banner iklan

Definisi dan Jenis Klasifikasi Biaya dalam Akuntansi Secara Lengkap

definisi_dan_jenis_klasifikasi_biaya_dalam_akuntansi_secara_lengkap

Dari tahun ke tahun, dimana perkembangan teknologi dan informasi mulai berkembang secara pesat dan signifikan, menimbulkan banyak datangnya persaingan dalam dunia bisnis baik itu bisnis dalam kategori kebutuhan pokok (makanan dan pakaian), retail, furniture, aset digital, dan lain sebagainya. Persaingan dalam dunia bisnis tersebut disebabkan karena kecepatan dan kemajuan dunia bisnis di dalam putaran ekonomi dunia. Banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menampilkan produk mereka masing-masing, yang memiliki kelebihan baik dari segi kualitas maupun harga kepada para target konsumen mereka masing-masing. Dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, para perusahaan memerlukan banyak strategi jitu untuk menarik produk mereka keluar sehingga mendapatkan perhatian lebih dari para konsumen dibanding produk dari perusahaan saingannya. Terlepas dari strategi yang wajib dipikirkan saat sedang menjalankan sebuah bisnis, strategi dalam hal biaya merupakan salah satu faktor penting dalam memanajemen sebuah bisnis, misalnya seperti biaya produksi dan biaya tenaga kerja untuk menghasilkan suatu produk. Biaya sendiri memiliki pengertian yaitu pengeluaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau perseorangan dengan tujuan untuk memperoleh manfaat lebih (laba) dari aktivitas yang dilakukan tersebut yaitu berupa produk maupun jasa. Biaya sendiri terkenal dengan dua istilah yaitu cost dan expenses. Apa yang membedakan dua istilah tersebut?Cost merupakan pengeluaran yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau perseorangan dimana pengeluaran tersebut berhubungan langsung dengan produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau perorangan itu sendiri, contohnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya umum pabrik (listrik, BBM, dan lain sebagainya). Sedangkan expenses merupakan pengeluaran yang  dikeluarkan oleh sebuah perusahaan atau perseorangan yang bersifat sebagai aktivitas pendukung saja, contohnya biaya administrasi, biaya pemasaran dan penjualan, biaya telepon/air, dan lain sebagainya. Dalam memanajemen biaya-biaya yang terdapat dalam dunia bisnis, suatu perusahaan atau perseorangan wajib membutuhkan yang namanya klasifikasi atas biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Mengklasifikasikan biaya bertujuan untuk membedakan antara satu kebutuhan dengan kebutuhan lainnya sesuai dengan besaran nilai yang akan dikeluarkan. Lantas apa definisi dari klasifikasi biaya itu sendiri? Klasifikasi biaya dapat didefinisikan sebagai proses pengelompokan berbagai biaya yang terlibat dalam proses bisnis berdasarkan tujuan dari informasi biaya yang telah disajikan. Dengan adanya klasifikasi biaya, maka sebuah perusahaan atau perseorangan akan lebih mudah dalam membuat laporan terkait data yang telah terlampir dan data keuangan yang terlampir tersebut bersifat faktual berdasarkan pengelompokannya dimana sumber data tersebut didasarkan pada sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang. Biaya-biaya yang timbul di dalam proses produksi untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenisnya. Berikut jenis-jenis dari klasifikasi biaya tersebut:

  1. Klasifikasi Biaya berdasarkan Sifat
  1. Biaya Bahan

Melingkupi biaya bahan baku atau bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk dan biaya terkait lainnya seperti biaya pajak bahan, biaya asuransi bahan, dan biaya pengiriman atas bahan yang masuk ke pabrik.

  1. Biaya Tenaga Kerja

Terdiri dari gaji atau upah yang dibayarkan kepada karyawan baik karyawan tetap, sementara, ataupun kontrak. Biaya disini juga termasuk upah lembur, komisi atau intensif, tunjangan maupun bonus yang diberikan kepada karyawan.

