Contoh Cara Membuat Catatan Modal Perusahaan

contoh_cara_membuat_catatan_modal_perusahaan.png

Catatan modal perusahaan dapat dilihat melalui berbagai laporan keuangan seperti laporan neraca, laporan laba rugi, hingga catatan atas laporan keuangan (CALK). Setiap laporan keuangan mampu menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dan berguna sebagai dasar pengambilan keputusan. Untuk membantumu, berikut ini adalah ulasan singkat mengenai catatan modal perusahaan mulai dari laporan neraca hingga CALK. 

Laporan Neraca

Laporan neraca adalah laporan yang mengandung informasi seputar aset atau harta perusahaan. Dalam neraca juga terdapat beberapa rincian atau catatan dari modal atau capital serta hutang atau kewajiban perusahaan. Maka dari itu, dalam laporan neraca terdapat tiga bagian utama yaitu aset yang biasanya terdiri dari kas, piutang, perlengkapan, hingga peralatan, lalu hutang perusahaan, dan modal. Contoh dari laporan neraca adalah sebagai berikut ini:

Nama RekeningJumlah (Rp)Nama RekeningJumlah (Rp)
AsetUtang
Kas20.000.000Utang Usaha30.000.000
Piutang15.000.000Utang Bank12.000.000
Tanah35.000.000Modal
Gedung 51.000.000Modal Perusahaan50.300.000
Akm Depresiasi Gedung(5.500.000)Modal Investasi35.000.000
Perlengkapan800.000
Jumlah127.300.000Jumlah127.300.000

Laporan Laba Rugi

Pada laporan laba rugi, aspek pencatatan terkait dengan pendapatan dan beban yang nantinya bisa berpengaruh pada modal perusahaan. Pada laporan ini, keuntungan dan kerugian perusahaan bisa diketahui dan cara membuatnya cukup sederhana yaitu dengan mencatatkan pendapatan perusahaan selama satu periode dan menguranginya dengan berbagai jenis beban perusahaan hingga laba bersih diketahui.

AkunJumlah
Pendapatan 15.000.000
  • Beban Gaji
  • Beban Iklan
  • Beban Perlengkapan
  • Beban Penyusutan
  • Beban Sewa
1.200.0001.300.000500.0002.000.000300.000
Total Beban(5.300.000)
Laba Bersih9.700.000

Laporan Arus Kas

Selanjutnya adalah laporan laba rugi yang mana menunjukkan laporan arus kas yang masuk maupun keluar. Pada laporan ini, besaran uang kas yang dikeluarkan dan seberapa banyak uang kas yang telah masuk dapat diketahui. Di laporan arus kas, terdapat tiga bagian penting yaitu kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan termasuk modal perusahaan. Terdapat dua metode yang bisa digunakan yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Perbedaannya hanya pada pencatatan kegiatan operasional perusahaan. Metode langsung menggunakan informasi arus kas aktual sehingga menciptakan dari mana dan untuk siapa arus kas masuk dan keluar terjadi. Sedangkan metode tidak langsung menggunakan informasi arus kas akrual dan dimulai dari laba bersih. Contoh dari arus kas langsung dan tidak langsung adalah sebagai berikut:Metode Langsung

Kategori Akun2019-2020
Operasional
Pendapatan 1.000.000
Aktiva Lancar0
Bayar Supplier (500.000)
Pendapatan Lain300.000
Beban Operasional(200.000)
Kas Bersih Operasional600.000
Investasi
Penjualan Mesin500.000
Membeli Gedung0
Kas Bersih Investasi500.000
Kuangan
Menerima Pinjaman Bank0
Penanaman Modal100.000.000
Kas Bersih Keuangan100.000.000
Kenaikan/Penurunan Arus Kas210.000.000
Saldo Awal0
Saldo Akhir210.000.000

