Apa itu laporan keuangan konsolidasi? Laporan keuangan konsolidasi yaitu laporan yang memberikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk sebuah induk perusahaan (entitas pengendalian). Dan beberapa anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas individu menjadi satu perusahaan.
A. Neraca Konsolidasi
Pengertian
Neraca yaitu laporan yang berisi harta, utang pada pihak lain, beserta modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu.
Konsolidasi yaitu dua perusahaan yang bergabung dan bubar demi hukum dan sebagai gantinya mendirikan suatu perusahaan dengan nama berbeda. Meski secara finansial perusahaan baru ini mengambil alih hak dan kewajiban dua perusahaan yang bubar tersebut.
Neraca konsolidasi yaitu suatu neraca yang menunjukan kondisi keuangan dari gabungan induk dan anak perusahaan.
Penyusunan Neraca Konsolidasi
Contoh kasus: PT A mengakuisisi 80% saham dari PT B pada tanggal 1 Januari 2008 pada harga 5,6 miliar rupiah. Didalam proses akuisisi ini, terdapat selisih nilai wajar investasi sebesar 400 juta rupiah, yaitu sebagai berikut:
Nama Akun | Jumlah | Keterangan |
Piutang dagang – overvalue | (400.000) | |
Persediaan – overvalue | (280.000) | Telah terjual tahun 2008 |
Bangunan – undervalue | 400.000 | 10 Tahun, metode garis lurus |
Tanah – undervalue | 640.000 | |
Hutang pajak – overvalue | (120.000) | |
Goodwill | 160.000 | Diamortisasi selama 16 tahun |
Pada tahun 2008, PT B mengumumkan labanya dalam laporan keuangan sebesar Rp200 juta dan dividen Rp100 juta. Atas pengumuman laporan keuangan tersebut, PT A menyesuaikan nilai investasinya karena laba anak menunjukkan perkembangan investasi induk. Sedangkan dividen yang diterima merupakan pengurang nilai investasi.
Pembukuan PT. A
Laba investi (80% x 200 juta) | Rp160.000.000,00 |
Amortisasi selisih investasi | |
– Overvalue persediaan | 280.000.000 |
– Undervalue bangunan | (40.000.000) |
– Goodwill | (10.000.000) |
Total Pendapatan Investasi | 390.000.000 |
Jurnal dalam buku PT A
Investasi dalam saham | 390.000.000 | |||
Pendapatan investasi | 390.000.000 | |||
Piutang dividen | 80.000.000 | |||
Investasi dalam saham | 80.000.000 |
PT A dan Anak Perusahaan | |
Neraca Konsolidasi | |
Per 31 Desember 2008 | |
Kas | 1.060.000 |
Piutang dividen | – |
Piutang Dagang | 2.100.000 |
Persediaan | 3.650.000 |
Bangunan | 7.510.000 |
Tanah | 8.640.000 |
Total aktiva | 23.110.000 |
Hutang dividen | 20.000 |
Hutang pajak | 270.000 |
Hutang dagang | 2.000.000 |
Hutang bank | 5.000.000 |
Modal saham (nom1.000) | 10.000.000 |
Agio saham | 2.000.000 |
Laba ditahan | 2.500.000 |
Total Passiva | 23.110.000 |
B. Laba Rugi Konsolidasi
Laporan laba rugi yaitu salah satu bagian dari laporan keuangan dari sebuah perusahaan yang didapatkan dalam suatu periode. Akuntansi yang akan menjelaskan unsur pendapatan perusahaan dan dan beban perusahaan, sehingga bisa diketahui perusahaan mendapatkan laba atau rugi.
Konsolidasi seperti yang sudah dijelaskan diatas konsolidasi yaitu dua perusahaan yang bergabung dan bubar demi hukum dan sebagai gantinya mendirikan suatu perusahaan dengan nama berbeda. Meski secara finansial perusahaan baru ini mengambil alih hak dan kewajiban dua perusahaan yang bubar tersebut.
Laporan Laba Rugi Konsolidasi yaitu laporan laba atau rugi ini menunjukan kondisi keuangan yang bergabung antara induk dan anak perusahaan.
Prosedur Penyusunan Laporan Laba Rugi Konsolidasi tentu saja ada prosedur dalam penyusunan laporan ini berikut ini akan kami berikan contoh kasusnya.
