banner iklan

Jenis Bahan Penolong dalam Persediaan Barang Industri

jenis_bahan_penolong_dalam_persediaan_barang_industri.png

Dalam perusahaan industri khususnya manufaktur, tentu memiliki bahan baku atau bahan mentah. Namun, tahukah Anda bahwa dalam 1 produk akhir yang siap dihasilkan juga terdapat bahan penolong di dalamnya? Apakah bahan penolong itu? Apa perbedaannya dengan bahan baku atau bahan mentah? Apa saja jenis dan fungsi nya? Disini Anda akan dijelaskan sedetail mungkin mengenai bahan penolong dalam industri manufaktur.Bahan penolong merupakan komponen dalam membuat produk tetapi bukan sebagai bahan utama. Suatu produk tidak akan jadi jika bahan utama tidak ada, namun tanpa bahan penolong produk akan tetap jadi. Bahan penolong menambahkan keefektifan hasil penggunaan produk. Dengan dihilangkannya bahan tersebut hanya akan mengurangi keefektifan produk tanpa mengurangi fungsi produk itu sendiri.Misal, ada pengusaha ayam goreng tepung. Untuk memproduksi ayam goreng tepung dibutuhkan bahan utama berupa ayam, tepung, bumbu, minyak goreng, dan lain sebagainya, sedangkan yang dikategorikan sebagai bahan penolong adalah tisu yang berfungsi untuk membersihkan minyak atau saus, kardus makanan untuk membungkus ayam goreng tepung jika ada yang mau membawa pulang, saus sambal, kertas pembungkus dan sendok garpu sekali pakai. Jika tanpa bahan-bahan tersebut, konsumen tetap bisa menikmati ayam goreng tepung, namun tentu akan sedikit terganggu jika tidak ada bahan penolong yang disebutkan tadi. Bayangkan, jika saat mengkonsumsi ayam goreng tepung dan harus menyentuh sesuatu, tetapi tidak ada tissue untuk membersihkan tangan. Atau bahkan jika ingin membungkus pulang, tetapi resto tidak menyediakan pembungkus? Kira-kira seperti itu lah perbedaan bahan utama dan bahan penolong pada kasus nyata.Bahan baku memiliki biaya yang lebih besar dari bahan penolong. Karena tanpa bahan baku, proses produksi tidak akan berjalan. Jika bahan baku mengalami kenaikan harga, maka akan berimbas pada harga jual produk kepada konsumen. Jika bahan penolong yang mengalami kenaikan, tidak akan terlalu berimbas pada harga jual. Sebab, pada kenyataannya tidak semua konsumen menggunakan bahan penolong yang sama dengan konsumen lain. Seperti contoh kasus di atas, tissue. Terkadang ada konsumen yang memilih cuci tangan daripada menggunakan tissue. Itulah sebabnya harga bahan penolong tidak memiliki andil terlalu besar dalam penentuan harga jual produk.Persediaan barang pada umumnya adalah persediaan bahan baku, persediaan produk setengah jadi, persediaan produk jadi, persediaan lain-lain dan persediaan bahan penolong. Adapun jenis-jenis dari persediaan barang penolong pada dalam dunia industri adalah:

