Contoh Cara Membuat Buku Besar Akuntansi Bisnis Manufaktur

contoh_cara_buku_besar_akuntansi_bisnis_manufaktur.png

Seperti perusahaan pada umumnya, perusahaan manufaktur juga memiliki atau menerapkan sistem akuntansi dan harus membuat laporan keuangan. Perusahaan manufaktur adalah sebuah perusahaan atau badan usaha dengan proses produksi mengubah barang mentah menjadi barang jadi. Perusahaan manufaktur akan memanfaat alat-alat, mesin, juga tenaga kerja sehingga barang jadi bisa digunakan dan memiliki nilai tinggi.Sebenarnya, siklus akuntansi pada perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan pada umumnya. Sistem akuntansi yang digunakan adalah metode akrual yang mana mengimplementasikan sistem penilaian harga pokok penjualan atau HPP. Siklus akuntansi pada perusahaan manufaktur memang sedikit berbeda karena terdapat penjurnalan khusus, neraca saldo, hingga jurnal pembalik di akhir periode. Namun, dalam artikel ini, contoh serta cara membuat Buku Besar (General Ledger) pada perusahaan manufaktur akan dijelaskan lebih detail. Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Buku Besar 

Proses penyusunan buku besar pada sistem akuntansi perusahaan manufaktur adalah salah satu tahap terpenting. Buku besar secara garis besar dapat diartikan sebagai kumpulan akun yang digunakan untuk meringkas akun di jurnal dan pencatatannya secara lebih sistematis. Pada buku besar, akun-akun telah diklasifikasikan sehingga masing-masing akun yang berasal dari jurnal dapat diketahui nominal akhirnya.Namun, general ledger atau buku besar ‘kadang’ tak mencatat beberapa akun tertentu seperti utang, piutang, hingga persediaan dagang. Perusahaan manufaktur harus menyediakan subsidiary ledger atau buku besar pembantu sehingga akun-akun tersebut bisa dicatat.Nah, dalam buku besar, setiap informasi yang berada dalam jurnal umum akan terakumulasi. Misalnya, dalam satu bulan atau periode yang ditentukan perusahaan. Akun-akun yang diakumulasi adalah akun aktiva (kas, piutang, dan lain-lain), utang, dan modal usaha. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa buku besar adalah sumber catatan setiap akun pada jurnal. Buku besar juga dapat disebut sebagai muara atas seluruh transaksi dan telah dikategorikan sesuai namanya.Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi para akuntan dalam mencari informasi tentang akun-akun tertentu, karena hanya dengan membuka buku besar, semua akun dalam satu periode dicatat dengan sistematis dan terklasifikasi secara baik. Namun, apabila terdapat kesalahan pada pencatatan buku besar maka perusahaan harus segera melakukan penyesuaian karena kesalahan tersebut bisa berdampak pada proses pembuatan neraca saldo.

Perkiraan Jurnal 

Pada perusahaan manufaktur terdapat beberapa perkiraan-perkiraan di antaranya adalah perkiraan persediaan, perkiraan penjualan, piutang, HPP, barang jadi, dan perkiraan bahan, utang, beban lain. Segala jenis perkiraan tersebut akan dicatat pada jurnal-jurnal seperti Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Pembelian, dan Jurnal Penjualan.Mengapa perusahaan manufaktur tidak menggunakan jurnal umum? Hal ini karena perusahaan manufaktur sejenis dengan perusahaan dagang walau dengan metode akuntansi yang berbeda. Terdapat akun-akun atau transaksi yang tidak bisa dicatat dalam jurnal umum karena terjadi secara terus menerus. Maka dari itu pencatatan di jurnal khusus seperti yang telah disebutkan dirasa sangat penting.

