Ketika Anda memutuskan untuk memulai sebuah bisnis, sesederhana apapun itu, saat itulah Anda perlu merancang rencana penjualannya. Sejatinya, pebisnis yang baik adalah mereka yang memiliki kriteria sanggup membuat rencana penjualan yang detil dan presisi. Tujuannya? Tentu saja untuk memastikan target bisa tercapai dengan baik.
Pentingnya Rencana Penjualan
Kecuali Anda selalu menjadi orang yang kerap beruntung, tidak ada satupun pekerjaan di dunia ini yang bisa terlaksana dengan baik tanpa adanya perencanaan. Termasuk dalam hal berbisnis. Sebelum mulai beroperasi, Anda dituntut untuk berpikir dan merumuskan rencana penjualan bagi bisnis Anda.
Merancang rencana penjualan sangatlah penting karena membantu melihat potensi risiko yang bisa saja terjadi. Berkat rencana penjualan ini, Anda bisa mempersiapkan mitigasi sebelum hal itu benar-benar terjadi. Dengan demikian, Anda akan memiliki otoritas penuh untuk menentukan status bisnis Anda. Termasuk dalam hal pengambilan keputusan sekecil apapun.
Hal yang tak kalah penting adalah membuat rencana penjualan yang tepat ketika produk atau jasa Anda masuk ke segmen pasar yang bervariasi. Kabar baiknya, berkat rencana penjualan, Anda bisa menyesuaikan strategi dengan budaya, kebutuhan, dan karakter setiap segmen pasar yang dimasuki.
Cara Membuat Rencana Penjualan Sederhana
Sekarang mari kita coba menyimak beberapa cara dalam membuat rencana penjualan. Mari kita mulai dengan yang sederhana terlebih dahulu. Beberapa cara dan tipsnya adalah:
Integrasikan dengan Keuangan & Operasional
Salah satu cara yang tepat dalam merancang rencana penjualan yang akurat adalah mengintegrasikan data penjualan dengan bagian keuangan dan operasional. Cara ini tak hanya membantu memprediksi berapa dana yang diperlukan, tetapi juga menjadi panduan operasional bisnis Anda secara keseluruhan. Termasuk proses produksi dalam bisnis Anda.
Definisikan Identitas Bisnis Anda
Orang lain di luar sana bukanlah cenayang yang bisa mengerti bisnis apa yang Anda miliki atau produk / jasa yang Anda tawarkan dengan sendirinya. Untuk itu, perkenalkan mereka apa yang Anda tawarkan. Buatlah identitas dari bisnis Anda.
Biasanya, hal ini berbentuk kalimat formal yang berisi apa yang ditawarkan serta manfaatnya. Contohnya: “Kami menyediakan solusi marketing digital terbaik dengan dukungan teknis terbaik demi lancarnya bisnis Anda”
Contoh:
Nama Perusahaan:
Alamat:
Tanggal:
Misi Perusahaan:
Target Penjualan:
Tentukan Target Anda
Target penjualan adalah hal yang memotivasi berdenyutnya sebuah bisnis. Bentuk dan skala prioritasnya bisa bervariasi, mulai dari pendapatan, market share, atau margin yang dikantongi. Dengan menentukan mana yang menjadi target utama, Anda akan mendapatkan gambaran jelas apa yang harus dilakukan demi mewujudkannya.
Untuk itu, pastikan target penjualan Anda bisa menjawab beberapa pertanyaan seperti:
Apa tujuan bisnis Anda?
Bagaimana mengukur target tersebut?
Apakah tujuan itu mungkin tercapai?
Apakah tujuan ini dibebankan pada tim yang tepat?
Kapan tenggat waktu tercapainya tujuan ini?
Ketika sebuah target sudah spesifik dan benar-benar terukur, maka cara untuk mewujudkannya pun menjadi lebih mudah.
Contoh:
Target | Proses Mengukur Target | Frekuensi Audit |
Menumbuhkan pendapatan 15% dalam periode satu tahun | Dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya | Bulanan |
Sosialisasikan dengan Tim
Menjalankan bisnis biasanya dilakukan oleh lebih dari satu orang, dengan pembagian tugas masing-masing. Dalam kaitannya dengan rencana penjualan, sosialisasikan apa yang telah Anda rancang dengan seluruh tim. Tentu akan sia-sia ketika Anda merancang rencana penjualan namun hanya disimpan sendiri saja.
