banner iklan

Definisi Akuntabilitas dan Cara Menerapkannya dalam Akuntansi

definisi_akuntabilitas_dan_cara_menerapkannya_dalam_akuntansi

Dalam bidang Akuntansi, terdapat istilah Akuntabilitas yang perlu diketahui jika Anda sedang mempelajari Akuntansi baik untuk bisnis, tugas sekolah maupun akan berprofesi sebagai Akuntan profesional. Bagi Anda yang masih awam dengan istilah akuntabilitas mungkin akan membayangkan istilah ini bersamaan dengan rumus dan cara perhitungan yang harus dibuat. Namun, akuntabilitas merupakan istilah berbeda dan tidak berkaitan dengan formula perhitungan yang biasa ada pada Akuntansi. Lalu, apa yang dimaksud dengan Akuntabilitas dan bagaimana cara menerapkannya dalam akuntansi?

Ini Yang Dimaksud Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan istilah yang berkaitan dengan ilmu manajemen dan akuntansi. Akuntabilitas adalah suatu etika mempertanggung jawabkan atas keputusan atau kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, kelompok, atau individu. Sedangkan jika menilik pengertian Akuntabilitas berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Akuntabilitas adalah sebuah pertanggungjawaban atau situasi dimana orang-orang yang terlibat dalam mengambil keputusan dapat dimintai pertanggungjawaban.Setelah melihat definisi dari istilah Akuntabilitas, mungkin tidak sedikit dari kita yang berpikir bahwa Akuntabilitas sama dengan Responsibilitas. Namun, kedua istilah ini sebenarnya mengandung pemahaman yang agak berbeda.Mengutip dari Lawton and Rose, Akuntabilitas adalah suatu proses ketika individu atau sebuah instansi membuat laporan atas kegiatan atau aktivitas yang dilakukannya.Sedangkan definisi dari Akuntabilitas yang dijabarkan oleh Adisasmita (2011:30), Akuntabilitas adalah sebuah instrumen atau alat pertanggungjawaban yang dibuat atau diberikan atas kegagalan serta keberhasilan dari tugas utama atau pokok dan fungsi organisasi tersebut.Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai Akuntabilitas, dapat dikatakan bahwa Akuntabilitas merupakan sistem yang dibuat guna memastikan tanggung jawab atas tugas yang dilakukan serta fungsi dari masing-masing posisi yang ditempati.

Prinsip-prinsip dari Akuntabilitas

Ada 5 prinsip Akuntabilitas yang perlu diketahui dan dipahami sebelum menerapkannya, diantaranya adalah:

  1. Adanya komitmen atau kemauan yang kuat dari pemimpin perusahaan serta seluruh karyawan untuk mengelola instansi atau organisasi yang dapat dipercaya.
  2. Sebuah sistem yang diciptakan untuk memastikan bahwa sumber daya yang dimiliki digunakan secara konsisten di bawah peraturan undang-undang yang berlaku.
  3. Memperlihatkan pencapaian atas target dan tujuan yang telah dicapai oleh organisasi serta sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  4. Berpegangan pada visi, misi, hasil yang dicapai, dan juga manfaat bagi perusahaan atau organisasi secara keseluruhan.
  5. Menjunjung tinggi kejujuran, objektif, transparansi, dan inovasi.

