Definisi, Jenis, dan Penggolongan Industri di Indonesia

definisi_jenis_dan_penggolongan_industri_di_indonesia_1000

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami naik turun setiap tahunnya, ini dikarenakan banyak faktor yang menyebabkan ekonomi lesu, seperti adanya tekanan eksternal dan internal. Contoh timbulnya faktor eksternal ini pemicunya adalah pada tanggal 22 maret 2018, Presiden Amerika Serikat Donald Trump keputusannya terhadap barang –barang dari tiongkok dikenakan bea masuk sebesar US$50 miliar dibawah pasal 301 UU Amerika Serikat  Tahun 1974 tentang perdagangan dan menyatakan bahwa adanya praktik perdagangan yang tidak adil, adanya pencurian kekayaan intelektual. Pemerintah Tiongkok juga melakukan hal sama menetapkan bea masuk untuk 128 produk AS, diutamakan pada sektor kedelai AS yang di ekspor ke tiongkok. Akibatnya negara lain termasuk indonesia mengalami ekonomi lesu akibat dari Perang dagang antara kedua negara tersebut. Contoh faktor internal yaitu situasi politik di Indonesia, penurunan tingkat ekspor terutama sektor komoditas terbesar di Indonesia.Menurut seorang peraih Nobel Ekonomi, Simon Kuznets dari Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi dicapai oleh tiga faktor, yakni peningkatan persedian barang yang stabil, kemajuan teknologi, serta penggunaan teknologi secara efisien dan efektif. Untuk mengembalikan kondisi perekonomian indonesia harus didukung oleh sektor industri yang ada. Apakah Industri? Industri adalah salah satu tonggak utama dalam perekonomian suatu negara, perannya sangat penting mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah. Sektor industri di Indonesia memiliki berbagai pengelompokkan yaitu:

  1. Industri Primer

Industri primer berkaitan dengan produksi barang dengan bergantung pada alam. Industri yang berorientasi alam ini membutuhkan usaha manusia yang sangat sedikit. Misalnya Pertanian, kehutanan, perikanan. 

  1. Industri Sekunder

Industri ini melibatkan dalam produksi daur ulang dan perbanyakan rempah tanaman dan hewan tertentu menjadikan sebagai objek penjualan. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan profit dari penjualan tersebut. Misalnya: kompos alami, pembibitan tanaman, pemeliharaan ternak sapi, unggas, peternakan.

  1. Industri Ekstraktif

Industri berkaitan dengan ekstraksi atau pengambilan barang baku dari tanah, udara atau air. Umumnya produk industri termasuk dalam bentuk mentah dan dipakai oleh industri manufaktur dan konstruksi untuk menghasilkan produk barang jadi. Misalnya: industri pertambangan, mineral batubara, industri minyak, bijih besi, ekstraksi kayu dan karet dari hutan.

  1. Industri Manufaktur

Industri ini bergerak dalam mentransformasikan bahan baku menjadi produk jadi dengan melibatkan bantuan mesin dan tenaga kerja. Barang jadi meliputi, barang konsumsi dll. Misalnya tekstil, bahan kimia, industri gula, industri kertas.

  1. Industri Konstruksi

Industri konstruksi berkaitan dengan pekerjaan konstruksi bangunan, jembatan, jalan, bendungan, kanal. Industri ini sangat berbeda dengan industri jenis lain dikarenakan dalam hal barang, industri lain mungkin bisa diproduksi di satu tempat kemudian dijual ke tempat lain. Sebaliknya industri konstruksi barang yang dihasilkan dan dijual langsung dipasang di satu tempat.

  1. Industri Jasa

Di era milenial, sektor jasa memberikan peran penting dalam pembangunan negara, Sektor industri utama, yang termasuk dalam kategori ini, meliputi: perbankan, perhotelan, pariwisata, hiburan. 

  1. Industri Kuarter

Industri ini melibatkan penggunaan industri teknologi tinggi. Orang-orang yang bekerja untuk pada perusahaan ini harus berkualifikasi tinggi dalam bidang pekerjaan. Perusahaan riset dan pengembangan merupakan model bisnis yang paling umum di sektor industri kuarter.

  1. Hasil Barang

Semua perusahaan akan menghasilkan barang produksi sama berkaitan bahan baku yang diproses yang saling berkesinambungan dengan yang lain. Sebagai contoh: Bahan baku kapas diekstraksi oleh industri primer,  kapas kemudian bisa dimodifikasi menjadi barang pakaian di industri sekunder. Industri tersier dapat mengiklankan barang di majalah dan surat kabar. Sektor industri kuartener dapat melibatkan produk/barang – barang diiklankan serta diteliti untuk memastikan apakah setiap item pakaian memenuhi standar yang diklaimnya.

