Dalam dunia akuntansi, pasti sudah tak asing dengan istilah jurnal. Jurnal merupakan laporan pencatatan setiap transaksi. Tujuannya tentu saja agar dihasilkan laporan keuangan yang benar dan akurat. Di dalam perusahaan sendiri, ada banyak transaksi yang terjadi. Oleh karenanya, ada banyak jurnal pula yang dibuat. Salah satu jenis jurnal itu adalah jurnal utang pendapatan.
Mengenal Jurnal Utang Pendapatan
Sebelum membahas tentang jurnal pendapatan, ada baiknya dipahami dulu apa itu utang pendapatan. Utang pendapatan adalah pendapatan yang sudah diperoleh perusahaan namun perusahaan belum memberikan barang atau jasanya kepada konsumen dalam periode akuntansi tersebut. Dalam bahasa masyarakat awam, utang pendapatan ini seperti panjer atau ‘tanda jadi’. Kondisi ini menyebabkan perusahaan belum boleh mencatatnya dalam rekening-rekening. Pencatatan baru dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi melalui jurnal penyesuaian.
Jurnal penyesuaian menjadi kewajiban manajemen perusahaan untuk membuatnya. Terkait dengan utang pendapatan, ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu melalui pendekatan neraca dan kedua melalui pendekatan laba-rugi. Jika memakai pendekatan neraca maka ditulis sebagai utang, sedangkan jika memakai pendekatan laba-rugi maka dicatat sebagai pendapatan.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang dua pendekatan yang dipakai untuk mencatat utang pendapatan.
Pendekatan Neraca
Utang pendapatan melalui pendekatan neraca artinya posisi pendapatan yang diterima di muka dicatat sebagai utang dalam jurnal umum. Sebagai contoh adalah pembayaran sewa gudang untuk satu tahun ke depan, maka perusahaan akan mencatat rincian utang pendapatan pada kredit dan debet. Utang pendapatan ini dikategorikan dalam kredit karena terjadi penambahan utang pendapatan. Sedangkan kas di posisi debet karena terjadi penambahan kas dari penerimaan uang konsumen.
Pendekatan Laba-Rugi
Utang pendapatan melalui pendekatan laba-rugi dicatat dalam jurnal umum ketika perusahaan mendapatkan pembayaran dari konsumen. Sebagai contoh adalah pembayaran sewa gudang untuk satu tahun kedepan, maka transaksi dilakukan saat perusahaan menerima uang dari konsumen. Transaksi ini dicatat sebagai pendapatan sewa kredit dan kas dengan jumlah yang sama. Pendapatan sewa berada di posisi kredit karena terjadi penambahan pendapatan, dan kas di posisi debet karena terjadi penambahan kas akhir dari penerimaan uang konsumen.
Jadi, apa itu Jurnal Utang Pendapatan? Jurnal Utang Pendapatan adalah jurnal akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pendapatan yang sudah diterima di muka. Jurnal ini harus dicatat agar tidak mengganggu roda aktivitas perusahaan. Biasanya penerapan jurnal ini terjadi apabila perusahaan biasa membayar biaya untuk beberapa periode sekaligus hingga pengeluarannya bisa menjadi utang beban di periode bersangkutan.
Cara Membuat Jurnal Utang Pendapatan
Setelah membahas tentang Jurnal Utang Pendapatan, sekarang saatnya Anda memahami bagaimana penerapannya dalam akuntansi perusahaan. Cara membuat jurnal utang pendapatan ini bisa dilihat pada dua contoh kasus berikut.
Contoh 1
Perusahaan X menerima pendapatan sewa gedung sebesar Rp40.000.000 untuk 1 tahun terhitung 1 Oktober 2010 sampai 30 September 2011. Seperti yang sudah diungkap di penjelasan awa, Pencatatan Jurnal Penyesuaiannya bisa menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan neraca dan pendekatan laba-rugi.
Menggunakan Pendekatan Neraca
Maka pencatatan untuk Jurnal Umum saat penerimaan pendapatannya adalah sebagai berikut.
Diketahui bahwa untuk tahun 2010, terdapat sisa 3 bulan (oktober-desember), maka perhitungannya adalah 3/12 x 40.000.000 = 10.000.000
Maka ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
Menggunakan Pendekatan Laba-Rugi
Tidak berbeda dengan pendekatan neraca, pencatatan untuk Jurnal Umum saat penerimaan pendapatannya adalah sebagai berikut.
Sedangkan untuk Jurnal Penyesuaiannya, menggunakan sisa tahun 2011 yaitu selama 9 bulan. Maka perhitungannya adalah 9/12 x 40.000.000 = 30.000.000
Maka ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut.
Contoh 2
Pada tanggal 1 September 2010, PT.X menerima uang muka sebesar Rp30.000.000 untuk jasa pemeliharaan mesin selama 1 tahun.
Pada tanggal 15 September 2010, PT.X menerima uang muka sebesar Rp20.000.000 untuk jasa penyewaan mesin selama 1 tahun.
Berdasarkan data ini, bisa didapatkan Jurnal Utang Pendapatan pada akhir tahun 2010 serta pencatatannya pada buku besar.
Jurnal Utang Pendapatan
Berikutnya adalah membuat Jurnal Penyesuaian untuk mencatat sisi Utang Pendapatan sampai akhir tahun 2010. Untuk membuat jurnal ini, dibutuhkan perhitungan debet dan kredit dari utang pendapatan dan sewa diterima di muka.
Diketahui tempo bulan tahun 2010 dari september sampai desember adalah 4 bulan. Maka, Jumlah Utang Pendapatan yang harus dialokasikan ke pendapatan jasa sampai akhir Desember 2010 adalah 4/12 x 30.000.000 = Rp10.000.000
Sedangkan untuk jumlah sewa diterima dimuka, tempo bulannya adalah 3 bulan lantaran dalam akuntansi, pendapatan di atas tanggal 15 maka pengakuannya pada bulan selanjutnya. Jadi, jumlah sewa diterima di muka yang dialokasikan ke pendapatan jasa sampai Desember 2010 adalah 3/12 x 20.000.000 = Rp5.000.000
Berdasarkan perhitungan di atas, maka Jurnal Penyesuaian untuk mencatat sisa Utang Pendapatan sampai akhir tahun 2010 adalah sebagai berikut.
Setelah mendapatkan tabel Jurnal Utang Pendapatan di atas, maka data bisa dimasukkan (posting) ke Buku Besar, seperti berikut,
Pemahaman akan Jurnal Utang Pendapatan juga sangat vital bagi setiap akuntan. Seringkali kesalahan pembuatan jurnal berawal dari kesalahan penyusunan laporan keuangan, salah satunya dari Jurnal Utang Pendapatan ini. Oleh karena itu, untuk mempermudah proses pencatatan, ada baiknya menggunakan software khusus akuntansi seperti yang disediakan oleh Ukirama ERP.