Jalannya operasional perusahaan akan baik apabila pengelolaan aliran uangnya juga baik. Tetapi dalam realitanya, tidak selalu penjualan barang atau jasa dilakukan secara tunai. Ada pula peluang untuk melakukan pembayaran secara kredit. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan permasalahan piutang.


Dalam artian luas, piutang adalah tuntutan berupa uang, barang, atau jasa yang dijual secara kredit kepada pihak lain. Dalam akuntansi, piutang bermakna lebih sempit yaitu merupakan tuntutan kepada pihak di luar perusahaan yang diharapkan bisa diselesaikan dengan penerimaan sejumlah uang tunai. Piutang ini umumnya timbul dari transaksi penjualan barang dan jasa perusahaan yang pembayaran oleh pihak bersangkutan baru dilakukan setelah tanggal transaksi jual beli.


Piutang merupakan harta penting bagi sebuah perusahaan, baik manufaktur maupun jasa. Piutang menjadi salah satu unsur aktiva lancar di dalam neraca perusahaan tersebut. Hal ini muncul sebagai akibat dari adanya penjualan akan barang, jasa, atau pembelian kredit terhadap debitur. Biasanya, pembayaran diberikan dalam waktu tempo 30 sampai 90 hari. 

Analisis Usia Piutang

Oleh karena merupakan harta penting perusahaan, maka perusahaan harus melakukan pengelolaan yang baik akan piutang. Hal ini dilakukan agar seluruh piutang perusahaan bisa dibayar sesuai dengan jatuh temponya serta menjaga liabilitas dan likuiditas perusahaan. Salah satu upaya menciptakan pengelolaan piutang yang baik tersebut adalah melalui analisis usia piutang.


Analisis usia piutang merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap piutang yang sudah didapatkan perusahaan di masa lalu namun tidak selalu akan didapat di masa depan. Oleh karena itu, biasanya analisis ini dilakukan dengan menggunakan kartu atau tabel piutang sehingga semua pemasukan perusahaan bisa tercatat dan terkendali. Asumsi yang dipakai adalah bahwa tidak selamanya pelanggan bisa atau mampu melunasi kewajiban piutangnya.

Pengelompokan Usia  Piutang

Sebelum membahas bagaimana cara membuat analisis usia piutang, perlu diketahui dahulu bahwa terdapat beberapa kelompok jenis piutang usaha. Pengelompokkan jenis ini berdasarkan pada waktu pembayaran piutang tersebut. Pengelompokkan jenis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Kelompok Piutang Lancar

Kelompok piutang lancar merupakan piutang yang pembayarannya tepat waktu sesuai jatuh tempo yang sudah ditentukan.

  1. Kelompok Piutang Tidak Lancar

Kelompok piutang tidak lancar merupakan piutang yang pembayarannya melebihi waktu tempo yang sudah ditentukan padahal penagihannya sangat aktif.

  1. Kelompok Piutang Macet

Kelompok piutang macet merupakan piutang yang pembayarannya sudah melewati jauh dari waktu tempo.


Selain pengelompokkan jenis piutang, perlu diketahui pula bahwa perusahaan juga harus membuat perkiraan probabilitas tidak tertagihnya piutang dalam setiap kelompok usianya. Hal ini dimungkinkan agar perusahaan bisa melakukan persiapan dan strategi:

  1. Pengelompokkan Umur Piutang

Secara umum, pengelompokkan umur piutang dilakukan dalam rentang sebagai berikut.

  • Kelompok piutang berusia antara 1 sampai 30 hari,

  • Kelompok piutang berusia antara 31 sampai 60 hari,

  • Kelompok piutang berusia antara 61 sampai 90 hari, dan

  • Kelompok piutang berusia lebih dari 90 hari.


  1. Nilai Peluang Penagihan

Setelah mendata kelompok usia piutang dan tabelnya, Anda bisa memperkirakan peluang penagihannya. Nilai peluang ini lalu dikalikan dengan jumlah piutang dari masing-masing kelompok umur piutang. Jumlah perkiraan piutang tak tertagih dari setiap kelompok ditetapkan sebagai saldo akhir penyisihan piutang tertagih.


Berikut adalah contoh tabel yang dimaksud:

Kelompok usia piutang

Jumlah Piutang (Rp)

Peluang tidak tertagih

Jumlah piutang tak tertagih (Rp)

1-30 hari

10.000.000

1%

100.000

30-60 hari

30.000.000

2%

600.000

60-90 hari

50.000.000

5%

2.500.000

Lebih dari 90 hari

100.000.000

7%

7.000.000



Total

10.200.000


Contoh Cara Membuat Analisis Usia Piutang dengan Rentang Waktu

Agar lebih mudah memahami bagaimana cara menganalisis usia piutang dalam rentang waktu tertentu, berikut adalah contoh kasusnya:

Diketahui tabel data penjualan sebagai berikut.

