Bagi Anda yang tengah berencana memulai bisnis ada baiknya juga mulai membuat perencanaan atau Business Plan. Perencanaan bisnis ini akan sangat membantu calon pengusaha mempersiapkan bisnisnya. Apalagi jika Anda ingin mengajukan permohonan bantuan dana, maka Business Plan tersebut menjadi hal yang wajib dimiliki.

Pengertian Business Plan dari Para Ahli

Secara umum, business plan merupakan suatu pernyataan formal berisi tujuan berdirinya sebuah bisnis, alasan pendiriannya, target, strategi, anggaran biaya, dan proyeksi keuntungannya. Seperti menurut Magginson (2000) yang menyatakan bahwa business plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat tujuan bisnis, cara kerja, dan rincian keuangan/permodalan, susunan para pemilik, dan manajemen serta bagaimana cara mencapai tujuan bisnis tersebut.


Max Coulthard, Andrea Howell, dan Geoff Clarke (1999:3) memberi pandangan bahwa business plan merupakan detail aktivitas bisnis, garis besar dari rencana jalannya bisnis, rencana bagaimana bisnis itu di masa depan, dan program yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari bisnis.


Sejalan dengan dua pendapat sebelumnya, Bygrave (1994:114) juga mengatakan bahwa business plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.


Tujuan dan Kegunaan Business Plan

Seperti yang sudah diungkap di awal, business plan dibuat untuk membantu calon pengusaha menentukan rencana yang diharapkan dari bisnisnya. Lantas apakah hanya itu? Tentu saja tidak. Ada beberapa hal lain yang menjadi tujuan dan kegunaan dari business plan itu sendiri mengapa penting untuk dibuat.

  1. Merancang Strategi

Sebagai sebuah perencanaan, business plan dibuat untuk merancang strategi dalam mengawali bisnis. Strategi tentu perlu dirancang agar sesuai dengan kebutuhan karena setiap bidang bisnis memiliki strategi berdasar tantangannya sendiri. Dengan memiliki rancangan strategi yang jelas, bisnis menjadi lebih terarah dan terorganisir dengan baik.


  1. Mencari Suntikan Dana

Bagi pebisnis muda yang baru mau memulai usaha, urusan modal atau dana tentu menjadi hal krusial. Ketika diri pribadi tidak memiliki kemampuan tersebut, maka jalan paling mungkin adalah dengan mencari sumber dana dari pihak ketiga seperti investor, bank, atau perusahaan penyokong. Untuk bisa mendapatkan suntikan dana tersebut, proposal dan business plan menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki.


  1. Memprediksi Kemungkinan di Masa Mendatang

Business plan juga menyertakan gambaran akan kemungkinan di masa depan baik dalam jangka pendek, mengenang, atau panjang. Hal tersebut juga bisa terkulik dari penjabaran atas referensi yang ditulis.


  1. Menaikkan Level Bisnis

Melalui business plan yang disusun dengan baik, seorang pengusaha bisa meningkatkan kepercayaan dirinya untuk menaikkan level bisnisnya. Bagi mereka yang sudah menjalankan bisnis juga bisa meng-update rencana bisnisnya agar bisa melakukan peningkatan kelas.


Cara Membuat Business Plan

Sebelum membahas cara atau langkah dalam membuat business plan, sebaiknya Anda juga mengetahui tiga hal tentang pembuatan business plan yaitu harus dibuat secara ringkas, memiliki visi dan misi yang kuat, serta target audiens yang jelas.


Setelah mengetahui tiga hal tersebut, maka Anda bisa mulai membuat business plan. Dalam business plan tentu memiliki elemen-elemen penting yang akan mempengaruhi kualitas business plan itu sendiri. Agar lebih terarah, berikut cara membuat business plan yang baik dan benar.

  1. Membuat Executive Summary

Executive summary atau ringkasan eksekutif adalah bagian penting dari business plan karena berisikan segala hal terkait bisnis yang hendak dijalani. Elemen-elemen yang ada pada executive summary tersebut adalah seperti bisnis apa yang akan dibuat, kapan rencana akan beroperasinya, dimana lokasi bisnis akan dilakukan, ulasan tentang sejarah pendirian bisnis, pihak-pihak terkait dan bertanggung jawab, inovasi apa yang digunakan, prospek dan rencana pengembangan usaha, proyeksi nilai penjualan, serta kebutuhan dana atau modal.


Dalam menyusun executive summary usahakan dibuat semenarik mungkin karena selain memuat hal utama dari bisnis, juga karena berada di halaman-halaman awal business plan sehingga ibarat pintu utama. Jika menarik dan jelas, tentu akan membuat pembaca menjadi tertarik untuk membuka halaman berikutnya.


  1. Menyusun Latar Belakang

Setelah executive summary, bagian berikutnya yang harus dibuat dari business plan adalah latar belakang. Bagian ini akan menerangkan lebih detail akan rencana bisnis yang dibuat. Anda harus bisa menggali latar belakang mengapa bisnis yang Anda rencanakan penting untuk dijalankan. Biodata perusahaan juga ada pada bagian ini termasuk penjabaran tentang visi misi bisnis.


