Kendalikan Biaya Bahan Baku untuk Bisnis Manufaktur dengan Metode Ini

kendalikan_biaya_bahan_baku_untuk_bisnis_manufaktur_dengan_metode_ini

Sebagai bisnis yang kegiatan utamanya adalah menghasilkan barang, bisnis manufaktur sangat bergantung pada bahan baku untuk mengolah sebuah produk yang nantinya akan dijual.“Bisa dikatakan, bahan baku merupakan hal paling krusial bagi bisnis manufaktur karena tanpanya perusahaan tidak akan menghasilkan apapun dan mendapatkan penghasilan.”Bahan baku merupakan bahan yang sangat penting karena menentukan proses produksi. Oleh sebab itu, diperlukan pengendalian untuk memastikan bahan baku yang tersedia di pabrik mencukupi kebutuhan produksi pada tahun berjalan. Bahan berlaku yang berlebihan tidak baik karena itu artinya biaya yang dikeluarkan tidak efisien. Namun, kekurangan bahan baku juga tidak baik karena akan mempengaruhi pendapatan atas penjualan pada periode tersebut.Berdasarkan hal tersebut, kamu perlu melakukan pengendalian biaya bahan baku, agar bahan baku tersedia pada waktu yang tepat melalui sumber terbaik serta jumlah, harga, dan kualitas yang sesuai. Langkah-Langkah Pembelian dan Penggunaan Bahan BakuMeskipun proses produksi dan kebutuhan akan bahan baku beragam sesuai dengan skala dan jenis usaha, namun pada umumnya langkah-langkah dalam pembelian dan penggunaan bahan baku memiliki tahapan yang mirip. Langkah-langkah tersebut meliputi:

  1. Menentukan daftar bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi serta urutan operasional yang harus dilakukan. Hal ini dilakukan demi mempermudah proses awal produksi dan menghindari kesalahan.
  2. Menyediakan anggaran produksi yang berisi detail bahan baku yang diperlukan untuk produksi.
  3. Memberikan bukti permintaan pembelian kepada supplier yang berisikan rincian jenis bahan baku dan jumlah yang dibutuhkan.
  4. Pesanan pembelian adalah kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan.
  5. Laporan penerimaan merupakan sebuah pernyataan bahwa jumlah yang diterima sesuai serta melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu.
  6. Bukti penerimaan bahan baku memberikan wewenang bagi karyawan yang bertanggung jawab di bagian gudang untuk mengirimkan bahan baku dengan jenis dan jumlah tertentu kepada departemen tertentu pada waktu tertentu pula.
  7. Kartu catatan bahan baku yang  berisi catatan detail setiap penerimaan dan pengeluaran bahan baku dan digunakan catatan persediaan perpetual.

Selain itu langkah-langkah pembelian dan penggunaan bahan baku, perlu diperhatikan juga bahwa akuntansi bahan baku dibagi menjadi dua, yaitu akuntansi pembelian bahan baku dan akuntansi pemakaian bahan baku. Dalam melakukan pembelian bahan, terdapat beberapa prosedur yang terdiri dari: permintaan pembelian, pesanan pembelian, dan penerimaan bahan. Oleh karenanya, ada 3 dokumen pembelian bahan yang terdiri dari surat permintaan pembelian, surat pesanan pembelian, dan laporan penerimaan barang. Nantinya, ketiga laporan tersebut akan digunakan sebagai dasar dalam pencatatan pembelian bahan. Metode Pengendalian Biaya Bahan BakuKembali kepada pengendalian biaya bahan baku, bagaimana caranya bagi pelaku bisnis untuk mengendalikan biaya bahan baku untuk bisnis manufaktur? Terdapat 5 metode yang bisa diterapkan untuk melakukan pengendalian biaya bahan baku. Penggunaan metode ini bertujuan agar proses produksi berjalan dengan lancar dan biaya atas bahan baku yang dialokasikan dapat menjadi lebih efisien. Adapun kelima metode tersebut dapat dilihat dibawah ini.

