banner iklan

Definisi dan Contoh Cara Menghitung Biaya Operasi (Operating Cost)

definisi_dan_contoh_cara_menghitung_biaya_operasi.png

Dalam usaha, pendapatan bukan satu-satunya hal yang diperhitungkan. Selain meningkatkan penjualan, meminimalisir biaya juga dapat membuat perusahaan menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Walau terdapat beberapa jenis biaya, secara umum, biaya dapat didefinisikan sebagai besaran uang yang dialokasikan untuk memperoleh tujuan seperti barang, jasa, atau keuntungan tergantung dari perspektifnya.Biaya secara luas juga dapat diartikan sebagai kas atau setara kas yang dikeluarkan untuk mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dan memberikan manfaat baik jangka pendek dan jangka panjang. Khusus dalam artikel berikut ini, definisi, jenis, tujuan, hingga contoh menghitung biaya operasi akan dibahas. Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Pengertian 

Biaya Operasi lumrah disebut dengan biaya operasional atau operating expense. Biaya operasi diartikan sebagai biaya yang memang dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan pokok seperti penjualan dan administrasi. Tentu tujuan dari biaya operasional adalah agar perusahaan mampu beroperasi dengan baik, memperoleh keuntungan, dan berkembang.Selain itu, biaya operasional juga dapat diartikan sebagai keseluruhan uang yang dikorbankan perusahaan dalam membiayai kegiatan operasional sehingga target bisa dicapai. Biaya operasional akan menjadi lebih efektif apabila perusahaan mampu memetakan dan merinci secara detail elemen terkait dan dampak pasti dari biaya operasional itu sendiri. Mulai dari penjualan barang, biaya kegiatan, hingga pengeluaran yang tak pernah diduga sebelumnya.Maka dari itu, biaya operasi merupakan salah satu komponen utama dalam menghitung pendapatan operasional sehingga keuntungan bisa diketahui. Semakin rendah biaya operasional, semakin tinggi keuntungan yang bisa didapat perusahaan. Biaya ini juga sering dikaitkan dengan segala pengeluaran untuk mengoperasikan perangkat, mesin, dan peralatan perusahaan. Tak heran bila biaya ini disebut sebagai sumber utama perusahaan dalam memfasilitasi kegiatan operasional sehari-hari.Biaya Operasional biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal seperti penetapan harga, harga bahan baku (tenaga kerja), dan beberapa aspek manajerial lainnya. Dalam beberapa hal, perusahaan industri akan selalu memiliki biaya operasional yang lebih tinggi dibanding jenis perusahaan lain. Itu mengapa, membandingkan biaya, pendapatan, dan keuntungan operasional harus dilakukan pada perusahaan di industri yang sama.

Jenis 

Dalam mengelola biaya, perusahaan harus mampu membagi dan mengkategorikan jenis biaya operasional secara tepat. Hal ini berguna dalam menemukan atau memangkas biaya yang kurang efektif atau menambah biaya tertentu yang dirasa berdampak besar pada keberlanjutan perusahaan. Untuk membantumu, berikut ini adalah enam jenis biaya operasional seperti biaya langsung, produksi, hingga biaya tetap.Pertama adalah biaya langsung atau direct cost yang diartikan sebagai biaya dengan manfaat yang langsung bisa dirasakan atau diidentifikasi kepada target atau objeknya, contohnya biaya bungkus plastik untuk industri makanan kemasan. Berbanding terbalik dengan biaya tak langsung atau indirect cost manfaatnya tak dapat dirasakan langsung seperti perawatan komputer untuk industri jahit.Pada biaya produksi, biaya ini diartikan sebagai semua biaya yang berhubungan terhadap fungsi produksi seperti pengolahan bahan baku, biaya tenaga kerja, hingga overhead pabrik. Sedangkan, biaya non produksi adalah biaya yang tak ada kaitannya dengan proses produksi seperti biaya pemasaran dan biaya administrasi.Jenis biaya selanjutnya adalah biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang dianggarkan perusahaan namun bersifat dinamis alias berubah-ubah. Maksudnya, besaran biaya disesuaikan dengan produk yang diproduksi. Bila produksi menurun maka biaya variabel yang menurun dan sebaliknya. Sedangkan, biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya sama terlepas dari perubahan produksi perusahaan.Biaya operasional bisa memiliki setiap sifat dari 6 jenis biaya tersebut. Biaya operasional bisa bersifat relatif, tetap, langsung, tidak langsung, atau bahkan mempengaruhi proses produksi. Maka dari itu, meningkatkan serta memangkas biaya operasional membutuhkan pertimbangan yang matang karena bisa mempengaruhi laba dan produktivitas perusahaan.

