Selain itu, perhitungan untuk menstabilkan harga lewat valuta asing juga dinilai lebih mudah, karena angka valuta yang bisa diprediksi dengan mudah. Sebaliknya, tentu tidak menjadi menarik jika pemerintah mengambil pajak dari produk-produk dengan tingkat elastisitas yang tinggi. Karena kurang stabil dan dinilai akan membebankan pengusahanya sendiri. Lalu bagaimana kalau barang yang diimpor nilainya inelastik, bukankah hal ini terlihat seperti pemerintah tidak pro produk dalam negeri. Sebagai seorang yang memegang kebijakan, ketika mengetahui ada barang impor dengan tingkat inelastic yang tinggi tugas dari pemerintah adalah memperkenalkan produk substitusi dari produk impor tadi. Produk substitusi yang ditawarkan tentulah harus berasal dari dalam negeri. Sehingga tingkat produksi dalam negeri bisa ditingkatkan. 

  1. Menghitung Elastisitas 

Setelah mengetahui tentang penjelasan elastisitas, kemudian fungsinya dalam bisnis Anda dan terakhir menentukan barang dengan nilai elastisitas tertentu sekarang bagaimana caranya menghitung elastisitas  itu sendiri? Pertama adalah mengetahui rumus dari elastisitas permintaan. Berikut rumus untuk menghitung elastisitas permintaan. Ed=Persentase perubahan jumlah barang yang dimintaPersentase perubahan harga Ed=Q/QP/P=QP x PQKeterangan: 

EdElastisitas demand (permintaan)
QJumlah produk yang ditawarkan sebelum perubahan harga 
PHarga awal
ΔQPerubahan jumlah produk yang diminta
ΔPPerubahan harga

Setelah mengetahui formula dari elastisitas tersebut, mari kita coba untuk menghitung elastisitas dari produk di bawah ini. Misalnya, asumsikan bahwa Anda adalah seorang pengusaha cabai yang menawarkan harga cabai Rp 2000 per kilonya. Biasanya dengan harga tersebut Anda menerima permintaan sebanyak 50 Kwintal. Kemudian, karena terjadi paceklik harga cabai dinaikkan menjadi Rp 4000 per kilo sehingga terjadi penurunan permintaan menjadi 40 Kwintal. Apakah cabai termasuk barang elastis atau inelastik? Pada kasus tersebut dapat diketahui bahwa,

P1 = 2000Q1 = 50
P2 = 4000Q2 = 40

Kemudian masukan ke dalam rumus menjadi:Ed=Q/QP/P=(50-40)(4000-2000) x 200050= 102000= -0,005Angka tersebut <1 artinya cabai merupakan barang inelastik karena ketika terjadi kenaikan harga hingga dua kali lipat nilai elastisitasnya masih kurang dari 1.


You Might Also Like