Ketika rencana penjualan sudah disosialisasikan dengan tim yang lain, jangan lupa cantumkan apa yang perlu mereka lakukan. Sistem pembagian tugas semacam ini akan membuat mereka lebih mudah dan fokus melaksanakan kewajibannya.
Berikut contoh pembagian kerjanya:
Peran | Tanggung Jawab | Tim | KPI |
Account Manager | Menentukan strategi penjualan | Pertumbuhan pendapatan tahun lalu | |
Sales Coordinator | Membuat quotation | Tepat waktu mengirim quotation | |
Marketing | Memantau perkembangan website | Number of leads |
Definisikan Tipe Konsumen Anda
Pada bagian ini, definisikan secara detil karakter kunci dari konsumen ideal Anda. Ada tiga hal yang perlu Anda cantumkan, seperti profil konsumen ideal, pola berbelanja, dan teritori penjualan Anda. Cara ini akan membantu Anda mengidentifikasi prospek dan memprioritaskan kinerja bisnis.
Profil konsumen ideal sebaiknya meliputi demografi, lokasi, usia, gender, attitude, aspirasi, ketertarikan, hingga gaya hidup. Semakin spesifik profil ini, semakin mudah pula Anda memetakan target penjualan.
Contoh:
Lokasi | Usia | Gender | Preferensi | Lifestyle |
Jabodetabek | 20-40 th | Pria & Wanita | Luxury Brands | Tech-savvy |
Jawa Barat | 20-30th | Wanita | Produk unik | Suka promo |
Sumatera | 25-35th | Pria | Barang multifungsi | Loyal |
Tentukan Alat dan Sistem yang Digunakan
Di bagian ini dalam rencana penjualan Anda, cantumkan sistem dan alat yang digunakan untuk mendukung implementasi rencana penjualan Anda. Tentu saja, Anda akan memilih metode yang terbaik dan paling sesuai dengan bisnis Anda.
Contohnya dengan menggunakan software bisnis yang terintegrasi seperti Ukirama untuk memudahkan kontrol pembelian, penjualan, manajemen stok, dan banyak lagi variabel lainnya. Ada banyak opsi sales tools yang bisa Anda pilih, sesuaikan dengan pola bisnis Anda.
Contoh:
Sales Tools | Lokasi | Review |
Software | Cloud | Report mingguan |
Sales Report | Meeting hari Senin | Report mingguan |
Buat Daftar Kendala
Tak hanya merancang penjualan saja, hal yang juga krusial adalah membuat daftar kendala-kendala apa yang Anda hadapi dalam mencapai target. Dengan cara ini, Anda benar-benar tahu apa yang menjadi hambatan utama.
Lebih jauh lagi, dengan menulis daftar kendala, Anda bisa mendapatkan inspirasi bahkan ide kreatif baru untuk mengatasi tiap masalah tersebut.
Berikut contohnya:
Pengeluaran | Estimasi Budget |
Gaji Pegawai | Rp xxx ,- |
Transportasi Barang | Rp xxx ,- |
Bahan Baku | Rp xxx ,- |
Budget Rencana Penjualan
Tentu sebuah rencana penjualan tak akan bisa berjalan tanpa adanya rancangan berapa budget yang dialokasikan. Lalu, apa yang harus dilakukan? Jabarkan setiap item pengeluaran untuk mengukur return of investment. Baik itu pengeluaran satu kali atau yang berkelanjutan, tuliskan semuanya dalam rencana penjualan.
Berikut contohnya:
Pengeluaran | Estimasi Budget |
Gaji Pegawai | Rp xxx ,- |
Transportasi Barang | Rp xxx ,- |
Bahan Baku | Rp xxx ,- |
Setiap contoh dan tahapan pembuatan rencana penjualan sederhana di atas bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Semakin detil, tentu semakin baik dan jelas target apa yang harus dicapai perusahaan Anda. Selamat mencoba!