Perusahaan Kuliner atau food & beverage adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman. Perkembangan bisnis jenis ini terbilang cukup menjanjikan. Bahkan di Indonesia sendiri, jumlah perusahaan bidang kuliner atau food & beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia jumlahnya terus bertambah. Hal ini bisa menjadi baik tapi bisa juga menjadi hal yang membahayakan bagi pebisnis.

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang kuliner atau food & beverage, wajib untuk memahami pembukuan dan laporan keuangan yang tepat. Secara umum, bentuk dasar laporan keuangan perusahaan bidang kuliner akan sama dengan laporan keuangan perusahaan bidang lain, tetapi akan ada beberapa elemen yang khas atau berbeda terutama dari materi perhitungan.

Laporan keuangan sendiri terdiri dari beberapa hal yaitu aktiva, utang, modal, semua pendapatan yang diperoleh, dan beban yang dikeluarkan pada periode tertentu. Tujuan dari dibuatnya laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut.

  • Memberi informasi keuangan  mengenai aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan

  • Memberi informasi perubahan aktiva yang diperoleh dari harta yang telah dikurangi dengan kewajiban

  • Memberi informasi keuangan bagi pihak-pihak yang membutuhkan hal tersebut

Lantas seperti apa cara membuat laporan keuangan perusahaan di bidang kuliner atau food & beverage yang tepat?

Laporan keuangan terdiri atas beberapa jurnal atau laporan. Penyusunannya dilakukan bertahap karena antara satu bagian dan bagian lain akan saling berkaitan. Agar lebih jelas, berikut cara membuat laporan keuangan untuk perusahaan di bidang kuliner yang dimaksud.

  1. Membuat Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan tahap awal dalam membuat jurnal penyesuaian dan neraca lajur. Laporan neraca saldo berisi daftar rekening buku besar dengan saldo debit dan kredit. Selain itu, juga digunakan untuk memeriksa keseimbangan debit dan kredit dari seluruh buku besar.

Berikut contoh dari neraca saldo perusahaan per caturwulan:



