Ini yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Ekuitas dan Pengembalian Ekuitas

ini_yang_perlu_kamu_ketahui_tentang_ekuitas_dan_pengembalian_ekuitas__roe.png

Kata Ekuitas mungkin masih terdengar sedikit asing bagi kebanyakan orang terutama mereka yang tidak memahami konsep management, dimana istilah ekuitas cenderung lebih banyak digunakan bagi perusahaan yang sudah besar atau sedang berkembang menjadi lebih besar. Istilah ekuitas ini bisa menjadi nilai plus terutama bagi pelaku bisnis untuk menambah wawasan dan juga agar dapat diterapkan pada bisnisnya sendiri suatu saat nanti apabila tidak dalam waktu dekat.Secara umum, arti dari istilah Ekuitas menurut PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2002) pasal 49 adalah besaran hak residual atau kepentingan pemilik entitas/perusahaan terhadap aset entitas/perusahaan tersebut setelah dikurangi dengan semua kewajiban dalam neraca. Definisi lain dari ekuitas adalah modal atau kekayaan suatu entitas/perusahaan yang merupakan selisih dari jumlah aktiva (aset) dikurangi dengan pasiva (kewajiban). Singkatnya, ekuitas merupakan suatu perkiraan yang mencerminkan porsi hak atau kepentingan pemilik perusahaan terhadap harta perusahaan dalam bentuk kekayaan bersih yang berasal dari investasi pemilik dan juga dari hasil kegiatan usaha perusahaan tersebut. Besarnya kepentingan pemilik atas harta perusahaan disebut ekuitas.

Elemen Ekuitas

Setidaknya terdapat 5 elemen ekuitas pada entitas yang berbentuk perseroan seperti sebagai berikut:

  1. Modal Disetor

Yang dimaksud dengan Modal Disetor adalah uang yang disetor oleh pemegang saham dalam jumlah tertentu. Modal Disetor ini pada umumnya dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

  1. Modal Saham, yaitu jumlah nominal saham yang beredar.
  2. Agio/Disagio Saham, yaitu selisih antara setoran pemegang saham dengan jumlah nominal saham. Untuk Agio artinya selisih diatas nominal, sedangkan Disagio merupakan selisih dibawah nominal.
  1. Laba Tidak Dibagi

Pada elemen ekuitas yang satu ini, modal pada Laba Tidak Dibagi merupakan kumpulan dari laba pada beberapa tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen kepada para pemegang saham. Laba ini berasal dari dalam perusahaan dan apabila bersaldo debit maka disebut defisit.Modal Tidak Dibagi ini dapat sewaktu-waktu diminta oleh yang bersangkutan (pemegang saham) sebagai dividen. Oleh karenanya, perusahaan harus mengantisipasi apabila laba tidak dibagi diminta sebagai dividen dengan cara membuat cadangan dari laba tidak dibagi ini agar pertumbuhan perusahaan tetap terjamin.

  1. Modal Penilaian Kembali

Apabila dilakukan penilaian kembali terhadap aset-aset perusahaan, maka selisih dari nilai yang tercantum pada buku lama (buku periode sebelumnya) dengan nilai pada buku baru dicatat sebagai modal penilaian kembali.

  1. Modal Sumbangan

Yang dimaksud dengan Modal Sumbangan adalah modal yang timbul akibat sebuah perusahaan memperoleh aktiva/aset yang berasal dari sumbangan.

  1. Modal Lain-lain

Yang terakhir pada elemen ekuitas ada Modal Lain-lain dimana modal ini contohnya seperti modal pada cadangan laba tidak dibagi seperti cadangan untuk ekspansi, cadangan penurunan harga persediaan, cadangan pelunasan obligasi dan lain sebagainya. Hal lainnya yang perlu diketahui adalah jumlah laba tidak dibagi yang sudah dicadangkan tidak bisa diminta kembali sebagai dividen.

Apa Itu Pengembalian Ekuitas?

