banner iklan

Contoh Cara Membuat Penjadwalan Produksi

contoh_cara_membuat_penjadwalan_produksi

Membuat penjadwalan produksi adalah hal yang harus benar-benar dipahami bagi Anda yang berkecimpung dalam dunia bisnis. Dalam mengatur bisnis atau manajemen perusahaan, kita perlu membuat perencanaan produksi yang tepat agar efisiensi bisnis yang Anda rintis terjaga dengan baik.Adanya penjadwalan produksi yang tepat sangat membantu Anda mengatur alokasi sumber daya, perencanaan SDM, dan perencanaan proses produksi jelas dan terperinci. Dengan begitu, tingkat efisiensi bisnis akan terjaga dengan baik dan profit yang kita peroleh pun semakin tinggi.Sebaliknya, efisiensi yang rendah hanya akan membuat bisnis Anda terancam rugi karena hanya akan membuat biaya produksi membengkak. Bahkan, perencanaan produksi yang buruk bisa membuat proses produksi  terhambat. Akibatnya, penjualan produk bisa menurun dan konsumen pun bisa kabur.Oleh karena itu, kita perlu membuat penjadwalan produksi yang tepat agar alokasi sumberdaya, perencanaan SDM, dan perencanaan proses produksi jelas dan terperinci.

Sebenarnya, Apa Saja Manfaat Penjadwalan Produksi?

Agar tidak ragu lagi untuk membuat penjadwalan dalam proses produksi, berikut berbagai manfaat membuat penjadwalan produksi:

  1. Memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada

Dengan penjadwalan produksi, Anda bisa memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada sehingga proses anggaran perusahaan tidak bocor.

  1. Menghindari keterlambatan proses produksi

Adanya jadwal dalam proses produksi akan membuat Anda dan tim lebih disiplin dalam penggunaan waktu. Anda bisa tahu kapan job harus diselesaikan sehingga tidak ada yang melewati dateline. Selain menjaga kepercayaan konsumen, ketepatan waktu juga bisa mencegah keluarnya biaya keterlambatan.

  1. Membantu mengambil keputusan

Penjadwalan produksi juga membantu Anda untuk menentukan perencanaan kapasitas dan jenis  kapasitas yang dibutuhkan perusahaan. Dengan begitu, Anda bisa lebih muda mengambil keputusan yang tepat untuk kelancaran proses produksi.

Faktor-faktor Yang Memengaruhi Penjadwalan Produksi

Di dalam sebuah perusahaan, penjadwalan produksi berada di bawah tanggung jawab divisi Production Planning and Inventory Control. Departemen tersebut biasanya bekerja sama dengan departemen sales marketing serta Supply Chain dan Departemen Operation untuk menjadwalkan produksi.Proses produksi dalam sebuah perusahaan tentu memerlukan banyak data yang digunakan sebagai bahan pertimbangan. Jadi, perlu banyak data yang digunakan sebagai acuan dalam penjadwalan produksi.Berikut faktor atau data yang bisa menjadi bahan acuan dalam penjadwalan produksi :

  • Kapasitas line produksi

Kapasitas line produksi merupakan faktor utama yang perlu And apertimbangkan ketikan membuat penjadwalan produksi. Sebab, kapasitas line menentukan berapa banyak jumlah produk yang bisa dihasilkan oleh sebuah alat produksi dalam satu hari kerja. Jadi, Anda bisa mengetahui berapa lama yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk dalam jumlah tertentu.

  • Sales order terbaru

Data sales order terbaru membantu Anda untuk mengetahui jumlah permintaan produk yang masuk dari sales marketing. Dengan data tersebut, Anda bisa merencanakan proses produksi hingga terkirimnya produk ke konsumen.

  • Forecast penjualan sales

Forecast penjualan sales juga membantu Anda memprediksi dengan tepat jumlah penjualan dalam waktu satu hingga tiga bulan kedepan. Dari forecast penjualan, Anda bisa memperkirakan stok produk yang harus dialokasikan dan memenuhi permintaan konsumen dengan baik.

  • Spesifikasi produk yang dijual

Spesifikasi produk yang dikeluarkan harus sesuai dengan hasil uji coba yang kompeten untuk memastikan apakah produk tersebut layak dijual ke pasar. Dengan data spesifikasi yang tepat, Anda bisa mengetahui bahan baku dan alat yang dibutuhkan dalam produksi sehingga produk yang dihasilkan terjaga kualitasnya.

