Cara Toko Retail Menghadapi Persaingan Di Era Digital

cara_toko_retail_menghadapi_persaingan_di_era_digital

Perkembangan teknologi yang pesat membuat berbagai perangkat kini terkoneksi dengan jaringan online. Aktivitas manusia pun kini berorientasi pada digitalisasi. Cara-cara konvensional mau tak mau mulai ditinggalkan,  termasuk untuk urusan dagang atau bisnis. Para pelaku usaha kini bisa dengan mudah mempromosikan produknya melalui media online baik via e-commerce, marketplace, ataupun media sosial. Begitupun para pelanggan, mereka semakin dimanjakan karena dengan mudahnya bisa berbelanja tanpa harus ke tokonya langsung.Lantas bagaimana dengan toko retail? Ternyata terbukti cukup banyak toko retail yang tidak mampu bertahan ditengah persaingan era digital ini. Masih ingat dengan tutupnya semua gerai 7-eleven di Jakarta? Ada juga Lotus, Debenhams, bahkan beberapa cabang Ramayana dan Matahari juga telah menutup operasional tokonya. Itu baru nama-nama besar, masih ada banyak toko-toko retail kecil lainnya yang mengalami nasib serupa.Hal tersebut juga dibuktikan dengan fakta data yang ada. Berdasarkan pernyataan dari Managing Director Accenture Jill Standish, contoh kasus berkurangnya pembeli offline adalah saat natal 2016 dimana keuntungan peritel online meningkat 16% sedangkan department store kehilangan lebih dari 6% penjualannya.Meskipun begitu, tak bisa dipungkiri juga bahwa masih banyak toko retail yang bertahan dan masih menjadi primadona pelanggannya. Inovasi, pemahaman akan kebutuhan customer, dan berbagai macam strategi lain tentu mereka lakukan agar bisa bertahan. Lalu, seperti apa sebaiknya cara toko retail menghadapi persaingan di era digital ini agar tetap bertahan? Berikut ini enam hal yang bisa menjadi tipsnya.

  1. Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

Salah satu kelebihan toko retail yang tetap mempertahankan sistem offline dibandingkan toko online adalah pelanggan yang lebih loyal. Apalagi untuk toko retail yang sudah ada sejak lama, mereka biasanya memiliki pelanggan setia yang jauh lebih mempercayai brand mereka karena dianggap sudah paling tepat dan sesuai dengan selera. Pelanggan yang loyal ini akan dengan senang hati menerima perkembangan toko retail langganannya. Sekalipun toko retail  tersebut membuka penjualan online, para pelanggan loyal ini akan tetap memilih berbelanja dari toko langganannya itu.Untuk itulah para pelaku bisnis toko retail harus berupaya mempertahankan loyalitas pelanggannya tersebut. Promosi dan penawaran khusus bisa menjadi strategi untuk menciptakan kedekatan dengan pelanggan. Hubungan personal seperti dengan mengirimkan promosi via email atau sms juga bisa dilakukan sesuai dengan preferensi masing-masing toko.

  1. Mengembangkan Diri Secara Online

Bisnis retail bukan berarti harus offline. Bagaimanapun pelaku bisnis harus peka melihat perkembangan zaman yang gadget oriented. Toko retail sekarang juga banyak yang menawarkan produknya melalui media online seperti melalui e-commerce. Minimarket dan department store kenamaan di Indonesia contohnya, juga memiliki laman web penjualan produk mereka masing-masing.Melalui pemasaran online, tidak semata-mata untuk menggaet pembeli agar bertransaksi online. Nyatanya, banyak pelanggan yang hanya sekedar melihat produk dan harga dari toko retail tersebut untuk kemudian tetap membeli langsung di tokonya. Pola-pola perilaku konsumen seperti inilah yang harus peka dibaca oleh para pelaku bisnis retail.Pengembangan retail secara online juga dapat meningkatkan hubungan konsumen dan toko retail melalui pendekatan yang masif lewat media sosial. Kerjasama antara peritel dan komunitas bisa terjalin secara online sehingga produk atau brand memiliki nilai tambah bagi konsumen.

  1. Menerapkan Teknologi Dalam Proses Bisnis

Di era digital juga membuat segala hal berlangsung secara otomatisasi. Istilah Internet of Things (IoT) atau Internet untuk Segala menjadi bukti bahwa ragam peralatan akan tersambung secara online. Jika tidak mampu memanfaatkannya, tentu para pelaku bisnis apapun akan tertinggal.Banyak teknologi yang bisa diterapkan dalam proses bisnis toko retail. Sistem pengelolaan inventaris, pemasaran, pengontrolan pembelian, pengamatan prospek, dan banyak lainnya sudah terbantu dengan adanya software-software yang khusus menangani hal tersebut. Penerapan teknologi semacam ini tentu akan membuat bisnis retail menjadi lebih ringkas, ekonomis, efektif, efisien, dan akurat.

  1. Meningkatkan Kinerja Staf

Kinerja Staf yang baik tentu akan berpengaruh pada bisnis apapun yang tengah dijalankan. Namun khusus untuk bisnis retail, pergantian staf terbilang paling tinggi dibanding industri lainnya. Oleh karena itu, penting untuk pe-retail melakukan redesain sistem manajemen sumber daya manusia agar peningkatan kinerja staf bisa tercapai. Hal tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti memberikan pelatihan berkala dan membangun keterlibatan staf dengan perusahaan. Pelatihan menjadi salah satu upaya agar kompetensi staf yang bekerja bisa optimal. Mereka bisa mengembangkan diri dan menggali potensi yang mereka punya. Sedangkan keterlibatan staf dapat menjadi upaya untuk menjalin komunikasi personal yang baik antara staf dan pimpinan. Kini, kedua hal tersebut bisa dengan mudah terbantu melalui berbagai software manajemen karyawan (employee management system) yang banyak ditawarkan di jejaring online.

  1. Mengikuti Perkembangan Preferensi Konsumen

Dunia digital membuat setiap orang memiliki banyak input dan wawasan akan segala hal. Itulah yang membuat preferensi konsumen menjadi semakin dinamis. Penting bagi pelaku toko retail untuk juga mengikuti preferensi konsumen agar bisa menawarkan trend yang tengah digandrungi. Hal ini bukan berarti harus menggonta-ganti produk tentunya, melainkan hanya perlu berinovasi dan memberi sentuhan sesuai trend pasar.

  1. Fokus Pada Kualitas, Layanan, dan Keunikan

Langkah terakhir yang paling penting adalah tetap mempertahankan kualitas dan keunikan. Meskipun produk retail yang dijual sama dengan kompetitor, tapi kualitas tentu tak bisa bohong. Jika sudah dipercaya dengan kualitas berstandar X, maka pertahankan standar itu, bahkan ditingkatkan. Selain itu jangan sepelekan pula pelayanan pelanggan seperti after sale service atau layanan pasca jual. Contohnya adalah seperti customer service, call center, dan garansi.Keunikan juga harus dipikirkan sebagai diferensiasi dengan toko retail lain. Keunikan bisa dilakukan dengan menciptakan ‘customer experience’. Sebagai contoh brand kenamaan, Nike yang menyediakan arena jogging di dalam tokonya agar konsumen bisa mencoba dahulu sepatu dengan lebih atraktif. Hal-hal lain bisa dilakukan misal menyediakan sampel yang bisa dicoba langsung oleh calon pembeli. Pengalaman-pengalaman berbelanja seperti inilah yang tidak bisa didapatkan dari pelaku bisnis online.


You Might Also Like