Tips Menghitung

Berbisnis pada dasarnya memang seputar kegiatan jual-beli dengan tujuan mencapai keuntungan. Mengelola bisnis besaran biaya memang harus dilakukan sehingga bisnis bisa menjadi lancar. Biaya operasional tidaklah sama antara satu bisnis dengan yang lain. Misalnya, usaha baju A pasti berbeda dengan usaha baju B untuk biaya operasionalnya.Biaya operasional yang dimaksud adalah bahan baku, gaji karyawan, ongkos merajut, hingga transportasi. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika biaya-biaya tersebut tak dicatat dengan baik sehingga menumpuk dan merugikan perusahaan. Yang paling sering terjadi adalah perusahaan tidak menghiraukan biaya transportasi yang sebenarnya cukup membebani keuangan.Dalam menghitung biaya operasional, yang perlu dilakukan perusahaan adalah mengetahui terlebih dahulu besaran masing-masing biaya produksi dan pengeluaran operasional. Biaya produksi bisa ditemui pada laporan laba rugi perusahaan atau juga sering disebut dengan biaya penjualan. Biaya pengeluaran operasional juga bisa ditemukan di laporan laba rugi dan hanya perlu dijumlahkan dengan biaya penjualan pada periode yang sama untuk mengetahui besaran biaya operasionalnya.Contoh komponen pada biaya pengeluaran operasional adalah dana perbankan, biaya hiburan, biaya sewa, biaya gaji dan upah, biaya pengembangan, biaya inventaris, biaya akuntansi, dan biaya perjalanan bisnis. Sedangkan, biaya penjualan seperti biaya material langsung, biaya kirim produk, biaya retur, dan sebagai jenis biaya yang berkaitan dengan proses penjualan barang.Contoh menghitungnya sangat sederhana, 

  • Biaya Operasional = Biaya Pengeluaran Operasional + Biaya Penjualan
  • Biaya Operasional = (Biaya Hiburan+inventaris+transportasi+akuntansi) + Biaya Penjualan
  • Biaya Operasional = (Rp 10jt + Rp 9 Jt + Rp 11 Jt + Rp 15 Jt) + Rp 25jt
  • Biaya Operasional = Rp 45 Jt + Rp 25jt
  • Biaya Operasional = Rp 70 Jt. 

Mudah bukan? Seluruh jumlah dari biaya operasional ini kemudian akan mengurangi segala bentuk pendapatan operasional. Biasanya, biaya operasional dan pendapatan operasional akan tercatat atau dimunculkan pada income statement metode tidak langsung.Dalam laporan tersebut, laba operasional dan laba non-operasional akan diketahui dengan memanfaatkan informasi seputar biaya operasional dan biaya non-operasional sekaligus pendapatan operasional dan pendapatan non-operasional.Nah, itu dia ulasan singkat mengenai biaya operasional mulai dari definisi, jenis, tujuan, hingga contoh menghitungnya. Pada intinya, biaya operasional adalah keseluruhan kas yang telah dialokasikan untuk membantu jalannya operasi perusahaan. Mulai dari membuat produk hingga menjualnya lalu mendapatkan keuntungan. Maka dari itu, rumus dari biaya operasional adalah biaya pengeluaran operasional ditambah dengan biaya penjualan.


You Might Also Like