  • Metode Order Cycling

Metode ini merupakan metode pengendalian bahan baku dengan cara melakukan review secara periodik. Misalnya, melakukan review sebulan sekali, atau bisa juga tiga bulan sekali, tergantung dari kebutuhan bisnis manufaktur kamu.Untuk jangka waktu review-nya pun sebaiknya disesuaikan dengan jenis bahan baku yang dimiliki. Bahan baku yang penting atau mungkin cepat membusuk sebaiknya dilakukan review dengan sering atau dalam jangka waktu pendek apabila dibandingkan dengan bahan baku yang kurang penting atau bisa bertahan lama.Pada saat proses melakukan review ini, kamu juga sekalian bisa membuat daftar pemesanan bahan baku sehingga bahan baku yang akan dipesan nantinya sesuai dengan yang dibutuhkan dan biaya bahan baku menjadi lebih efisien.

  • Metode The Min-Max

Pada metode the min-max, pengendalian bahan baku didasarkan pada asumsi bahwa persediaan bahan baku berada pada dua tingkat, yaitu tingkat maksimum dan tingkat minimum.Cara kerja metode ini adalah kamu harus menentukan tingkat minimum dan maksimum terlebih dahulu. Setelah itu, jika tingkat minimum dan maksimum telah diterapkan, maka pada saat persediaan sampai berada pada tingkat minimum, kamu dapat melakukan pemesanan bahan baku sehingga bahan baku akan menuju tingkat maksimum.Inti dari penggunaan metode ini adalah untuk memastikan bahwa persediaan bahan baku selalu mencukupi, agar penjualan dapat berjalan dengan lancar.

  • Metode The Two-Bin

Metode ini diterapkan pada jenis bahan baku yang harganya murah atau relatif tidak mahal. Jenis metode ini membagi atau memisahkan bahan baku menjadi dua bagian.Bagian pertama, bahan baku yang digunakan selama periode saat bahan baku diterima dan saat pemesanan dilakukan. Sedangkan yang kedua, bahan baku yang digunakan pada periode saat pemesanan dan pengiriman. Untuk metode ini, pemesanan bahan baku dilakukan pada saat bahan baku bagian pertama telah digunakan. Sehingga biaya bahan baku menjadi efisien dan efektif.

  • Metode The Automatic Order System

The automatic order system atau yang sering disebut juga dengan metode pemesanan otomatis merupakan metode pengendalian bahan baku yang secara otomatis akan melakukan pemesanan bahan baku jika persediaan berada pada jumlah yang telah ditentukan untuk melakukan pemesanan kembali. Penggunaan metode ini akan bekerja dengan optimal jika menggunakan bantuan komputer untuk melakukan proses administrasi persediaan bahan bakunya.

  • Metode ABC atau The ABC Plan

Pada umumnya, metode ABC sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan skala besar yang memiliki jumlah persediaan yang banyak dengan nilai yang berbeda-beda. Cara pengendalian bahan baku yang nilainya tinggi akan berbeda dengan persediaan yang nilainya rendah. Metode ABC ini membagi persediaan menjadi tiga kelompok yang pengelompokannya berdasarkan nilai dari bahan baku tersebut. Adapun pembagiannya seperti berikut dibawah ini.

  1. Kelompok A

Kelompok yang memiliki persediaan bernilai tinggi. Karakteristik pengendaliannya adalah sebagai berikut:

  • Jumlah persediaan minimal kecil
  • Tingkat review tinggi atau sering
  • Tingkat pemesanan tinggi
  • Dibutuhkan pencatatan yang detail
  • Tingkat pengawasan tinggi
  1. Kelompok C

Kelompok yang memiliki persediaan bernilai rendah. Karakteristik pengendaliannya adalah sebagai berikut:

  • Jumlah persediaan minimal besar
  • Tingkat review rendah
  • Tingkat pemesanan rendah
  • Tidak membutuhkan pencatatan perpetual
  • Tingkat pengawasan rendah
  1. Kelompok B

Kelompok ini memiliki persediaan yang bernilai sedang. Karakteristik pengendaliannya sendiri berada di antara kelompok A dan kelompok C.Pengendalian persediaan dapat berjalan dengan baik jika jumlah persediaan yang ada sejalan dengan pola yang sudah diperkirakan sebelumnya. Pola ini akan berkaitan dengan dengan jadwal penjualan dan jadwal produksi. Tujuan dari pengendalian biaya bahan baku ini adalah agar biaya bahan baku yang terjadi efektif dan efisien.


You Might Also Like