  1. Biaya Overhead

Biaya overhead pabrik biasanya terdiri dari biaya pengemasan produk, biaya pemasaran atau promosi produk, dan lain sebagainya.

  1. Klasifikasi Biaya berdasarkan Kaitan dengan Pusat Biaya
  1. Biaya Langsung

Merupakan biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi atau biaya yang dapat dilacak secara langsung kepada objek penetapan biaya tertentu. Biaya langsung biasanya terdiri dari biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya langsung lainnya.

  1. Biaya Tidak Langsung

Merupakan biaya yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi atau dapat disebut juga biaya bersama (umum). Contoh dari biaya ini adalah biaya overhead pabrik yang menguntungkan lebih dari satu produk. 

  1. Klasifikasi Biaya berdasarkan Fungsi

Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi disini mengacu pada fungsi bisnis dimana sumber daya tersebut akan digunakan atau telah digunakan. 

  1. Biaya Produksi

Terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung dalam proses produksi suatu barang atau jasa.

  1. Biaya Administrasi

Merupakan biaya yang terlibat dalam aktivitas manajemen seperti biaya alat tulis, biaya telepon, biaya listrik, dan biaya sewa kantor.

  1. Biaya Penjualan

Terdiri dari biaya tidak langsung seperti biaya pemasaran atau biaya promosi/iklan, dan biaya layanan pelanggan.

  1. Biaya Distribusi

Mengacu pada biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang sudah tersedia bagi para konsumen. Contohnya biaya pengiriman, biaya transportasi, dan biaya pergudangan.

  1. Biaya Penelitian dan Pengembangan

Biaya yang dikeluarkan pada saat pelaksanaan penelitian, biaya penemuan atas produk baru, dan biaya untuk tim peneliti. 

  1. Klasifikasi Biaya berdasarkan Perilaku
  1. Biaya Tetap

Biaya yang tidak terpengaruh oleh perubahan sementara yang terjadi dalam usaha bisnis. Contohnya biaya sewa gedung, gaji karyawan, dan depresiasi.

  1. Biaya Variabel

Biaya yang berubah secara teratur yang dipengaruhi oleh perubahan kuantitas produk. Contohnya biaya bahan mentah, biaya pengemasan, dan biaya komisi penjualan.

  1. Biaya Semi-Variabel

Biaya yang cukup terpengaruh oleh perubahan yang terjadi dalam usaha bisnis. Contohnya biaya pemeliharaan, biaya manajemen, dan biaya pengawasan.

  1. Klasifikasi Biaya berdasarkan Proses Produksi
  1. Biaya Batch

Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pabrik pada saat memproduksi seluruh lot yang terdiri dari produk identik (batch). Contoh industri pabrik yang memakai biaya batch adalah industri otomotif, elektronik, dan farmasi.

  1. Biaya Proses

Biaya yang dikeluarkan pada saat melakukan proses produksi yang berbeda dari biasanya guna mendapatkan proses produksi yang lebih efisien. Biaya proses didapatkan dengan membagi total biaya proses produksi dengan jumlah unit produk yang telah diproduksi.

  1. Biaya Operasional

Biaya  yang dikeluarkan sehari-hari oleh perusahaan guna memastikan agar fungsi bisnis tidak terganggu sedikitpun. 

  1. Klasifikasi Biaya berdasarkan Waktu
  1. Biaya Historis

Biaya yang telah dikeluarkan sebelumnya dan telah dievaluasi secara faktual oleh perusahaan.

  1. Biaya yang Telah ditentukan Sebelumnya

Biaya yang dapat dihitung terlebih dahulu sebelum memasuki proses produksi berdasarkan data yang ada.

  1. Biaya Standar

Biaya yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan pedoman tertentu dan dijadikan sebagai dasar pengendalian biaya.Demikian penjelasan mengenai definisi dan jenis klasifikasi biaya dalam akuntansi. Semoga pembahasan kali ini memberikan manfaat dan pengetahuan lebih kepada Anda.


You Might Also Like