banner iklan

Dasar-dasar Penghitungan PPh Badan

dasar_dasar_Penghitungan_PPh_Badan

Menghitung PPh badang mungkin terasa rumit bagi sebagian besar orang. Padahal, kita bisa melakukannya dengan mudah ketika kita tahu apa saja yang jadi objek pajak badan dan bagaimana dasar penghitungannya.Pajak badan merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan ekonomis yang diterima wajib pajak badan. Untuk menghitung tarif PPh badan, Anda juga harus mengetahui tarif pajak yang ditetapkan oleh pemerintah. Sebab, penghitungan besarnya pajak penghasilan terutang juga didasarkan pada besaran tarif yang ditetapkan pemerintah.

Subjek PPh Badan

Subjek PPh badan telah diatur dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan atau UU KUP.  Subjek pajak adalah orang atau badan yang ditetapkan untuk membayar pajak. Berikut subjek PPh badan:

  • Badan Usaha Milik Negara
  • Perseroan Terbatas
  • Perseroan lain
  • Badan Usaha Milik Daerah
  • Firma
  • Kongsi
  • Koperasi
  • Badan Usaha Milik Desa dan sejenisnya.

Objek Pajak PPh Badan

Sama dengan subjek pajak, objek pajak PPh badan juga diatur dalam UU KUP. Objek pajak adalah penghasilan yang dikenai pajak. Berikut berbagai objek pajak PPh badan:

  • Laba Usaha
  • Keuntungan penjualan atau pengalihan harta selain tanah dan bangunan
  • Bunga dan imbalan karena pengembalian utang
  • Hadiah kegiatan dan penghargaan
  • Imbalan atas penggunaan hak (royalti)
  • Dividen.

Jenis-jenis PPh Badan

Ada beberapa jenis pajak penghasilan yang wajib dibayar dan dilaporkan oleh wajib pajak badan. Berikut jenis-jenis wajib pajak badan: 

  1. PPh pasal 21

Jenis PPh ini mengatur pemotongan hasil kerja jasa atau kegiatan dalam, bentuk apapun yang harus dibayar per bulan.

  1. PPh pasal 22

Jenis PPh ini mengatur pemungutan pajak yang dibebankan karena aktivitas perdagangan yang berkaitan dengan ekspor impor atau re-impor.

  1. PPh pasal 23

Jenis PPh ini mengatur pemotongan pajak saat terjadi transaksi seperti pembagian dividen, royalti, hadiah, bunga, penghargaan, sewa, hadiah, dan penghasilan lain yang ada kaitannya dengan penggunaan aset selain tanah dan bangunan.

  1. PPh pasal 25

Jenis PPh ini mengatur angsuran yang asalnya dari jumlah pajak terutang berdasarkan selisih antara SPT PPH dengan PPh yang telah dipungut dan dibayarkan atau terutang luar negeri yang bisa dikreditkan.

  1. PPh pasal 26

Jenis PPh ini mengatur pajak yang dikenakan atas sumber dari Indonesia dan diperoleh pihak wajib pajak luar negeri salin bentuk usaha tetap di Indonesia.

  1. PPh pasal 29

Jenis PPh ini mengatur jumlah pajak suatu perusahaan dalam masa satu tahun pajak lebih besar dari jumlah kredit pajak yang telah dipotong dan disetorkan.

  1. PPh pasal 15

Jenis PPh ini mengatur laporan pajak yang berhubungan dengan aturan penghitungan khusus untuk golongan tertentu seperti pengeboran minyak, gas, dan geothermal, atau sektor pelayaran dan penerbangan internasional.

  1. PPh pasal 4 ayat 2

Jenis pajak ini berkaitan dengan pajak yang dipungut dari pemotongan bunga, simpanan, obligasi, deposito, dan sejenisnya.