Sama halnya dengan istilah Ekuitas, Pengembalian Ekuitas juga masih asing ditelinga masyarakat non-pelaku bisnis atau bagi mereka yang tidak akrab dengan management perusahaan. Berasal dari kata Return On Equity (ROE), Pengembalian Ekuitas adalah salah satu perhitungan yang termasuk ke dalam rasio profitabilitas (perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari pendapatan yang berkaitan dengan penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan pengukuran tertentu).Pengembalian Ekuitas atau ROE sendiri merupakan perhitungan rasio yang menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor perusahaan tersebut. Biasanya jumlah imbal hasil laba bersih terhadap ekuitas ini dinyatakan dalam bentuk persen dan dihitung dengan rumus ROE (Return On Equity). Yang menarik, ROE sangat bergantung pada besar dan kecilnya perusahaan, misalnya untuk perusahaan kecil karena memiliki modal yang relatif kecil, sehingga ROE yang dihasilkan pun kecil, dan sebaliknya dengan perusahaan besar.Rasio dari Return On Equity (ROE) atau yang juga sering disebut dengan Pengembalian Ekuitas dalam bahasa Indonesia, sering digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Angka persentase ROE sangat menarik bagi pemegang saham maupun calon pemegang saham serta manajemen karena rasio tersebut merupakan indikator penting dari shareholder valuation creation dimana semakin tinggi ROE, maka semakin tinggi pula nilai perusahaannya. Tentunya bagi setiap pelaku bisnis, keuntungan merupakan faktor penting terutama dalam melakukan investasi.

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE)

Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi besaran tingkat pengembalian ekuitas yang didapat oleh pemilik saham, yaitu:

  1. Laba Bersih (Net Income)

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1999:94), penghasilan bersih atau laba bersih seringkali digunakan sebagai tolak ukur kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti ROE atau earning per share. Elemen yang langsung berkaitan dengan pengukuran laba adalah penghasilan atau beban.

  1. Ekuitas (Equity)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di atas, Ekuitas adalah jumlah modal yang menggambarkan hak kepemilikan seseorang atas aset perusahaan. Melalui ekuitas, dapat diketahui berapa besar kepemilikan seseorang atas perusahaan tersebut. Dalam laporan keuangan, ekuitas biasanya bisa ditemui pada Laporan Posisi Keuangan (Neraca). Jenis-jenis ekuitas sendiri pun beragam, yaitu modal yang disetor, laba ditahan, dividen, dan saham.

Cara Menggunakan Informasi ROE

Informasi ROE memiliki berbagai macam kegunaan, seperti berikut dibawah ini:

  1. ROE dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan perusahaan dari segi keuntungan yang dihasilkan dengan cara membandingkan ROE perusahaan selama 5-10 tahun terakhir. Walaupun kenaikan ROE dalam waktu tersebut tidak menjamin bahwa perusahaan akan terus tumbuh pada kecepatan tersebut, namun informasi ini akan sangat berguna untuk mengetahui rata-rata perolehan perusahaan.
  1. Selain untuk mengetahui pertumbuhan perusahaan, informasi ROE juga dapat digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan di industri. Perusahaan dapat membandingkan angka ROE dari perusahaan-perusahaan dengan ukuran dan industri yang sama. Dengan melakukan perbandingan ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan lebih unggul di antara kompetitor pada industri yang sama sehingga bisa menjadi nilai plus untuk menarik investor.
  1. Informasi ROE dapat digunakan untuk  membantu dalam memutuskan apakah kamu akan berinvestasi pada suatu properti. Pasalnya, properti yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung memiliki ROE yang tinggi karena mampu menghasilkan pendapatan tambahan tanpa perlu didanai oleh pihak eksternal.

Perbedaan Ekuitas dan Pengembalian Ekuitas

Ekuitas adalah ekuitas merupakan suatu perkiraan yang mencerminkan porsi hak atau kepentingan pemilik perusahaan terhadap harta perusahaan dalam bentuk kekayaan bersih yang berasal dari investasi pemilik dan juga dari hasil kegiatan usaha perusahaan tersebut. Sedangkan, Pengembalian Ekuitas atau ROE sendiri merupakan perhitungan rasio yang menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor perusahaan tersebut.Jadi apabila Ekuitas merupakan gambaran porsi hak atas kekayaan bersih perusahaan, maka Pengembalian Ekuitas (ROE) merupakan kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi para investor dari setiap kegiatan usahanya. Pengembalian Ekuitas ini penting bagi perusahaan dalam menarik investor lainnya sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada para pemegang saham.


You Might Also Like