Ketika membahas aset, kita mungkin terbayangkan tentang harta yang dimiliki dan tersimpan. Dalam perusahaan, aset juga bisa dimaknai demikian. Aset merupakan semua sumber kekayaan perusahaan yang digunakan untuk operasional perusahaan tersebut dan memberi manfaat usaha di masa mendatang. Aset sendiri tidak hanya berupa uang, tetapi bisa dalam bentuk bangunan, tanah, perlengkapan, dan peralatan. Karyawan dan pelanggan perusahaan juga bisa dikategorikan sebagai aset dalam bentuk sumber daya manusia.

Berdasarkan penggunaannya, aset sebuah perusahaan atau entitas bisa diklasifikasikan dalam dua bentuk yaitu aset operasional dan aset non operasional. Seperti namanya, aset operasional artinya aset tersebut dipakai untuk perusahaan beroperasi, mulai dari produksi sampai penjualan seperti peralatan, mesin, barang dagang, dan hak paten. Begitupun sebaliknya, aset non operasional berarti aset yang dipakai untuk keperluan di luar kegiatan operasional perusahaan seperti bunga deposito, investasi, dan surat berharga. 

Berkaitan dengan aset operasi, dikenal pula aset operasi bersih (nett operating asset). Apa itu aset operasi bersih? Bagaimana contohnya? Berikut penjelasannya.

Definisi Aset Operasi Bersih 

Aset operasi bersih (nett operating asset) merupakan aset bisnis yang berkaitan langsung dengan operasional, dikurangi dengan semua liabilitas (kewajiban/utang) yang terkait langsung dengan operasional tersebut. Jika dibuat dalam bentuk formulasi sederhana, maka:

Aset Operasi Bersih = Total aset – semua kewajiban/utang

Sebagai contoh, sebuah perusahaan mempunyai total aset Rp100 juta dengan Rp 45 juta adalah kewajiban. Artinya, aset bersih dari perusahaan tersebut adalah Rp100 juta dikurangi dengan Rp 45 juta, yaitu sebesar Rp 55 juta. Namun, jika perusahaan juga mempunyai Rp50 juta uang tunai dan surat berharga, serta Rp30 juta utang yang ditambahkan kembali. Maka aset operasi bersih dari perusahaan adalah Rp 55 juta + (Rp 50 juta – Rp 30 juta) yaitu Rp 35 juta.

Layaknya aset operasi, aset operasi bersih berguna untuk mengukur efisiensi suatu bisnis. Menghitungnya dilakukan untuk membandingkannya dengan laba operasi bersih. Laba operasi bersih sendiri merupakan pendapatan dikurangi biaya yang tidak termasuk pajak dan bunga. Artinya, dengan menghitung aset operasi bersih maka perusahaan bisa menilai seberapa baik perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan.

Aset dan kewajiban sendiri merupakan pos yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan perusahaan. Hal ini meliputi kas, piutang, persediaan, aset tetap, aset dibayar dimuka, aset pajak tangguhan, dan investasi jangka panjang terkait akuisisi strategis. Secara matematis, aset operasi bersih setara dengan modal yang diinvestasikan. Hal ini mewakili dana yang diinvestasikan ke perusahaan dengan pengembalian dalam bentuk dividen atau bunga baik utang jangka pendek maupun jangka panjang. 

Aset operasi bersih lebih sering dipakai untuk menilai perusahaan di luar industri keuangan. Perhitungannya dilakukan dengan memformat ulang neraca sehingga kegiatan operasional terpisah dari kegiatan pembiayaan. Hal ini dilakukan agar kinerja operasional perusahaan bisa diisolasi dan dinilai secara terpisah dari kinerja pembiayaan. Memformat ulang neraca sendiri dilakukan karena umumnya manajemen tidak bertanggung jawab dalam menciptakan nilai dari kegiatan pendanaan, kecuali dalam industri keuangan. Artinya, dengan memformat ulang neraca tersebut akan memungkinkan investor untuk menilai secara lebih akurat tidak hanya dari kegiatan operasi.

Contoh Aset Operasi Bersih 

Lantas seperti apa perhitungan aset operasi bersih ini jika diibaratkan dalam sebuah perusahaan? Untuk lebih memahaminya, berikut contoh kasusnya.

