banner iklan

Kenali Pengertian dan Perbedaan Investasi Jangka Pendek dengan Investasi Jangka Panjang

kenali_pengertian_dan_perbedaan_investasi_jangka_pendek_dengan_investasi_jangka_panjang

Investasi jangka pendek memiliki arti sesuai dengan namanya, yaitu segala bentuk investasi yang hasil keuntungannya sudah bisa dirasakan kurang dari setahun. Investasi ini memiliki nilai likuiditas yang tinggi. Ciri utama investasi jangka pendek ada pada lamanya waktu jatuh tempo penarikan investasinya. Sedangkan investasi jangka panjang, kebalikannya. Ini adalah investasi yang membutuhkan jangka waktu yang lama, minimal lima tahun ke atas untuk bisa mendapatkan return dan keuntungan yang besar. Investasi jangka panjang tidak bisa dilakukan kurang dari setahun, jika demikian, investasi itu akan tergolong jangka pendek. Investasi jangka panjang cenderung memiliki resiko yang lebih rendah sebenarnya dibanding investasi jangka pendek. 

Perbedaan Investasi Jangka Pendek dan Panjang

Beberapa variabel yang membedakan kedua jenis investasi ini: 

  1. Variabel waktu investasi 

Variabel lamanya waktu investasi menjadi pembeda yang paling utama. Investasi jangka pendek memiliki rentang waktu 1 bulan - 1 tahun. Sedangkan jika investasi melebihi 1 tahun, investasinya akan menjadi jangka panjang. 

  1. Resiko dan keuntungan 

Investasi jangka pendek memiliki resiko yang lebih besar. Karena singkatnya waktu investasi membuatnya sangat tidak pasti dengan kondisi ekonomi global. Keadaan masih bisa naik turun dengan cepat dalam setahun itu. Berbeda dengan investasi jangka panjang yang bertahun-tahun. Meskipun semisalnya terjadi sebuah krisis pada tahun tertentu dan nilai investasi anjlok, pada tahun-tahun berikutnya, ekonomi akan pulih kembali, begitu juga nilai investasi bisa terangkat lagi. Resiko pada investasi jangka panjang cenderung lebih bisa dikendalikan. 

  1. Tujuan investasi 

Tujuan investasi jangka pendek biasanya untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan mendesak yang masih terhitung tahun. Sehingga sewaktu-waktu, uangnya bisa ditarik ketika dibutuhkan. Berbeda dengan investasi jangka panjang. Uang investasinya tidak akan ditarik sewaktu-waktu dalam waktu singkat sebelum memiliki kenaikan nilai investasi yang signifikan. 

Contoh Investasi Jangka Pendek 

  1. Deposito 

Deposito menjadi investasi jangka pendek karena bisa diambil manfaatnya dalam waktu kurang dari setahun. Beberapa bank bahkan menyediakan produk deposito bulanan. Seperti karakteristik utama dari investasi jangka pendek yaitu waktu investasinya yang pendek yakni kurang dari setahun, maka investasi deposito menjadi pilihan yang menjanjikan. Apalagi untuk investor dengan karakter yang menyukai keamanan dan rendah resiko, sangat tepat sekali pilihan produk deposito ini untuk investasi. Mirip seperti tabungan, namun kelebihannya adalah menawarkan bunga tahunan lebih tinggi dengan syarat deposito tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo. Untuk investor yang melakukan investasi sekedar ingin mengamankan nilai uang dari inflasi, produk deposito ini bisa menjadi pertimbangan tepat. 

  1. Reksadana 

Selain deposito, satu lagi jenis investasi jangka pendek yang juga disukai oleh investor pemula, yakni reksadana. Reksadana masuk dalam investasi jangka pendek karena masa investasi dan perolehan labanya tidak sampai setahun bisa dicairkan. Namun meski begitu reksadana pun juga memiliki opsi masa investasi yang panjang, lebih dari setahun. Reksadana memiliki beberapa jenis yang bisa menjadi pilihan investasi bergantung pada karakter investasi yang diinginkan. Ada reksadana pasar uang, reksadana saham, reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran. Masing-masing memiliki karakteristiknya dengan besaran resiko dan laba yang berbeda. Reksadana disukai selain karena masa investasi yang fleksibel, juga besaran nilai investasi awalnya tidak terlalu besar. Saat ini banyak penyedia investasi reksadana yang menerima setoran hingga ke tingkat puluhan ribu. Lima puluh ribu, seratus ribu, sudah bisa berinvestasi. 