Bentuk Buku Besar 

Bentuk buku besar dapat dibedakan menjadi beberapa jenis seperti bentuk T (sederhana), bentuk skontro (standar), bentuk staffel, dan bentuk staffel ganda. Sebenarnya, semua Buku Besar sama saja ketika konsep dasarnya telah dipahami. Dan jenis buku besar yang paling sering digunakan adalah bentuk skontro namun, pemilihan bentuk juga tergantung dari kebutuhan perusahaan.Dalam artikel ini, contoh cara membuat buku besar bentuk skontro atau standar akan diulas. Mengingat buku besar dibuat setelah jurnal khusus, maka jurnal khusus akan dijadikan dasar sebagai pencatatan dalam buku besar.

Contoh Jurnal Khusus 

Jurnal Pengeluaran Kas
TglPerusahaanRefDebitKredit
Utang DagangPembelianSerba-serbiKasPot. Pembelian
PerkiraanRefJumlah
 3/1UD Andic-Barang Dagang100- 500.000 500.000-
          
          
Jurnal Pembelian
TglNo FakturRefDebitKredit
PembelianSerba-serbiUtang Usaha
PerkiraanRefJumlah
2/1  101bBahan Baku 1002.000.0002.000.000 
        
        
Jurnal Penjualan
TglNo FakturPerusahaanSyaratRefTransaksi
Piutang Dagang (D)Penjualan (K)
 1/1 100 UD Jay 1/3, n/30a 1.000.000 1.000.000
       
Jurnal Penerimaan Kas
TglPerusahaanRefDebitKredit
KasPotongan PenjualanPiutang UsahaPenjualanSerba-serbi
PerkiraanRefJumlah
 4/1UD JoniD 1.500.000--Barang Usaha  100-1.500.000
          
          

Dalam membuat buku besar berdasarkan informasi dari jurnal khusus di atas, hal yang harus dilakukan pertama adalah mengklasifikasikan masing-masing akun yang berada di jurnal tersebut. Akun-akun yang tercatat pada jurnal khusus diatas adalah Kas, Penjualan (Barang Usaha), Piutang, Utang dan Pembelian (Barang Usaha). Maka dari itu, ini adalah contoh buku besarnya. Akun: Kas

TglKeteranganRefDebetKreditSaldo
DebitKredit
3/1Membeli Barang500.000500.000
4/1Menjual Barang1.500.0001.000.000

Pada akun Kas bisa dilihat bahwa terjadi pengeluaran kas pada tanggal 3 Januari maka posisinya di kredit. Sedangkan, pada tanggal 4 terjadi penerimaan kas sebesar 1.500.000 sehingga posisi kas berada di debet. Untuk posisi akhir Kas adalah di debet sebesar 1.000.000 karena selisih antara debet dan kredit untuk akun kas lebih besar di posisi debet sebesar 1.000.000.Cara ini pun juga berlaku untuk akun-akun lain sebagai berikut ini: Akun: Piutang

TglKeteranganRefDebetKreditSaldo
DebitKredit
1/1Piutang Usaha1.000.0001.000.000

Akun: Penjualan Barang Usaha

TglKeteranganRefDebetKreditSaldo
DebitKredit
1/1Penjualan1.000.0001.000.000
4/1Penjualan1.500.0002.500.000

Akun: Pembelian Bahan Baku

TglKeteranganRefDebetKreditSaldo
DebitKredit
2/1Membeli Barang2.000.0002.000.000

Akun: Utang

TglKeteranganRefDebetKreditSaldo
DebitKredit
2/1Utang Usaha2.000.0002.000.000

Nah, itu dia, readers ulasan tentang cara membuat serta contoh Buku Besar perusahaan manufaktur. Mudah bukan? Buku Besar sebenarnya tempat mencatat seluruh akun-akun yang dicatat dalam jurnal penyesuaian dan jurnal-jurnal pada perusahaan manufaktur.Selain itu, dalam siklus akuntansi perusahaan manufaktur, terdapat beberapa tahap yang berbeda dengan perusahaan jasa pada umumnya. Dimulai dari penjurnalan, buku besar, neraca saldo, hingga jurnal pembalik di tahap terakhir. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu dalam membuat Buku Besar perusahaan manufaktur ya!


You Might Also Like