Neraca saldo adalah salah satu instrumen laporan keuangan yang penting dalam akuntansi keuangan. Neraca saldo secara umum akan menampilkan jumlah keseluruhan akun debit dan kredit. Maka dari itu, salah satu fungsi neraca saldo adalah untuk menilai keseimbangan saldo kredit dan debit. Dari sana, perusahaan bisa menentukan apakah terjadi kesalahan baik dalam pencatatan lajur atau kertas kerja.
Karena neraca saldo mencatat setiap akun dan nominalnya, maka bisa juga digunakan untuk membuktikan kelengkapan laporan akuntansi sebelumnya, seperti Buku Besar dan Jurnal Umum. Misalnya, bila jumlah kredit dan debit neraca saldo tak seimbang, terdapat tiga kesalahan yang mungkin terjadi yaitu salah catat pada neraca, salah catat pada buku besar, atau salah catat pada jurnal umum.
Maka dari itu, neraca saldo secara tidak langsung bisa membuktikan kebenaran dari laporan keuangan sebelumnya. Format neraca saldo biasanya selalu diawali dengan nama perusahaan dan periode akuntansi sebagai judul. Kemudian kolom yang berisi nama akun, saldo normal, dan keterangan. Secara umum, terdapat tiga jenis neraca saldo dalam akuntansi keuangan yaitu,
Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan atau Unadjusted Trial Balance
Neraca Saldo yang Sudah Disesuaikan atau Adjusted Trial Balance
Neraca Saldo Penutup atau Post Closing Trial Balance
Dalam artikel berikut ini, masing-masing jenis neraca saldo akan dibahas sekaligus contohnya. Yuk, disimak!
Neraca Saldo Belum Disesuaikan (Unadjusted Trial Balance)
Neraca saldo yang belum disesuaikan adalah neraca saldo yang pertama kali dibuat setelah buku besar selesai diposting. Saldo-saldo yang tercatat di buku besar perusahaan akan dimasukkan ke neraca saldo jenis ini. Dalam neraca saldo ini, kesalahan yang terdapat di buku besar dideteksi lebih mudah.
Neraca Saldo Sesudah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance)
Neraca saldo ini adalah neraca yang dibuat tepat setelah beberapa akun disesuaikan. Beberapa akun yang mungkin disesuaikan adalah pendapatan di muka, beban dibayar di muka, dan saldo-saldo akun yang habis pakai. Ketika akun-akun tersebut tidak disesuaikan maka kemungkinan besar data yang tersaji tidak valid. Bisa saja overstate atau understate, misalnya, laba atau rugi yang kebesaran dan kekecilan karena akun biaya dan pendapatan yang seharusnya disesuaikan.
Neraca Saldo Penutup (Post Closing Trial Balance)
Neraca saldo penutup adalah neraca saldo terakhir yang dibuat dan merupakan neraca saldo final. Artinya, temuan kesalahan sekecil apapun sangat tak diharapkan di neraca saldo ini. Segala akun yang tercatat di neraca saldo penutup akan menjadi saldo awal di setiap akun untuk periode selanjutnya. Prosedur ini adalah langkah terakhir dalam siklus akuntansi setelah ayat jurnal penutup.
Contoh Neraca Saldo
Untuk memahami contoh yang diberikan terkait dengan masing-masing neraca saldo, ada baiknya untuk dimulai dengan catatan Buku Besar. Kita asumsikan PT. Jaya hendak membuat neraca saldo di akhir periode tahun 2020 dengan akun-akun yang berasal dari Buku Besar setelah jurnal umum dan jurnal khusus selesai dibuat.
Dalam buku besar PT.Jaya, terdapat 8 akun yang sudah diposting. Anggap saja, akun kas, piutang, peralatan, gedung, modal, prive, pendapatan, dan beban gaji. Berikut ini adalah contoh buku besarnya,
Akun Kas
Akun Piutang
Akun Peralatan
Akun Gedung
Akun Modal
Akun Prive
Akun Pendapatan Jasa
Akun Beban Gaji
Dari catatan buku besar tersebut, kita bisa mulai membuat neraca saldo yang belum disesuaikan atau unadjusted trial balance. Gunakanlah saldo akhir di masing-masing akun pada buku besar untuk dimasukkan ke Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan.
PT Jaya
Neraca Saldo Belum Disesuaikan
31 Desember 2020
Nah, itu adalah neraca saldo sebelum penyesuaian. Akun-akun yang tertera merupakan akun-akun yang sudah dicatat di buku besar. Selanjutnya, apabila terdapat penyesuaian pada beberapa akun seperti beban, pendapatan, dan beban peralatan, maka neraca saldo setelah penyesuaian harus segera dibuat.
Contohnya, adalah penyesuaian pada akun-akun berikut ini,
Terjadi penjualan secara kredit
(Debit) Piutang Rp300.000
(Kredit) Pendapatan Rp300.000
Terjadi Penyusutan Peralatan
(Debit) Beban Peralatan Rp200.000
(Kredit) Peralatan Rp200.000
Beban Gaji yang Belum Dibayar
(Debit) Beban Gaji Rp1.000.000
(Kredit) Hutang Gaji Rp1.000.000
PT Jaya
Neraca Saldo Setelah Disesuaikan Disesuaikan
31 Desember 2020
*Akun-akun yang mengalami penyesuaian
Ketika neraca saldo setelah penyesuaian selesai dibuat, maka perusahaan selanjutnya akan melakukan penutupan untuk akun pendapatan dan beban yang melibatkan akun modal dan prive. Akun pendapatan dan beban ditutup atau dinolkan lalu pada laporan laba rugi, bila pendapatan lebih besar dari beban maka selisihnya akan ditambahkan ke modal. Sebaliknya, bila pendapatan lebih kecil dari beban alias rugi maka modal akan dikurangi nominal tersebut.
Pada contoh PT. Jaya, perusahaan mengalami keuntungan sebesar Rp16.100.000 hasil pengurangan antara Pendapatan (19.300.000) dengan Beban Gaji (3.000.000) dan Beban Peralatan (200.000). Keuntungan tersebut akan ditambahkan ke modal sehingga menjadi Rp41.100.000. Terakhir, modal akan dikurangi Prive sejumlah Rp4.000.000 menjadi Rp37.100.000. Akun prive kemudian ditutup atau dinolkan juga.
Karena pendapatan, prive, dan seluruh akun beban telah ditutup sekaligus nominal Modal yang berubah, maka dibuatlah Neraca Saldo Setelah Penutupan atau Post Posting Trial Balance, seperti berikut ini:
PT Jaya
Neraca Saldo Setelah Penutupan
31 Desember 2020
Nah, itu dia ulasan singkat mengenai 3 jenis neraca saldo mulai dari Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian, Sesudah Penyesuaian, hingga Setelah Penutupan. Membuat neraca saldo memang tidak sulit, namun diperlukan ketelitian agar data yang dimasukkan valid dan seimbang. Biasanya, masalah terbesar bagi para akuntan adalah nominal yang tidak seimbang antara kredit dan debit sehingga pengecekan ulang dari jurnal umum terkadang mesti dilakukan.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, ya!