Jenis - Jenis Industri berdasarkan  Kekuatan Tenaga Kerja

  1. Industri Skala Besar

Industri yang mempekerjakan dalam jumlah besar buruh di setiap unit, contohnya: Industri tekstil kapas.

  1. Industri Skala Menengah

Kebalikan dari industri skala besar, industri hanya mempekerjakan tidak banyak dalam jumlah kecil buruh di setiap unit, contohnya: industri radio dan televisi. 

  1. Industri Kecil 

Industri yang dimiliki dan dijalankan oleh perorangan dan yang mempekerjakan hanya beberapa buruh saja atau kadang dijalankan pemiliknya sendiri, contoh: pertokoan. 

Berdasarkan Barang Baku dan Barang Jadi

  1. Industri berat

Industri yang menggunakan bahan baku besar dan menghasilkan produk – produk dari kategori yang sejenis, contoh: Industri besi dan baja.

  1. Industri Ringan

Industri ringan menggunakan bahan baku ringan dan menghasilkan produk jadi yang ringan, contoh: penggemar listrik, mesin jahit. 

Atas Dasar Kepemilikan

Sejak adanya suatu rencana pengembangan ekonomi di Indonesia India, industri terbagi dalam beberapa kelas berikut:

  1. Industri Sektor Swasta

Industri yang dimiliki oleh perorangan atau dalam kelompok/perusahaan yang di kelola dan dimiliki oleh pihak swasta.

  1. Industri Sektor Publik

Industri milik negara yang dikelola bertujuan untuk kepentingan orang banyak atau masyarakat.

  1. Industri Sektor Gabungan

Industri yang dimiliki berdasarkan kerjasama dari perusahaan swasta dan negara, kemudian dijalankan, dikembangkan industri tersebut.

  1. Sektor Industri Koperasi

Industri yang dimiliki dan dijalankan secara kooperatif oleh sekelompok orang yang pada dasarnya produsen bahan baku industri tertentu seperti pabrik gula yang dimiliki dan dijalankan oleh petani.

Berdasarkan Dasar Sumber Bahan Baku

  1. Industri Berbasis Agro

Industri berbasis agregat adalah industri yang memperoleh bahan baku dari pertanian., contohnya: industri tekstil katun, industri tekstil goni, industri pembuatan gula dan minyak sayur.

  1. Industri Berbasis Mineral

Industri ini bahan baku utamanya terdapat dari mineral, contohnya: industri besi, baja, aluminium, semen.

  1. Industri Berbasis Pastoral

Industri ini bergantung pada hewan untuk bahan bakunya. Kulit, tulang, tanduk, sepatu, produk susu dari hewan, dan sebagainya adalah beberapa industri berbasis pastoral.

  1. Industri Berbasis Hutan

Bahan baku dalam proses menghasilkan produk dari hutan, contohnya: Papan kartu kertas, lac, rayon, resin, penyamakan kulit, peralatan pengering, industri keranjang.

Berdasarkan Kriteria Ekonomi

Para ahli ekonomi telah mengelompokkan industri menjadi tiga struktur dasar, sebagai berikut:

  1. Persaingan Sempurna

Industri ketika muncul banyak perusahaan kecil yang bersaing satu sama lain. Persaingan ini terjadi pada perusahaan dalam industri yang kompetitif menghasilkan tingkat output (produk) yang optimal secara sosial dengan biaya produksi seminimal mungkin per unitnya.

  1. Monopoli

Perusahaan yang bisa dikatakan belum memiliki pesaing di industri. Dalam prosesnya mengurangi output untuk menaikkan harga serta meningkatkan keuntungan. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini kurang optimal secara sosial serta biaya yang dikeluarkan lebih mahal daripada perusahaan yang kompetitif.

  1. Oligopoli

Industri ini terjadi pada beberapa perusahaan. Jika perusahaan melakukan persaingan, bisa dilihat dari mengurangi output dan meningkatkan keuntungan seperti monopoli. Karena dorongan yang kuat untuk mengelabui kesepakatan kolusi, perusahaan oligopoli sering kali saling bersaing satu sama lain.

Demikianlah pembagian dari berbagai tipe industri yang telah kita rangkum dan sajikan dari beragam pengelompokan.


You Might Also Like