banner iklan

Contoh Cara Mencatat Pembayaran Jasa Dalam Neraca Jasa

contoh_cara_mencatat_pembayaran_jasa_dalam_neraca_jasa

Apa itu neraca  pembayaran? Neraca pembayaran merupakan catatan yang disusun secara sistematik dimana catatan tersebut berisi transaksi ekonomi yang didalamnya berkaitan dengan perdagangan barang dan jasa, moneter antar penduduk atau resident antara penduduk suatu negara dengan penduduk dari negara lain. Biasanya di dalam catatan neraca pembayaran, setiap kali ada transaksi internasional, maka pencatatan tersebut akan dilakukan dua kali. Inilah yang dinamakan double-entry bookkeeping. Adapun pencatatan dua kali tersebut adalah sebagai transaksi debit dan kredit.

Tujuan Menyusun Neraca Pembayaran

Mengapa kita perlu menyusun neraca pembayaran? Ada beberapa alasan mengapa Anda perlu menyusun neraca pembayaran :

  1. Mengetahui Peran Sektor Eksternal di dalam Perekonomian Negara

Tujuan pertama dari menyusun neraca pembayaran adalah kita bisa mengetahui bahwa ada peranan di bagian sektor eksternal. Peranan ini biasanya tercermin dari seberapa besar jumlah permintaan terhadap produk domestik oleh yang bukan penduduk dan sebaliknya. Semakin besar angka permintaan produk domestik oleh yang bukan penduduk dan bisa kita lihat dari nilai ekspor negara yang bersangkutan, maka semakin besar juga peranan pada sektor eksternal di dalam pembentukan suatu produk domestik tersebut.

  1. Memperoleh Informasi Seputar Sumber Daya yang Terjadi Antar Negara

Melalui neraca pembayaran, kita bisa mengetahui seperti apa aliran sumber daya yang terjadi antar negara dengan negara yang lain. Dari sini kita juga bisa mengetahui apakah negara tersebut tergolong sebagai negara pengekspor modal atau barang, atau malah tergolong sebagai negara pengimpor modal maupun barang.

  1. Memperoleh Informasi Seputar Struktur Ekonomi dan Perdagangan

Dengan melakukan pengamatan terhadap neraca pembayaran, kita bisa mengetahui seperti apa pola umum dari aktivitas ekonomi dan juga perdagangan suatu negara ketika berinteraksi dengan negara yang lain. Contohnya ketergantungan terhadap sumber pembiayaan investasi maupun sumber pendapatan nasional yang diperoleh dari hasil ekspor.

  1. Mengetahui Masalah yang Berkaitan dengan Utang Luar Negeri

Berdasarkan keterangan yang terdapat pada transaksi keuangan dan modal yang ada di neraca pembayaran, kita bisa tahu seberapa jauh negara tersebut bisa memenuhi kewajibannya pada negara yang lain.

  1. Memperoleh Informasi terkait Perubahan Posisi terhadap Cadangan Devisa

Melalui neraca  pembayaran, kita bisa tahu berkurang maupun bertambahnya cadangan devisa berkaitan dengan defisit atau surplus suatu negara. Ketika terjadi surplus, maka posisi pada cadangan devisa akan bertambah besar seperti besarnya surplus dan begitu juga sebaliknya.

  1. Untuk Menyusun Anggaran Devisa atau foreign exchange budget

Dengan memperhatikan apakah negara tersebut mengalami defisit atau surplus di tahun tertentu, maka kita bisa tahu seberapa besar kebutuhan devisa tahun selanjutnya. Hal ini juga bisa menentukan seberapa besar pinjaman yang dibutuhkan.

  1. Untuk Menyusun Statistik Pendapatan Nasional atau national account

Statistik Neraca Pembayaran dibutuhkan di dalam melakukan perhitungan terhadap pendapatan nasional. Hal ini karena salah satu variabelnya yaitu nilai ekspor-impor barang maupun jasa yang ada di dalam neraca pembayaran.