Teknik Penjadwalan Produksi

Penjadwalan produksi bisa dikatakan berhasil jika proses produksi mampu memanfaatkan sumber daya yang ada dengan sebaik mungkin. Berdasarkan jumlah atau volume produksi, ada beberapa teknik yang diterapkan sebagian besar perusahaan dalam penjadwalan produksi. Berikut teknik tersebut:

  1. Teknik penyeimbang lini

Teknik ini biasanya dipakai untuk produksi berskala besar atau mass production. Teknik penjadwalan ini dilakukan dengan berfokus pada alokasi tugas agar tercipta keseimbangan waktu kerja.

  1. Run-out time

Teknik ini menggunakan pemrosesan sistem batch untuk menunjukan kapan produk tertentu akan habis persediaannya. Biasanya, teknik ini dipakai saat alat produksi digunakan bersama-sama untuk menghasilkan beberapa produk.

  1. Teknik sequencing

Teknik ini dilakukan dengan menekankan urutan pekerjaan dan pembagian beban kerja. Biasanya, teknik ini dipakai untuk proses produksi volume rendah.

Metodologi Penjadwalan Produksi

Penjadwalan produksi juga memiliki beberapa model yang bisa disesuaikan dengan jenis industri, organisasi, jenis produk dan tingkat kecanggihan alat yang digunakan dalam proses produksi.Berikut beberapa metodologi dalam penjadwalan produksi :

  • Gantt Chart

Metodologi penjadwalan ini dibuat dalam bentuk diagram atau grafik untuk menentukan kapan suatu pekerjaan dimulai dan selesai dalam sebuah proses produksi. Dalam metodologi ini, ada dua model yang digunakan, yakni penjadwalan maju (forward scheduling) dan penjadwalan mundur (backward scheduling).Model penjadwalan maju dilakukan dengan menentukan waktu dimulainya produksi terlebih dahulu hingga waktu penyelesaian produksi secara berurutan. Sayangnya, model ini bisa menyebabkan terjadinya penumpukan barang setengah jadi.Sementara itu, model penjadwalan mundur dilakukan dengan memprioritaskan job paling akhir hingga job yang dimulai dari awal.Model ini berguna untuk mengetahui lead time atau waktu tenggang pengadaan barang agar tidak ada penumpukan barang setengah jadi.Model ini juga meminimalisir adanya jadwal yang tidak fleksibel ketika ada proses yang terlewat dari waktu saat ini.Contoh:

  • Priority Decision Rules

Metodologi ini diterapkan sesuai dengan urutan prioritas kerja. Ada beberapa metode yang digunakan dalam model ini, yakni:

  1. First Come First Served (FCFS)

Model ini dilakukan dengan mengerjakan pesanan atau pekerjaan yang tiba terlebih dahulu.

  1. Earliest Due Date (EDD)

Model Ini dilakukan dengan mengerjakan tugas atau job yang memiliki batas waktu paling dekat. Jadi, tugas dengan deadline paling dekat akan dikerjakan terlebih dahulu.

  1. Shortest Processing Time (SPT)

Model ini dilakukan dengan mengurutkan job atau proses dengan waktu terkecil hingga terbesar. Jadi, job dengan waktu proses paling singkat akan dikerjakan lebih dulu.

  1. Longest Processing Time (LPT)

Kebalikan dari metode SPT, metode ini dilakukan dengan mengurutkan job yang memiliki waktu proses paling lama hingga paling singkat.

  1. Least Slack (LS)

Model ini dilakukan dengan menempatkan job yang memiliki slack paling kecil terlebih dahulu. Slack merupakan sisa waktu antara batas waktu (due date) dengan dateline.Contoh :

  • Model Pemrograman Matematika

Model ini menggunakan program matematika untuk menentukan penjadwalan produksi dengan alokasi sumberdaya yang kompleks. Terdapat dua model dalam metodologi ini, yakni model program linier dan jaringan PERT/CPM.Model program linier disusun menggunakan kombinasi antara variasi produk dan keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan, yang dibentuk dalam persamaan linear.Sementara itu, model PERT/CPM  disusun dengan menganalisa  berapa lama suatu proses produksi dapat diselesaikan serta mencari kemungkinan adanya percepatan waktu dalam pelaksanaan proses produksi.Contoh:

Membuat penjadwalan produksi memang terkesan sepele namun manfaatnya sangat besar untuk perkembangan bisnis atau perusahaan Anda.Dengan membuat penjadwalan produksi yang tepat, efisiensi sumber daya dan anggaran pun akan tetap terjaga sehingga keuntungan yang Anda peroleh meningkat.


You Might Also Like