Cara Menghitung PPh Terutang

Sebelum menghitung besaran pajak penghasilan yang harus dibayarkan atas usaha Anda, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu nominal penghasilan yang dikenai pajak. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari selisih antara penghasilan neto fiskal dan kompensasi kerugian fiskal.Penghasilan neto fiskal adalah penghasilan neto yang yang diterima wajib pajak dalam negeri setelah dilakukan penyesuaian fiskal berdasarkan aturan perpajakan. Penghasilan ini bisa berasal dari kegiatan usaha atau bukan.Sementara itu, kompensasi neto fiskal merupakan kerugian yang dialami oleh wajib pajak badan. Jika menggunakan pembukuan, kerugian tersebut bisa dikompensasi selama lima tahun berturut-turut.Setelah itu, Anda bisa menghitung total PPh terutang dengan mengalikan penghasilan kena pajak dan tarif pajak yang sudah ditetapkan pemerintah. Sesuai UU no 36 tahun 2008 pasal 17 ayat (1), tarif pajak badan sebesar 25%. Besaran tarif tersebut ditetapkan sejak tahun 2010.Namun untuk wajib pajak dalam, negeri kategori tertentu dikenai tarif yang lebih rendah. Berikut kategori wajib pajak badan dalam negeri yang dikenai tarif pajak lebih rendah:

  1. Berbentuk PT atau perseroan terbuka
  2. Minimal 40% saham diperdagangkan ke bursa efek Indonesia

Untuk wajib pajak badan dengan kriteria tersebut, maka tarif PPh yang dikenakan hanya 20% atau 5% lebih rendah dari tarif normal.Setelah memahami ketentuan tarifnya, kit abisa menghitung besaan PPh terutang yang wajib dibayarkan dengan cara mengali besaran pemasukan dan tarif yang ditentukan, berikut contohnya:Perusahaan ABCD memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp 2 miliar, maka tarif pajak penghasilan yang harus dibayarkan adalah 25% x Rp 2 miliar = Rp 500 juta.

Manfaat Membayar Pajak untuk Perusahaan

Perusahaan yang taat membayar pajak akan mendapatkan berbagai manfaat berikut:

  1. Terlihat profesional

Bisnis Anda akan terlihat lebih profesional dihadapan distributor dan konsumen ketika Anda rutin membayar pajak. Sebab, saat membayar pajak Anda pasti diwajibkan untuk mengurus NPWP atau nomor pokok wajib pajak. NPWP tersebut menjadi bagian penting dalam surat kerjasama atau kontrak dengan distributor dan konsumen. Ketika perusahaan Anda tidak memiliki NPWP, maka perusahaan Anda dianggap tidak profesional di mata mereka.

  1. Membantu ekonomi negara

Membayar pajak tepat waktu sangat berperan besar dalam membantu perekonomian negara. Pajak adalah alat stabilitas ekonomi ketika negara dilanda oleh berbagai krisis yang mengancam. Oleh karena itu, pemerintah berperan dalam penerapan kebijakan dan memberikan opsi bagi wajib pajak perusahaan.

  1. Mudah mendapat pinjaman

Jika Anda taat membayar pajak, Anda akan mudah mendapatkan akses pinjaman modal dari bank. Sebab, salah satu dokumen untuk meminjam modal di bank dan lembaga keuangan lainnya adalah NPWP. Dari NPWP tersebut, pihak pemberi pinjaman bisa menilai apakah bisnis Anda profesional atau tidak.

  1. Belajar mengelola keuangan

Taat membayar pajak juga membantu Anda untuk belajar mengelola keuangan bisnis. Dengan membayar pajak, kita bisa mendorong perusahaan untuk menyusun laporan keuangan yang baik. Hal ini tentu sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Sebab, laporan keuangan juga mencerminkan kondisi bisnis atau perusahaan yang kita kelola.

  1. Mudah mendapatkan proyek

Untuk mendapatkankan proyek, khususnya proyek pemerintahan, perusahaan Anda harus profesional dan tidak memiliki masalah apapun, terutama dalam hal perizinan dan perpajakan. Selain itu, salah satu dokumen yang diperlukan dalam menjalin kerjasama adalah NPWP. Oleh karena itu, rutin membayar pajak juga otomatis membuat perusahaan Anda lebih mudah mendapatkan proyek.Demikian penjelasan lengkap mengenai PPh pajak dan cara menghitungnya. Pada dasarnya, untuk menghitung PPh badan kita harus mengetahui terlebih dahulu berapa pemasukan perusahaan dan tarif pajak yang dikenakan. Selain itu, membayar pajak tepat waktu juga membawa banyak keuntungan bagi bisnis atau perusahaan.


You Might Also Like