Cara Mengatasi Inflasi Dengan Kebijakan yang Tepat

cara_mengatasi_inflasi_dengan_kebijakan_yang_tepat

Di bidang ekonomi, inflasi mungkin menjadi salah satu kata yang paling akrab karena dianggap sebagai isu perekonomian yang selalu menjadi perhatian penting bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi inflasi dengan kebijakan yang tepat.Inflasi sendiri merupakan salah satu indikator stabilitas perekonomian. Tinggi rendahnya tingkat inflasi akan berpengaruh pada kestabilan ekonomi dalam semua bidang, tidak hanya ekonomi saja bahkan negara lain pun dapat terkena dampak inflasi dari negara lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai inflasi dan bagaimana cara mengatasinya, mari simak pembahasan dibawah ini.

Mengenal lebih dalam tentang pengertian inflasi 

Dalam ekonomi pasar, harga barang dan jasa selalu dapat berubah. Seringkali dapat kita jumpai kondisi dimana berapa harga naik dan berapa harga jatuh. Kondisi kenaikan harga inilah yang disebut sebagai inflasi. Namun kenaikan harga yang dimaksud adalah tingkat kenaikan harga secara luas. Mencakup kenaikan harga secara keseluruhan atau kenaikan biaya hidup di suatu negara yang berlangsung selama periode waktu tertentu. Tetapi inflasi juga bisa dihitung sebagai kenaikan harga secara lebih sempit, yakni untuk barang tertentu, seperti makanan, atau untuk jasa, seperti potong rambut misalnya. Apa pun konteksnya, inflasi menunjukkan betapa mahalnya sekumpulan barang dan/atau jasa yang relevan selama periode tertentu, biasanya setahun. Dan untuk memenuhi kebutuhan itu, menjadikan upah juga harus naik. Dari uraian tersebut, maka (Nanga, 2001) menyimpulkan bahwa suatu kondisi bisa dikatakan telah terjadi inflasi jika kondisi tersebut memenuhi tiga hal penting berikut ini:

  1. Terdapat kecenderungan harga untuk meningkat.
  2. Kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus.
  3. Kenaikan harga terjadi pada barang secara umum, artinya tidak hanya terjadi pada satu atau beberapa komoditi tertentu saja. 

Jenis-jenis inflasi

Inflasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu berdasarkan tingkat keparahannya, sifatnya, dan juga asalnya. Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis inflasi yang dilansir dari laman berkas.dpr.go.id.

  1. Inflasi berdasarkan tingkat keparahannya

Inflasi berdasarkan tingkat keparahannya dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

  • Inflasi ringan. Jenis inflasi yang satu ini tidak begitu mengganggu keadaan perekonomian. Pasalnya harga-harganya hanya mengalami kenaikan secara umum dan nilainya dibawah 10% per tahun.
  • Inflasi sedang. Sementara inflasi tingkat sedang terjadi apabila kenaikan harga berkisar 10%-30% per tahun. Tingkatan inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang memiliki penghasilan tetap sehingga terbilang cukup membahayakan.
  • Inflasi berat. Untuk inflasi berat, ini berkisar antara 30%-100% per tahun sehingga dapat mengacaukan kondisi perekonomian karena masyarakat tidak ingin menabung lagi di  bank dikarenakan bunga bank jauh lebih kecil daripada laju inflasi.
  • Inflasi sangat berat. Sedangkan inflasi sangat berat atau juga sering disebut dengan hiperinflasi terjadi apabila kenaikan harga sudah berada diatas 100%. Dalam kondisi ini inflasi sudah sangat sulit untuk dikendalikan.
  1. Inflasi berdasarkan sifatnya

Sementara itu Nopirin (1987) menjelaskan bahwa inflasi berdasarkan sifatnya terbagi atas tiga kategori, yaitu:

