Contoh dan Karakteristik Aktiva Tak Berwujud Beserta Cara Menghitungnya

contoh_dan_karakteristik_aktiva_tak_berwujud_beserta_cara_menghitungnya

Kita pasti pernah mendengar istilah aktiva. Aktiva adalah seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Apa yang dimaksud dengan kekayaan dalam hal ini? Kekayaan perusahaan adalah sumber daya dalam wujud benda maupun hak yang dikuasai oleh perusahaan yang diperoleh dari transaksi atau kegiatan masa lalu. Kekayaan tersebut harus bisa diukur dengan menggunakan satuan mata uang seperti Rupiah atau dollar.Ada beberapa jenis aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva tak berwujud. Kali ini kita akan membahas mengenai aktiva tak berwujud. Apakah definisi dari aktiva tak berwujud? Aktiva tak berwujud adalah aset non-moneter yang walaupun tidak memiliki wujud fisik tetap dapat diidentifikasi. Tidak memiliki wujud fisik bukan berarti aktiva ini tidak memiliki manfaat. Justru sebaliknya, aktiva tak berwujud dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan atau menyerahkan barang dan jasa, menjadi objek untuk disewakan kepada pihak lain, atau menjalankan tujuan administratif.Apakah aktiva tak berwujud tidak penting bagi perusahaan? Tentu saja keberadaan aktiva tak berwujud sangatlah penting. Jenis aktiva ini adalah salah satu komponen yang menentukan nilai perusahaan, selain modal. Bahkan sudah terjadi di beberapa kasus dimana nilai aktiva tak berwujud lebih besar daripada modal perusahaan. Karena sifatnya yang sangat penting, perolehan aktiva tak berwujud harus dicatat sebesar nilai faktur beserta semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva. Oleh sebab itulah aktiva tak berwujud akan sangat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan.Sekarang kita mengetahui bahwa aktiva tak berwujud adalah salah satu jenis aktiva perusahaan yang memiliki peranan penting terhadap laporan keuangan perusahaan. Sekalipun tidak berwujud, tidak membuat aktiva tak berwujud memiliki posisi yang lebih penting daripada aktiva berwujud. Sesuai dengan penjelasan berikutnya, diketahui bahwa ada beberapa jenis aktiva yang berarti masing-masing jenis aktiva memiliki karakteristiknya masing-masing. Apa saja yang menjadi karakteristik utama aktiva tak berwujud? Berikut ini penjelasannya:

  1. Kurang memiliki wujud fisik

Walaupun tidak berwujud secara fisik, aktiva tak berwujud tetap bernilai tinggi. Jenis aktiva ini tidak hanya memiliki nilai, tetapi juga hak dan keistimewaan yang diberikan kepada perusahaan yang menggunakannya.

  1. Tidak termasuk instrumen keuangan

Nilai dari aktiva tak berwujud dari klaim yang dimana kas atau ekuivalen kas akan diterima di masa mendatang. 

  1. Sifatnya jangka panjang dan merupakan subjek amortisasi

Aktiva tak berwujud menyediakan jasa dalam kurun waktu bertahun-tahun.Selain karakteristik utama, aktiva tak berwujud juga memiliki beberapa karakteristik pendukung seperti berikut ini:

  1. Aktiva tak berwujud dapat diperoleh baik melalui pengembangan maupun dari pembelian terpisah. Selain itu, aktiva jenis ini juga bisa menjadi satu dengan aset lain
  2. Pada umumnya digunakan secara tidak langsung dalam operasional perusahaan 
  3. Dipengaruhi oleh kompetitor
  4. Memiliki nilai
  5. Tidak ada penentuan terhadap umur ekonomisnya

Setelah mengetahui karakteristik dari aktiva tak berwujud, selanjutnya kita akan mengetahui apa saja yang termasuk contoh aktiva tak berwujud. Kita juga akan mengetahui cara menghitung dari masing-masing aktiva tak berwujud.Contoh aktiva tidak berwujud:

  1. Hak cipta

Kita pasti sering mendengar istilah hak cipta. Sebagai contoh, penulis atau pencipta memiliki hak cipta yang dapat digunakan untuk menerbitkan serta menjual dan mengawasi hasil karyanya. Namun, hak cipta dapat dijual juga kepada pihak lain. Harga perolehan hak cipta terdiri dari pengeluaran pada saat penyusunan hingga pengurusan izin hak cipta sampai sertifikat hak cipta diterima. 

  1. Hak paten

Selain hak cipta, kita pasti sudah familiar juga dengan istilah hak paten. Hak ini biasanya diberikan kepada pihak yang melakukan penelitian dan melalui penelitian tersebut berhasil menemukan hal baru. Hak ini digunakan untuk memproduksi, menjual, dan mengawasi hasil temuannya dalam kurun waktu tertentu.  Harga perolehan hak paten terdiri dari pengeluaran pada saat penelitian, pengembangan, pembuatan gambar, percobaan, dan pengurusan hak paten sampai sertifikat hak paten diterima.

  1. Hak merek dagang

Pada saat seseorang membuat suatu produk dan ingin memasarkan produk tersebut, pasti penjual akan membuat suatu merek dan logo bagi produk tersebut. Dalam kasus tersebut, hak merek daganglah yang digunakan untuk menggunakan simbol dari produk. Harga perolehan hak merek dagang terdiri dari biaya pada saat perencanaan desain, pembuatan logo, pengurusan izin merek dagang, sampai sertifikat hak merek dagang diterbitkan dan diterima.

  1. Hak franchise

Hak franchise adalah hak untuk menggunakan suatu fasilitas dari satu pihak ke pihak lain sebagai franchise. Hak franchise pun hanya bisa digunakan sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati. Pihak franchise pun tidak diperbolehkan menjual hak franchise nya kepada pihak lain. Harga perolehan hak franchise bagi pihak franchisor terdiri dari biaya untuk mendapatkan izin hak franchise, sedangkan harga perolehan bagi franchisee merupakan harga yang diberikan kepada franchisor.

  1. Hak sewa

Hak sewa adalah hak untuk menggunakan suatu aset sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian sewa-menyewa. Harga perolehan hak sewa terdiri dari pembayaran sewa kepada pihak pemilik aset serta pengeluaran selama periode persiapan aset (supaya aset siap digunakan).

  1. Hak eksklusif 

Hak eksklusif adalah hak yang diberikan oleh negara kepada suatu lembaga atau instansi untuk mengelola suatu fasilitas atau sumber daya alam yang dimiliki negara. Harga perolehan hak eksklusif terdiri dari pengeluaran pada saat survei, riset, pemetaan, eksplorasi, pembangunan fasilitas, pembuatan perjanjian, serta  komponen biaya lainnya sampai hak eksklusif dinyatakan siap.Kita sudah bersama-sama mempelajari cara menghitung atau menilai dari setiap contoh aktiva tak berwujud di atas. Pada masing-masing penjelasan kita mengetahui bahwa setiap aset tak berwujud dinilai berdasarkan harga perolehannya.Dapat disimpulkan bahwa biaya perolehan aset tak berwujud terdiri dari:

  1. Harga beli

Harga beli meliputi bea masuk (impor) dan pajak pembelian (pajak ini tidak dapat dikembalikan) yang kemudian dikurangi dengan diskon dan rabat.

  1. Komponen biaya lainnya

Biaya-biaya yang berkaitan secara langsung dalam proses persiapan aktiva tak berwujud hingga aktiva siap digunakan juga menjadi dasar dalam penghitungan/penilaian.


You Might Also Like