Ingin Berbisnis Konsinyasi? Ini Ide Produk Bisnis Konsinyasi Untuk Anda

ingin_berbisnis_konsinyasi__ini_ide_produk_bisnis_konsinyasi_untuk_anda_1

Ide untuk memulai bisnis bisa datang dari mana saja. Memang, terkadang seseorang harus jatuh bangun dulu dan mencoba serangkaian trial and error sebelum menemukan pola bisnis yang benar-benar cocok. Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama? Nah, kali ini kita akan membahas tentang bisnis konsinyasi dan produk apa yang cocok dan potensial.Apa Itu Bisnis Konsinyasi?Pada dasarnya, konsinyasi adalah metode penjualan antara dua pihak. Dalam hal ini, ada satu pihak menyerahkan produknya kepada pihak lain untuk membantu menjualkannya dan mendapatkan komisi. Sistem marginnya bisa diperoleh dari adjustment harga asli atau pihak pertama memberikan harga grosir. Dalam hal ini, pemilik barang disebut dengan consignor sementara pihak yang menjual atau dititipi disebut consignee.Terlihat familiar, bukan? Ya, sebenarnya praktik bisnis konsinyasi ini memang telah ada sejak tahun 2000an. Kala itu, distrik perbelanjaan Akihabara di Tokyo, Jepang memberlakukan sistem titip jual ini. Idenya datang dari pebisnis bernama Hirai Toshio. Sebagian besar produk yang dijual adalah mainan dan barang antik.Popularitas bisnis konsinyasi di Jepang meluas hingga ke Taiwan, Hong Kong, dan Macau. Hingga kini, sistem konsinyasi yang berbentuk pusat perbelanjaan juga telah menjamur di mana-mana. Semua departemen besar yang ada di sekitar kita menggunakan sistem konsinyasi bagi banyak produk dari berbagai merk/brand. Tentu tak hanya itu saja. Banyak juga bentuk bisnis konsinyasi dalam skala kecil atau perorangan.Kelebihan Bisnis KonsinyasiTentu bukan tanpa alasan bisnis konsinyasi menjadi populer sebagai alternatif berbisnis yang menjanjikan. Berikut beberapa kelebihan bisnis konsinyasi:

  • Hemat biaya promosi

Tanpa perlu gembar gembor promosi, konsinyasi menjadi pilihan efisien bagi orang yang ingin produk mereka dikenal karena menitipkan penjualannya di tempat yang sudah memiliki konsumennya tersendiri.

  • Hemat sumber daya

Selain tak perlu promosi, sistem bisnis konsinyasi juga tidak memaksa Anda untuk memikirkan tentang tenaga kerja, waktu, hingga lokasi berjualan. Anda hanya cukup menitipkan barang dan memberi komisi sesuai kesepakatan.

  • Menambah profit

Tak hanya bagi consignor atau orang yang menitipkan saja, sistem konsinyasi jelas juga menguntungkan bagi consignee atau penjual. Tanpa harus mengeluarkan modal atau effort berlebih, jika produk yang dititipkan bisa laris terjual, tentu consignee bisa mengantongi profit yang lumayan.

  • Produk bervariasi

Salah satu hal yang menarik perhatian pembeli adalah produk yang ditawarkan. Coba bandingkan saja ketika ada dua pusat perbelanjaan, yang satu sepi dan hanya memiliki beberapa produk. Sementara pusat perbelanjaan yang satu lagi memiliki produk-produk populer yang sedang digandrungi. Jelas, pembeli akan memilih datang ke tempat yang lebih menarik.Kerugian Bisnis KonsinyasiMelihat sederet keuntungan bisnis konsinyasi di atas, Anda perlu ingat bahwa tak selamanya bisnis ini berjalan mulus. Ada kalanya pihak consignor atau yang menitipkan produk justru mengalami kerugian karena tidak laku sama sekali. Contoh kerugian lainnya adalah:

  • Promosi tidak tepat sasaran

Apa jadinya jika Anda menawarkan produk makanan Korea di pusat perbelanjaan di sebuah kampung bukannya di pusat kota yang banyak dilewati milenial? Tentu produk Anda tidak akan tepat sasaran karena pembeli tidak mengerti atau bahkan tertarik sedikitpun dengan produk Anda.