Nama  : CV. ABCD                                                                               File     : M

Alamat : Jl. Sudirman, Jakarta                                                             Nomor : 02

Tanggal

Nomor Bukti

Keterangan

Debit 

(Juta Rp)

Kredit 

(Juta Rp)

Saldo 

(Juta Rp)

1 Oktober


Saldo awal




10 Oktober

530

Penjualan kredit

70


70

15 Oktober

322

Penagihan


60


25 Oktober

612

Penjualan Kredit

30


30

5 Desember

701

Penjualan Kredit

20


50


Diketahui pula perhitungan usia piutang kepada PT.ABCD pada tanggal 31 Desember dengan saldo Rp 50 Juta adalah sebagai berikut:

Tanggal Transaksi

Nomor Bukti

Jumlah

Usia Piutang

25 Oktober

512

30

67 hari

5 Desember

701

20

26 hari


Dengan pengelompokkan usia piutang, maka dibuat tabel sebagai berikut:

Nama Langganan

Total

Umur Piutang (hari)

1-30

31-60

61-90

>90

CV. ABCD

50

20


30


Cara menghitung usia piutang yang berasal dari transaksi pada tanggal 25 Oktober (nomor 512) adalah sebagai berikut.

Bulan

Jumlah Hari

Desember

31

November

30

Oktober

6

Jumlah

67


Pada Bulan Oktober, jumlah hari adalah 6 karena merupakan pengurangan dari jumlah tanggal bulan Oktober yaitu 31 hari dengan tanggal transaksi yaitu 25 Oktober.

Perlu disadari pula ada kalanya uang penagihan piutang tidak diterima menurut jumlah yang tertera di faktur. Ini artinya, jumlah uang yang diterima pada suatu waktu lebih kecil dari yang tercantum, dan hari lainnya lebih besar. Dalam hal ini, maka usia piutang bisa dihitung dengan menelusuri debit dan kredit dalam kartu piutang serta penagihan mana yang digunakan untuk mengurangi piutang itu. 

Agar lebih memahami yang dimaksudkan, berikut adalah contoh kasus pelanggan lainnya.

Nama  :Toko XYZ                                                                                          File      : U

Alamat : Jl. Ahmad Yani, Jakarta                                                                    Nomor : 01

Tanggal

Nomor Bukti

Keterangan

Debit

(Juta Rp)

Kredit

(Juta Rp)

Saldo

(Juta Rp)

1 Sept


Saldo Awal




8 Sept

509

Penjualan Kredit

60


60

15 Sept

270

Penagihan


30

20

25 Sept

565

Penjualan kredit

70


80

5 Okt

219

Penagihan


50


15 Okt

540

Penjualan kredit

40


80


Apabila setelah tanggal 15 Oktober sudah tidak ada lagi transaksi, maka pada 31 desember saldo piutang kepada customer adalah sebesar Rp 80 Juta. Selanjutnya untuk menentukan usia piutang, maka bisa didapatkan sebagai berikut:

Tanggal Transaksi

Nomor Bukti

Jumlah

Usia piutang (hari)

25 Sept

565

70

97

15 Okt

540

40

77



110



Selanjutnya, maka piutang PT. ABCD dalam daftar piutang per 31 Desember disajikan dalam tabel berikut.

Nama Langganan

Total

Umur Piutang (hari)

1-30

31-60

61-90

>90

Toko XYZ

110



40

70


Setelah semua piutang dari semua langganan disatukan berdasarkan usianya, maka daftar usia piutang bisa dibuat seperti tabel berikut.

PT. BAGUS ASIA

Daftar Usia Piutang

31 Desember 2019

No

Nama Langganan

Total

Usia Piutang

1-30

31-60

61-90

>90

1

CV.ABCD

50

20


30


2

Toko XYZ

110



40

70

3

PT. XXX

80


30


50

4

PT. XXX

60

40

20



5

PT. XXX

70

20


50



Total

370

80

50

120

120


Demikianlah informasi tentang cara membuat analisis usia piutang dalam rentang waktu tertentu. Tata kelola keluar-masuk keuangan ini memang harus diperhatikan dengan baik agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Penggunaan aplikasi akuntansi seperti dari Ukirama ERP juga menjadi sangat penting karena di era sekarang semua menuntut kecepatan dan ketepatan.