Ketahui Apa Itu Biaya Eksplisit (Explicit Cost) dan Bagaimana Menghitungnya

ketahui_apa_itu_biaya_eksplisit__explicit_cost__dan_bagaimana_menghitungnya

Bagi para pelaku bisnis, pengeluaran merupakan salah satu kegiatan bisnis yang harus diperhatikan dengan seksama dan dikendalikan dengan ketat. Pemilik bisnis harus tahu pengeluaran apa saja yang biasanya dikeluarkan dalam operasional bisnisnya dan untuk apa saja pengeluaran tersebut dilakukan. Tentu saja hal ini dilakukan untuk mencegah dari yang tadinya ingin bisnis yang untuk malah menjadi buntung.Tidak sedikit pemilik bisnis yang tidak berhati-hati dalam pengeluarannya sehingga mengakibatkan kerugian pada usahanya. Sangat disarankan bagi pelaku bisnis yang baru menjajaki dunia bisnis maupun mereka yang sedang bersiap-siap untuk membangun usahanya sendiri untuk membuat list prioritas pengeluaran apa saja yang memang benar-benar dan penting dibutuhkan oleh bisnis. Biasanya pengeluaran yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan adalah pengeluaran yang dapat mendorong perkembangan bisnis. Oleh karena itu, pemilik bisnis harus bisa menahan diri untuk melakukan pengeluaran yang sekiranya tidak terlalu prioritas.Di dalam dunia bisnis, mengenali pengeluaran apa saja yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan merupakan salah satu hal yang perlu dipelajari. Salah satunya memahami apa yang dimaksud dengan Biaya Eksplisit atau Explicit Cost dan mengetahui bagaimana cara menghitungnya agar dapat diterapkan pada bisnisnya sendiri.

Apa itu Biaya Eksplisit (Explicit Cost)?

Biaya Eksplisit atau yang juga dikenal sebagai Explicit Cost adalah biaya atau pengeluaran pada operasional bisnis yang biasanya muncul di dalam buku besar dan berpengaruh secara langsung dengan keuntungan yang didapat oleh perusahaan. Biaya eksplisit ini pun memiliki besaran nominal yang sudah ditentukan dengan jelas dan berkaitan dengan laporan laba rugi. Salah satu contoh dari biaya eksplisit seperti gaji karyawan, biaya sewa gedung kantor atau usaha, utilitas (listrik, air, dll), bahan baku untuk produksi, dan biaya langsung lainnya.Biaya eksplisit, yang juga sering disebut sebagai biaya akuntansi, pada umumnya mudah untuk dikenali dan berhubungan erat dengan operasional bisnis dimana biaya tersebut dikaitkan. Biaya-biaya yang termasuk ke dalam biaya eksplisit dicatatkan pada buku besar perusahaan dan berhubungan dengan biaya yang tercantum pada laporan laba rugi. Pendapatan bersih bisnis merupakan pendapatan yang tersisa setelah jumlahnya dikurangi dengan semua biaya eksplisit yang harus dibayarkan perusahaan.Selain itu juga biaya eksplisit merupakan satu-satunya biaya yang ada pada akuntansi yang diperlukan untuk menghitung dan mengetahui besaran laba yang dimiliki perusahaan. Pasalnya, pengeluaran perusahaan pada biaya eksplisit berpengaruh secara langsung dan memberikan dampak yang jelas pada keuntungan yang diperoleh perusahaan. 