Jenis-jenis pada Akuntabilitas

Mewujudkan akuntabilitas tidak semudah yang dibayangkan. Pasalnya, akuntabilitas sendiri bersifat rumit dan menantang. Hal ini dikarenakan lembaga sektor publik diharuskan untuk mempertanggungjawabkan aktivitasnya tidak hanya kepada atasan dalam organisasi, tetapi juga kepada masyarakat. Lembaga sektor publik disini yang dimaksud seperti perusahaan terbuka (Tbk) atau juga lembaga kementerian.Oleh karena itu, akuntabilitas memiliki dua jenis berdasarkan dari objek atau kepada siapa pertanggungjawaban tersebut harus diberikan atau dilaporkan, yaitu Akuntabilitas Horizontal dan Akuntabilitas Vertikal. 1. Akuntabilitas HorizontalYang dimaksud dengan Akuntabilitas Horizontal adalah suatu pertanggungjawaban yang diberikan oleh organisasi atau lembaga kepada masyarakat dan lingkungan di luar organisasi tersebut. Pertanggungjawaban ini tidak berhubungan dengan rekan kerja di dalam organisasi seperti atasan atau bawahan.Pada umumnya, pertanggungjawaban ini berkaitan erat dengan penyelesaian atas kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan publik. 2. Akuntabilitas VertikalSedangkan untuk Akuntabilitas Vertikal, kebalikan dari Akuntabilitas Horizontal, dimana pertanggungjawaban ini diberikan atau dilaporkan kepada seseorang yang menduduki jabatan di atasnya. Contohnya seperti, direktur, kepala dinas, wali kota, presiden, dan sebagainya.Selain dua jenis akuntabilitas berdasarkan objek atau kepada siapa pertanggungjawaban diberikan atau dilaporkan, ada beberapa jenis akuntabilitas lainnya yang perlu diketahui. Setidaknya ada 5 jenis akuntabilitas lainnya, yaitu:Akuntabilitas Kejujuran dan HukumJenis akuntabilitas yang satu ini berkaitan erat dengan aktivitas atau kegiatan penegakan hukum dan juga norma kejujuran. Bentuk dari akuntabilitas kejujuran dan hukum ini dapat ditunjukkan dengan cara tidak menyalahgunakan wewenang yang dimiliki. Contoh dari jenis pertanggungjawaban ini adalah ketika seorang aparat penegak hukum tidak menggunakan kelengkapan berkendara sesuai peraturan seperti helm.Akuntabilitas ManajerialJenis akuntabilitas berikutnya adalah akuntabilitas manajerial, dimana akuntabilitas ini memiliki fungsi untuk menjaga pola kerja yang dilakukan berlangsung efisien dan efektif. Akuntabilitas ProgramBerikutnya ada akuntabilitas program, dimana pertanggungjawabannya berkaitan dengan program atau kegiatan yang sedang dilaksanakan. Individu yang menjalankan program atau kegiatan tersebut dapat menunjukkan bahwa program tersebut berjalan dengan baik atau tidak. Selain itu juga individu tersebut harus mampu menunjukkan strategi apa saja yang dilakukan agar program atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan secara optimal.Akuntabilitas KebijakanAkuntabilitas ini mempertanggungjawabkan keputusan dan kebijakan-kebijakan yang telah diambil atau dilakukan oleh suatu lembaga publik.Adapun untuk pertanggungjawaban ini meliputi beberapa aspek, seperti alasan dibalik diambilnya keputusan tersebut, tujuan, manfaat serta dampak apa saja yang berpotensi akan timbul dari kebijakan atau keputusan tersebut baik yang positif maupun yang negatif.Akuntabilitas FinansialYang terakhir ada akuntabilitas finansial, dimana pertanggungjawaban yang dilakukan terkait dengan dana yang diberikan oleh masyarakat oleh lembaga publik. Yang wajib memberikan pertanggungjawaban jenis ini tidak hanya lembaga-lembaga pemerintahan, tetapi juga termasuk perusahaan terbuka (Tbk) yang notabenenya menerbitkan obligasi atau saham.

Fungsi dari Menerapkan Akuntabilitas

Tanpa fungsi yang memadai atau diperlukan, tentu saja Akuntabilitas tidak akan tercipta. Prinsip-prinsip dari akuntabilitas memiliki beberapa fungsi yang jika diterapkan akan memperbaiki kualitas suatu lembaga atau organisasi, seperti:1. Alat Pengendali PekerjaanAkuntabilitas merupakan media kendali yang dimanfaatkan oleh atasan atas pekerjaan atau program yang sedang dilakukan oleh bawahannya. Selain itu, akuntabilitas pun juga biasa dimanfaatkan untuk dijadikan tolak ukur keberhasilan seorang pemimpin dalam periode jabatan tertentu. Para pengambil keputusan dan dewan pengawas atau pihak-pihak yang berkepentingan juga dapat mengadakan evaluasi kinerja atas tugas yang telah dilakukan.2. Mencegah PenyalahgunaanMengendalikan banyak orang sangatlah sulit. Oleh karena itu, akuntabilitas dibutuhkan untuk mencegah penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.Akuntabilitas berguna untuk mencegah penyelewengan wewenang dan tugas yang berpotensi adanya tindakan korupsi. Pasalnya, dengan adanya kecacatan pada sistem dalam sebuah organisasi dapat memupuk subur budaya korupsi.Dengan adanya laporan pertanggungjawaban, dewan pengawas atau para pembuat keputusan dapat mengetahui potensi korupsi yang dilakukan.3. Membuat Pekerjaan Menjadi Lebih Efisien dan EfektifSeperti yang telah disebutkan beberapa kali sebelumnya bahwa akuntabilitas dapat membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif. Pasalnya, akuntabilitas memungkinkan pihak-pihak terkait untuk melakukan evaluasi terhadap pekerjaan atau program yang dilaksanakan sehingga mengetahui bagian mana saja yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.


You Might Also Like