  • Inflasi merayap (creeping inflation). Ditandai dengan adanya persentase inflasi yang relatif rendah dan berjalan secara lambat  dalam jangka waktu yang lama. 
  • Inflasi menengah (galloping inflation). Terjadinya inflasi menengah kadang-kadang berlangsung dalam jangka pendek dan memiliki sifat akselerasi. Seperti harga-harga bulan ini bisa lebih tinggi daripada harga di yang bulan lalu dan seterusnya. Adapun efek yang dapat dirasakan ketika terjadi inflasi menengah adalah keadaan perekonomian menjadi berat.
  • Inflasi tinggi (hyperinflation). Terakhir, inflasi tinggi adalah tingkatan inflasi yang sangat parah dan tidak terkendali. Biasanya keadaan ini timbul misalnya saat keadaan perang dimana pemerintah mengalami defisit anggaran belanja.
  1. Inflasi berdasarkan asalnya

Ditinjau dari asalnya, inflasi dapat terjadi sebagai akibat dari faktor dalam negeri dan luar negeri:

  • Inflasi dalam negeri. Yaitu inflasi yang disebabkan oleh hal-hal yang terjadi di dalam negeri. Seperti ketika secara terus-menerus negara mengalami defisit anggaran belanja, gagal panen dan sebagainya.
  • Inflasi luar negeri (imported inflation). Inflasi ini timbul karena adanya inflasi luar negeri yang mengakibatkan naiknya harga barang-barang impor.

Lalu, bagaimana cara mengatasi inflasi?

Beberapa cara mengatasi inflasi agar dapat tertangani atau terkontrol adalah dengan menerapkan kebijakan yang tepat. Kebijakan tersebut adalah:

  1. Kebijakan moneter

Salah satu metode untuk mengendalikan inflasi yang paling umum adalah melalui kebijakan moneter. Kebijakan moneter ini berfokus pada langkah-langkah di bidang keuangan (moneter) untuk menjaga menjaga stabilitas ekonomi. Terdapat tiga wujud kebijakan moneter, yaitu sebagai berikut:

  • Penetapan persediaan kas. Kebijakan ini dilakukan oleh Bank Sentral sebuah negara, dalam hal ini di Indonesia berarti oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia meningkatkan batas minimum kas atau persentase saldo setiap lembaga perbankan di Indonesia. Peningkatan saldo minum ini akan membuat Bank sulit mengeluarkan uang yang lebih banyak.
  • Diskonto. Kebijakan ini dilakukan oleh Bank Indonesia dengan menerapkan peningkatan nilai suku bunga. Dengan suku bunga tinggi di bank, masyarakat menjadi termotivasi untuk menyimpan uang mereka di bank.
  • Operasi pasar terbuka. Operasi pasar terbuka adalah momen ketika pemerintah melalui Bank Indonesia menjual Surat Utang Negara (SUN) secara terbuka kepada publik.
  1. Kebijakan fiskal

Cara mengatasi inflasi juga bisa dengan menerapkan kebijakan fiskal, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Penerapan kebijakan fiskal ini dapat dilakukan dengan menghemat rencana pengeluaran anggaran pemerintah dan menaikkan tarif pajak. Apabila beban pajak tinggi, maka ini akan turut mengurangi tingkat belanja masyarakat sehingga peredaran uang di tengah masyarakat berkurang. Dan pada akhirnya harga barang dapat berangsur normal kembali.

  1. Kebijakan lainnya

Selain dengan menerapkan kebijakan moneter dan fiskal, masih ada cara lain untuk mengatasi inflasi yang bisa ditempuh pemerintah. Seperti dengan meningkatkan produktivitas sehingga jumlah barang di pasar meningkat secara signifikan, mempermudah masuknya produk impor, menetapkan harga batas atas. Serta melakukan pengawasan dan distribusi barang.Demikian pembahasan mengenai apa itu inflasi dan cara mengatasi inflasi dengan kebijakan yang tepat semoga informasi diatas dapat bermanfaat. Anda juga dapat mengikuti update atau mengakses informasi lain terkait bisnis, keuangan dan akuntansi di blog Ukirama.


You Might Also Like