  • Uang tertahan

Biasanya, ada perjanjian antara consignor dan consignee kapan periode untuk mencairkan uang hasil penjualan. Hampir selalu periodenya tidak real time dan uangnya bisa langsung diterima. Anda sebagai consignor harus menunggu beberapa hari sebelum menerima uang. Hal ini bisa menjadi kerugian jika Anda berada dalam bisnis yang perlu memutar uang dalam periode singkat.Ide Produk Bisnis KonsinyasiBerbekal analisis keuntungan dan kerugian bisnis konsinyasi di atas, maka jelas bahwa Anda perlu mengetahui betul apakah produk yang dijual bisa diterima segmen pasar yang akan dihadapi. Belum tentu produk yang Anda sukai juga menjadi incaran calon pembeli di luar sana. Di sinilah pentingnya melakukan riset mendalam. Untuk membantu Anda, berikut ini beberapa ide produk bisnis konsinyasi yang potensial:

  • Pakaian

Perkembangan ekonomi di Indonesia di kuartal ketiga tahun lalu saja mencapai lebih dari 5 persen. Seiring dengan kabar baik itu, produk fashion utamanya pakaian menjadi salah satu bidang bisnis yang paling potensial tahun ini.Jika Anda terjun ke bidang ini, pastikan memiliki signature style agar berbeda dengan pemain lain yang ada di industri serupa. Produk fashion seperti pakaian dan aksesoris juga merupakan salah satu sektor yang terus berkembang.Lebih jauh lagi, trend di Indonesia akan fashion juga sangatlah dinamis. Apa yang menjadi tren di tahun 2018 belum tentu masih tren tahun ini. Untuk itu, cari posisi branding yang sebisa mungkin tak lekang oleh waktu dan bisa menjangkau minat banyak orang dari berbagai latar belakang.

  • Makanan dan Minuman

Bidang bisnis yang satu ini tak akan pernah ada habisnya. Tak ada salahnya Anda menjajal peruntungan bisnis konsinyasi di bidang makanan dan minuman. Ketahui apa produk yang berpotensi digandrungi dan minim resiko tidak laku.Setelah tahu betul apa yang disukai segmen pembeli tertentu, perhatikan bagaimana produk Anda diminati. Tidak ada salahnya meminta masukan atas produk yang sedang dijual kepada pembeli atau pihak consignee. Ingat, berbeda latar belakang konsumen maka akan berbeda pula minat mereka akan makanan dan minuman.Contoh, berbisnis konsinyasi dengan menitipkan kue basah dan permen di toko depan sekolah akan lebih tepat dibandingkan dengan menitipkan makanan seperti donat berharga Rp20.000 yang tidak akan dilirik anak sekolah. Akan lain halnya jika Anda menitipkan donat tersebut di café yang biasa dijadikan tempat nongkrong milenial, dikemas dengan tampilan yang instagramable, maka bisa jadi donat Anda menjadi salah satu produk terlaris di café itu.

  • Fast Moving Consumer Goods (FMCG)

Jika kita melihat toko kelontong atau swalayan yang ada di sekitar kita, di etalase mereka ada banyak sekali barang Fast Moving Consumer Goods (FMCG) atau barang konsumsi harian. Contohnya seperti sabun, deterjen, sampo, deodoran, dan banyak lagi.Berbeda dengan konsinyasi skala perorangan, konsinyasi di bidang Fast Moving Consumer Goods (FMCG) ini berkembang sangat pesat dengan skala yang tidak main-main. Sistem penitipan barangnya pun dalam jangka panjang yang lama dan tentu saja melibatkan kesepakatan yang jauh lebih detil.

  • Barang dari Luar Negeri

Salah satu tren yang juga berkembang tak kalah pesat belakangan ini adalah jasa titip beli atau jastip. Mereka biasanya membeli produk yang populer dan membawanya ke Indonesia dengan menambahkan margin atau ongkos karena telah membelikan. Terinspirasi dari jastip, hal ini juga bisa menjadi salah satu ide produk konsinyasi. Hanya saja, formatnya bukan membelikan produk sesuai pesanan, melainkan sebaliknya.Semisal, ada seseorang yang secara berkala bisa traveling ke Jepang untuk urusan pekerjaan. Saat itu, dia bisa membeli 1 kardus produk kaos kaki dengan harga yang sangat murah. Setibanya di Indonesia, dia bisa menitipkan menjual produk itu pada toko sepatu temannya yang sudah lama berdiri dan punya pelanggan setia. Temannya bisa menjual dengan harga lebih tinggi untuk mendapatkan profit. Dengan cara ini, peluang terjual pun bisa terbuka lebar. Artinya, konsinyasi terjadi antara orang yang rutin ke Jepang dengan pemilik toko sepatu.Beberapa ide di atas adalah inspirasi ketika ingin menjajal bisnis konsinyasi. Setelah bisnis konsinyasi Anda berjalan, jangan lupa perhatikan pencatatan transaksi finansial Anda dengan software bisnis berbasis cloud seperti Ukirama .Lagi-lagi, semuanya perlu disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan pasar masing-masing. Apa yang laris di suatu tempat belum tentu juga laris di tempat lain. Jadi, kuncinya adalah riset yang mendalam. Selamat mencoba!


You Might Also Like