  1. Persediaan bahan penolong konsumsi

Jenis ini merupakan bahan penolong yang sekiranya digunakan saat konsumen mengkonsumsi atau menggunakan produk perusahaan. Bahan ini berhubungan langsung dengan konsumen. Ada kemungkinan bahan penolong konsumsi ini mempengaruhi rate konsumen terhadap perusahaan. Contoh saja, tusuk gigi pada restoran ternama ternyata banyak yang terbelah 2 sehingga susah digunakan konsumen. Sekalipun makanan yang dikonsumsi enak, akan timbul penilaian “industri atau perusahaan seperti ini, tetapi untuk menyediakan tusuk gigi yang layak saja tidak bisa”.Jadi jika Anda sudah menemukan supplier yang tepat untuk bahan penolong, jagalah persediaannya untuk tetap menjaga keefektifan usaha Anda. Carilah supplier yang memiliki kualitas yang layak untuk perusahaan dan bertanggung jawab. Biasanya setiap badan usaha memiliki persediaan yang lebih dari cukup, untuk tetap menjaga agar produk mereka tetap efektif saat pembeli mulai menggunakannya.Misalkan pada perusahaan ayam goreng tepung tadi, mereka harus memiliki stok persediaan tisu, box makanan, garpu dan sendok plastik, saus, sambal dan lain sebagainya. Persediaan ini penting disiapkan untuk menghindari kekecewaan konsumen saat mereka merasa perlu menggunakannya. Sekalipun benda kecil, namun persediaan ini juga harus dihitung layaknya bahan baku, supaya data pada laporan keuangan tetap valid.Pada akhir periode persediaan bahan penolong konsumsi tetap harus dihitung dan dimasukan ke dalam laporan keuangan. Sebab sekalipun sebagai “penolong” tetapi bahan-bahan tersebut juga dibeli dengan hasil penjualan produk.

  1. Persediaan bahan penolong produksi

Untuk persediaan jenis produksi adalah persediaan bahan penolong yang digunakan saat proses produksi. Jika persediaan jenis ini habis sebenarnya tidak masalah dan proses produksi tetap bisa dilanjutkan. Namun biasanya akan ada dampak negatif walaupun sedikit. Sebab biasanya ada bahan penolong tetapi terpaksa dikurangi bahkan dihilangkan. Pada beberapa kasus, ada bahan penolong produksi yang sengaja dihilangkan untuk menekan biaya, sehingga profit perusahaan dapat naik. Biasanya biaya ini masuk dalam biaya overhead.Contoh kasusnya seperti perusahaan ayam goreng tepung. Dalam proses produksi misalkan mereka menggunakan alat untuk mengaduk tepung di dalam mangkok. Maka dapat dilihat, bahan penolong dalam proses ini adalah alat pengaduk, minyak pelumas alat (jika ada), baterai atau bahan bakar untuk menggerakan mesin dan sejenisnya. Katakanlah alat tersebut rusak atau bahan bakarnya habis. Perusahaan masih bisa meneruskan proses produksi dengan menggunakan tenaga manusia.

Produk masih tetap dihasilkan seperti biasa, sebab persediaan bahan baku atau bahan utama tetap ada. Tetapi melalui kasus itu, dapat Anda perhatikan, bahwa keefektifan suatu produk akan berkurang. Bisa jadi hasil atau tekstur olahan tepung tidak akan sama antara menggunakan mesin dan dengan proses mengaduk manual, atau adanya penurunan jumlah produksi. Di sisi lain, jika perusahaan sengaja menggunakan tenaga manusia maka akan ada penekanan biaya dan membuka peluang perusahaan untuk meningkatkan laba bersih. Biasanya akan ada perhitungan dari bagian akuntansi dan produksi, berapa biaya yang dikeluarkan dan di dapat saat menggunakan mesin dan pada saat menggunakan tenaga manual.Oleh karena itu, sekalipun disebut bahan penolong, ada baiknya setiap perusahaan tetap memiliki persediaan yang cukup. Hal ini supaya tidak mengecewakan konsumen dan tidak menjadi bahan perbincangan, yang mana bisa merusak citra perusahaan. Bahan penolong tidak mempengaruhi hasil produksi, namun banyak mendukung kenyamanan konsumen saat mengkonsumsi produk tersebut. Jika memang terpaksa ada persediaan bahan penolong yang harus dikurangi, tidak ada salahnya membicarakan terlebih dahulu kepada tim penjualan, tim keuangan dan tim produksi. Harus dibicarakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, apakah berdampak positif sekalipun sedikit lebih merepotkan atau malah berdampak negatif. Jika ingin tetap menggunakan bahan penolong dan mendapatkan profit yang mungkin lebih layak, Anda bisa minta tolong pada bagian yang berwenang untuk menghitung harga jual Anda saat ini dengan menggunakan metode akuntansi Activity Based Costing (ABC).


You Might Also Like