2018

31/12

2018

31/09

2018

31/06

2018

31/03

Total Aset Lancar

33,272,618

35,553,231

35,377,756

35,244,798

Kas dan Investasi Jangka Pendek

  Kas

  Kas & Setara Kas

  Investasi Jangka Pendek

Total Piutang Bersih

  Piutang-Dagang, bersih

Total Persediaan

Beban Dibayar di Muka

Aset Lancar Lainnya, Total


12,928,189

4,489,205

-

8,438,984

6,572,676

5,401,971

12,160,812

1,610,941

-

13,937,600

6,629,479

-

7,308,121

6,958,103

5,845,011

12,637,913

2,019,615

-

15,287,261

9,330,475

-

5,956,786

7,821,934

6,136,021

10,304,241

1,964,320

-

15,075,031

4,885,254

-

10,199,777

7,490,633

5,841,699

10,659,122

1,714,768

552,150

Total Aset

98,537,796

995,989,207

89,361,694

928,684,662

Aset Tetap, Total-Bersih

  Aset Tetap, Total-Kotor

  Akumulasi Penyusutan, Total

Kepemilikan Bersih

Tetap Bersih

Investasi Jangka Panjang

Piutang Wesel

Aset Lain, Total

42,538,992

66,342,804

-23,408,264

2,694,263

4,213,528

7,402,979

9,017,346

-

475,961,348

74,6512,074

-842,269,164

82,649,264

83,659,338

12,750,256
24,509,614

-


72,481,654

37,510,649

-82,540,254

7,455,926

8,254,013

1,234,857

2,650,633

-


264,915,846

355,916,549

-946,294,658

7,354,5912

11,359,245

72,549,415

82,549,113

-

Total Kewajiban

62,932,506

62,652,576

66,934,565

659,665,215

Total Utang Jangka Panjang

Total Utang

Pajak Penghasilan Ditangguh

Saham Minoritas

Kewajiban Lain, Total


7,301,740

7,349,150

32,956,285

9,918,365

7,120,475

7,563,545

7,566,640

28,937,466

5,385,699

1,836,599

9,129,475

4,819,640

24,596,194

7,385,612

9,460,134

119,074,595

112,946,955

276,355,966

1,937,506

1,739,573

Total Ekuitas

33,972,590

33,520,750

31,349,570

32,495,700

Saham Preferen Dapat Ditebus

Saham Biasa, Total

Laba Ditanam

Jaminan Ekuitas

Laba Belum Terealisasi

Ekuitas lain


-

-

23,961,848

1,279,452

7,726,399

7,735,507

-

-

35,991,605

2,847,991

3,749,610

7,735,502

-

-

89,862,047

8,365,397

2,884,560

3,583,775

-

-

78,721,584

3,770,245

4,881,600

9,570,000


Total Kewajiban & Ekuitas

96,537,796

95,989,207

93,619,499

92,957,732

Total Saham Biasa Beredar

8,780.43

8,780.43

8,780.43

8,780.43

Total Saham Preferen Beredar

-

-

-

-


  1. Membuat Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian berfungsi untuk membuat penyesuaian transaksi tertentu. Jika masih ada transaksi yang belum tercatat atau masih tidak sesuai dengan akhir periode, maka anda harus mengumpulkan data-data yang diperlukan. Jurnal  penyesuaian ini dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan yang akan menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.

Berikut contoh sederhana dari Jurnal Penyesuaian.

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

2005

Des

31

  1. Beban Perlengkapan

Perlengkapan

Rp 600.000,-

-

-

Rp 600.000,-


31

  1. Piutang Bunga

Pendapatan Bunga

Rp 150.000,-

-

-

Rp 150.000,-


31

  1. Beban Gaji dan Upah

Utang Gaji dan Upah

Rp 2.400.000,-

-

-

Rp 2.400.000,-


31

  1. Sewa Diterima di Muka

Pendapatan Sewa

Rp 13.500.000,-

-

-

Rp 13.500.000,-


31

  1. Beban Asuransi

Asuransi dibayar di muka

Rp 1.600.000,-

-

-

Rp 1.600.000,-


31

  1. Beban Kerugian Piutang

Cadangan Kerugian Piutang

Rp 2.500.000,-

-

-

Rp 2.500.000,-


31

  1. Beban Penyusutan Peralatan

Akum. Penyusutan Peralatan

Rp 4.000.000,-

-

-

Rp 4.000.000,-


31

  1. Ikhtisar Laba/Rugi

Persediaan barang dagangan

Persediaan barang dagang ikhtisar laba/rugi

Rp 15.000.000,-

-

Rp 20.000.000,-

-

-

Rp 15.000.000,-

-

Rp 20.000.000,-



  1. Membuat Neraca Lajur (Worksheet)

Pembuatan neraca lajur digunakan untuk mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan. Penyusutan neraca lajur dimulai dari neraca saldo dan disesuaikan dengan data dari Jurnal Penyesuaian. Saldo yang sudah disesuaikan akan nampak dalam kolom neraca saldo yang sudah disesuaikan.

Berikut contoh neraca lajur yang dimaksud:

Nama Barang

Neraca Saldo

Penyesuaian

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Kas

Piutang Dagang

Surat Berharga

Perlengkapan Gudang

Peralatan

Modal

Utang Dagang

Pemasukan Penjualan

Biaya Listrik

Gaji Pegawai

Utang Gaji

52.350

18.200

10.000

96.150

480.000

-

-

-

20.000

22.000

-

-

-

-

-

-

439.050

12.050

247.600

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

63.750

-

-

-

-

-

-

-


698.700

698.700




  1. Membuat Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi disusun langsung dari neraca lajur, karena dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang akan dilaporkan dalam laporan laba rugi atau bisa juga disebut neraca. Kolom neraca dan laba rugi dalam neraca lajur diubah formatnya sehingga neraca dan laporan laba rugi lebih mudah dibaca dan dianalisa.

Berikut ini contoh dari laporan laba rugi yang dibuat dari neraca lajur yang dimaksud.


2018

31/12

2018

31/09

2018

31/06

2018

31/03

Total Pendapatan

18,652,541

18,742,645

18,368,381

17,631,161

  Pendapatan

  Pendapatan Lainnya, Total

Biaya Pendapatan, Total

Laba Kotor

  