Diketahui Perusahaan X memiliki uang tuang dan pinjaman jangka panjang di bank. Ketika menghitung aset operasi bersih, perusahaan akan mengurangi aset apapun yang terkait dengan aktivitas pendanaan tunai dan menambahkan kewajiban apapun yang berkaitan dengan aktivitas pendanaan atau pinjaman bank jangka panjang. Berkaitan dengan aset keuangan, hal tersebut merupakan aset yang menghasilkan pendapatan dalam bentuk bunga untuk perusahaan, contohnya adalah uang tunai dan surat berharga. Sedangkan liabilitas keuangan merupakan kewajiban yang menyebabkan beban bunga bagi perusahaan dan termasuk pula utang jangka panjang, contohnya adalah pinjaman bank.

Jika perusahaan X memiliki total aset Rp800 juta, total kewajiban Rp300 juta, uang tunai Rp50 juta, dan pinjaman bank jangka panjang Rp50 juta, maka perhitungan aset operasi bersih perusahaan X adalah sebagai berikut.

Aset Operasi Bersih = Total aset – aset pembiayaan – (total kewajiban + Kewajiban pembiayaan)

= Rp800.000.000 – Rp50.000.000 – (Rp300.000.000 + Rp50.000.000)

= Rp850.000.000 – Rp350.000.000

= Rp500.000.000


Angka yang didapat dari aset operasi bersih ini berguna untuk perbandingan dengan laba operasi bersih perusahaan. Hal ini menunjukkan pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan operasi perusahaan sebagai persentase dari aset bersih untuk menghasilkan laba. Dengan kata lain, aset operasi bersih dibuat untuk mengungkapkan hubungan antara pendapatan inti dan set bersih inti dengan mengabaikan semua rekayasa keuangan.

Selain perhitungan aset operasi bersih seperti contoh di atas, ada pula yang melakukan perhitungan pengembalian aset operasi bersih (return on net operating assets). Perhitungan ini dilakukan sebagai ringkasan ukuran kinerja. Pengembalian aset operasi bersih ini sendiri merupakan pembagian antara laba operasi bersih setelah pajak dengan rata-rata aset operasi bersih.

Agar lebih mudah memahaminya, berikut adalah contoh tabel neraca aktivitas operasi bersih dan non operasi suatu perusahaan tahun 2017 sampai 2019.

Aktivitas Operasi dan Non Operasi (keuangan)

Tahun

2019

2018

2017

ASET OPERASI BERSIH




Aset Operasi




Kas 

200.000.000

300.000.000

450.000.000

Piutang usaha – bersih

50.000.000

30.00.000

100.000.000

Persediaan – bersih

600.000.000

400.000.00

200.000.000

Uang muka

100.000.000

100.000.000

50.000.000

Pajak dibayar di muka

20.000.000

15.000.000

10.000.000

Aset pajak tangguhan – bersih

30.000.000

20.000.000

15.000.000

Tagihan restitusi pajak

50.000.000

30.000.000

25.000.000

Aset lain-lain

100.000.000

150.000.000

100.000.000

TOTAL ASET OPERASI

1,150.000.000

1,040.000.000

950.000.000





Kewajiban Operasi




Utang usaha

300.000.000

250.000.000

200.000.000

Utang pajak

200.000.000

150.000.000

150.000.000

Kewajiban upah kerja

100.000.000

75.000.000

80.000.000

Liabilitas pajak tangguhan

50.000.000

45.000.000

40.000.000

Liabilitas lain

20.000.000

45.000.000

30.000.000

TOTAL KEWAJIBAN OPERASI

670.000.000

565.000.000

500.000.000

TOTAL ASET OPERASI BERSIH

480.000.000

475.000.000

450.000.000


Itulah penjelasan tentang aset operasi bersih. Melalui artikel ini diharapkan Anda tidak lagi bingung tentang manfaat dari perhitungan aset operasi bersih ini bagi kegiatan akuntansi perusahaan. Agar pengerjaan perhitungan aset operasi bersih ini tidak keliru dan akurat, maka Anda bisa menggunakan software khusus akuntansi seperti yang disediakan oleh Ukirama ERP. Selain bisa mempermudah pekerjaan akuntansi, software berbasis cloud ini juga bisa terintegrasi dengan semua data keuangan sehingga perubahan di salah satu bagian bisa terdeteksi pada bagian lain.