  1. Merancang Peluang

Peluang yang dimaksud dalam business plan adalah penjelasan secara rinci akan masalah dalam bisnis, solusi, dan keunggulan dari ide bisnis yang Anda rencanakan. Pada bagian ini, Anda harus bisa menggali secara mendalam tentang keunggulan produk seperti keunikan apa yang ditawarkan. Bisa dikatakan, bagian ini adalah penjelasan secara detail dan lengkap dari executive summary yang sudah dibuat di awal.


  1. Membuat Eksekusi

Bagian tak kalah penting dari business plan adalah bagaimana Anda bisa menjelaskan bagaimana eksekusi yang akan dilakukan. Elemen ini akan membahas tentang identifikasi masalah yang mungkin terjadi serta bagaimana solusi yang disiapkan berdasarkan referensi atau pengalaman sebelumnya.


Selanjutnya adalah tentang sasaran atau target pasar yang berkaitan dengan kepada siapa produk akan dijual. Agar penjabarannya mendetail dan ideal, sebaiknya sudah dilakukan riset pasar terlebih dahulu. Berkaitan dengan target pasar, rencana pemasaran juga harus dijelaskan dengan rinci.


Tak cukup dari segi analisis pemasaran, perhitungan penentuan harga juga harus dijabarkan. Bagaimana Anda menentukan harga tentu akan dipengaruhi banyak faktor yang dikaji berdasarkan analisa dan identifikasi pasar.


  1. Membuat Komposisi Tim

Sebuah bisnis tentu harus memiliki tim yang baik dan kuat. Jika business plan ini akan diajukan kepada investor, maka mereka akan sangat memperhatikan siapa saja orang-orang yang terlibat dalam bisnis tersebut. Komposisi tim yang baik dipercaya akan membuat bisnis lebih meyakinkan untuk bisa tumbuh dan berkembang. Karenanya, penting untuk memasukan anggota tim yang memang memiliki keahlian keilmuan sesuai bidangnya.


  1. Membuat Rencana Keuangan

Rencana keuangan dalam business plan meliputi rencana penjualan yang meliputi rencana biaya modal, rencana biaya operasional, proyeksi bisnis dalam beberapa tahun kedepan, rencana personalia yang berkaitan dengan laporan rencana gaji karyawan, analisis profitabilitas, dan jika diperlukan bisa juga menyertakan analisa Break Even Point.


Contoh Sederhana Template Business Plan

Berikut adalah template dari pembuatan business plan yang umum digunakan.

Bab I  Ringkasan Eksekutif

- Nama Perusahaan :


- Bidang usaha :

- Jenis Produk/Jasa :

- Nilai Penjualan Pertahun Saat ini :

- Nilai Kekayaan Perusahaan Terakhir :

- Prospek Pengembangan Usaha :

- Rencana Pengembangan Usaha :

- Proyeksi (target) Nilai Penjualan :

Penjualan Perminggu diharapkan minimal sebesar X item dengan proyeksi perhitungan

Bahan dan Alat

Harga Satuan

Harga Total

X

Rp Y

Rp X

y

Rp X

Rp Y

Total Modal Perminggu

Rp Z


-Kebutuhan Dana Awal/Modal:

Kebutuhan

Kuantitas

Dana Satuan

Dana Total

X

X

Rp X

Rp x

Biaya Kirim



Rp w

Promosi awal

Sewa Tempat

Rp y/bulan

Rp y

Pembuatan Contoh

a

Rp b

Rp b

Total

Rp  Z



Bab II Pendahuluan

2.1 Gambaran Umum Bisnis Usaha
2.2 Latar Belakang Pendirian Industri
2.3 Tujuan Pendirian Perusahaan
2.4 Visi dan Misi Perusahaan
2.5 Prospek atau Potensi Bisnis
2.6 Struktur Organisasi

Bab III Analisis Pemasaran

3.1 Riset dan Analisis Pemasaran
3.2 Tetapan Ukuran Pasar
3.3 Trend Pasar
3.4 Kompetisi
3.5 Rencana Pemasaran

Bab IV Pelaksanaan Bisnis

4.1 Lokasi Tempat Usaha
4.2 Akses Transportasi
4.3 Demografi (Kondisi Penduduk di sekitar lokasi usaha)
4.4 Fasilitas Umum

Bab V Analisis Produksi

5.1 Proses Produksi

5.2 Bahan Baku dan Penggunaannya

5.3 Kapasitas Produksi

5.4 Rencana Pengembangan Produksi

Bab VI Analisis Sumber Daya Manusia

6.1 Analisis Kompetensi SDM

6.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM

6.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM

Bab VII Keuangan (Finansial) Perusahaan

7.1 Rencana Biaya Modal
7.2 Rencana Biaya Operasional
7.3 Analisis Profitabilitas (Menggunakan rancangan laporan laba rugi)
7.4 Analisis Break Even Point (BEP)

Bab VIII Aspek Teknis

8.1 Tahap Perencanaan dan Pembangunan

Bab IX Rencana Pengembangan usaha

9.1 Rencana Pengembangan Usaha

9.2 Tahap-Tahap Pengembangan Usaha


Itulah segala hal tentang Business Plan. Pada hakikatnya, pembuatan Business Plan disesuaikan dengan kebutuhan untuk apa Business Plan tersebut dibuat. Jika Business Plan dibuat untuk mencari investor, maka usahakan penjabarannya mendalam dan sesuai dengan kebutuhan atau menguntungkan calon investor.