  1. Forex trading 

Jenis investasi jangka pendek berikutnya adalah forex trading. Banyak juga yang mengatakan bahwa jenis investasi ini mampu membangkitkan adrenalin kita, karena tingkat fluktuasinya yang tinggi dan bisa berubah setiap saat. Forex trading adalah perdagangan mata uang asing. Jadi kita membeli mata uang asing untuk kemudian dijual kembali ketika nilainya naik. Tingkat fluktuasi yang sangat tinggi menuntut kita sebagai investor atau pemain trading untuk jeli dan tepat dalam membuat keputusan kapan akan membeli dan menjual. Pergerakan nilai yang cepat memberikan tekanan yang lebih besar dalam membuat keputusan, kita juga harus berpikir cepat dan membuat keputusan dengan cepat. Karena jika terlambat memutuskan, bisa jadi rugi besar karena tidak mengambil kesempatan saat itu. Forex trading ini meskipun tinggi sekali resikonya, tapi tetap banyak peminatnya. Karena dibalik resikonya yang tinggi itu, forex trading masih memiliki tawaran keuntungan yang menjanjikan juga.

Contoh Investasi Jangka Panjang

Setelah membahas contoh investasi jangka pendek, kini kita beralih ke investasi jangka panjang. Ciri khas yang membedakan investasi jangka panjang dibanding jangka pendek adalah dari segi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan return dan keuntungan yang tinggi dari investasi, lebih lama. Jika investasi ini dilakukan kurang dari setahun, nilai return dan keuntungannya akan sedikit. Setidaknya butuh minimal sepuluh tahun untuk bisa merasakan keuntungan yang besar. Apa saja jenis investasi jangka panjang yang menguntungkan?

  1. Emas 

Yang pertama ada investasi emas. Emas yang batangan dan murni lebih baik dalam berinvestasi dibanding emas perhiasan. Karena nilai emas murni lebih mahal, sedangkan emas perhiasan, terkadang semakin tahun pertumbuhan nilainya lebih rendah karena kadar kemurnian emasnya yang kecil. Jadi lebih baik memilih emas batangan saja. Investasi emas memiliki resiko yang rendah, karena tren harga emas yang cenderung selalu naik. Namun, kenaikan harga emas baru terasa signifikan setelah bertahun-tahun. Keuntungannya baru bisa dirasakan setelah berinvestasi lima sampai sepuluh tahun. 

  1. Property 

Investasi properti bisa dua macam, berupa tanah atau bangunan atau tanah dan bangunan. Kedua jenis itu sama-sama membutuhkan biaya perawatan setiap tahunnya, namun biaya perawatan tanah lebih murah dibandingkan bangunan. Baik tanah maupun bangunan memiliki nilai return dan keuntungan yang tinggi seperti emas jika diinvestasikan bertahun-tahun. Itu karena tanah semakin tahun semakin langka sehingga harganya akan terus bergerak naik. Apalagi jika lokasi tanah Anda strategis, harganya tentu akan sangat melonjak mahal. 

  1. Saham 

Investasi saham memiliki karakter resiko tinggi, keuntungan juga tinggi. Seperti forex yang fluktuatif dan bergerak cepat, saham pun juga demikian. Namun, pada perusahaan-perusahaan besar yang sudah terbukti performa kinerjanya bertahun-tahun, cenderung memiliki nilai saham yang stabil dan bergerak naik. Sebelum berinvestasi pada saham, kita sangat perlu melakukan riset lebih dahulu perusahaan mana yang cenderung stabil performanya.


You Might Also Like