Metode Tidak Langsung

Kategori Akun2019-2020
Operasional
Laba Bersih1.000.000
Piutang(200.000
Persediaan(500.000)
Penyusutan50.000
Hutang(250.000)
Kas Bersih Operasional600.000
Investasi
Penjualan Mesin500.000
Membeli Gedung0
Kas Bersih Investasi500.000
Kuangan
Menerima Pinjaman Bank0
Penanaman Modal100.000.000
Kas Bersih Keuangan100.000.000
Kenaikan/Penurunan Arus Kas210.000.000
Saldo Awal0
Saldo Akhir210.000.000

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal memperlihatkan bagaimana perubahan modal yang terjadi selama satu periode dengan mengurangi modal awal dan modal akhir. Bukan hanya untuk mengetahui perubahan yang signifikan, perubahan modal bisa digunakan untuk mengetahui apa yang membuat modal perusahaan berubah baik bertambah maupun berkurang. Rumus dari Perubahan modal adalah:Modal Akhir = Modal Awal + (Laba Bersih – Prive)Modal Akhir = Modal Awal – (Rugi Bersih + Prive)

ModalJumlah (Rp)
Modal Awal 1 Januari 20201.000.000
Penambahan Modal
  • Laba
  • Prive
100.000(50.000)
Total50.000
Modal Akhir 31 Desember 20201.050.000

Catatan Atas Laporan Keuangan

Ini adalah salah satu aspek laporan keuangan yang sangat penting namun kerap dilupakan. Pada laporangan keuangan perusahaan, Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) biasanya dibuat setelah laporan arus kas (LAK). Catatan Atas Laporan Keuangan termasuk modal perusahaan dibuat jauh lebih tebal dibandingkan laporan keuangan yang lain. Informasi yang berada di CALK adalah catatan detail tentang perusahaan, kebijakan akuntansi, dan tentunya angka-angka yang telah tertera di laporan keuangan. Secara rinci, berikut ini adalah urutan isi dari catatan atas laporan keuangan perusahaan:

  1. Profil atau gambaran umum perusahaan dengan mencantumkan beberapa unsur catatan seperti riwayat perusahaan, aktivitas usaha, kedudukan, struktur perusahaan, persentase kepemilikan, kapan laporan keuangan diterbitkan, hingga siapa yang bertanggung jawab atas laporan yang dibuat. 
  2. Dasar penyusunan laporan keuangan termasuk ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dengan isi seperti pernyataan kepatuhan terhadap SAK, dasar penyusunan laporan keuangan, estimasi sekaligus asumsi signifikan yang digunakan pihak manajemen, serta kebijakan akuntansi yang dilakukan perusahaan.
  3. Informasi tambahan seputar akun-akun yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, perubahan modal atau ekuitas, dan laporan arus kas. Unsur catatan yang dimuat antara lain seputar aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban, beban lain-lain, dan pendapatan lain-lain. 
  4. Pengungkapan lainnya seperti informasi yang wajib disajikan sesuai arahan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) dan informasi yang relevan untuk disajikan namun tak tertera di laporan keuangan.

Maka dari itu, catatan atas laporan keuangan atau CALK benar-benar penting bagi pembaca laporan keuangan sehingga nilai-nilai yang tertera pada laporan keuangan dapat diketahui asal dan keterangannya. Hal ini juga berlaku untuk laporan keuangan lainnya dengan akun-akun yang tentu berbeda. Seperti contoh, ketika ingin mengetahui rincian dari nilai aset atau hutang perusahaan maka tidak hanya memanfaatkan laporan keuangan saja melainkan juga catatan-catatannya. Untuk membuat catatan yang akan disajikan dalam CALK, perusahaan hanya perlu mengikuti unsur-unsurnya seperti profil, ikhtisar akuntansi signifikan, hingga informasi relevan yang tidak ada dalam laporan keuangan. Yang terpenting, bagaimana agar nilai-nilai yang tertera pada laporangan keuangan dapat dijelaskan secara rinci sehingga pihak-pihak eksternal mampu memahami laporan keuangan dengan baik dan sistematis. Semoga bermanfaat.


You Might Also Like