PT A mengakuisisi 80% saham PT B pada tanggal 1 Januari 2008 pada harga 5,6 miliar rupiah. Dalam proses akuisisi tersebut, terdapat selisih nilai wajar investasi sebesar 400 juta rupiah, yaitu sebagai berikut:
Nama Akun | Jumlah | Keterangan |
Piutang dagang – overvalue | (400.000) | |
Persediaan – overvalue | (280.000) | Telah terjual tahun 2008 |
Bangunan – undervalue | 400.000 | 10 Tahun, metode garis lurus |
Tanah – undervalue | 640.000 | |
Hutang pajak – overvalue | (120.000) | |
Goodwill | 160.000 | Diamortisasi selama 16 tahun |
Pada tahun 200, PT B mengumumkan laba dalam laporan keuangan sebesar Rp200 juta dan dividen Rp100 juta. Atas pengumuman laporan keuangan tersebut, PT A menyesuaikan nilai investasinya karena laba anak menunjukkan perkembangan investasi induk. Sedangkan dividen yang diterima merupakan pengurang nilai investasi.
Pembukuan PT. A
Laba investi (80% x 200 juta) | Rp160.000.000,00 |
Amortisasi selisih investasi | |
– Overvalue persediaan | 280.000.000 |
– Undervalue bangunan | (40.000.000) |
– Goodwill | (10.000.000) |
Total Pendapatan Investasi | 390.000.000 |
Jurnal dalam buku PT A
Investasi dalam saham | 390.000.000 | |||
Pendapatan investasi | 390.000.000 | |||
Piutang dividen | 80.000.000 | |||
Investasi dalam saham | 80.000.000 |
PT A dan Anak Perusahaan | |
Neraca Konsolidasi | |
Per 31 Desember 2008 | |
Penjualan | 30.000.000 |
Pendapatan dari PT B | – |
HPP | (1.010.000) |
Beban Operasi | (550.000) |
Laba Hak Minoritas | (40.000) |
Laba bersih | 900.000 |
C. Laba Yang Ditahan Konsolidasi
Pengertian
Laba Ditahan (Retained Earnings) yaitu sebuah laba yang tidak dibagi. Seluruh laba yang didapatkan oleh perusahaan tidak dibagikan oleh perusahaan pada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Konsolidasi seperti yang sudah dijelaskan diatas konsolidasi yaitu dua perusahaan yang bergabung dan bubar demi hukum dan sebagai gantinya mendirikan suatu perusahaan dengan nama berbeda. Meski secara finansial perusahaan baru ini mengambil alih hak dan kewajiban dua perusahaan yang bubar tersebut.
Laba Yang Ditahan Konsolidasi adalah laba yang didapatkan perusahaan yang bergabung antara induk perusahaan dan anak perusahaan.
Contoh kasus:
PT A mengakuisisi 80% saham PT B pada tanggal 1 Januari 2008 pada harga 5,6 miliar rupiah. Dalam proses akuisisi tersebut, terdapat selisih nilai wajar investasi sebesar 400 juta rupiah, yaitu sebagai berikut:
Nama Akun | Jumlah | Keterangan |
Piutang dagang – overvalue | (400.000) | |
Persediaan – overvalue | (280.000) | Telah terjual tahun 2008 |
Bangunan – undervalue | 400.000 | 10 Tahun, metode garis lurus |
Tanah – undervalue | 640.000 | |
Hutang pajak – overvalue | (120.000) | |
Goodwill | 160.000 | Diamortisasi selama 16 tahun |
Pada tahun 200, PT B mengumumkan laba dalam laporan keuangan sebesar Rp200 juta dan dividen Rp100 juta. Atas pengumuman laporan keuangan tersebut, PT A menyesuaikan nilai investasinya karena laba anak menunjukkan perkembangan investasi induk. Sedangkan dividen yang diterima merupakan pengurang nilai investasi.
Pembukuan PT. A
Laba investi (80% x 200 juta) | Rp160.000.000,00 |
Amortisasi selisih investasi | |
– Overvalue persediaan | 280.000.000 |
– Undervalue bangunan | (40.000.000) |
– Goodwill | (10.000.000) |
Total Pendapatan Investasi | 390.000.000 |
Jurnal dalam buku PT A
Investasi dalam saham | 390.000.000 | ||
Pendapatan investasi | 390.000.000 | ||
Piutang dividen | 80.000.000 | ||
Investasi dalam saham | 80.000.000 |
Laba Yang Ditahan Konsolidasi
PT A dan Anak Perusahaan | |
Laporan Laba Rugi Konsolidasi | |
Per 31 Desember 2008 | |
Laba bersih | 900.000 |
Laba ditahan 1/1/2008 | 2.000.000 |
Dividen | (400.000) |
Laba ditahan 31/12/2008 | 2.500.000 |
Nah, itulah tadi contoh laporan keuangan perusahaan konsolidasi yang bisa kami sampaikan. Semoga artikel pada kesempatan kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua dan menambah wawasan kita.