Perbedaan Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit

Meskipun Biaya Implisit tidak akan dibahas dengan lebih detail, namun tidak ada salahnya untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya implisit serta contohnya agar Anda dapat dengan mudah mengetahui pengeluaran bisnis mana saja yang termasuk ke dalam Biaya Eksplisit dan yang mana yang menjadi Biaya Implisit.Biaya Eksplisit biasanya berkaitan dengan aset atau aktiva yang berwujud, transaksi keuangan, dan juga memberikan peluang bisnis yang nyata bagi perusahaan. Pengeluaran pada biaya eksplisit juga mudah untuk diidentifikasi, dicatat serta diaudit karena jejak kertasnya. Selain gaji karyawan dan bahan baku, contoh lain yang masuk dalam kategori biaya eksplisit adalah biaya periklanan, inventaris, juga peralatan yang dibeli oleh perusahaan. Meskipun terdapat biaya penyusutan pada aset dan biaya tersebut tidak dapat benar-benar dilacak secara nyata, namun biaya penyusutan aset juga termasuk sebagai biaya eksplisit karena berkaitan dengan biaya aset dasar yang dimiliki oleh perusahaan.Berkebalikan dengan Biaya Eksplisit, Biaya Implisit sulit untuk diidentifikasi maupun dilaporkan sebagai biaya. Pada umumnya, biaya implisit berkaitan dengan hal-hal yang tidak berwujud dan digambarkan sebagai biaya peluang. Salah satu contoh dari biaya implisit adalah waktu yang dihabiskan untuk melakukan atau pada suatu kegiatan bisnis dimana waktu tersebut bisa digunakan untuk melakukan pendekatan bisnis yang berbeda.Biasanya, manajemen perusahaan akan menggunakan biaya eksplisit ketika meninjau operasional bisnis, termasuk keuntungan yang diperoleh, namun akan menghitung biaya implisit hanya untuk mengambil suatu keputusan atau memilih di antara beberapa alternatif yang ada. Contoh untuk biaya implisit adalah sebuah perusahaan pembuat laptop sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam pembuatan unit laptop terbaru untuk dijual, namun biaya yang awalnya ditujukan untuk diinvestasikan dalam pengembangan unit produk terbaru tersebut dialokasikan untuk investasi pada program pelatihan karyawan. Biaya untuk kehilangan kesempatan untuk menjual dan menghasilkan uang dari unit laptop terbaru tersebut adalah biaya implisit.Pun biasanya dalam pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan, biaya tersebut memiliki bagian eksplisit dan implisit. Contohnya, apabila mesin kopi pada suatu cafe mengalami kerusakan, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya eksplisit untuk teknisi perbaikan serta komponen apapun yang mungkin diperlukan untuk diganti. Sedangkan waktu produksi yang hilang akibat dari kerusakan tersebut merupakan biaya implisit.

Beberapa Contoh Biaya Eksplisit

Berikut dibawah ini adalah beberapa contoh dari biaya eksplisit yang umum ditemukan pada operasional bisnis, diantaranya:

  • Bonus, Upah, Gaji Karyawan, Komisi serta segala bentuk kompensasi lainnya yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan.
  • Keuntungan yang disediakan oleh perusahaan kepada karyawannya, seperti asuransi kesehatan, jaminan hari tua, dan lain sebagainya.
  • Biaya material atau juga biaya bahan baku yang harus dibeli oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan/atau layanan yang dijual.
  • Biaya periklanan (advertising) dan biaya pemasaran (marketing)
  • Biaya sewa tempat usaha atau kantor
  • Biaya kebutuhan sehari-hari seperti listrik, air, wifi dan sebagainya
  • Biaya sewa atau pembelian dan juga pemeliharaan atas peralatan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk beroperasi, seperti mesin atau kendaraan produksi.
  • Pajak, biaya hukum dan lain-lain
  • Biaya penyusutan aset tetap (seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa biaya penyusutan merupakan pengecualian untuk biaya eksplisit karena meskipun biaya penyusutan tidak melibatkan pembayaran uang, namun penyusutan memiliki nilai yang dapat diidentifikasi dan dapat diukur serta mewakili biaya operasional bisnis pada umumnya).

Cara Menghitung Biaya Eksplisit

Untuk mengetahui besaran total pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk biaya eksplisit sangat mudah dan sederhana karena tidak diperlukan rumus yang sulit untuk melakukannya. Untuk mengetahui total biaya eksplisit bisnis Anda, cukup dengan menambahkan semua biaya eksplisit yang dikeluarkan oleh perusahaan maka totalnya akan langsung terlihat. Contohnya sebagai berikut:PT Saudara Maju Bersama diketahui memiliki pengeluaran sebagai berikut: Gaji Karyawan Rp 50.000.000, Bahan Baku Rp 100.000.000, Biaya Sewa Kantor Rp 25.000.000, dan Utilitas Rp 10.000.000. Perhitungan biaya eksplisitnya adalah sebagai berikut:Biaya Eksplisit = Gaji Karyawan + Bahan Baku + Sewa Kantor + Utilitas= Rp 50.000.000 + Rp 100.000.000 + Rp 25.000.000 + Rp 10.000.000= Rp 185.000.000Jadi, total biaya eksplisit yang dikeluarkan oleh PT Saudara Maju Bersama adalah Rp 185.000.000 per bulan.


You Might Also Like