18,652,541

-

13,910,404

4,742,137

18,742,645

-

13,442,452

5,300,193

18,368,381

-

13,450,066

4,908,315

17,631,161

-

12,356,980

5,261,360

Total Biaya Operasi

16,301,299

16,493,149

16,308,400

15,139,053

  Penjualan/Umum/Administrasi

  Penelitian dan pengembangan

Pendapatn Operasi

Laba bersih sebelum pajak

Laba bersih setelah pajak

Laba bersih sebelum item luar biasa


2,538,912

-

23,408,264

21,694,263

14,213,528

14,402,979


3,961,348

-

242,269,164

282,649,264

103,659,338

102,750,256

3,481,653

-

22,540,254

17,455,926

10,254,013

10,234,857

2,015,846

-

24,794,658

13,545,912

9,359,245

9,049,415


Laba Bersih

1346159

864083

7676395

1194792

Total Penyesuain Terhadap laba bersih

-

-

-

-

Laba Bersih Dilusi

1,238,502

8,684,027

767,439

1,188,740

Saham Rata-Rata

8,780.34

8,780.34

8,780.34

8,780.34

EPS difusi tidak termasuk item luar biasa

153.31

98.31

87.52

135.58

EPS Difusi Dinormalisasi

154.43

91.43

87.41

138.43

Total Saham Preferen Beredar

-

-

-

-


  1. Membuat Jurnal Penutup

Jurnal penutup dibuat untuk menyesuaikan dan menutup rekening-rekening nominal ke rekening-rekening laba rugi dan memindahkan saldo rekening laba rugi ke rekening laba tidak dibagi. Lalu, informasi pada jurnal tersebut dibukukan ke buku besar sesuai rekening yang bersangkutan.

Contoh sederhana dari Jurnal Penutup tersebut adalah sebagai berikut.

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

2017/Des

31





31


31





31



Penjualan

  Retur Penjualan dan Pengurangan bunga

  Potongan Penjualan

Penjualan

  Ikhtisar laba/rugi

Pendapatan Bunga

  Ikhtisar laba/rugi

Retur pembelian dan potongan harga

Potongan Pembelian

  Pembelian

Pembelian

  Beban angkut pembelian

Ikhtisar laba/rugi

  Pembelian

  Beban gaji bagian penjualan

  Beban gaji bagian kantor

  Beban perlengkapan

  Beban asuransi

  Beban angkut penjualan


Rp 17.080.000



Rp 647.230.000


Rp 80.000


Rp 2.000.000

Rp    500.000


Rp    600.000


Rp 542.772.000



Rp 12.680.000

Rp   4.400.000


Rp 647.230.000


Rp 80.000



Rp 2.500.000


Rp   600.000


Rp 432.052.000

Rp   62.680.000

Rp   25.040.000

Rp   21.520.000

Rp     1.000.000

Rp        480.000



Jumlah


Rp 1.210.262.000

Rp 1.210.262.000


  1. Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan

Setelah jurnal penyesuaian dan penutupan dibukukan ke masing-masing rekening, maka untuk mengecek keseimbangan debit dan kredit rekening yang masih terbuka dibuatlah neraca saldo setelah penutupan. Neraca ini berisi rekening-rekening nyata, bukan nominal yang sudah ditutup.

Perhatikan contohnya berikut:

Uraian

Saldo

Debit

Kredit

Kas

22,100,000


Piutang Usaha

3,400,000


Bahan Habis Pakai

1,350,000


Sewa Dibayar di Muka

3,200,000


Asuransi Dibayar di Muka

1,500,000


Peralatan Kantor

14,500,000


Akumulasi Penyusutan


330,000

Utang Usaha


800,000

Utang Gaji


120,000

Pendapatan Diterima di Muka


2,500.00

Modal


42,300,000


46,050,000

46,050,000


  1. Membuat Jurnal Penyesuaian Kembali

Hal ini menjadi langkah akhir dalam proses pembuatan laporan keuangan yaitu dengan membuat jurnal penyesuaian kembali. Ini adalah jurnal untuk menghapus rekening-rekening antisipasi dan transitoris yang timbul dari Jurnal Penyesuaian akhir periode serta mengembalikan ke rekening nominal.

Jurnal Penyesuaian kembali ini dibuat hanya untuk memudahkan dalam pembuatan jurnal periode selanjutnya. Selain itu, tidak semua jurnal penyesuaian harus dibuat jurnal penyesuaian kembalinya.

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

2017/Des

31


31


31


31


31


31



Piutang Bunga

  Pendapatan bunga

Ikhtisar laba/rugi

  Persediaan barang dagang

Persediaan barang dagangan

  Ikhtisar laba/rugi

Beban Asuransi

  Asuransi dibayar di muka

Beban perlengkapan pabrik

  Perlengkapan pabrik

Beban gaji bagian penjualan

Beban gaji bagian kantor

  Utang gaji


Rp       80.000


Rp 99.120.000


Rp 75.854.000


Rp   1.000.000


Rp   1.480.000


Rp   1.000.000

Rp   2.000.000



Rp        80.000


Rp 99.120.000


Rp 75.854.000


Rp   1.000.000


Rp   1.480.000



Rp   3.000.000



Jumlah


Rp 180.534.000

Rp 180.534.000


Itulah cara dan contoh dari bentuk laporan keuangan perusahaan. Bentuk laporan memang harus terstruktur, apalagi untuk perusahaan besar maka ketelitian harus benar-benar diperhatikan. Penggunaan software khusus juga bisa sangat membantu dalam penyusunan laporan keuangan seperti ini.