Komponen Utama di Dalam Neraca Pembayaran

  1. Neraca Berjalan atau Current Account
  • Neraca Perdagangan: mencatat berbagai transaksi impor dan ekspor antara dua negara atau lebih. Pada neraca ini akan memunculkan tiga kemungkinan yaitu defisit, surplus, atau seimbang
  • Neraca Jasa: mencatat berbagai informasi mengenai transaksi jasa dari maupun kepada negara lain. Untuk transaksi yang terdapat di dalam neraca jasa yaitu semua transaksi impor atau ekspor jasa misalnya pengiriman buang, tenaga kerja, biaya asuransi, biaya transportasi, dan juga pariwisata
  • Neraca Transaksi Sepihak atau transaksi unilateral: mencatat transaksi yang dilakukan sepihak berupa bantuan sosial atau sepihak yang diberikan atau diterima dari atau ke luar negeri tanpa berkewajiban untuk membayarnya kembali
  1. Neraca Modal atau Capital Account

Neraca modal di dalamnya mencatat berbagai transaksi pembayaran dan permintaan yang berhubungan dengan penanaman maupun peminjaman modal (impor atau ekspor modal) yang dilakukan oleh dua negara atau lebih baik untuk investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Lalu jangka pendek dan jangka pendek yang seperti apa?Untuk jangka pendek seperti membeli obligasi yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan. Sementara investasi jangka panjang seperti membeli saham untuk keperluan jangka panjang. Selain itu, untuk neraca modal juga bisa mencatat jual beli efek, bantuan luar negeri, penanaman modal asing, serta pembayaran utang luar negeri.

  1. Neraca Moneter atau monetary account

Neraca moneter di dalamnya mencatat mutasi yang hubungannya berkaitan dengan IMF dan juga memperhatikan perubahan dan perkembangan cadangan visa dari suatu negara. Adapun cadangan tersebut bisa berbentuk valuta asing maupun emas.

Sistem Pencatatan pada Neraca Pembayaran

  1. Debit (-)

Debit adalah bertambah atau meningkatnya utang penduduk untuk melakukan pembayaran terhadap penduduk dari negara lain.Contoh: barang /jasa yang didapat melalui impor, hasil pemberian hadiah, pembayaran denda dan bunga, pemberian uang kepada penduduk dari negara lain, penduduk yang menabung ke bank luar negeri, investasi jangka pendek atau jangka panjang yang ada di negara lain, dan pembelian valuta asing.

  1. Kredit (+)

Bertambah atau meningkatnya hak penduduk di suatu negara untuk memperoleh pembayaran dari penduduk di negara lain.Contoh: barang atau jasa yang dikirim ke luar negeri (ekspor), penerimaan deviden dan bunga, penerimaan jasa dari negara lain, penerimaan uang dan hadiah dari negara lain, penjualan valuta asing, penduduk dari negara lain yang menabung di dalam negeri, investasi jangka pendek atau jangka panjang yang ditanam oleh penduduk yang berasal dari negara lain.Perlu dipahami bahwa ketika kredit lebih besar dari debit, maka neraca pembayaran akan mengalami surplus. Sebaliknya, ketika debit lebih besar dibandingkan kredit, maka neraca pembayaran akan mengalami defisit. Namun perlu diingat bahwa defisit tidak selamanya berarti buruk. Anda perlu melihat terlebih dahulu komponen mana yang teridentifikasi mengalami defisit. Misalnya defisit terjadi pada transaksi berjalan, solusinya adalah perlu adanya peningkatan penerimaan yang terjadi pada transaksi modal. Caranya bisa dengan menarik investor asing agar mau menanam modal di dalam negeri atau melakukan pinjaman luar negeri.Selain itu, untuk defisit yang terjadi pada jangka pendek mungkin tidak terlalu berarti. Akan tetapi, ketika defisit tersebut terjadi pada jangka panjang maka hal ini bisa berbahaya. Meskipun begitu, surplus pada jangka panjang juga tidak terlalu berarti ketika tidak dimanfaatkan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.


You Might Also Like